Eric sudah sampai di perbatasan, Adrian sudah menjemput nya. Sepanjang perjalanan tidak ada yang bicara..mereka seperti biasa interaksi nya lebih banyak cuek satu sama lain nya jika tak ada yang perlu di bahas.
Eric merasa Adrian melewati jalan lain, bukan menuju villa nya. Apalagi menuju mansion keluarga Maliqwe, ini jelas arah yang berbeda
"kau tidak salah jalan?" tanya Eric pada Adrian di sisi nya, ia punya kebiasaan duduk di samping Adrian jika tidak dalam menyangkut pekerjaan.
"ikuti saja, aku masih ada urusan" jawab Adrian datar.
"bukan kah sudah ku bilang langsung menuju apartemen ku saja" protes Eric
"suka-suka aku, karena aku yang menyetir" jawab Adrian semau nya.
Eric hanya menggaruk dahi nya yang tidak gatal dengan telunjuk nya. Oke in aja lah..
namun perlu di garis bawahi, hanya Adrian saja yang bisa semau nya begini pada Eric. Sejati nya semua orang sangat segan pada Eric.
Mobil merapat di sisi jalan sebuah rumah sakit yang sangat elite dan megah di kota Yuangyi.
"tunggu sebentar" kata Adrian seraya keluar dari mobil meninggalkan Eric sendirian di dalam nya.
Eric hanya memperhatikan Adrian yang masuk ke pintu utama. Namun saat Eric memperhatikan keadaan rumah sakit ini mengapa sangat familiar? Oke,diri nya memang sudah tahu dengan salah satu rumah sakit ternama ini..namun mengapa suasana nya sedikit berbeda saat Eric memandang nya hari ini.
Selama Adrian menjadi patner kerja nya, Eric memang tahu Adrian bekerja di salah satu rumah sakit elite kota Yuangyi tapi jujur saja baru kali ini Eric datang dan menatap bangunan nya seperti sekarang.
Karena selama ini mau Eric yang butuh Adrian tetap saja ia menginginkan Adrian yang harus datang kepada nya. Sangat jarang Eric yang mendatangi. Lihat lah betapa menyebalkan nya Eric bagi Adrian..
Bisa di bilang pula sudah begitu lama mereka menjadi patner kerja namun baru ini kali pertama Adrian membawa Eric kemari.
Setelah Eric memikirkan berkali-kali di mana ia merasa pernah datang dan masuk ke dalam bangunan ini namun ia lupa kapan pasti nya, apakah dalam mimpi? Karena Eric merasa belum lama ia menjejakkan kaki di sini.
Eric cepat-cepat menggelengkan kepala nya, agar tidak kepikiran dengan hal yang membuat pusing kepala nya ini.
Terlihat Adrian sudah keluar lagi dari pintu utama rumah sakit, dan berjalan kembali ke arah mobil tempat Eric berada..
saat Adrian masuk dan kembali duduk di kursi kemudi, Eric langsung bertanya pada nya
"ini rumah sakit tempat mu bekerja?" tanya Eric
Adrian hanya menaik kan alis meng-iyakan
"kenapa aku tak pernah tau?" tanya Eric lagi
Adrian mengenyitkan alis nya, memang nya itu penting?
"kenapa kau tak pernah memberitahu kalau ini rumah sakit tempat mu bekerja?" tanya Eric lagi, mencoba merubah cara bertanya nya.
"kau tak pernah bertanya" jawab Adrian singkat
"harus nya kau kasih tau.." balas Eric datar
"kenapa harus?kau sama sekali bukan orang penting di hidup ku" sahut Adrian cuek seraya men-starter mobil dan mulai menjalankan nya..
bagi Eric ia sudah terbiasa dengan betapa ketus nya Adrian dan begitulah sebalik nya Adrian sudah terbiasa dengan sikap semau nya Eric. singkat nya mereka berdua sudah kebal dengan betapa menyebalkan nya sifat mereka satu sama lain nya.
"baiklah..aku tak penting di hidup mu, anggap saja kau yang penting di hidup ku" balas Eric datar tanpa ekspresi dan tanpa menoleh
"menjijikkan.." komentar Adrian sadis.
💙💙💙💙💙
Di dalam ruang rawat Evelina, terlihat Alex dan Verna datang, mereka seperti biasa dengan tanpa tau malu bermesraan di depan orang koma.
namun kali ini yang lebih menyebalkan karena arwah Evelina kebetulan juga ada di sana sedang memandangi tubuh nya yang terbujur, tau-tau pasangan mesum tak tau diri ini masuk dan tanpa ba-bi-bu langsung bermesraan. Harus nya dua orang ini jadi pemain film dewasa saja.
sebetul nya ini sangat menjijikan untuk di lihat oleh Evelina, di mana Verna dan Alex pagutt-pagutann, remas-remasan, raba-rabaan. bukan kah ini terkesan gila. tapi Evelina tetap bertahan di sana, ia ingin melihat sampai di mana kelakuan orang-orang abnormal ini mengotori ruangan rawat nya.
Evelina sangat berharap ada suster, dokter mau pun orang lain yang masuk memergoki mereka. namun nyata nya untuk saat ini tak ada siapa-siapa, apalagi hampir waktu nya makan siang. Sudah bisa di pastikan dua orang ini sengaja datang di jam-jam seperti ini agar lebih leluasa meremeh kan Evelina yang sedang koma, dasar sakit memang mereka ini.
"sayang aku kuatir nama dan citra ku akan buruk saat menjadi istri mu nanti" ujar Verna lagi-lagi dengan ala nya yang manja nan menggoda
"lho kenapa?" tanya Alex heran
"iya, masa iya setelah Evelina tiada, langsung ada aku di hidup mu, pasti nya orang-orang banyak yang berasumsi dan mengambil kesimpulan kalau aku sudah berhubungan lebih dulu dengan mu jauh-jauh hari, aku tak mau di kira mengambil kesempatan.., aku tak mau citra ku buruk dengan mereka mengatai ku pelakor" rajuk Verna
perempuan licik dan gatal satu ini memang rada aneh, sudah nyata-nyata dia memang pelakor tapi tidak mau di anggap buruk oleh masyarakat. Hhh agak laen memang..
sudah jadi pelakor tapi masih berharap memiliki citra yang baik !? Kelakuan nya benar-benar di luar nalar..
"tenang saja ,aku akan membuat hubungan kita seakan-akan baru saja terjadi.." bisik Alex seraya terus membelai-belai rambut Verna dengan nakal
"serahkan pada ku skenario nya, sayang.." kata Alex menenangkan sang wanita tercinta nya.
Skenario sudah Alex fikirkan matang-matang, ia akan membuat diri nya menikahi Verna karena tak bisa melupakan Evelina. nanti akan ada cerita Verna yang selalu menghibur nya saat Evelina tak ada dan Alex melihat sisi Evelina dalam diri Verna. Nanti akan ada pesan palsu yang seakan-akan pernah di tulis Evelina, jika ia sudah tak ada maka Evelina menginginkan Verna sahabat nya yang menjaga Alex. karena Verna adalah sahabat dekat Evelina akan di pastikan Evelina bahagia di surga sana melihat sang suami memilih Verna. Lalu Verna akan terkesan terpaksa menikah dengan Alex demi pesan dari Evelina yang tak sengaja di temukan pada file pribadi Evelina.
"akan ku pastikan pada media kalau aku yang mengejar mu sayang, dan kau menolak ku berulang kali karena kau setia pada Evelina.., akan ku pastikan nama mu baik-baik saja, malah kau akan menjadi sosok dewi sempurna di mata mereka.." seringai Alex kemudian menge-cupp kening Verna mesra.
Evelina yang sudah di penuhi benci dan dendam, melihat ini ia tak ada rasa cemburu lagi di hati nya.. namun lebih kepada jijik...
"jangan mimpi kalian.." geram Evelina..
Evelina Milley
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments