Harapan Nan Sirna 15

Meskipun dengan agak lambat tanpa Eric bersama nya, arwah evelina terus bergerak menuju kediaman keluarga Jezen,mertua nya.

sampai di sana Evelina malah kembali mendengar perkataan yang tak mengenakkan telinga nya sama sekali.

"Harus nya Evelina tidak perlu sampai koma berlama-lama, kalau mau mati..ya mati saja. Biar putera ku bisa mendapatkan hak alih kuasa dan menikah dengan gadis yang di cintai nya lalu hidup berbahagia, perempuan itu ia bahkan tak bisa menjaga kandungan nya dengan men konsumsi obat berbahaya, menantu macam apa dia..tidak tahu aturan..! Apakah wanita itu begitu gila dengan kuasa hingga lupa kalau wanita harus nya mengurus anak" Nyonya Jezen mengoceh lalu berhenti sejenak guna mendengar orang di seberang telepon yang berbicara.

"apa susah nya semua kuasa ia serahkan pada putera ku..?" gerutu Nyonya Jezen menjawab di seberang sana. Lalu dengan mendengus kesal seraya menutup pesawat telepon. Entah dengan siapa tadi Nyonya Jezen berbicara, curhat barusan. Siapa lagi? Itu pasti Tuan Jezen suami nya. Nyonya Jezen ini tak akan sembarangan bicara mengenai rahasia isi di hati nya kecuali pada Tuan Jezen dan putera nya saja.

Nyonya Jezen ini masih saja menggunakan mulut nya untuk mengutuk orang di usia nya yang sudah sepuh seperti sekarang ini.

Baik Tuan Jezen mau pun Nyonya Jezen dua suami istri ini memang rakus, namun mereka sama sekali tidak tau kalau kecelakaan demi kecelakaan yang menimpa Evelina adalah ulah putera dan menantu idaman nya. Mereka hanya berkesimpulan kalau apa yang menimpa Evelina adalah karena wanita itu apes saja. Bahkan ia tak tau calon cucu nya meninggal adalah ulah putera nya dan menantu idaman nya sendiri.

Entah apa yang di bicarakan Nyonya Jezen sebelum ini, Evelina memejamkan mata nya sejenak. Mereka ini benar-benar jahat. Evelina tak menyangka selama ini hidup bersama para ular berbisa yang siap mematuk nya kapan saja. Sekali lagi Alisha benar. Lagi-lagi kebaikan selama ini nyata nya hanya lah pal-su !!! Palsu belaka ha ha

"Apa yang harus aku lakukan untuk masuk ke ruangan pribadi Alex?" Evelina terus berfikir mencari cara, arwah nya berdiri di tengah ruangan dengan kebingungan..

Evelina mulai mendekati beberapa orang pengurus rumah yang bisa memasuki ruangan Alex, mereka yang bertugas mengatur berbagai keperluan Alex dan yang lain nya, serta bertanggung jawab dalam kebersihan nya.

namun dari semua itu tak ada satu pun yang bisa Evelina pinjam tubuh nya.

lagi-lagi Evelina teringat dongeng kakek nya Eric..

"hhh apakah benar-benar tak ada yang tulus pada ku di sini? ternyata benar dugaan ku, benar-benar tidak ada yang tulus" batin Evelina miris

Evelina melihat sosok wanita paruh baya dan perempuan muda yang baru masuk. Mereka juga adalah termasuk pelayan rumah Jezen, dua orang ini biasa nya selalu ramah dan baik pada Evelina. Jadi nya saat melihat dua orang ini Evelina langsung berbinar dan bergerak mendekat...

Namun lagi-lagi Evelina harus kecewa, ia sama sekali tak bisa masuk ke raga dua orang ini. Evelina terkekeh lagi..

"benar-benar tak ada yang tulus" tawa Evelina dengan menyedihkan

dan jika ia tak bisa juga masuk ke raga dua orang yang selalu baik pada nya ini, itu artinya kebaikan dua orang ini selama ini juga hanyalah kepalsuan belaka.

Evelina tak ada lagi harapan, ia sudah mencoba semua penghuni keluarga Jezen.

yang tersisa hanya lah perempuan muda yang selalu menjadi pelayan setia Nyonya Jezen saja,Ismilia..

Evelina hanya menghela nafas berat saja, jika pelayan lain saja tak tulus pada nya lantas bagaimana bisa Ismilia pelayan pribadi Nyonya Jezen bisa tulus pada Evelina yang sangat di benci Nyonya Jezen?

pelayan rumah Jezen yang biasa nya ramah tamah pada nya pun ternyata hanya palsu, apalagi pelayan pribadi yang bernama Ismilia ini yang setiap kali terkesan kaku dan tak pernah tersenyum sedikit pun. Walau Evelina adalah menantu keluarga Jezen biasa nya saat Evelina datang Ismilia hanya mengangguk seada nya dengan raut datar.

"Jika yang ramah dan manis saja sebetul nya membenci ku, apalagi yang selalu terkesan dingin seperti Ismilia.." kata Evelina merasa kehabisan cara dan jalan untuk mengambil dokumen nya kembali.

namun entah kekuatan dari mana, Evelina yang hampir putus asa nekat mendekati Ismilia. Dan apa ini???

Evelina dengan mudah masuk ke tubuh Ismilia. Evelina benar-benar kaget bukan kepalang.

Beberapa detik Evelina terbengong, sampai akhir nya ia buru-buru menguasai tubuh Ismilia.

"apakah Ismilia tulus pada ku?? Ini bukan kebetulan kan?" entah kenapa Evelina jadi yakin dengan dongeng kakek Eric yang nyata nya sekarang ini bukan hanya dongeng sekedar dongeng saja.

Evelina membawa tubuh Ismilia bergerak cepat tanpa kecurigaan. Karena Ismilia adalah pelayan kepercayaan Nyonya Jezen orang yang bebas keluar masuk ke ruangan Alex.

dalam hati Evelina, jika Alex sampai menyimpan nya di brankas, habis lah ia. Karena diri nya mana lah mungkin tau menahu dengan kode brankas Alex apalagi yang ada di kediaman Jezen ini.

namun apakah sang penguasa sedang berpihak pada nya ? Karena saat ia mencari dokumen itu di beberapa laci, ia menemukan itu di laci ketiga.

kenapa Alex meletakkan sembarangan begini, di laci yang tidak terkunci? Seperti nya seluruh pelayan di rumah Jezen ini selama ini bisa di percaya hingga Alex tidak takut meletakkan barang penting di ruang kerja nya tanpa harus di kunci segala.

namun Evelina mulai kuatir dan bergidik, jangan-jangan di ruangan Alex ini ada kamera tersembunyi!? Maka jika benar begitu sangat membahayakan bagi Ismilia pelayan yang baik ini. Evelina merasa diri nya terlalu ceroboh.

sambil memikirkan nya, Evelina segera keluar membawa dokumen yang ia simpan di balik pakaian Ismilia.

untung nya ini adalah jam istirahat nya Nyonya Jezen, jadi para pelayan pun suda terlihat sibuk di belakang, tak ada lagi yang berada di depan.

Evelina yang memakai tubuh Ismilia pergi keluar dari pintu utama kediaman Jezen menuju ke arah samping sebuah gudang tak terpakai. ia masuk ke sana dan dalam beberapa menit entah apa yang di lakukan nya, kemudian keluar lagi dengan tergesa-gesa.

setelah selesai dengan tubuh Ismilia, Evelina kembali memposisikan Ismilia di tempat semula.

Evelina membiarkan Ismilia terduduk di kursi dapur dengan kepala rebahan di meja, hampir mirip dengan posisi Bu Inggrit saat itu.

setelah nya Evelina berbisik lirih..

"Ismilia..maaf melibatkan mu teman..namun tenang lah saat aku bangun aku tak akan membiarkan orang-orang jahat ini menyentuh mu. Mungkin di awal ini akan sulit untuk mu, tapi aku akan berusaha bangun, walau pun nanti nya aku tetap tidak bisa bangun lagi aku akan tetap membantu mu dengan cara apa pun. Walau aku sudah melibatkan mu tanpa persetujuan mu terlebih dahulu namun aku pastikan ke depan nya tak akan menyusahkan mu..." setelah berkata begitu Evelina keluar dan Ismilia pun tersadar..

Ismilia mengira ia tertidur di kursi..

"ah, kepala ku pusing.."lirih Ismilia.

"kenapa aku malah tidur di sini.." Ismilia segera bangkit dari sana..

Episodes
1 Harapan Nan Sirna 1
2 Harapan Nan Sirna 2
3 Harapan Nan Sirna 3
4 Harapan Nan Sirna 4
5 Harapan Nan Sirna 5
6 Harapan Nan Sirna 6
7 Harapan Nan Sirna 7
8 Harapan Nan Sirna 8
9 sekilas info
10 Harapan Nan Sirna 9
11 Harapan Nan Sirna 10
12 Harapan Nan Sirna 11
13 Sapa menyapa
14 Harapan Nan Sirna 12
15 Harapan Nan Sirna 13
16 Harapan Nan Sirna 14
17 Harapan Nan Sirna 15
18 Harapan Nan Sirna 16
19 promosi tipis-tipis
20 Harapan Nan Sirna 17
21 Harapan Nan Sirna 18
22 Harapan Nan Sirna 19
23 Author
24 Harapan Nan Sirna 20
25 Harapan Nan Sirna 21
26 Harapan Nan Sirna 22
27 Harapan Nan Sirna 23
28 Harapan Nan Sirna 24
29 Harapan Nan Sirna 25
30 Harapan Nan Sirna 26
31 Harapan Nan Sirna 27
32 Harapan Nan Sirna 28
33 Harapan Nan Sirna 29
34 Harapan Nan Sirna 30
35 sapa pembaca
36 Harapan Nan Sirna 31
37 Harapan Nan Sirna 32
38 Harapan Nan Sirna 33
39 Harapan Nan Sirna 34
40 Harapan Nan Sirna 35
41 Harapan Nan Sirna 36
42 Yuk Like dan koment
43 Harapan Nan Sirna 37
44 Harapan Nan Sirna 38
45 Harapan Nan Sirna 39
46 Harapan Nan Sirna 40
47 Harapan Nan Sirna 41
48 curcol Author
49 Harapan Nan Sirna 42
50 Harapan Nan Sirna 43
51 Harapan Nan Sirna 44
52 Harapan Nan Sirna 45
53 Harapan Nan Sirna 46
54 Harapan Nan Sirna 47
55 Harapan Nan Sirna 48
56 Harapan Nan Sirna 49
57 Harapan Nan Sirna 50
58 Harapan Nan Sirna 51
59 Harapan Nan Sirna 52
60 sapa sapa lagi
61 Harapan Nan Sirna 53
62 Harapan Nan Sirna 54
63 Harapan Nan Sirna 55
64 Harapan Nan Sirna 56
65 semangat !!!
66 Harapan Nan Sirna 57
67 Harapan Nan Sirna 58
68 Harapan Nan Sirna 59
69 Harapan Nan Sirna 60
70 pengumuman
71 Author galau...
72 gak galau lagi
73 Harapan Nan Sirna 61
74 Harapan Nan Sirna 62
75 Harapan Nan Sirna 63
76 Harapan Nan Sirna 64
77 Harapan Nan Sirna 65
78 Like dan koment
79 Harapan Nan Sirna 66
80 Harapan Nan Sirna 67
81 tentang Keluarga KAMRAN
82 Harapan Nan Sirna 68
83 Harapan Nan Sirna 69
84 Harapan Nan Sirna 70
85 Harapan Nan Sirna 71
86 tentang IRENE dan ERVIN
87 EPILOGUE
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Harapan Nan Sirna 1
2
Harapan Nan Sirna 2
3
Harapan Nan Sirna 3
4
Harapan Nan Sirna 4
5
Harapan Nan Sirna 5
6
Harapan Nan Sirna 6
7
Harapan Nan Sirna 7
8
Harapan Nan Sirna 8
9
sekilas info
10
Harapan Nan Sirna 9
11
Harapan Nan Sirna 10
12
Harapan Nan Sirna 11
13
Sapa menyapa
14
Harapan Nan Sirna 12
15
Harapan Nan Sirna 13
16
Harapan Nan Sirna 14
17
Harapan Nan Sirna 15
18
Harapan Nan Sirna 16
19
promosi tipis-tipis
20
Harapan Nan Sirna 17
21
Harapan Nan Sirna 18
22
Harapan Nan Sirna 19
23
Author
24
Harapan Nan Sirna 20
25
Harapan Nan Sirna 21
26
Harapan Nan Sirna 22
27
Harapan Nan Sirna 23
28
Harapan Nan Sirna 24
29
Harapan Nan Sirna 25
30
Harapan Nan Sirna 26
31
Harapan Nan Sirna 27
32
Harapan Nan Sirna 28
33
Harapan Nan Sirna 29
34
Harapan Nan Sirna 30
35
sapa pembaca
36
Harapan Nan Sirna 31
37
Harapan Nan Sirna 32
38
Harapan Nan Sirna 33
39
Harapan Nan Sirna 34
40
Harapan Nan Sirna 35
41
Harapan Nan Sirna 36
42
Yuk Like dan koment
43
Harapan Nan Sirna 37
44
Harapan Nan Sirna 38
45
Harapan Nan Sirna 39
46
Harapan Nan Sirna 40
47
Harapan Nan Sirna 41
48
curcol Author
49
Harapan Nan Sirna 42
50
Harapan Nan Sirna 43
51
Harapan Nan Sirna 44
52
Harapan Nan Sirna 45
53
Harapan Nan Sirna 46
54
Harapan Nan Sirna 47
55
Harapan Nan Sirna 48
56
Harapan Nan Sirna 49
57
Harapan Nan Sirna 50
58
Harapan Nan Sirna 51
59
Harapan Nan Sirna 52
60
sapa sapa lagi
61
Harapan Nan Sirna 53
62
Harapan Nan Sirna 54
63
Harapan Nan Sirna 55
64
Harapan Nan Sirna 56
65
semangat !!!
66
Harapan Nan Sirna 57
67
Harapan Nan Sirna 58
68
Harapan Nan Sirna 59
69
Harapan Nan Sirna 60
70
pengumuman
71
Author galau...
72
gak galau lagi
73
Harapan Nan Sirna 61
74
Harapan Nan Sirna 62
75
Harapan Nan Sirna 63
76
Harapan Nan Sirna 64
77
Harapan Nan Sirna 65
78
Like dan koment
79
Harapan Nan Sirna 66
80
Harapan Nan Sirna 67
81
tentang Keluarga KAMRAN
82
Harapan Nan Sirna 68
83
Harapan Nan Sirna 69
84
Harapan Nan Sirna 70
85
Harapan Nan Sirna 71
86
tentang IRENE dan ERVIN
87
EPILOGUE

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!