"Hanya dengan membayangkan saja, aku merasa bahagia.." kata Verna manja
"pasti kau sedang membayangkan kalau perusahaan Milley juga akan menjadi milik kita kan?" tanya Alex mesra
"tentu saja" Verna menyentuh genit ujung hidung mancung Alex dengan jari telunjuk nya yang lentik
owh..lihat lah mereka, betapa serakah nya. Padahal Evelina sudah mati-matian membesarkan Jezen group tapi bukan nya ber-terimakasih, Alex ini bersama dengan Verna malah ingin merebut milik keluarga Evelina. Sangat tidak punya hati.
Evelina geli sekali mendengar nya..
"malam ini aku mau tidur di rumah masa depan ku.." Verna berkata dengan tidak tahu malu,sudah jelas yang di maksud adalah rumah mewah milik Evelina bersama Alex.
Verna jelas-jelas muka tembok, ingin mengambil yang bukan hak nya dengan cara curang dan murahan.
"baik lah sayang..malam ini kita akan bermain cinta sampai puas di rumah masa depan kita.." balas Alex genit dan siap nyosor Verna namun Verna dengan gaya jinak-jinak merpati nya menahan bibir Alex dengan jari-jemari lentik nya
"stt...kau harus mengganti nama rumah itu dengan nama ku, itu janji mu pada ku kan?" kata Verna mengingat kan
Alex menyingkirkan tangan Verna dengan mesra
"iya sayang...apa yang tidak untuk mu? Hmm.." kata Alex seraya memberi kecu--pan di bibir Verna.
"tenang saja, saat Evelina mati aku akan langsung mengurus nya. Lagi pula semua dokumen nya sudah ku aman kan di kediaman Jezen, kediaman orangtua ku" lanjut Alex
Evelina yang mendengar nya merasa senang, ia jadi nya tahu sekarang di mana dokumen kediaman mewah nya itu berada.
"oh iya..mama ku bilang dia sudah kangen pada mu, datang lah ke kediaman Jezen besok bersama ku." kata Alex
"ah...tante, setiap hari selalu bilang tak sabar ingin aku jadi menantu sah nya" kata Verna dengan malu-malu, ia sangat bangga orangtua Alex sejak awal merestui mereka.
Lagi !! Ini lagi-lagi suprise untuk Evelina, ternyata Alex dan kedua orangtua nya sama saja. Kebaikan mereka selama ini pada Evelina ternyata hanyalah topeng semata.
"Alex..bagaimana kalau kita pergi kerumah masa depan kita sekarang juga, aku bawaan nya kangen pada rumah yang tak lama lagi akan jadi milik ku itu.." usul Verna lagi..
"boleh saja.." jawab Alex..
"tapi aku ingin menc!um mu dulu boleh kah??" Alex terus sangee-an
Sejak awal kenal dulu, saat Verna di klaim Evelina sebagai Sekretaris Alex, ia sudah melirik sahabat istri nya ini, Alex tergoda pada kemolekan tubuh dan kelembutan Verna yang sangat feminim.lalu saat Verna merayu nya gayung pun bersambut. Alex sangat tergila-gila. Apa lagi Verna menyerahkan kesucian nya pada Alex hingga membuat Alex makin mabuk kepayang di buat nya...
di tengah hubungan perselingkuhan mereka, Verna pernah pura-pura ingin meninggalkan Alex dan menyudahi hubungan. Verna bilang ia tersiksa dengan hubungan tanpa kejelasan, hingga saat itu Alex menyadari kalau ia tak bisa di tinggalkan Verna karena ia betul-betul jatuh cinta pada Verna dan Alex bahkan rela memberikan apa saja keinginan Verna asal kan Verna selalu di sisi nya.
"hhh, kalian ingin pergi ke rumah ku dan berbuat mesum lagi di kamar ku? Silahkan saja..aku sudah siapkan door prize untuk kalian" kata Evelina dengan senyuman nya yang sinis..
iya dong, door prize..! Itu adalah kamera yang Evelina pasang di kamar nya baru-baru ini.
sementara itu Eric tidak ikut masuk ke dalam ruangan, dia masih berdiri di luar. Karena ia masih merasa aneh. Mengapa nama-nama yang di sebutkan mereka ini terasa tidak asing di telinga nya, dari nama perusahaan Jezen..lalu nama seseorang pria..Alex. Namun Eric yakin ada banyak nama Alex dan Jezen di dunia ini, tidak hanya satu bukan?
Saat Eric masih sibuk memikirkan semua yang terdengar aneh ini,tiba-tiba Evelina sudah keluar dari ruangan dan menyeret nya pergi dari sana.
setelah Evelina dan Eric sudah pergi menjauh barulah Alex dan Verna keluar dari ruangan kantor Evelina, di sambut tatapan malas Amora dan Jesika.
Alex dan Verna terlihat angkuh, tak menyapa orang di sekitar nya. Seperti nya mereka sudah terbawa-bawa akan menjadi pemilik perusahaan ini dan orang-orang ini nanti nya juga adalah bawahan mereka saja,tidak lebih. Jadi buat apa mereka bermanis-manis pada para bawahan? Ckckck..Alex dan Verna sangat sombong sekali bukan?
💙💙💙💙💙💙
Saat arwah Evelina tergesa-gesa bergegas ke rumah sakit, sesampai di sana lagi-lagi Evelina kehilangan Eric.
pantas saja di pertengahan jalan tadi Evelina merasa perjalanan nya agak terasa lamban. Ternyata Eric lagi-lagi menghilang, dasar aneh..
Evelina masuk ke ruangan rawat nya, menembus pintu ruang rawat dan menatap tubuh nya yang masih terbaring tanpa daya di sana.
"andai saja aku bisa bangun.." lirih Evelina seraya memandangi tubuh nya.
Alisha masuk dengan handuk hangat di tangan nya, sosok adik nya ini sangat Evelina rindu kan. Ingin sekali Evelina memeluk nya..
Alisha terlihat fokus membersihkan jari-jemari kaki Evelina..
"kak..kamu lelah ya? Sampai kamu tertidur tak ingin bangun lagi.." tanya Alisha pada tubuh kakak nya yang masih koma itu..
"Bangun lah kak.., walau mereka tak mengharapkan kau sadar kembali..tapi aku sangat mengharapkan kau sadar kak Velin.." Alisha merasa ia sangat lelah memanggil kakak nya. berulang kali terbesit di hati nya ia ingin sekali mencabut selang-selang medis yang menempel di tubuh sang kakak, dan kemudian membangun kan nya segera.
Evelina menatap Alisha, adik nya ini sangat tulus pada nya. Ingin sekali Evelina masuk ke tubuh Alisha untuk membalas kan dendam pada orang-orang yang mencelakai nya, namun Evelina tak mungkin bisa melibat kan Alisha dalam hal se-membahayakan ini.
Evelina mulai memikirkan tentang Alex yang menyimpan dokumen aset rumah nya di kediaman Jezen tapi..bagaimana Evelina bisa mengambil nya. Evelina benar-benar tidak rela jika ia mati kemudian Alex dan Verna menguasai nya. Bagi Evelina mana mungkin orang-orang yang curang itu menang dengan mudah!?
yah,meskipun ia mati..tak akan Evelina biarkan rumah itu jatuh ke dalam kuasa mereka. Evelina harus mengambil dokumen itu dan menyembunyikan nya agar walau pun nanti nya ia mati, Alex dan Verna tak akan bisa memiliki nya. Tapi bagaimana cara nya?
Evelina bingung memikirkan cara nya ia mengambil dokumen itu? Cara nya hanya dengan masuk ke tubuh orang lain namun di kediaman Jezen memang nya tubuh siapa yang bisa ia pinjam?
di kediaman pribadi nya saja hanya satu orang bu Inggrit saja yang tulus pada nya, apalagi di kediaman Jezen?
karena jika Alex saja tak tulus pada nya maka Evelina tak mau percaya diri dengan mempercayai kebaikan yang selama ini orangtua Alex tunjukan pada nya. Sebaik apa pun Tuan dan Nyonya Jezen selama ini tetap saja Evelina lebih mempercayai apa yang ia dengar jelas-jelas dari Alex dan Verna barusan.
"tubuh siapa yang bisa aku pakai?" Lirih Evelina
yah, memang nya siapa yang ia harapkan berhati tulus pada nya di kediaman Jezen,sedangkan dirumah pribadi nya saja tak ada yang tulus kecuali bu Inggrit
Evelina menatap Alisha, walau pun Alisha tulus pada nya tak mungkin ia memakai tubuh Alisha. Hal yang tak mungkin jika Alisha sampai masuk ke kediaman Jezen...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
anisa
judul woi thor asu
2024-03-07
0