"Kalau aku jadi kau, aku akan bangun dan menghancurkan mereka semua.." kata Eric di samping Evelina.
Eric yang sedari tadi berdiri di sana mendengar kan semua nya, walau pun paman Poi mengatakan ayah Evelina pelit pada suadara, namun Eric tau betul siapa yang sebenar nya pelit dan siapa yang sesungguh nya lebih kepada tidak tahu diri. Di dunia ini Eric sangat hapal orang-orang bermuka tebal dengan perilaku seperti paman Poi ini..
"masalah nya aku sama sekali belum juga bisa bangun.." lirih Evelina, ia yang masih tak menyangka kalau paman nya sendiri lah yang malah menjadi penyebab kematian orang tua nya. Alisha benar mereka ini bukan hanya rakus dan aji mumpung, tapi juga jahat. Pantas saja Alisha begitu curiga dan membenci paman dan bibi mereka ini.
Evelina tidak bisa terus di sini, ia harus berusaha bangun dan mencari keadilan untuk kedua orangtua nya.
Evelina berbalik dari sana dan melangkah pergi, Eric mengikuti nya dengan tenang..
"setelah ini kau mau kemana lagi?" tanya Eric
"ke perusahaan.." jawab Evelina
"kantor suami mu?" tanya Eric memaksud kan Jezen group
Evelina menggeleng..
"aku tak akan ke sana.." jawab Evelina, mana mungkin Evelina ke Jezen group di mana ia masih mau muntah jika bertemu Alex dan Verna.
"lalu?" tanya Eric lagi
"ke perusahaan ku, perusahaan orangtua ku..apa aku lupa bilang kalau aku masih memimpin di perusahaan keluarga ku itu.." ujar Evelina
"seperti nya, bukan kah kita baru bertemu beberapa kali.." kata Eric lagi
"oke" Evelina setuju dengan perkataan Eric, tentu nya Eric belum mengenal diri nya sepenuh nya.
"aku masih terus berdiri dan mempertahankan perusahaan milik keluarga hingga sekarang, namun bodoh nya aku malah lebih fokus menonjolkan Jezen group, aku ber-investasi besar di Jezen, bahkan membawa para investor besar untuk berada di Jezen group hingga Jezen group se-menakjubkan sekarang.." cerita Evelina
Eric mengangguk mengerti dengan cerita singkat Evelina..
"namun itu tak akan terjadi lagi jika aku bangun dari koma.., hanya sayang nya kau dengar sendiri kan kalau aku tidak akan bisa bangun untuk selama nya?" lirih Evelina seraya tersenyum getir
Eric menatap Evelina kasihan, andai saja ia bisa menbantu wanita ini..
💙💙💙💙💙
Mereka sampai di perusahaan keluarga Milley. Seperti yang kita tahu jika ada Eric muncul maka perjalanan yang di tempuh akan sangat cepat sekali, terasa begitu singkat, tau-tau sudah sampai saja. Lantas bagaimana Evelina tak terus-terusan beranggapan kalau Eric ini adalah sosok malaikat?
namun saat Evelina akan masuk ke ruangan, ia melihat asisten dan sekeretaris nya sedang memasang raut malas di depan ruangan
"apakah dua orang itu lagi?" tanya Sekretaris Evelina yang bernama Jesika
"ya...siapa lagi?" balas Asisten yang bernama Amora ini juga malas dan bete
Evelina menelaah apa yang di katakan oleh Amora asisten nya dan Jesika sekretaris nya, mereka berbicara tentang siapa?
"awal nya aku masih respect sama Tuan Alex yang sering datang, wajar saja mungkin dia sedang galau karena Miss Evelin sedang koma, tapi makin kesini semakin keterlaluan dan keseringan" kata Amora
"iya betul, lagi pula ia tak ada urusan kemari. Bukan kah dia presiden di Jezen group. Walau perusahaan Milley ini milik istri nya namun bukan kah dia tak punya hak apa pun, tapi akhir-akhir ini ia datang dengan sok berkuasa semau nya" kesal Jesika
"stt..jika Miss Evelin sudah tiada, bukan kah semua ini akan jatuh kepada Tuan Alex itu" bisik Amora mendekat
"seperti nya begitu karena Miss Evelin selama ini selalu mengutamakan Tuan Alex dan keluarga Jezen.., tapi entah mengapa aku tidak setuju jika keputusan nya begitu dan merasa Tuan Alex ini tidak tulus pada Miss Evelin. Harus nya kau sebagai asisten lebih dekat dengan Miss Evelin kau harus lebih menjaga nya" kata Jesika resah.
Evelina baru menyadari yang mereka ceritakan adalah tentang Alex Jezen Maliqwe, suami nya.
"apakah tamu yang baru masuk menyusul Tuan Alex ke dalam belum keluar juga?" tanya Amora
Jesika menggeleng, barusan memang Verna menyusul Alex ke dalam ruangan.
"walau pun gadis itu adalah sekretaris nya tapi berlama-lama di ruangan orang lain itu rasa nya tidak wajar" kesal Amora, mereka berdua hanya bisa berbicara di intonasi pelan. Bagaimana pun mereka hanya lah bawahan yang tak mungkin melawan presiden Jezen group yang merupakan suami atasan mereka.
"kalau saja Mister Moldan dan pak Wisnu ada di sini, mereka tak akan seberani ini" kata Jesika.
Mister Moldan dan Pak Wisnu adalah orang yang bertanggungjawab pada perusahaan, saat ini mereka tidak di tempat, Mister Moldan perjalanan dinas keluar negeri sedangkan Pak Wisnu ada meeting dengan di luar dengan mitra kerja.
"berapa lama lagi pak Wisnu akan kembali?" tanya Jesika lagi
"masih lama,mungkin sehabis makan siang" jawab Amora pasrah
Mister Moldan dan pak Wisnu adalah bawahan kepercayaan Evelina. selama Evelina tidak ada mereka lah yang tetap bertanggungjawab dengan jalan nya perusahaan.
Pak Wisnu sudah mengikuti Evelina sejak pertama Evelina terjun ke bisnis mendiang papa nya, sedangkan Mister Moldan Silalahy adalah teman ayah Eveline dari kali pertama mereka merintis bisnis dulu di waktu mereka masih sama muda.
Mister Moldan Silalahy sangat baik, ia juga lah yang selalu mengajari Evelina berbisnis. Jika saja bisa maka akan lebih baik Mister Moldan saja yang jadi wali Evelina dan Alisha. Namun tetap saja Mister Moldan adalah orang luar, ia tak bisa langsung jadi wali selama Evelina dan Alisha masih punya paman kandung seperti paman Poi.
"andai saja aku bisa melabrak masuk dan mengusir suami Miss Evelin dan sekretaris nya itu. Hhhh aku sangat muak" kesal Jesika
"yah kita bisa apa?" Amora menghela nafas ikutan kesal, ia bahkan tak bisa menelepon Tuan Wisnu dalam hal ini karena jika sudah begitu nanti dia juga yang kena getah karena sudah berani mengusik suami Miss Evelina.
Inti nya bawahan seperti mereka hanya bisa pasrah saja dalam hal ini, kalau pun kesal ya hanya bisa menahan kesal.
Arwah Evelina segera menerobos masuk ke dalam ruangan dengan menembus pintu. Dan ternyata memang benar adegan di dalam ruangan kerja nya memang benar-benar sangat memuakkan.
Alex yang dengan sok nya duduk di kursi kebesaran milik Evelina dan...si Verna itu dengan tak tau malu duduk dengan manja di pangkuan Alex seraya melingkarkan kedua tangan di leher Alex. Hah, sangat menjijikkan sekali bukan?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments