Evelina sempat terharu juga saat ia berhasil masuk ke tubuh Bu Ingrit, itu artinya ada juga orang yang tulus pada nya di rumah ini. Eh, kok jadi nya Evelina malah terbawa dongeng nya kakek Eric ya!?
selama ini memang Evelina tak menyadari kalau di kediaman pribadi nya ini ternyata hanya Bu Ingrit saja yang tulus pada nya.benar, yang benar-benar baik hanyalah ibu tua ini saja... Sedangkan dua asisten muda itu lebih banyak timpang kepada Alex, karena mereka juga pasti nya secara diam-diam mengagumi sang majikan pria yang tampan, mapan dan mempesona itu dan sudah tak heran lagi jika kedua asisten muda ini juga dalam diam-diam nya berharap bisa di lirik oleh sang majikan pria. dalam hati masing-masing kedua nya ada rasa iri yang cukup besar pada Evelina yang menjadi istri nya Alex dan mereka tentu nya sangat berharap pula jika suatu saat dewi keberuntungan ada di pihak mereka dan membuat mereka bisa menggantikan posisi Evelina yang sebagai nyonya rumah. Hingga tak heran juga kalau dua orang pelayan rumah ini sama sekali tidak akur satu dengan yang lain nya kerana ada nya persaingan dingin di dalam hati masing-masing.
Oke,tanpa menunggu lama Evelina yang sudah masuk ke dalam tubuh Bu ingrit pun segera buru-buru menyimpan buku catatan keperluan yang di pegang oleh Bu ingrit barusan.
Bu ingrit yang sudah di rasuki oleh Evelina itu pun perlahan melangkah menuju ke ruang kerja Evelina. Ia masuk begitu saja tanpa celingukan, karena Bu ingrit dan pelayan rumah di sini sudah biasa masuk ke sana untuk membersihkan atau pun menyiapkan keperluan lain nya.
Bu Inggrit mengambil kunci yang tersimpan di salah satu rak pena di bufet ruang kerja, lalu membuka laci dan mengambil kamera tempel berukuran kecil yang di maksud dan menyimpan nya ke dalam saku pakaian.
setelah nya Bu ingrit membuka laptop milik Evelina dan segera memproses nya. Ia mencari perangkat yang menghubungkan kamera cctv menuju kamar nya dan merusak sistem nya di beberapa waktu.
Bu ingrit dengan santai nya melangkah masuk ke kamar utama majikan nya dengan kamera pengintai di dalam saku pakaian nya. Kemudian dengan cekatan pula memasangkan kamera pengintai di dekat Vas bunga di jajaran peralatan kosmetik milik Evelina di dekat meja rias. Kamera pengintai tersebut nanti nya akan bekerja mengarah ke bagian atas kasur tempat pasangan mesum itu melakukan aksi nya.
masih ada lagi tugas yang harus Evelina kerjakan, mengambil dokumen kepemilikan aset rumah nya, ia selama ini saking bucin nya pada pria ini menyerah kan segala kepemilikan aset itu pada Alex untuk di simpan. Tubuh Bu Ingrit yang masih di kuasai Evelina ini pun segera membuka laci besar di kamar tersebut, seingat Evelina Alex menyimpan nya di dalam laci besar ini saat ia menyerahkan nya kepada Alex. Namun saat ia memeriksa dan mencari nya berulang kali dokumen itu sudah tidak ada di sana. kemudian mencari di laci yang lain dan sampai ke lemari pakaian namun tetap saja tidak ia temukan dokumen itu, memang nya di mana dokumen itu berada? Di mana Alex menyembunyikan nya???
Setelah Bu ingrit selesai dengan pekerjaan nya. Ibu tua ini pun segera kembali ke ruang kerja Evelina, membuka laptop dan mengoperasikan kembali kinerja cctv menuju kamar utama. untuk saat ini pekerjaan selesai...
Evelina membawa tubuh Bu ingrit kembali ke meja semula tempat Bu Ingrit sebelum di rasuki Evelina tadi, kemudian mengarahkan Bu Ingrit untuk mengeluarkan buku catatan nya kembali, lalu meletakkan di atas meja, dan memposisikan Bu Ingrit merebahkan kepala diri nya di meja dan kemudian memejam kan mata, agar nanti setelah Bu ingrit sadar ia akan mengira diri nya tadi hanya lah tertidur sebentar.
setelah di rasa posisi Bu Ingrit cocok..Evelina pun segera keluar dari tubuh Bu ingrit.
"terimakasih Bu ingrit.." lirih Evelina..bagaimana pun ia sangat lah merasa terharu.
andai saja tadi Evelina tak menemukan satu saja orang yang tulus kepada nya di rumah ini sudah pasti ia sangat kesusahan untuk melakukan niat nya. Memang nya apa yang bisa ia lakukan dengan tubuh arwah nya? Tubuh siapa yang bisa ia pinjam? Karena sejauh ini hanya Alisha adik nya saja yang benar-benar tulus dan sayang pada nya. Meminjam tubuh Alisha? tidak mungkin membawa Alisha kemari? Itu sangat konyol bukan. Itu sudah pasti mencurigakan dan berdampak buruk untuk Alisha yang bukan penghuni rumah ini.
"Bu Ingrit, aku tidak pernah akan melupakan kebaikan dan ketulusan mu" kata Evelina
setelah Evelina keluar, otomatis Bu Inggrit pun tersadar kembali. Untung lah posisi yang di buat Evelina pada tubuh Bu Ingrit sangat baik. Hingga saat Bu Ingrit tersadar, wanita paruh baya ini langsung mengira diri nya baru saja tertidur..
"ya ampun usia tua ku ini,sampai tak sadar ketiduran hanya karena menyusun jadwal belanjaan" keluh Bu Ingrit seraya mengurut dahi nya sendiri lalu melirik jam besar yang terpajang di ujung ruangan.
Arwah Evelina menatap Bu ingrit dengan tersenyum karena dengan tubuh wanita itu ia baru saja berhasil memasang kamera pengintai, namun di balik senyuman itu Evelina masih menyimpan kebingungan juga..di mana Alex menyembunyikan dokumen kepemilikan Aset rumah ini? di tambah lagi Evelina tak bisa memeriksa di ruang kerja Alex yang seringkali terkunci itu. Dasar Pria kejam dan licik...gumam Evelina.
Arwah Evelina melangkah keluar dari kediaman mewah nya tersebut, menatap ke sekitar...
"Alex..tak akan ku biarkan kau memiliki ini semua, apalagi kau ingin memberikan hak nyonya rumah pada perempuan ular yang tak tau malu itu.." kata Evelina geram..
iya, bagaimana pun rumah ini adalah milik Evelina , rumah ini di beli dengan uang Evelina. Walau pun saat itu mereka memang sama-sama membeli nya dengan Alex dan otomatis jadi milik mereka berdua karena mereka adalah pasangan. Evelina tidak pernah perhitungan apalagi Alex adalah suami yang artinya belahan jiwa dan bagian dari hidup nya.
Harapan Evelina dulu nya di rumah ini lah mereka membesarkan anak bersama-sama, kemudian menua bersama Alex sang suami yang sangat ia cintai, tapi Evelina tak menyangka Harapan yang cerah itu kini malah harus menjadi abu-abu..dan mulai berangsur sirna begitu saja di telan mentari esok.
Di saat mentari esok hari terbit maka tak akan ada lagi harapan antara diri nya bersama Alex.., sakit, kecewa itu sudah pasti ada dan semua itu kini sudah mulai mengubur bersama rasa benci dan dendam.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments