Mendengar Eric menyemangati nya, Evelina tentu senang, namun tetap saja ia tersenyum dengan getir..
"Bagaimana cara nya? Memang nya apa yang bisa arwah ku ini lakukan...?" lirih Evelina sedih
Eric mengerti, tentu saja Evelina akan kesulitan dengan membawa sosok arwah nya ini, bahkan untuk menyentuh apa pun Evelina sudah jelas tidak bisa..
"Evelina.." Eric memanggil nya pelan
"melihat musuh-musuh mu yang mati-matian berusaha menjatuhkan mu..kelihatan nya kau lawan yang tangguh bagi mereka..kau bukan lawan yang mudah mereka tundukkan secara terang-terangan..mereka hanya mampu bermain belakang untuk melawan mu.." kata Eric
"kau pasti adalah orang yang sangat cerdas, apalagi dalam mencari jalan, menyusun trik di saat kau sedang dalam situasi apa pun.."
Eric memegang kedua bahu Evelina dengan erat..
"lakukan trik mu itu Evelina, walau pun kau sekarang hanyalah sesosok arwah.." tekan Eric, ia yakin wanita ini bukan lah sembarangan orang.
Evelina sudah lebih tenang, ia melangkah menyusuri jalan bersama Eric di samping nya.
"Eric apakah aku bisa masuk ke tubuh seseorang, agar bisa melakukan sesuatu..?" tanya Evelina pada Eric, ia berfikir untuk meminjam tubuh oranglain untuk menghentikan niat buruk Alex. Andai saja ia bisa bangun sekarang tapi kelihatan nya itu sangat sulit sekarang.
"entah lah..dulu kakek ku pernah bercerita, kalau arwah seseorang hanya bisa memasuki tubuh seseorang jika seseorang itu tulus pada nya" jawab Eric
"kenapa bisa begitu?"Evelina heran
"ya karena pada dasar nya saat arwah itu merasuki tubuh orang lain sudah pasti karena butuh pertolongan, jadi hanya orang yang tulus pada nya lah yang bisa menolong nya kan.." lanjut Eric lagi
Evelina mengernyitkan alis nya mencoba memahami penjelasan Eric, namun Eric malah terkekeh jahil..
"kenapa kau tertawa...?" tanya Evelina heran
"kau mempercayai dongeng yang barusan ku ceritakan?" Eric makin tergelak, senang sekali Evelina mempercayai cerita nya
"memang nya kenapa?apakah cerita mu itu tidak benar ada nya?" Evelina makin heran
"iya..aku hanya menceritakan ulang dongeng yang sering di ceritakan kakek ku saat aku kecil menjelang tidur ku" Eric terbahak-bahak, ia merasa senang Evelina bisa percaya begitu saja dengan cerita kanak-kanak yang bohong ini
"Eric..aku sedang serius.." kesal Evelina karena ia memang sempat percaya pada Eric barusan
"maaf..." kata Eric kemudian
"aku hanya sedang menghibur mu" lanjut Eric tulus..
"dasar kau ini" kesal Evelina
namun apa pun itu walau sesaat tadi kesal, Evelina akhir nya tersenyum juga dengan gurauan Eric
🧡🧡🧡🧡
Arwah Evelina sedang sendiri sendirian, ia berdiri di depan halaman kediaman pribadi nya yang luas tersebut..menatap lurus..
Mobil pribadi Alex sudah tak ada di garasi,kelihatan nya pasangan selingkuh penghianat itu sudah pergi ke Jezen group.
Lagi-lagi Eric teman baru nya Evelina itu menghilang lagi, ia tau-tau hilang saat dini hari tadi tak tau entah kemana pergi nya, sebetul nya Evelina sangat membutuhkan Eric membantu nya, bagaimana pun Evelina hanya sendiri di alam koma nya ini.
Evelina mulai memikir kan tentang hak kepemilikan rumah yang ada di hadapan nya. bagaimana pun ia lebih berhak atas rumah ini ketimbang Alex, apa pun alasan nya..bagaimana pun cara nya ia harus bisa merebut hak rumah ini atas nama nya. Lalu saham yang ada di Jezen group mungkin saja bisa ia tarik kembali. Tapi di sini Evelina masih memikir kan mertua nya yaitu Tuan dan Nyonya Jezen.
tapi sebelum itu, Evelina tidak bisa langsung begitu saja mengambil hak alih jika ia tak menemukan letak kesalahan Alex untuk agar ia bisa menuntut pria kejam itu, di sini Evelina sangat membutuhkan bukti.
Evelina mengingat kalau ia pernah menyimpan kamera pengintai yang tidak terpakai di laci ruang kerja nya. Tapi bagaimana cara ia mengambil kunci, membuka laci kemudian mengambil dan memasang kamera pengintai tersebut? Jika ia bisa memasang kamera itu maka kemungkinan ia bisa merekam kelakuan Alex dan Verna di kamar nya yang pasti nya dua orang itu akan datang lagi nanti berbuat mesum di kamar tersebut.., dengan begitu Evelina bisa punya sedikit bukti untuk mengusir Alex dari rumah ini nanti nya. Walau pun yang Entah kapan? entah bagaimana? Jika diri nya saja masih tersesat di alam koma ini..!? Namun pun begitu Evelina harus terus optimis, kelanjutan nya nanti entah bagaimana itu adalah urusan nanti.
Arwah Evelina segera masuk lewat pintu utama ke dalam rumah mewah nya ini..tampak dua asisten muda rumah nya sedang membersihkan ruangan dan membersihkan properti ornamen mewah yang ada di ruangan depan. Evelina memperhatikan dua gadis muda ini..., Evelina celingukan mencari kepala pelayan atau juga di sebut kepala pengurus di rumah nya yaitu seorang wanita paruh baya Bu Ingrit..seperti nya wanita itu sedang berada di belakang.
Evelina berfikir apa ia masuk ke tubuh salah satu gadis asisten rumah nya ini saja ya? Dengan begini baru lah bisa Evelina menggunakan tubuh mereka untuk mengambil kamera pengintai di ruang kerja nya..
Evelina nekat mendekati salah satu di antara nya namun saat Evelina mencoba masuk ia tak bisa, berulang kali ia mencoba tetap tak bisa, sangat aneh..
Evelina tak habis akal, ia kemudian mendekati asisten rumah satu nya lagi yang sedang membersihkan properti, namun sama saja..Evelina tak bisa juga masuk ke tubuh asisten yang satu ini. Evelina bingung dan tak mengerti, apakah ia benar-benar tak bisa masuk ke tubuh manusia??? Kenapa?
namun tiba-tiba ia teringat dengan perkataan Eric, cerita dongeng Eric tadi malam...
apa mungkin dongeng itu benar ada nya? Dua orang asisten rumah ini bukan kebetulan kan kalau arwah Evelina tak bisa masuk ke tubuh mereka..?
Evelina jadi benar-benar penasaran, ia mencoba satu kali lagi masuk ke tubuh para asisten rumah ini namun tetap saja, kali ini pun Evelina gagal.
bergegas Evelina mencari kepala pengurus rumah..ia mencari dengan rasa penasaran ternyata kepala pengurus rumah itu baru saja selesai mencatat daftar belanja.
"Bu Ingrit..kau harapan ku terakhir di rumah ini" lirih Evelina seraya mendekati Bu ingrit dan tanpa di duga secepat kilat Evelina akhir nya mampu masuk ke dalam tubuh Bu Ingrit.
Evelina merasa suprise sekaligus senang, lagi-lagi ia teringat cerita kakek nya Eric, apakah ini bisa jadi benar ada nya, atau kah kebetulan saja?
ternyata Bu Ingrit selama menjadi pengurus rumah, ia memang sangat tulus kepada sang majikan terutama Evelina.
Bu Ingrit juga malahan sudah lama mencurigai ada hubungan yang tak beres antara Alex Majikan lelaki nya dan Nona Verna. Tapi Bu Ingrit takut dan tak berani banyak bicara apalagi ikut campur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments