Saat Alex masuk ke ruang rawat Evelina, ia menyeringai menatap Evelina yang terbaring.., jika biasa nya ia selalu manis dan baik di depan Evelina maka ini lah wajah asli nya Alex. Seringai itu menunjukkan kalau ia tak puas hati melihat Evelina masih hidup.., ia harus nya ingin Evelina segera mati hari ini. Jika Evelina mati semua hak kuasa akan jatuh kepada nya. Ya benar kemalangan yang menimpa Evelina adalah Alex dalang nya. Ia selalu sekongkol bersama Verna.
tentang anak ia dan Evelina yang meninggal dalam kandungan itu pun juga ulah mereka, ia dan Verna otak nya. kejam sekali Alex dan Verna ini. Begitu serakah, ia bahkan tak ingin anak Eveline itu lahir karena itu tentu saja akan membuat kekuasaan yang ia miliki sepenuh nya pasti terancam dan terbagi dengan anak itu.
Alex menatap tubuh Evelina yang terbaring dengan perasaan yang tak senang..
"kenapa buang-buang waktu Evelina sayang? Harus nya kau langsung pergi mati saja" lirih nya pelan namun dengan intonasi yang menakutkan.
💙💙💙💙💙
Hari ketiga Evelina merasa tiba-tiba ia berada di pintu utama rumah sakit, ia heran mengapa ia ada di sini..Evelina terus menatap heran pada orang-orang di sekitar yang sama sekali nampak tak peduli pada nya..
Dokter Adrian pacar adik nya bahkan sedari tadi sudah melewati dan tak mempedulikan nya, walau ia sudah memanggil nya berulang kali, Adrian seakan tak menggubris nya.
kali ini Evelina melihat sosok Alisha sang adik yang baru tiba, Evelina langsung tersenyum saat Alisha menoleh ke arah nya, namun aneh Alisha sama sekali tak membalas nya.
"Lisha..." panggi Evelina tapi Alisha tak menoleh
"Lisha..Lisha.." Evelina terus memanggil tapi Alisha terus berjalan melewati nya, ini semakin aneh.
sampai di mana Evelina berusaha mengejar Alisha, ia berlari dan menabrak salah satu perawat yang lewat namun...
pong !!! Perawat itu mengenai tubuh nya namun tembus begitu saja..
Evelina kaget setengah mati, perawat bahkan tak merespon apa pun saat menabrak nya seperti menabrak udara kosong, perawat bahkan tak menyadari nya.
Langkah Evelina terhenti ia menatap kaki dan tubuh nya sendiri, ia melihat jari jemari nya bolak balik ..
"ini aku sedang bermimpi kah?" Evelina menatap sekeliling dengan panik
semakin Evelina menatap orang-orang, ia makin sadar kalau ternyata orang-orang ini tak melihat nya, ia kasat mata kah? Atau kah ia sudah mati. Evelina berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi tapi dia lupa, ada apa ini?
semakin Evelina memikirkan ada apa gerangan, kepala nya malah berdenyut dan terasa sakit.
buru-buru Evelina berlari menyusul Alisha, entah berapa orang yang ia tabrak tapi tembus begitu saja.., Evelina berlari sembari menahan isak tangis nya. Ia tidak boleh cengeng, ia harus kuat..ia harus tau apa yang sudah terjadi pada nya. Dan jika pun ini ternyata hanya lah mimpi, Evelina sangat berharap agar ia segera bangun dari mimpi buruk yang menakutkan ini.
Evelina tiba di depan sebuah pintu ruang rawat inap tempat Alisha masuk barusan. Evelina reflek hendak memegang kenop kunci untuk membuka pintu tapi ia lupa bahwa ia sudah tak bisa menyentuh apa pun. Evelina bingung bagaimana cara ia masuk, lalu ia nekat menerobos pintu tersebut karena mengingat diri nya yang sudah tembus seperti udara kosong dan berhasil..
Evelina lega dan senang ia bisa masuk ke dalam ruangan, Evelina melihat Alisha yang sedang duduk di sisi ranjang seorang pasien..
"siapa pasien itu..?" gumam Evelina heran
Evelina melangkah mendekati Alisha, dan betapa kaget nya ia setelah melihat siapa yang terbaring sekarat di ranjang pasien itu !?
ya, itu adalah diri nya sendiri..selang di mana-mana..alat medis di sana sini..
"apa yang terjadi..?" lirih Evelina
"apa yang sudah terjadi pada ku?" Evelina begitu shock, ia berusaha mengingat-ingat namun lagi-lagi kepala nya terasa sangat-sangat sakit. Evelina tak sanggup menahan sakit nya, ini terasa sangat berdenyut sekali..!!!
Evelina bergerak perlahan ke sisi Alisha..
"Lis..aku kenapa Lis?" tanya nya pada Alisha tapi seperti yang sudah-sudah tadi, mana mungkin Alisha mendengar nya? Alisha bahkan tak bisa melihat nya sejak tadi kan?
Evelina melihat Alisha menyeka air mata perlahan, ia baru menyadari wajah adik nya itu nampak sembab seperti nya Alisha telah lelah menangis.
Evelina benar-benar kebingungan..ia ingin tahu apa yang sebenar nya terjadi saat ini. Akhir nya ia menangis juga, Evelina memang tidak gampang menangis sebelum nya tapi di posisi dan situasi aneh seperti ini, siapa coba yang gak bakalan menangis.
Evelina terus menangis pilu..dan dalam kebingungan dan keputus-asa-an nya tiba-tiba Eveline seperti mendengar suara seorang pria di samping nya, pria itu nampak berdiri di sudut ruangan. Awal nya Eveline mengira itu Adrian yang datang untuk menemui Alisha tapi pria ini jelas bukan Adrian. Evelina merasa ia baru sekali ini bertemu pria yang berdiri di sudut ruangan tersebut..
"apa yang kau tangisi, Miss?" tanya pria berperawakan tinggi jangkung tersebut
Evelina berhenti menangis dan menatap si pria dengan seksama..
"siapa pria ini?" lagi-lagi Evelina penasaran
awal nya Evelina mengira pria ini bertanya pada Alisha karena bukan kah sejak tadi diri nya sendiri sudah kasat mata, jadi mana mungkin pria ini bertanya pada nya. Yang benar saja ?
tapi Pria itu malah maju mendekati nya dan menatap nya lekat.
semakin pria ini maju maka semakin pria ini terlihat sangat tinggi. Evelina mengira-ngira tinggi nya bisa sekitar 187 cm, jangkung sekali.
"kenapa diam saja? Aku menanyai mu.." kata Pria itu lagi pada Evelina
"kamu bicara pada ku?" Eveline akhir nya memberanikan diri menjawab
"lalu dengan siapa lagi, aku memang bicara dengan mu Miss" kata pria tinggi itu..
"kau bisa melihat ku?" Evelina kaget bukan kepalang karena sedari tadi tak seorang pun yang bisa melihat nya.
"bisa...aku bisa melihat mu, kenapa memang nya?" balas Pria itu lagi
"ba..bagaimana kau bisa masuk?" cecar Evelina karena sedari tadi ia tak melihat pintu terbuka, apakah mungkin saja pria ini masuk sebelum diri nya? Bisa jadi
"aku masuk menembus dinding.." jawab sang pria yang membuat Evelina sangat shock..
"apa???" Evelina berseru..
"jadi kau sama seperti ku? Apakah kau hantu, apakah kau juga sedang koma seperti ku, sebetul nya apa yang terjadi dengan aku..dengan kamu? Apa kita di alam mimpi atau..." tanya Evelina bertubi-tubi dengan panik dan tak sabar.
karena jika memang ia sudah mati maka tak mungkin raga nya masih terbaring di ranjang rumah sakit seperti sekarang ini. Jadi ini pasti telah terjadi sesuatu namun Evelina sedang lupa yang terjadi itu apa?
Visual sang pria misterius
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 87 Episodes
Comments
Saamsung Note
hm bagus nih
2024-05-24
0
Feny Kurniawati
adddoooooh... adrian mas WWH..yg ini malah pak lee min 🙈🙈🙈gasss baca lgsg tamat hari ini..syukaa semua visualnyaaaa.mm😍
2024-03-12
0
Ari Peny
waaah liminho y
2024-03-12
0