Part 13

"Selamat bekerja lagi Mi, semangat ya! Supaya uang jajan kami bisa bertambah, hehe."

Raisa tersenyum mendapatkan semangat dari kedua anak kembarnya. Setelah itu keduanya pergi dari restoran. Raisa dan yang lainnya pun kembali bekerja untuk bergantian istirahat dengan koki lainnya.

"Si kembar emang the best deh Mba. Gimana sih cara Mba didik mereka sampai sepintar itu?"

"Aku hanya terus belajar dari internet atau bahkan membaca buku tentang ilmu parenting. Aku sadar aku tidak berpengalaman dalam mendidik anak, jadi aku harus belajar dari berbagai hal. Sudah ah, jangan bahas itu terus, ayo kita mulai bekerja. Lihat catatan yang menempel itu, sudah bertumpuk-tumpuk."

"Iya deh Mba."

*

*

Berbeda dengan seseorang di kantornya, dia terlihat tidak nafsu makan padahal sudah dipesankan makanan yang dia inginkan oleh Diana, sekretarisnya.

"Arghh! Gara-gara ucapan Bimo semalam, kenapa aku jadi begini sih?! Jelas-jelas aku sudah tidak mencintai Raisa lagi. Orang yang aku cintai saat ini adalah Tamara. Iya Tamara, aktris terkenal di negeri ini."

Ceklek!

Pintu ruangan Edgar tiba-tiba terbuka memperlihatkan Tamara dengan busana anggunnya berjalan ala-ala sedang catwalk.

"Kenapa kesini nggak bilang-bilang?" tanya Edgar yang terkejut ketika melihat Tamara datang ke kantornya.

"Namanya juga kejutan. Masa iya bilang-bilang dulu? Nggak dong Sayang," ucap Tamara yang langsung duduk di sofa di samping Edgar.

"Kamu baru mau makan?" tanya Tamara lagi ketika melihat dua kotak makanan di atas meja.

"Iya, tapi tiba-tiba aku jadi tidak berselera."

"Kenapa?"

"Entahlah," jawab Edgar sambil menaikkan bahunya.

"Kamu lagi banyak pikiran ya? Apa pekerjaan kantor lagi banyak? Mau aku bantu? Gini-gini aku juga sedikit paham tentang dunia kerja kamu. Soalnya kan papa aku juga punya perusahaan."

"Nggak usah Tam, kamu juga pasti lelah habis syuting. Masa iya aku minta bantuan kamu. Rasanya, agak, agak gimana gitu. Lebih baik kamu duduk manis aja disitu."

"Mana bisa begitu, gimana kalau aku suapin kamu biar kamu bisa sambil ngerjain pekerjaan kamu. Mau?"

Edgar pun mengangguk. Dia bekerja sambil disuapi dan ditemani oleh Tamara juga sedikit dibantu oleh Tamara.

Sampai waktu pun menunjukkan pukul 4 sore. Edgar pun segera merapihkan dokumennya dan meletakan di meja kerjanya. Kemudian dia mengajak Tamara untuk pulang bersama.

Tamara meminta Edgar untuk mampir ke rumahnya di saat ada papanya di rumah. Karena biasanya, papanya Tamara selalu tak ada ketika Edgar mampir ke rumah Tamara. Edgar dan papanya Tamara memang terkadang bertemu tapi bukan sebagai kekasih dari Tamara melainkan sebagai rekan bisnis.

"Aku pulang, Ma, Pa," teriak Tamara dengan riang gembira.

"Ya ampun sayang, kenapa pake teriak-teriak segala? Tanpa teriak pun Mama tahu itu kamu yang datang," sahut Astrid, mamanya Tamara.

Cuma dibalas cengiran oleh Tamara.

"Hai Tante," sapa Edgar dengan senyuman.

"Halo Edgar, sudah lama ya kamu nggak berkunjung kemari. Kamu pasti sangat sibuk mengurus perusahaan. Maafin anak Tante ya yang suka seenaknya gangguin kamu."

"Mama apaan sih? Bukan cuma Edgar aja yang sibuk, aku juga sibuk Ma. Syutingku rasanya tiap harinya bukannya berkurang malah terus bertambah."

"Jangan ngeluh di depan pacar sendiri. Ayok masuk Gar. Ada papa Tamara di ruang televisi. Kamu temani dia gih!"

Edgar hanya mengangguk. Sejujurnya dia benar-benar gugup karena sudah lama sekali tak berjumpa dengan papanya Tamara.

"Eh, Edgar, dari kapan?" tanya Galih, papa dari Tamara.

"Baru Om."

"Duduk, duduk!" Galih mempersilahkan Edgar untuk duduk di samping dan menonton televisi bersamanya.

"Sudah sampai mana tahap hubungan kalian? Apa sudah menuju ke tahap yang serius?"

"Belum Om, kami masih nyaman dengan hubungan yang sekarang," jawab Edgar jujur.

"Kenapa? Apa kamu ragu dengan Tamara? Kalau ragu, lebih baik kalian sudahi saja hubungan kalian. Dua tahun sudah cukup untuk masa perkenalan Edgar. Aku saja dengan mamanya Tamara, dulu hanya 8 bulan masa pendekatan dan pacaran lalu menikah. Memangnya, apa lagi yang mau kamu kejar?" Galih terlihat tidak suka dengan jawaban Edgar yang terkesan hanya bermain-main dengan putrinya.

"Bukan begitu Om, hanya saja aku memang sedang sibuk untuk mendapatkan proyek besar. Aku tidak mau nantinya, malah membuat Tamara tidak mendapatkan perhatian dariku."

"Kalau begitu, biarkan aku membantumu, apa yang kamu butuhkan untuk proyekmu itu? Aku akan bantu supaya kamu bisa memenangkan itu dan setelahnya, kamu harus nikahi putriku. Kamu pasti tahu, sebesar apa dia mencintai kamu."

Edgar mengiyakan begitu saja tanpa memikirkan dampaknya nanti. Ia hanya beranggapan tidak akan sulit menjalani hubungan pernikahan dengan Tamara. Lagipula, dirinya juga sudah menduda terlalu lama. Tapi dia lupa akan hatinya, harusnya tanyakan dulu, apakah hatinya, benar-benar sudah jadi milik Tamara?

"Baiklah karena kamu sudah setuju, aku juga akan berinvestasi di perusahaanmu. Untuk lebih lengkapnya, nanti kita bicarakan di lain waktu. Mengenai pernikahan, aku harap kamu bersungguh-sungguh."

"Iya Om, akan segera aku bicarakan dengan orang tuaku."

Tanpa keduanya ketahui, Tamara rupanya menguping pembicaraan itu dengan senyum malu-malunya. Akhirnya yang ia tunggu-tunggu kesampaian juga. Sebentar lagi dirinya akan dipersunting oleh Edgar.

Ah, senangnya.

Tidak salah dirinya membawa Edgar ke rumah di saat ada papanya di rumah. Hatinya begitu berbunga-bunga, ia benar-benar sudah tidak sabar akan segera menjadi nyonya Gautama.

*

*

"Edgar, kok baru pulang? Dari mana?" tanya Mama Ola.

"Dari rumah Tamara, Ma. Maaf aku lupa bilang."

"Apa yang kamu bicarakan disana? Bukankah papanya Tamara juga sedang ada disini? Dia sudah pulang dari luar negeri, kan?"

"Iya Ma, tadi aku bicara banyak dengan Om Galih."

"Bicara apa? Ayo cerita ke Mama." tanya Mama Ola yang begitu penasaran.

"Nanti ya Ma, aku mau bersih-bersih badan dulu. Rasanya lengket semua," tolak Edgar.

"Ya udah sana mandi dulu, pokoknya selesai mandi kamu harus menemui mama di ruang keluarga."

"Iya Ma."

Edgar pun berjalan menuju ke kamarnya. Mama Ola pergi ke ruang keluarga yang dimana disana sudah ada Papa Daniel dan Oma Deli.

"Kamu habis bicara apa dengan Edgar, Ola?" tanya Oma Deli.

"Hanya bertanya dia habis dari mana Ma."

"Oh, Mama pikir kamu sedang memaksa Edgar lagi untuk segera menikah dengan Tamara," ucap Oma Deli.

"Maunya sih begitu, Ma. Tapi nggak keburu, Edgar nya mau mandi dulu."

"Jangan memaksakan kehendak kamu ke Edgar Ola. Biarkan mereka bersatu dengan keinginan mereka sendiri. Kita sebagai orang dewasa hanya bisa mendukung saja."

Mama Ola terlihat tidak setuju. Mungkin dia terlalu kecewa dengan pernikahan Edgar sebelumnya yang menerima begitu saja Raisa masuk ke dalam keluarga mereka tanpa mempermasalahkan latar belakang keluarga Raisa lebih dulu. Jadinya, ketika kini Edgar mendapatkan kekasih yang sempurna dalam segalanya baik itu wajah maupun latar belakang keluarganya yang terpandang, Mama Ola jadi ingin menjadikan Tamara menantunya. Ditambah dia juga sangat menyukai kepribadian Tamara.

Papa Daniel hanya menyimak saja disana, dia malas ikut campur jika dua singa betina di rumahnya sudah berbicara. Dia hanya bisa berdoa semoga semuanya akan damai sentosa.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

hmmmm dilema....kenapa y edgar gak cari tau doal raisa???...bukanya gampang buat edgar kayak balikin telapak tangan????

2024-08-02

2

Andi Wahyu918😘

Andi Wahyu918😘

Di nyata ada juga krn latar belkg dianggap hina dn di jadikan kek pembantu,,mertua paan bgtu...novelnya kek mengacu ke sana...lanjut thor

2024-07-15

1

niarotun angzumi

niarotun angzumi

pa mungkin raisa sodaranya pamela ya? kn dia gk tw bpknya spa?🤔🤔

2024-01-25

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!