Part 11

"Apa saya membuat kesalahan, Pak?" tanya Raisa ketika berada di ruangan Pak Iko, manager restoran.

"Nggak sama sekali."

"Terus kenapa saya dipanggil ya, Pak?" Raisa benar-benar bingung kenapa dirinya dipanggil.

"Kamu tahu kan, pelanggan VIP kita yang selalu datang tiap seminggu sekali kesini?"

"Tau, Pak," jawab Raisa.

"Dia ingin bertemu kamu, temuilah dia di ruangan VIP."

"Kenapa dia ingin bertemu saya, Pak?"

"Temui saja dia, dan tanyakan langsung padanya. Cepat kamu kesana, jangan buat dia kecewa. Dia pelanggan VIP kita."

"Tapi ... "

"Nggak ada tapi-tapian Raisa. Oh, iya ganti dulu seragam kamu ini sebelum bertemu dengannya."

Raisa pun mengangguk dan keluar dari ruangan Pak Iko. Dia masuk ke ruangan khusus untuk pegawai dan mengambil pakaian gantinya yang ada di loker.

Setelah berganti pakaian, Raisa berjalan menuju ke ruangan VIP. Dia begitu gugup karena biasanya dia hanya membuatkan makanan untuk beliau. Bahkan melihat wajah orang tersebut saja hanya sesekali saja.

"Selamat malam Pak Baskoro," sapa Raisa.

"Malam Raisa, silahkan duduk!"

Raisa pun duduk di hadapan Pak Baskoro, pelanggan VIP di restoran tempatnya bekerja. Dia mau menanyakan alasannya kenapa Pak Baskoro ingin bertemu dengannya, tapi ternyata tanpa perlu ditanya, Pak Baskoro malah menceritakannya duluan.

"Nggak usah bingung, dan bertanya-tanya kenapa saya memanggil kamu kesini. Selama bertahun-tahun saya jadi pelanggan tetap disini. Saya selalu kagum dengan sikap dan karakter kamu. Jujur, saya tertarik dengan kepribadian kamu itu. Apalagi kamu pun sangat pandai memasak. Benar-benar sangat cocok untuk jadi istri."

Pikiran Raisa seketika langsung tertuju pada kata istri. Dia berpikir kalau Pak Baskoro ingin memperistrinya. Raisa sungguh tidak mau, apalagi usia Pak Baskoro ini sangat cocok untuk jadi orang tua Raisa saja. Raisa jadi gelisah dan berkeringat dingin di tangannya.

"Maaf Pak, tapi ... tapi saya tidak mau jadi istri Bapak," jawab Raisa sambil menunduk saking takutnya menyinggung perasaan Pak Baskoro.

Bukannya marah, Pak Baskoro malah tertawa begitu renyah.

"Haha, kamu ini lucu sekali Raisa. Memangnya siapa yang mau menikah lagi? Saya pun mencintai istri saya."

Raisa langsung mendongak dan jadi terheran-heran.

"Maksud perkataan saya tadi ke kamu. Saya ingin mengenalkan putra saya ke kamu. Siapa tahu kan, nanti kamu jadi menantu saya."

Raisa jadi lega karena dia tidak dijadikan istri kedua, ataupun simpanan dari Pak Baskoro. Tapi tetap saja, dia masih belum bisa membuka hatinya untuk orang lain.

"Maaf sebelumnya Pak karena saya salah mengira ucapan Bapak."

"Ah, tidak, tidak apa-apa. Wajar kalau kamu mengira begitu. Perkataan saya tadi memang ambigu, kan? Tapi gimana soal tawaran saya tadi? Apa kamu mau jika saya kenalkan dengan putra saya?"

Raisa menghela napasnya lebih dulu sebelum menjawab. Ia tak ingin membuat orang kecewa. Makanya kalaupun menolak, ia harus menolak dengan sopan.

"Bapak pasti tahu kalau saya adalah janda dengan dua anak."

"Lantas, apa yang salah dengan itu? Kamu ibu yang baik. Bahkan saya jadi kagum karena kamu single mom. Sulit untuk membesarkan anak sendirian. Tidak semua orang bisa melakukannya."

"Maaf, tapi saya benar-benar belum memikirkan pasangan Pak. Sekali lagi saya minta maaf."

Raisa benar-benar merasa tidak enak hati.

"Wah, kasihan sekali putra saya. Padahal saya belum mempromosikannya dengan baik padamu, Raisa. Tapi dia sudah ditolak mentah-mentah."

"Bukan begitu Pak, saya ... saya ...."

"Sudah, tidak apa-apa. Jangan terlalu dipikirkan. Putra saya juga memang masih belum mau menikah. Saya saja yang sudah kebelet pengen punya cucu."

Raisa benar-benar merasa lega karena Pak Baskoro tidak marah padanya. Tapi ia jadi tidak enak hati ketika sudah menolak tapi masih dipersilahkan untuk makan bersama Pak Baskoro. Apalagi menunya sangat enak-enak sekali. Kalau menolak lagi, rasanya mungkin Pak Baskoro akan lebih kecewa. Makanya dia pun menerima tawaran makan itu.

Selesai makan, Raisa pun pamit pergi, tapi sebelum dirinya benar-benar pergi, Pak Baskoro mengucapkan kalimat lagi.

"Kalau nanti kamu berubah pikiran, tolong katakan ke saya ya. Putra saya itu sangat tampan dan sangat kompeten dalam pekerjaannya."

Raisa hanya bisa mengangguk saja tanpa mengatakan apapun lagi.

Ketika berada di ruang karyawan, ada Rani disana. Rani bertanya-tanya tentang alasan nya dipanggil. Rani pun jadi heboh sendiri ketika mendengarkan penjelasan Raisa.

"Oh My God! Itu beneran Mba? Astaga! Aku jadi penasaran seperti apa putranya Pak Baskoro itu! Bapaknya saja walau sudah berumur masih kelihatan berkarisma apalagi anaknya?"

"Kalau begitu, kamu aja yang kenalan sama dia kalau penasaran mah. Aku nggak tertarik untuk menjalani hubungan spesial dengan pria di waktu-waktu sekarang karena fokusku bukan lagi itu tapi si kembar."

"Sayangnya, yang Pak Baskoro mau itu Mba Raisa, mana bisa jadi aku yang dikenalkan ke putra beliau? Nggak salah sih, kalau Pak Baskoro mau menjadikan Mba sebagai menantunya, Mba Raisa emang cantik banget. Mana Mba adalah seorang ibu yang sempurna untuk si kembar. Didikan Mba ke si kembar top banget pokoknya. Aku malah kalau nanti punya anak ingin belajar dari Mba."

Mendengar pujian itu dari Rani, Raisa hanya bisa tersenyum kecut. Ibu yang sempurna dari mananya? Dia banyak kurangnya, banyak sekali.

"Jangan memujiku secara berlebihan, kamu juga cantik Rani. Aku bukan ibu yang sempurna. Aku hanya berusaha sebaik mungkin sesuai kemampuanku. Aku pulang dulu ya Ran."

"Iya, hati-hati Mba."

*

*

Raisa mengendarai motornya untuk pulang ke rumahnya. Di perjalanan, tepatnya di lampu merah, mobil Bimo tampak berhenti di samping motor Raisa. Di saat ingin menegur Raisa untuk memastikannya, lampu apil sudah berubah warna jadi hijau. Bimo pun kehilangan Raisa.

"Sial! Kenapa harus segera hijau sih!?"

Bimo memukul kemudinya karena kesal. Tapi tiba-tiba banyak bunyi klakson dari belakang mobil Bimo. Bimo pun sadar dan segera melajukan mobilnya menuju ke Bar tempat perkumpulannya dengan Levi dan Edgar.

"Kalian pasti tidak akan percaya, apa yang aku lihat tadi di lampu merah."

"Palingan juga pengamen jalanan, atau manusia silver, atau bisa jadi ketemu banci, haha."

"Bukan, aku melihat Raisa."

"Raisa?" gumam Edgar lirih.

"Jangan becanda deh, Bim! Selama delapan tahun ini aja, kita nggak pernah ketemu dia sama sekali."

"Beneran deh! Aku nggak bohong! Kamu tahu sendiri kan, kalau soal wanita cantik, mana mungkin aku bisa salah lihat!"

Kini Levi jadi terdiam, seolah membenarkan ucapan Bimo. Dia sedikit melirik ke Edgar yang sedari tadi tak memberikan tanggapan apapun.

"Kalau begitu, kenapa nggak kamu sapa atau kamu ajak kesini?"

Ucapan Levi membuat Edgar terkejut dan melihat ke arah Levi.

"Raisa kan teman kita juga walaupun dia sudah bercerai dari kamu," ucap Levi yang membuat Edgar tak menatap Levi lagi.

"Lampunya keburu hijau, terus kan Raisa naik motor, jadi lebih gesit lajunya."

"Hih! Dasar! Tak usah cerita kalau gitu."

"Tapi dia jadi semakin cantik. Tubuhnya jadi lebih berisi daripada saat menjadi Edgar dulu yang terlalu kurus."

"Wah, itu artinya, Raisa memang jadi lebih bahagia setelah berpisah," ucap Levi yang sedikit memprovokasi Edgar untuk mulai bicara.

Hanya ditanggapi dengan lirikan tajam oleh Edgar.

Harusnya kamu tanya hatimu, Gar. Kenapa selama ini kamu masih ragu ke Tamara? Apa di hatimu masih ada Raisa atau tidak? Karena setiap kali kita membicarakan Raisa, aku rasa sikapmu terasa berbeda. Sorotan matamu mengisyaratkan kalau kamu masih menginginkan Raisa.

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Erni Fitriana

Erni Fitriana

ehmmmm...dag dig dug hati kamu y garrr????😊😊😊😊😊

2024-08-02

1

Dewa Rana

Dewa Rana

Raisa naik motor gak pake helm ya

2023-12-25

2

Praised94

Praised94

terima kasih 👍

2023-12-07

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!