Part 6

Beberapa hari setelah pertemuan hari itu, Edgar membawa Tamara ke rumah keluarganya. Mama Ola begitu senang tiap kali Tamara mengunjungi rumah. Apalagi dia orang itu seperti punya kebiasaan yang sama. Hal tersebutlah yang membuat keduanya jadi cepat akrab.

Harusnya, Edgar pun ikut nimbrung bersama Mama Ola dan Tamara di ruang tamu, tapi laki-laki itu justru pergi ke kamarnya. Entah mau melakukan apa.

"Kamu sabar banget ngadepin anak Tante yang susah diatur itu. Apa kalian sudah ada membicarakan tentang hubungan yang serius? Melangkah ke jenjang pernikahan misalnya?" tanya Mama Ola.

"Aku sih sudah nyinggung-nyinggung ke arah sama. Cuma sepertinya Edgar masih belum mau, mungkin pikirannya masih fokus untuk mendapatkan proyek yang diinginkannya Tante."

"Ah, dasar anak itu! Kalau dinanti-nanti, gimana kalau nanti banyak orang yang terang-terangan lamar kamu! Kan nanti dia sendiri yang menyesal. Pokoknya kamu tenang aja, nanti Tante akan bantu kamu semoga Edgar segera terbuka pikirannya dan segera meresmikan hubungan kalian jadi sepasang suami istri."

"Makasih ya Tante. Tante baik banget sama aku."

"Sama-sama sayang, kamu juga wanita yang baik. Bagaimana bisa Tante menolak wanita baik hadir dalam keluarga Gautama?"

Hampir 4 jam Tamara main di rumah Edgar, Edgar keluar dari kamarnya ketika waktu makan malam sudah tiba.

"Dasar laki-laki nggak peka! Bukannya ditemenin, malah ditinggalin tidur di kamar, Tamara nya."

"Kan ada Mama. Lagian Tamara bilangnya rindu mau ketemu Mama."

Mama Ola jadi tertawa geli mendengarnya. Wanita paruh baya itu menganggap bahwa Edgar cemburu padanya karena kekasihnya lebih rindu mamanya dari pada Edgar sendiri.

"Lihat, dia cemburu sama Tante, Tam. Dasar kekanak-kanakan!"

Tamara pun jadi tersenyum malu mendengar ucapan Mama Ola. Keraguannya soal hubungannya dengan Edgar, selalu bisa dipulihkan dengan ucapan Mama Ola yang begitu menyenangkan.

Mereka pun makan malam bertiga disana, karena anggota keluarga yang lainnya sedang tak berada di rumah. Selesai makan malam, Edgar mengantar Tamara untuk pulang ke apartemen wanita itu.

Di sepanjang jalan, Tamara terus menggenggam tangan Edgar dan sesekali melihat ke arah Edgar yang fokus menyetir. Dia benar-benar beruntung mendapatkan laki-laki baik seperti Edgar yang selalu menjaganya dan melindungi dirinya.

Ketika sudah sampai di apartemen Tamara, Edgar mampir sebentar untuk sekedar minum atau makan satu dua cemilan yang akan diberikan oleh Tamara. Karena kalau tidak, biasanya Tamara akan ngambek dan itu susah untuk pulihnya.

Di depan layar televisi, Edgar dan Tamara duduk bersampingan. Minuman dan cemilan sudah ada di atas meja. Ditambah dengan film romantis yang sengaja Tamara setelah untuk mereka tonton berdua.

"Kita nonton dulu baru setelah itu kamu boleh pulang."

Edgar pun tak menolak, karena ia sadar betul, waktunya dan Tamara sangat terbatas. Karena memang ornage yang sama-sama sibuk dengan urusan masing-masing.

Tamara sengaja memilih film romantis yang ada sedikit adegan 21+ nya. Tapi tanggapan Edgar biasa saja. Padahal yang Tamara dengar dari rekan kerjanya yang sesama aktris, ketika mereka nonton film yang ada adegan itunya dengan kekasih mereka, pasti mereka akan langsung mempraktekannya langsung. Tapi kenapa hal itu tidak berlaku pada Edgar?

Selalu ada pertanyaan di benaknya, kenapa Edgar hanya mau sebatas ciuman saja dengannya. Padahal banyak sekali yang suka mengajaknya pergi ke hotel meskipun orang-orang tersebut tahu, dirinya sudah memiliki kekasih.

Apa Edgar tidak mencintainya? Tapi sepertinya bukan itu alasannya dan Tamara pun tak ingin mempercayai jika itu memang alasannya.

Film romantis yang mereka tonton pun selesai. Tamara menatap dengan penuh cinta ke arah Edgar.

"Kenapa kamu tidak pernah menyentuhku lebih dari ciuman?" tanya Tamara.

"Dengarkan aku baik-baik," ucap Edgar sambil memegang kedua bahu Tamara.

"Aku punya prinsip hidupku sendiri. Aku tidak mau merusak sesuatu yang belum sah menjadi milikku. Jadi tugasku sebelum itu hanyalah menjagamu, melindungimu, baik itu dari orang lain ataupun dari aku sendiri. Paham kan?"

Tamara tahu ia memang tidak salah memilih kekasih. Edgar benar-benar membuatnya jatuh cinta. Dia pun mendekatkan bibirnya, hal itu bersambut dan dibalas oleh Edgar. Tapi beberapa saat kemudian, bibir mereka pun terlepas, dan berkahir dengan Tamara yang dikecup keningnya oleh Edgar.

"Kamu harus tahu, kamu itu berharga. Jadi, jangan biarkan orang lain merusak kamu. Aku pulang dulu."

Sejujurnya Tamara masih ingin bersama dengan Edgar. Tapi mau bagaimana lagi, ia pun tak bisa menahan Edgar terlalu lama disana. Hanya saja ia meminta sebuah pelukan dulu sebelum Edgar pulang.

"Jangan lupa kunci pintu. Ingat! Kamu itu aktris terkenal, kita tidak akan tahu bahaya apa yang terjadi kalau kamu ceroboh ataupun lalai."

"Iya, iya, bawel deh," jawab Tamara sambil senyum berseri. Perhatian kecil itu yang membuatnya jatuh hati ke Edgar.

*

*

Hari ini adalah hari terakhir Roni ada disana, besok Roni akan kembali ke luar kota untuk bekerja. Raisa pun harus sudah siap kembali menjemput si kembar pulang sekolah. Itu memang sudah menjadi rutinitasnya.

"Mba, sebelum aku balik ke luar kota, kita piknik bareng dulu yuk! Pergi kemana kek gitu. Ke taman, atau ke waduk juga boleh. Yang deket-deket aja, nggak usah yang jauh-jauh."

"Coba kamu tanya langsung ke si kembar, apa mereka mau."

"Pasti mau lah Mba. Mereka kan suka jalan-jalan. Beda sama maminya yang hidupnya cuma di restoran sama di rumah doang. Ke mall pun paling kalau dipaksa sama Kimi."

Mendapat ejekan dari Roni, Raisa cuma bisa mendengus sebal. Bukan tanpa alasan Raisa begitu, dia hanya tak ingin menonjol di antara banyak orang. Cukup masa lalunya yang buruk akibat hinaan dan cemoohan dari banyak orang. Ia benar-benar takut untuk berjalan keluar, apalagi bertemu dengan orang yang mengenalnya di masa lalu.

"Baiklah kalau begitu. Tapi aku yang pilih tempatnya, kamu jangan banyak protes."

"Oke, siap Mba."

Roni menurut saja dengan pilihan tempat dari Raisa. Yang paling penting baginya kan piknik bersama keluarga buka dimana tempatnya. Karena dimana pun tempatnya kalau bersama keluarga akan selalu bahagia dan menyenangkan.

Setelah obrolan dirinya dan Roni selesai, Raisa masuk ke kamar si kembar untuk melihat keadaan keduanya. Wajah tenang dan damai terlihat dengan jelas di antara keduanya. Meskipun satu kamar, tapi keduanya memiliki ranjang masing-masing dan memiliki imajinasi yang berbeda. Di dinding dekat ranjang Mia, ada banyak lukisan tempelan Barbie juga catnya yang berwarna pink. Beda dengan Kia, yang dinding di dekat ranjangnya, di chat warna gelap dengan banyaknya lukisan planet disana. Satu kamar dengan dua desain interior berbeda. Karena memang, di rumahnya yang sekarang hanya tersedia 3 kamar saja. Satu miliknya, satu milik si kembar, dan satu lagi milik Roni.

"Mami berharap kalian selalu bahagia dan tersenyum cerah setiap harinya. Maafkan Mami kalau belum bisa jadi mami yang sempurna untuk kalian."

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

Siti Sumarni

Siti Sumarni

Raisa wanita hebat..

2025-03-27

0

Surya Arum

Surya Arum

Mami hebattt

2024-11-29

0

Yaa Yhot

Yaa Yhot

lnjut

2024-09-19

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!