Part 5

Di sebuah bar, Edgar berkumpul bersama teman-temannya. Menjabat sebagai duda delapan tahu mandi menjadi predikat untuknya. Meski sekarang tak lagi menjomblo, tetap saja dia masih jadi duda karena belum meresmikan kisah cintanya dengan Tamara, kekasihnya yang bekerja sebagai aktris. Padahal usia hubungan keduanya sudah terjalin 2 tahun lamanya.

Beberapa dari temannya saja selalu bertanya-tanya kenapa Edgar belum mau serius membicarakan pernikahan dengan Tamara. Padahal sangat jelas sekali kalau Tamara pun tidak akan menolak jika dilamar oleh Edgar. Tamara terlihat sangat mencintai Edgar, bahkan menerima Edgar yang adalah duda tanpa anak.

"Kalau aku jadi kamu, aku pasti sudah meresmikan hubunganku dengan Tamara. Apalagi yang kamu tunggu? Di jaman sekarang mana ada wanita cantik, baik, berasal dari keluarga terpandang dalam satu paket lengkap. Value itu sudah jadi poin plus-nya," ucap salah satu temannya yang bernama Levi.

"Iya bener, aku juga heran sama kamu, Gar. Dua tahun itu udah termasuk lama untuk kamu bisa tahu berbagai hal dari Tamara. Mungkin bisa tahu luar dan dalamnya juga, ahay!" ucap Bimo, temannya yang lain.

"Sembarangan! Aku tidak seperti itu ya. Wanita itu harus dijaga bukan dirusak! Emangnya kamu yang tiap Minggu ganti cewek."

Bimo cuma bisa cengengesan doang. Ya gimana, orang yang dibilang Edgar memang benar adanya. Dia adalah seorang playboy yang tidak tahan pada godaan wanita. Lihat yang dibuka dikit, gas aja dia mah.

"Tapi jawab deh Gar. Apa yang membuat kamu belum mau serius sama dia? Padahal Tante Ola aja, senang banget punya calon mantu kaya si Tamara. Nggak mungkin dong kalau kamu masih mikirin Raisa? Waktu sudah berlalu 8 tahun lamanya."

"Enggak lah, ngaco kamu kalau ngomong, Lev," jawab Edgar.

"Ngomong-ngomong soal Raisa. Gimana ya kabarnya dia? Misal nih ya, misal ya, kalau aku ketemu Raisa lagi. Apa boleh aku deketin dia? Kamu bakalan marah nggak, Gar?"

Edgar terdiam cukup lama. Rasanya masih ada rasa tidak rela jika Bimo mau bersama dengan Raisa. Ia tidak percaya kalau Bimo ingin bersama dengan Raisa. Lihat aja, tiap minggunya ganti wanita. Apa iya, kalau nantinya bersama Raisa dia tidak begitu juga?

"Kenapa tanya aku?"

Cuma kalimat itu yang terpikirkan oleh Edgar.

"Oh iya lupa. Kamu kan hanya bagian dari masa lalu Raisa. Kenapa juga ya aku minta izin sama kamu, hehe. Oke kalau begitu, itu artinya kamu tidak ada masalah."

"Ya elah Bim, cari wanita lain aja jangan Raisa. Dia terlalu baik untuk kamu yang bajingan ini."

"Sialan kamu, Lev! Aku kan juga akan berubah kalau dapat wanita kaya Raisa. Kamu pasti pernah mendengar, kalau sebajingan-bajingannya lelaki, dia akan luluh dan tobat juga kalau benar-benar cinta sama wanitanya."

"Masalahnya, cinta kamu terbagi untuk banyak wanita, Bim!" celetuk Levi lagi yang membuat Bimo kesal.

"Sialan!"

Levi tertawa melihat sahabatnya yang ia bully kesal sementara Edgar cuma diam aja entah memikirkan apa.

Drtt drtt drtt

Ponsel Edgar berbunyi dan memperlihatkan satu panggilan dari Tamara. Edgar langsung menerima panggilan itu dan sedikit menjauh dari keramaian disana.

"Kenapa?" tanya Edgar.

"Kamu nggak kangen sama aku? Kenapa belum telpon aku juga. Padahal kamu udah sampai di Jakarta dua hari yang lalu," gerutu Tamara.

"Maaf, aku pikir kamu lagi sibuk. Jadi, aku nggak mau ganggu waktu syuting kamu."

"Ih, kesel deh! Ya udah sekarang kita ketemu ya."

"Besok aja ya? Nggak papa, kan? Aku lagi sama anak-anak ini."

Mau tak mau Tamara pun mengerti. Ia selalu berusaha mengerti apa yang Edgar lakukan. Sambungan telepon pun berakhir dengan hasil akan ada pertemuan besok di antara keduanya.

"Tamara ya?" tebak Bimo.

Edgar mengangguk.

"Ada apa? Dia minta ketemu?"

Edgar mengangguk lagi.

"Tapi aku tolak, jadi ketemunya besok."

"Terus dia marah nggak?" tanya Levi yang kini ikut antusias bertanya.

"Nggak, dia selalu ngertiin."

"Wah, idaman sih emang. Kalau cewek aku mah mana mau diduakan sama temen-temenku. Tahu aku lagi main aja disuruh pulang. Padahal baru duduk doang nggak sampe 5 menit," curhat Levi yang menceritakan tentang kekasihnya.

"Terus kok sekarang nggak?" tanya Bimo.

"Sekarang mah beda lah, dianya juga lagi sibuk, jadi aman terkendali."

Bimo menunaikan anggur ke dalam gelasnya lalu meneguknya dalam sekali tegukan.

"Nih minum!" ucap Bimo menyodorkan satu gelas juga ke Edgar. Edgar pun menerimanya dengan senang hati.

"Pertanyaan Levi tadi belum kamu jawab loh!"

Edgar mengingat pertanyaan yang mana. Setelah mengingatnya, ia pun menjawabnya.

"Aku dan Tamara masih mau mengejar karier kami masing-masing. Aku mengejar proyek yang ingin aku dapatkan dan Tamara mengejar jadi pemenang nominasi pemeran utama wanita terbaik tahun ini."

"Hanya itu alasannya? Benar bukan karena ada alasan lainnya?" tanya Levi yang masih belum percaya dengan jawaban Edgar.

"Jawaban apa sih yang kamu harapkan keluar dari mulutku, Lev."

"Nggak da sih."

"Oh, mungkin Levi mikirnya kamu masih berat mikirin masa lalu, ahay!"

Lagi-lagi Bimo memancing Edgar untuk membahas masa lalu. Tapi Edgar hanya diam tak mau membahasnya. Ia hanya bisa menyandarkan kepalanya di sofa sambil sedikit memikirkan pertanahan Bimo tadi tentang kabar Raisa.

Apa kamu sudah bahagia tanpa aku sekarang?

*

*

Di sebuah restoran, tepatnya di ruangan privat, Edgar dan Tamara bertemu. Walaupun publik sudah tahu hubungannya dengan Edgar tetap saja, untuk kencan seperti ini, Tamara tak mau ada orang lain yang menggangu. Apalagi sudah hampir dua Minggu dia tak bertemu dengan Edgar karena pekerjaannya dan Edgar yang tak bisa diganggu.

"Miss you so much," ucap Tamara sambil memeluk Edgar.

Edgar tak menjawab ucapan itu, ia hanya membalas pelukan dari Tamara. Beberapa menit kemudian pelukan itu terlepas dan keduanya duduk saling berhadapan dengan makanan yang sudah disajikan di atas meja.

"Kamu tahu, caraku untuk menghilangkan lelahku adalah melihat kamu. Kamu itu sudah seperti obat. Makanya, kalau kamu punya waktu luang, segera kabari aku. Sebisa mungkin aku pasti akan mencocokkan dengan jadwal syutingku yang padat itu."

"Mana bisa begitu, Tam. Yang ada kamu tidak bisa fokus," jawab Edgar menanggapi.

Tamara terkekeh mendengarnya. Benar juga. Mana bisa dia fokus kalau ada kekasihnya. Yang ada dia mangkir syuting dan memilih untuk pacaran aja. Apalagi kekasihnya ini sangat-sangat sempurna di matanya. Bahkan fans-fans nya saja begitu mendukung hubungan keduanya. Bahkan ada yang mendoakan semoga segera diresmikan menjadi sepasang suami istri.

Bicara soal itu, Tamara sejujurnya ingin mempertanyakan hal tersebut. Tapi memang waktunya yang belum ada kemarin-kemarin makanya ia tak kunjung bertanya, tapi sekarang kan beda cerita.

"Edgar, aku sudah siap menikah. Aku tak lagi mengejar reward itu. Kalau dapat ya syukur, tidak dapat pun tidak apa-apa. Itu kan hanya sebuah penghargaan dan pencapaian dari semua kerja kerasku selama ini. Tapi beda dengan kamu. Kamu bukan pencapaian, tapi kamu adalah orang yang aku butuhkan untuk berjalan bersamaku."

"Tam, aku ... "

*

*

TBC

Terpopuler

Comments

leahlaurance

leahlaurance

jantung ku debar,kesian Raisa,klau ketahuan dan anak nya diambil.

2025-03-13

0

Surya Arum

Surya Arum

Bikin penasarann

2024-11-29

0

Roy Boy

Roy Boy

hh

2024-09-28

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1
2 Part 2
3 Part 3
4 Part 4
5 Part 5
6 Part 6
7 Part 7
8 Part 8
9 Part 9
10 Part 10
11 Part 11
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14
15 Part 15
16 Part 16
17 Part 17
18 Part 18
19 Part 19
20 Part 20
21 Part 21
22 Part 22
23 Part 23
24 Part 24
25 Part 25
26 Part 26
27 Part 27
28 Part 28
29 Part 29
30 Part 30
31 Part 31
32 Part 32
33 Part 33
34 Part 34
35 Part 35
36 Part 36
37 Part 37
38 Part 38
39 Part 39
40 Part 40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part 45
46 Part 46
47 Part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 Part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 Part 64
65 Part 65
66 Part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 82
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 Part 101
102 Part 102
103 Part 103
104 Part 104
105 Part 105
Episodes

Updated 105 Episodes

1
Part 1
2
Part 2
3
Part 3
4
Part 4
5
Part 5
6
Part 6
7
Part 7
8
Part 8
9
Part 9
10
Part 10
11
Part 11
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14
15
Part 15
16
Part 16
17
Part 17
18
Part 18
19
Part 19
20
Part 20
21
Part 21
22
Part 22
23
Part 23
24
Part 24
25
Part 25
26
Part 26
27
Part 27
28
Part 28
29
Part 29
30
Part 30
31
Part 31
32
Part 32
33
Part 33
34
Part 34
35
Part 35
36
Part 36
37
Part 37
38
Part 38
39
Part 39
40
Part 40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part 45
46
Part 46
47
Part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
Part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
Part 64
65
Part 65
66
Part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 82
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
Part 101
102
Part 102
103
Part 103
104
Part 104
105
Part 105

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!