Lucas
Gemericik hujan terdengar cukup jelas dari dalam kamar kosan Anna. Suasana malam yang hening membuat indera pendengaran gadis itu jadi lebih tajam dari biasanya, dia terpaksa begadang lagi malam ini, tugas mata kuliah sastra Inggris dari Profesor Adam cukup banyak.
Biasanya, Anna setiap kali belajar atau mengerjakan tugas sambil mendengarkan lagu dari One Ok Rock. Salah satu band rock Jepang yang sudah dia gandrungi selama tujuh tahun terakhir.
Namun, entah kenapa hari ini dia justru tidak tertarik sama sekali untuk mendengarkan bahkan hanya satu pun lagu dari band favoritnya tersebut. Anna yang tengah fokus dengan apa yang dia kerjakan, nyaris terkejut saat dia mendengar suara aneh dari kamar kost sebelah.
Srek... Srek... Srek...
Samar-samar, Anna mendengar suara dari kamar sebelah. Seingatnya kamar tersebut baru ada penghuninya setelah enam bulan kosong, namun dia belum pernah bertemu langsung dengan tetangga barunya tersebut.
Menurut pemilik kos, tetangga Anna adalah seorang lelaki yang sangat tampan. Ketampanannya diibaratkan seperti artis Hollywood, tentu saja Anna yang lebih percaya apa yang dia lihat, tidak sepenuhnya menelan bulat - bulat ucapan Bu Martha.
Sreek... Sreek... Sreek...
Suara itu kembali terdengar, kali ini jauh lebih jelas. Jadi dia tidak mungkin salah. Maklum keadaan juga sedang hujan, bisa saja 'kan indera pendengarannya tidak berfungsi dengan benar.
Diliriknya jam beker yang terletak di atas meja belajarnya tersebut, waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam.
Srek... Srek... Srek...
Suara itu lagi, Anna mengira mungkin saja kamar sebelah sedang mengubah suai kamar. Mengingat tetangganya itu baru pindah rumah, jadi pasti banyak barang yang harus dia bereskan.
.
Sreek... Sreek... Sreek...
Sekali dua kali dia mendengar suara itu, Anna masih menganggap biasa saja. Memaklumi kondisi tetangga barunya, namun makin kesini Anna merasa suara yang dibuat oleh orang itu tak kunjung berhenti.
"Duh! Tuh orang harusnya berbenah tuh nanti saja, besok pagi atau saat siang hari. Malam-malam begini bikin keributan. Mengganggu orang lain saja," gerutu Anna.
Suara yang Anna dengar masih saja terdengar, jika didengarkan dengan lebih seksama, suara tersebut tidak mirip orang yang memindahkan meja ataupun kursi. Dari apa yang dia dengar, suara tersebut tidaklah terlalu berat maupun ringan.
"Kalau aku umpamakan suara tadi lebih mirip seperti manusia yang di seret. Tidak begitu berat jika benda yang di seret itu meja ataupun kursi. Apa lagi dipan. Sangat tidak masuk akal, suaranya seperti tadi. Ah, tidak mungkin. Masa tengah malam ada orang kurang kerjaan nyeret orang lain begitu. Mungkin aku saja yang terlalu banyak nonton film horor, mana suasana juga mendukung. Makin parno aja deh jadinya," gumam gadis berkulit putih bersih itu.
Anna menggeliatkan tubuhnya, rasa pegal setelah tiga jam berkutat dengan tugas-tugasnya membuat gadis itu hampir menjadi zombie hidup. Jangan ditanya bagaimana kondisi matanya, dark circle, nampak jelas. Hadiah karena tiga hari berturut-turut dia tidur selalu dini hari dan bangun jam tujuh pagi.
Dia hanya punya waktu empat jam untuk melepas lelah dan rasa kantuknya. Sedangkan setelah kesal selesai, Anna juga harus berangkat kerja sambilan. Uang beasiswa yang dia dapatkan tidak cukup untuk menutupi biaya hidupnya.
"Aku mau tidur saja deh, tinggal sedikit lagi, ku lanjutkan besok sebelum kelas dimulai."
Anna yang akhirnya memutuskan melambaikan bendera putih kepada monster bernama tugas sastra Inggris, memilih untuk tidur. Dia membereskan meja belajarnya dan beranjak menuju kamar mandi, rencananya untuk menggosok gigi dengan damai namun kenyataannya tidak seperti apa yang dia rencanakan.
Sreek... Sreek... Sreek...
Lagi-lagi suara aneh itu terdengar, kali ini jauh lebih jelas dari sebelumnya. Suara yang sekarang berpindah di sekitar kamar mandi juga, Anna tahu bukan karena sudah pernah kerumah tersebut. Hanya saja karena kost-an dimana dia tinggali itu struktur bangunannya hampir sama, jadi Anna dapat menarik kesimpulan tersebut. Ya, bukan hal yang aneh 'kan jika dia tahu dimana tempat suara itu berasal.
Apa lagi suara curah hujan juga terdengar semakin deras dari luar menambah suasana semakin mencekam. Tak ubahnya laksana film horor atau thriller yang dia tonton minggu lalu dengan Hellen.
"Kalau situasinya seperti sekarang, aku jadi merasa seperti pemeran utama di film thriller. Apa aku coba sekalian acting saja kali, yah?" gumam Anna dengan bodohnya.
"Haa! Aku jadi gila lama-lama, gara-gara suara aneh dan film yang ku tonton dengan Hellen, aku malah ngehaluin jadi bintang film. An oh An, kamu ini mikir yang bener kalo bayangin sesuatu, kalau Tuhan ngabulin kehaluanmu. Emang kamu sanggup?" tanya Anna pada dirinya sendiri. Besok aku coba tegur deh, atau kalau nggak aku akan bilang sama ibu Kos."
Setelah selesai dengan ritual di kamar mandi, Anna sudah siap untuk tidur. Gadis itu mengecek ulang pintu dan jendela kamarnya, jangan sampai dia lupa dan memberikan kesempatan kepada pelaku kejahatan untuk memasuki kamar kostnya dan melakukan aksi tindak kriminalnya.
Malam itu, Anna tidak dapat memejamkan matanya sama sekali. Perasaanya tidak tenang, apa lagi suara dari kamar sebelahnya itu masih terus terdengar. Entah apa yang tengah dilakukan tetangganya tersebut, tengah malam begini masih saja berisik.
Anna berusaha menutupi kedua telinganya dengan earbud, tapi tidak juga berguna. Bahkan gadis itu tidur menyamping dan menutup telinganya kembali dengan bantal. Anna mengira dengan begitu setidaknya dia dapat memejamkan mata meski hanya sebentar, namun lagi-lagi usahanya itu gagal total!
Sreek... Sreek... Sreek...
Suara terkutuk itu kian terdengar dengan sangat jelas. Anna sampai melempar earbud yang sebelumnya bertengger di lubang telinganya.
"Sialan tuh orang lagi ngapain sih, ganggu banget. Emang gak bisa dikerjain besok apa?" gerutu Anna.
"Dia itu bodoh atau emang sengaja ganggu orang tidur sih! Nggak tau apa sekarang sudah jam satu pagi! Percuma kalau aku mau tidur awal tapi ujungnya tetap tidur dini hari, dan kali ini semua karena salah tetangga baru yang tidak punya sopan santun tersebut.
Detik itu dia merasa menyesal karena memilih kost-an itu sebagai tempat tinggalnya. Bukan hanya dindingnya yang tipis, sehingga siapapun dapat mendengar aktivitas dari tetangga mereka.
"Aargh! Sialan! Woy, aku ngantuk! Kalian bisa diam tidak sih!!" teriak Anna dari dalam kamarnya, dia sangat yakin tetangganya itu dapat mendengar suara teriakannya barusan.
Sreek... Sreek... Sreek...
"ARRGHHH!! SIALAN!!"
"Nguji kesabaran banget sih tuh orang, kayak gimana sih tampang penghuni kamar kos sebelah itu? Sampai berani bertindak sesuka hati? Ini kalaupun aku lapor ke Madam Martha agar ditindak tegas, mana Madam Martha itu penyuka artis Hollywood!"
Walau merasa frustasi, Anna kembali mencoba untuk tidur. Dia menyiasatinya dengan mengenakan earphone dan mendengarkan lagu One Ok Rock dari playlist Spotifi-nya. Malam itu Anna tidak bisa tidur dengan nyenyak, suara yang samar-samar dia dengar terus mengusiknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 127 Episodes
Comments
Nayla Nazafarin
nyimak
2024-08-31
0
Novita Ledo
saking rndunya aku baca dr awal😅
2024-07-03
0
💎hart👑
mampir..sepertinya seru
2024-06-23
0