Luka sudah menghunus tubuh dan jiwaku.
aku terlempar dalam situasi yang membawa seluruh rasa dan cintaku padamu.
tak ada lagi terang, tak ada lagi mimpi
semua hilang bersama amarah orang orang yang ku sayangi.
ana
Hari Minggu menjadi kelabu untuk Ana. Dunia nya sudah hancur bersama mimpi didalamnya. Rasa sayang dan cinta Antoni selama 5 tahun harus ia lupakan karena perjodohan yang dilakukan paman dan bibinya.
Hatinya terasa sangat sakit bagai kepingan-kepingan luka yang menancap seluruh hidup nya.
Ana memandang cincin yang berikan Antoni pada saat lamaran.
"Bagaimana ini mas Apa yang harus kulakukan Mas.. " ratap Ana menangis pilu . Ana ters memandang cincin yang diberikan Antoni.
Batin Ana benar benar terguncang. kesedihan benar benar menguasai hati dan pikiran nya.
"Bagaimana aku harus menjelaskan hal ini pada mas Antoni". Ana benar benar bingung dengan keadaan saat nya saat ini".
Ana melihat ponselnya ada puluhan chat dan Vidio call yang berasal dari Antoni membuatnya Semakin galau dan sedih.
Sejak tadi malam Antoni menghubungi nya namun ia tak menghiraukan nya. Yang Ana pikirkan saat ini adalah bagaimana cara menjelaskannya pada Antoni. Ana tau kalau Antoni tau dia pasti akan sangat terluka karena dia sangat mencintai Ana.
" Tuhan tolonglah aku ya Tuhan,,, aku benar benar tidak kuat kalau sampai menikah dengan orang yang tidak aku cintai,,,!" Doa Ana dalam kamarnya.
Selesai Ana berdoa ana kepikiran untuk pergi ke makam orang tuanya.
Pagi itu Ana pun pamit untuk berangkat ke makam ayah dan ibunya.Lita sempat tidak mengijinkan Ana untuk pergi karena ia takut Ana kabur, namun Ana meminta Pamannya untuk menemaninya Lita pun mengizinkan Ana pergi.
Sesampai di pemakaman Ana segera menuju pusara orang tuanya, tak lupa ia membeli bunga tabur.Sesampai disana Ana menangis sambil memandang nisan kedua orang tuanya.
" Ayah...Ibu seandainya kalian masih hidup Ana pasti akan menjadi orang yang paling bahagia, Ana tidak akan menderita"Isak Ana.
" Ana rindu sekali sama ayah dan ibu" Ana ters saja menangis. Johan yang melihatnya juga ikut meneteskan air mata.
" Sudahlah Ana jangan menangis terus,,ayah dan ibumu sudah tenang di surga" hibur Johan sambil menepuk pundak Ana.
" Paman percaya kamu akan bahagia jika menikah dengan Dion, dia anaknya baik, dia tak mungkin menyakitimu" Kata Johan berusaha untuk terus manghibur Ana.
" Percaya lah nak Tuhan akan memberikan yang terbaik untukmu, kamu itu orang baik, percaya lah akan kekuatan doa nak" kata Johan. Ana hanya mengangguk, dia tak bisa mengatakan apa apa.
Setelah berdoa dan menabur bunga Ana dan pamannya bergegas pulang. Ana menaiki motor pamannya Johan, mereka pun melaju di jalanan yang tampak sepi.
Sesampai pulang ke rumah ternyata ada Shanty yang tampak di ruang tamu. Dia mengobrol ringan dengan Fika dan bibi Lita.
Melihat Ana datang Bu Shanty tersenyum senang, dan ana pun segera mencium tangan Shanty.
" Duduk sini nak Ana , ada yang Tante mau ngomongin sama kamu, Tante rasa kamu juga sudah tau."
Deggggg
Jantung Ana berdetak kencang, hal ini pasti menyangkut perjodohan. Ia benar-benar tidak siap untu hal ini , namun ia tak dapat menghindari nya.
Sampai disini dulu ya besok author akan lanjutkan lagi ya...pastinya lebih seru dan menegangkan. jangan lupa like, komen dan vote ya agar author tetap semangat ya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 317 Episodes
Comments
Rofiqoh
sabar Ana kuatkan hatimu
2021-12-03
0
Aam Sumiati
Lanjut
2021-07-20
0
Tiah Sutiah
smga aja perjodohan membawa kebahagian
2021-07-20
0