DANGEROUS GIRL

DANGEROUS GIRL

SOSOK KALEA MEZZALUNA DAVINDRA

AYAHHH...

Gadis itu langsung terbangun dari tidur nya dengan jantung yang berdegup kencang dan napas yang terengah engah.

"Huhh.. mimpi itu lagi" gumamnya dengan keringat yang masih becucuran deras. "Mengapa aku selalu saja bermimpi seperti itu, ntah kenapa rasanya seperti bukan mimpi. Rasanya sangat nyata!!" Ucap gadis itu. Gadis itu merasa heran, ada apa sebenarnya, mengapa belakangan ini ia terus saja bermimpi seperti itu. Tak ingin terlalu lama memikirkan mimpi yang menurutnya tidak penting lebih baik ia segera bersiap siap untuk sekolah. Dia segera meranjak dari kasurnya dan bersiap siap untuk bersekolah.

Gadis itu kini sedang berdiri di depan cermin, ia melihat penampilan nya untuk berangkat ke sekolah, sudah bagus apa tidak. "Uoahh siapa yang ada di depan ku ini, dia cantik sekali hihihii" ucapnya sambil tertawa pada dirinya sendiri yang ada di cermin. Tak ingin makin gila dengan tingkah nya ia pun langsung keluar dari kamar dan menuruni satu persatu tangga. Sesampainya di bawah dia sudah menemukan sosok pria tua yang sedang duduk dengan kopi di samping nya sembari membaca koran. Dia adalah kakek dari gadis tersebut.

"Kaleaa ini sudah jam berapa, mengapa kamu belum berangkat sekolah juga? Mau telat lagii? Nanti gerbang di tutup loh" Ya gadis yang dimaksud ialah kalea Mezzaluna Davindra, gadis cantik yang memiliki kepribadian yang sangat tengil sampai sampai kakeknya sendiri pun heran dari mana cucu nya ini bisa memiliki sikap yang sangat berbeda dari cucunya yang lain sedangkan cucunya yang lain memiliki kepribadian yang sangat dingin dan bahkan mereka dikenal dengan keluarga yang sangat dingin dan juga sangat disegani oleh orang orang di luar sana.

Gadis itu tertawa, "santai aja kali kek, jam segini juga gerbang belum di tutup" ucapnya dengan santai sambil memakan roti yang sudah tersedia di meja makan. Kakek yang mendengar jawaban dari cucu nya itu pun hanya bisa menghela nafas, dia sudah lelah dengan sikap cucu nya ini yang sangat membangkang, tiap hari dia selalu mendapati cucunya yang terus saja terlambat dan jawaban yang selalu saja sama jika dia mengomeli cucu kesayangan nya itu. Selesai sarapan, kalea langsung saja berpamitan dengan kakek nya untuk berangkat sekolah. Ya, kalea hanya tinggal berdua dengan kakeknya, orangtua kalea sudah meninggal 10 tahun yang lalu.

Kini kalea sudah sampai di sekolah, tetapi persis apa yang di katakan kakeknya gerbang sekolah sudah di tutup rapat. Tidak seperti biasanya gerbang sekolah cepat di tutup, biasanya setiap kalea sampai satpam yang jaga hanya duduk santai dan membaca koran, tetapi hari ini berbeda gerbang di tutup. Kalea pun meminta satpam tersebut untuk membukakan gerbang untuknya.

"Pak bukain gerbangnya dongg" ucap kalea.

"Duh ga bisa neng nanti saya di marahin sama bu dina" satpam itu menolak dengan tidak enak pada kalea karna biasanya kalea selalu saja memberikan makanan untuk nya.

"Ini ada apasi pak tumben tumbenan gerbang nya ditutup biasa juga selalu dibuka"ucap kalea heran.

"Nah gak tau juga saya neng, saya dengar si ada tamu penting yang mau datang ke sekolah ini neng" jelas satpam tersebut.

"Oh yaudah deh pak makasih banyak ya pak" ucap kalea berterimakasih. Kalea mulai meninggalkan satpam tersebut dan berusaha mencari cara agar dia bisa masuk ke dalam. Kalau dia pulang, dia pasti akan dimarahi oleh kakeknya, dia sudah lelah dengan omelan kakeknya yang bisa saja membuat telinga nya pecah. Muncullah ide kalea untuk memanjat pagar yang ada di belakang sekolah, dengan segera kalea menuju ke belakang sekolah dengan harapan tidak ada guru yang berkeliaran di sana. Sesampainya di belakang sekolah, kalea berhadapan dengan dinding pagar yang sangat tinggi. Dia bingung bagaimana dia masuk sedangkan pagar itu sangatlah tinggi, kalau dia memanjat bisa saja dia terjatuh. Kalea melihat ada tangga kayu, ia berpikir mungkin saja tangga kayu itu memang yang di siapkan anak laki laki yang selalu saja telat ataupun ingin bolos. Dengan segera kalea menginjakkan satu persatu anak tangga itu, dan yaa kalea sudah berhasil sampai pijakan atas dan dia bersiap siap untuk loncat tetapi sebelumnya dia melihat kiri kanan untuk melihat ada guru atau tidak, sudah dipastikan aman, ia pun segera loncat ke bawah. Kalea berhasil masuk sekolah namun baru satu langkah dia sudah mendengar teriakkan yang sangat familiar di telinga nya, ya itu bu dina guru bk. Belum sempat lari, tas kalea sudah lebih dulu di tarik oleh bu dina.

"Mau kemana kamu kalea? Terlambat lagi kamu?" Marah bu Dina.

"Ehh iyaa bu tadi malam saya lupa pasang alarm bu hehe"ucap kalea dengan senyum yang menurut bu Dina itu sangat menjengkelkan.

"Alasan, kenapa kamu lewat sini hah kenapa tidak lewan gerbang depan? Mau jadi maling kamu?" Ucap bu Dina dengan judesnya

"Ih engga bu, tadi saya sudah di depan gerbang tapi gak di bolehin masuk" ucap kalea memelas.

"Ah alasan saja kamu, sekarang kamu ikut saya" ucap bu dina, dengan pasrah kalea menuruti ucapan bu dina, dia merasa dia akan di jemur. Benar saja dugaan kalea, kini dia sudah berada di tengah lapangan dengan tangan menghormat di depan sang bendera merah putih seorang diri dengan panas yang sangat terik.

"Huhh sial banget hari ini, kenapa juga harus ketemu sama bu dina lagi" keluh kalea. Tak sengaja kalea melihat sahabat nya yang bernama meli dengan cepat dia berteriak memanggil sahabatnya itu untuk membantu nya dari hukuman ini.

"MELL WOII MELLI" teriak kalea. Meli yang berjalan santai di koridor sekolah terpenjat kaget karna ada yang meneriakkan namanya dengan sangat kencang, lalu dia mencari asal suara itu dan dia menemukan kalea yang sedang berdiri di tengah lapangan dengan wajah kelelahan, Meli pun segera lari mendekati kalea dengan senyuman mengejek, ia sangat senang sekali mengejek kalea kalau sudah terlambat. Sangat berbeda yang di harapkan kalea, ia pikir sahabatnya ini akan membantu nya kabur tetapi yang ia dapatkan hanya lah tawa dari meli.

"Diem lo, bantuin gue kabur cepettt!!" Ucap kalea dengan tergesa gesa takut ada yang melihat dia akan kabur.

"Hiihh gak mau yang ada nanti gue kena hukum juga, bay bay sayang aku cemangat" ucap meli sambil berlari menjauh dengan tawa yang mengejek.

"Anjeng lo mel" ucap kalea kesal melihat tingkah temen nya yang tidak ingin membantu nya. Kalea terpaksa harus berdiri lebih lama lagi di tengah cuaca yang sangat terik ini. Tanpa kalea sadari ternyata dari kejauhan ada seseorang yang memperhatikan dirinya.

"Dia sangat mirip dengan zheta, saya berharap dia orang yang saya cari selama ini" ucap seseorang itu.

"Awasi dia terus" perintah nya pada orang yang di belakang nya.

Akhirnya hukuman kalea sudah selesai, kini kalea berjalan menuju kelasnya dengan wajah yang sudah memerah, ia ingin segera duduk setelah hampir 1 setengah jam berdiri di tengah lapangan. Sesampainya di kelas, ia melihat meli yang sedang bermain dengan anak yang lain. Kalea memutar bola matanya malas dan hanya melewati mereka tidak peduli dengan panggilan mereka yang memanggil namanya.

"Kalee ayo gabungg sinii, ga asik lo malah tiduran doang" ajak meli dengan menarik menarik tangah kalea.

Kalea yang sedang kelelahan pun hanya menjawab seadanya "diam gue cape, jangan ganggu hus huss" kalea memindah posisi tidurnya yang lebih nyaman.

Kringggggg...

Bel pulang sudah berbunyi. Kalea dengan cepat memasukkan buku buku nya kedalam tas, ia sangat lelah hari ini rasanya ia ingin langsung merebahkan diri nya di kasur kesayangan nya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!