BRAKKKKK.....
'kadal mesir'
'kudanil makan pecel'
latah zaki kaget. sementara yg lain menatap tajam orang yg mengebrak meja tadi. sedangkan yg ditatap tajam malah nyengir kuda menunjukkan deretan gigi putihnya.
"hai cantikku sayang" ucap cowok itu menoel hidung mancung izza.
"ishh bang rey mah ngagetin mulu!!" kesal izza, sementara yg lain meneruskan prosesi makan siang mereka.
"gue sengaja biar zaki latah. kan lucu gitu" reyhan terkekeh sementara zaki melotot.
"oh jadi gitu? babang reyhan mah jahat. aku benci kamu" ucap zaki alay meniru gaya bicara orang banci. rayhan bergidik ngeri melihat tingkah laku teman adiknya itu.
"ututututuuu yayang jaki, sini sama babang rafi aja yuk" ucap rafi manja lalu merentangkan tangannya hendak memeluk zaki, namun dihalangi oleh reza.
"jijik rap" ucap reza datar.
"tumben lo sendiri bang? dua antek lo mana" tanya kennath celingukan karena tak mendapati kehadiran dimas dan ivan.
"lagi sarapan di BK dari tadi" jawab rayhan. dia langsung nimbrung ikut nimbrung duduk disamping rafi.
"ngapain?" tanya rafi.
"biasa lah. telat mereka" jawab rayhan main nyeruput jus alpukat izza. semua orang disitu kaget olehnya.
"kenapa klean? izza kan adek gue juga. jadi gak masalah dong" ucap rayhan karena dia tau semua orang sedang kaget.
"oh" jawab mereka serempak.
"tumben lo gak ngikut telat? ngipi apa lo semalem" tanya zaki meledek.
"lo nanya apa ngeledek gue jak?" ucap rayhan datar.
"dua-duanya"
"tadi pagi gue bareng sama izza. makanya gue berangkatnya kepagian"
"awwww babang reyrey tobat uchhh" ucap rafi manja menoel dagu rayhan.
"jijik rapiiii" teriak semua orang disitu. rafi terkekeh.
"temen lo gak ada yg bener semua dek. palingan yg sedikit lebih waras cuma ini nih calon adek ipar gue" ucap rayhan pada reza dengan dagu menunjuk refan. refan dan izza sama-sama melotot.
"gue udah diem masih kena juga rey" kata refan jengah.
"mulai sekarang panggil gue abang dong woy. dasar adek ipar gak ada akhlak" protes rayhan tak terima.
"abangnya nanti susulan kalo udah sah aja" jawab refan enteng tanpa sadar apa yg dia ucapkan. izza tersedak makanannya dan segera meminum jus alpukat nya.
"WHAT?!!!" teriak mereka semua kompak. mereka kaget karena tak menyangka seorang refan si kulkas dua pintu akan dengan mudahnya bilang begitu.
"lo bilang apa tadi fan?" tanya rayhan dan reza bersamaan.
"hah? kenapa? gue bilang apa tadi?" tanya refan balik. pasalnya dia memang tidak tau dia tadi ngomong apa.
"yg keluar dari mulut secara refleks dan gak sadar itu biasanya....?" ucap diva sengaja digantung.
"dari hati" jawab mereka semua serempak termasuk rayhan.
"gue bilang apaan sih tadi" tanya refan bingung.
"tadi lo bilang.... " jawab reza terpotong.
"gue duluan" ucap izza berdiri dari duduknya.
"mau kemana za?" tanya kedua kakak izza.
"kemana aja yg gak ada kalian. dasar tukang bully" sungut izza kesal yg hendak melangkah tapi lengannya dicekal oleh refan.
"mau kemana lo?" tanya refan datar.
"ke toko bangunan" jawab izza ngasal.
"ngapain?" tanya refan kepo tapi masih dengan mode datar andalannya. izza yg sudah geram dengan manusia kulkas yg baru ditemuinya pagi tadi pun berdecak kesal.
"mau beli triplek. buat gue tempelin ke muka lo!! biar sempurna sama-sama datar" jawab izza ketus sambil menghempaskan tangan kekar yg melingkari lengan putihnya.
"bjirrrr triplek buat diadu sama muka refan" kata rafi ngakak yg membuat mereka semua ikut tertawa, refan hanya memasang wajah datar andalannya.
'ngambek gara-gara gue cuekin tadi atau karena si rey kampret ini ya' batin refan bertanya-tanya. jujur, dia sedikit merasa bersalah. lagipula ia merasa ada yg kurang tanpa izza disana. entahlah, refan sendiri tak tau perasaan apa itu.
"HEYO WASAP BROHHH" teriak seorang cowok tampan berambut hitam pirang, siapa lagi kalau bukan dimas.
"berisik dim" sungut cowok berjambul coklat, ivan. sementara dimas cengingisan dan yg lain menggelengkan kepala.
"si princess kenapa?" tanya dimas.
"princess?" tanya diva heran.
"itu si mata biru" jawab dimas.
"si cantiknya alexander" tambahnya.
"oh izza.. ngambek dia" jawab ajeng.
"ngambek ngapa?" tanya dimas masih kepo dengan berdiri sedangkan ivan udah ngedusel duduk diantara diva dan dan refan, yg tadi diduduki izza.
"tuh si duo odong rese ngatain izza mulu" jawab diva menunjuk rayhan dan reza dengan dagunya.
"kok gue juga kena div" protes reza.
"lo juga ngikut mulu dari tadi" jawab ajeng kesal dan reza memilih bungkam.
"wahh parah lo rey.. gue kan kesini mau nimbrung sama dia, mau liat yg bening-bening. lah gue belum sampek udah pergi aja" protes dimas yg menarik kursi dimeja sebelah dan mendudukannya disamping refan.
"bukan gue doang. noh si refan juga ikut andil dalam mengusir halus izza dari sini" bela rayhan.
"kok gue lagi sih" protes refan.
"parah lo fan. masa calon bini gue diusir sebelum gue dateng" canda dimas yg membuat refan merasa tak nyaman. entahlah, dia tidak suka izza diakui sebagai milik orang lain selain dirinya sendiri.
"ngipi aja terus kalo dia bakalan jadi bini lo" kata refan dingin.
"gue ngerasa dinginnya refan punya maksud dingin membunuh ini sih. beda anj*ng" ucap zaki sok mengintimidasi.
"sewot amat lo.. ngapa emang fan?" tanya rayhan memancing cowok dingin satu itu. rayhan merasa ada yg berbeda dari cara refan memperlakukan adik perempuannya itu.
"gak. gue biasa aja" jawab refan datar.
"kalo izza nya yg mau sama gue gimana coba?" ucap dimas yg sengaja ingin menyudutkan refan agar dia buka mulut. dimas juga curiga gaisss, semua orang juga tau kalo refan paling bodoamat soal problematika cewek. lah tadi ngapa dia ikut nimbrung? sangat tidak wajar.
"dia gak bakal mau sama lo dim" jawab refan santai.
"kenapa enggak? lagian juga izza jomblo kan rey? za? jadi ada jalan buat gue maju dong" jawab dimas semakin memprovokasi refan. semua yg ada disitu mengerti arah pembicaraan dimas pun menunggu jawaban dari refan.
"sekarang emang iya. tapi sebentar lagi gak akan ada jalan buat lo" jawab refan jengah, ia tak sadar kalau mereka sengaja memancing dirinya buka mulut.
"sok tau lo!! emang lo siapanya hah?!" jawab dimas.
"dia bakal jadi nona muda dirgantara nanti. kenapa hah?!" bentah refan kesal. dia refleks, hiyaaaaa usaha mereka membuahkan hasil gaiss.
"nona muda dirgantara? kok bisa?" tanya reza masih ingin terus memojokkan refan.
"ya iya lah. kan izza bakal calon bin... " refan menutup mulutnya rapat-rapat. ia sadar sekarang. ia refleks dari hati terlalu jauh.
"calon bini lo fan? haisss si kulkas jatuh cinta mamen" goda zaki.
'b*go banget si!! mereka jadi tau kan gobl*k' batin refan merutuki kebodohannya.
"hebat juga izza bisa ngeruntuhin itu pager es" salut dimas geleng-geleng.
"kalo lo mau maju juga gue restuin kok fan. tenang aja" ucap rayhan santai.
"gue juga masokk pak eko" timpal reza bersemangat mengebu-ngebu.
"kasian izza sih tapi. lo gak kasian apa sama adek lo?" tanya diva dengan wajah sok serius.
"kenapa?" tanya mereka serempak. sedangkan refan terus memandang diva menunggu jawabannya.
"kasian izza kemana-mana musti pake jaket" jawab diva menahan tawanya.
"ngapa musti pake jaket?" tanya ivan dimas penasaran.
"saking ademnya refan bjirrrr" jawab diva ngakak 4G.
"bwahahaaa anj*r emang sa ae lo div" sahut rafi ngakak 5G.
"udah bac*tnya?" tanya refan dingin.
"santai kul santai atuh" ucap ivan menepuk pundak refan.
"kul?" tanya refan menaikkan sebelah alisnya.
"iyalah. kulkas bwahahahahaa" tawa ivan meledak lagi, refan jengah dengan kondisi semacam ini.
"kapan lagi bisa ngetawain refan tanpa balasan" tambah kennath terkikik.
"tumben ni bocah diem aja" cibir dimas.
"dia juga tadi pagi diem mulu pas di maki-maki sama izza" tambah zaki terkekeh.
"dimaki gimana jak?" tanya rayhan kepo.
"ya pokoknya dimaki-maki sama izza gara-gara biasa lah, refan sama reza kan suka rusuh. refan nendang pintu, lah dua-duanya kena semprot singa betina cantik" ucap zaki terkekeh.
"the best lah adek gua" salut rayhan terkikik.
"berani dia sama beruang jantan" tambahnya.
"pfttt.... bjirrrr emang cuma izza yg berani ngatain si beruang kutub" zaki berdecak kagum menatap punggung izza yg semakin menjauh dari sana.
"gila sih beraninya beuhh" takjub ajeng.
"emang cewek bar-bar idaman" takjub dimas.
"triplek bjirr" tawa rayhan pecah lagi membuat semua yg ada disitu ikut terkekeh.
"humorque sebatas triplek anj*rr" tawa diva semakin pacah.
"emang kenapa dia tadi pagi sampek refan reza jadi samsak?" tanya rayhan penasaran.
"badmood kayaknya" ucap zaki.
"kok lo tau jak?" tanya salma kepo,
"kok gue sama ini cewek-cewek gak ada yg tau?" tambah salma.
"lo semua pada sibuk nyalin PR. lagian kan izza dibelakang gue. ya tau lah gue" ucap zaki menyombongkan diri.
"SOMBONG AMAT!!" maki mereka bersamaan kecuali refan, dia hanya memutar bola matanya malas.
"badmood kenapa incess gue" goda dimas melirik refan yg langsung melotot.
"ngapa tuh mata gitu? gak takut lepas lo?" ledek dimas.
"serah" jawab refan malas.
"gue gak tau sih, tapi kata dia tadi ketemu sama dua lampir sama cowok nyebelin" jelas zaki.
"kayaknya ada kaitannya sama dia berangkat bareng kalian berdua deh" ucap ajeng memandang rayhan reza bergantian.
"siapa tapi" tanya dua bersaudara itu bebarengan.
"salsa? dia kan ngebet sama lo dari kelas 10" tebak ajeng. tepat sasaran. reza juga berpikir dia lah dalangnya.
"berati lampir satu lagi urusannya sama bang rey" ucap tania.
"siapa ya" tanya rayhan berfikir.
"mantan bang rey kali" jawab salma.
"SI REBECCA" jawab diva mantap.
"nah iya tuh bener. itu cewek kan rese orangnya" jawab ajeng.
'Rebecca? anak 12 ips itu kan ya? gila. jangan-jangan itu cewek rese diapa-apain lagi sama rebecca. gue musti nyari izza.' batin refan yg mulai cemas akan keberadaan izza.
"parah tuh nenek sihir" cibir rayhan kesal.
"gitu-gitu juga mantan lo bang. mantan calon kakak ipar" ledek reza.
"maapkan abangmu yg sempat khilaf ini" jawab rayhan sok sedih.
"udah mantan, calon lagi" heboh diva ngegass.
"ngegass mulu etdah. nyesel gue duduk disini" ucap ivan.
"siapa suruh lo disini" cibir diva.
"gua waras, gue diem div" jawab ivan.
"serah ean bang" ledek diva.
refan merasa tidak enak sejak saat nama rebecca disebut tadi. entahlah, ia merasa sekarang ini izza sedang tidak baik-baik saja.
"eh eh mau kemana lo?" tanya ivan mencekal tangan refan.
"toilet. kenapa? ikut?" tanya refan datar.
"enggak deh. serem. masa iya main pedang-pedangan" kata ivan bergidik ngeri.
"kenapa si cowok-cowok kalo kumpul pasti bahasnya ambigu mulu kamprett" keluh diva sebal.
"dihh gak ada yg ambigu disini. elo nya aja yg pikiran lo kotor. hayoo ngaku lo" serangan balik ivan membuat semua orang terkikik memikirkan pola fikir diva. sementara si empunya menggaruk tengkuknya yg tak gatal.
"gue duluan." ucap refan selalu singkat padat jelas. yg langsung pergi darisana, yg ingin dia lakukan saat ini hanya satu. segera bertemu dengan izza untuk memastikan keadaannya baik-baik saja. sebut saja, dia sudah jatuh cinta pandang pertama dengan cewek bar-bar satu itu. dia tidak menepis fakta itu, karena memang rasa khawatirnya pada cewek itu melebihi batas wajar dari hanya seorang teman.
"mau kemana dia?" tanya reza heran.
"menurut lo mungkin gak kalo dia nyusul izza?" tanya salma. semua orang kini tengah menatap punggung lebar refan yg semakin lama makin menjauh dari pandangan mereka, hingga sosoknya tenggelam dibalik tembok.
"mungkin" jawab mereka semua serempak yg kemudian saling memandang satu sama lain.
"lo susulin gih calon adek ipar lo dek" kata rayhan menepuk pundak reza.
"gue doang? terus lo ngapain?" tanya reza menautkan alisnya.
"ya gue mau makan disini lah sama mereka" jawab rayhan enteng.
"dasar abang laknat" cibir reza yg langsung berlari menjauh mencari keberadaan refan sekaligus izza.
'dimanapun elo, gue harap feeling gue salah dan lo baik-baik aja za.' batin refan mempercepat langkahnya mengelilingi sekolah mencari izza. karena tadi dia ke kelas tapi tak menemukan izza disana.
sementara di lain tempat....
jangan lupa like, koment ya kak😗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Alivaaaa
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2021-06-11
2
guest1052940504
nyimakkkk
2021-04-14
1
adek adek☺
triplek bah😂
2021-04-03
1