"lo lucu kalo blushing gitu" ucap refan gemas yg refleks langsung mencubit pipi izza.
"eh-eh" kaget izza karena serangan dadakan itu.
"kenapa? mau protes gue megang pipi lo?" tanya refan datar seakan tau pola pikir izza.
"pake nanya lagi. ya iya lah gue protes... dikira gue apaan main cubit aja" sebal izza mengerucutkan bibirnya.
"itu bibir kenapa di gituin? lo lagi ngode gua?" goda refan dengan menautka alis andalannya.
"hah? apaan si lo fan!! udahlah ayo cepetan gue udah kelaperan ini" ucap izza yg refleks langsung menyabet tangan kekar refan menuju ke kantin. gila kali tu cowok, terlalu peka bjirrr. andaikan doi sepeka refan ya gaiss wkwk:'v
'kalo lagi ngambek gemesin banget sumpah. ini juga kenapa gue jadi banyak omong sama ni cewek? mana gue nurut banget lagi diseret kek gini. biasanya juga gue tangkise semua tangan cewek yg ngegandeng gue.. masa iya gue beneran suka sama dia?' batin refan tersenyum tipis.
tanpa mereka sadari dari tadi ada yg melihat interaksi keduanya dengan tatapan tidak suka.
.................
'Gila!! demi apa tuh refan deketan sama cewek'
'sedingin itu bisa bucin juga ya'
'bebeb refankuh huaaaaa'
'ngipi apa gue liat yg uwuu begini'
'bebeb gue itu woy'
'eh bentar, itu bukannya cewek tadi pagi ya'
'dia yg ngembat reza sama rayhan woy'
'gila!! udah ganti lagi guys'
"BERISIK!!!" bentak izza kesal. mereka pun terdiam karena tak menyangka bahwa izza bisa membetak mereka semua seperti itu.
"gak usah diladenin" bisik refan.
"gatel kuping gue fan"
"takut bener pacarnya hilang mbak" ledek tania melihat izza dan refan yg datang dengan tampang sama datarnya tapi dengan jemari yg masih saling bertautan.
"ini juga sama aja. berisik!!" kesal izza.
"GILAA!! KULKAS DUA PINTU BENERAN BISA LELEH WOY!!" teriak heboh seorang toa masjid, siapa lagi kalau bukan diva.
"ini bukan bonbin divaa" sahut kesal salma dan kennath.
"ngomong apaan sih? gak paham gue" tanya izza balik yg memang tidak menyadari kalau sedari tadi jari tangannya berpautan dengan jemari milik refan. sebenarnya refan menyadari hal itu, tapi dia enggan melepaskannya karena dia merasa seperti mendapat suasana baru yg lebih nyaman dari genggaman tangan izza.
"EKHEM!! GANDENGAN TEROSSS!!" semburr zaki dari belakang. kini perhatian seisi kantin terfokus pada meja pojok tempat mereka biasa berkumpul saat istirahat seperti ini.
"astaghfirullah akhi, kau ni bukan mukhrim pun main pegang-pegang aku ya" ucap izza kaget karena tangannya saling terpaut.
"dih elo yg gandeng, gue juga yg salah" protes refan dingin.
'dih dingin amat ni orang. perasaan tadi B aja tuh' Batin izza heran.
'sorry gue balik lagi ke mode awal. males gue nanti orang-orang pada heboh lagi' batin refan tersenyum kecut.
"yeeee pasutri baru, berantem mulu" cibir zaki.
"cangkemmu!!" ketus izza yg langsung duduk disamping kiri diva.
"udah pesen div?" tanya izza.
"belum lah ege. manusianya belum ngumpul semua nih" jawab diva yg masih fokus dengan instagramnya.
"ngapain lo duduk disini?!" ucap izza datar saat refan mendudukan dirinya disamping izza, disusul dengan rafi zaki didepannya.
"lah si kampret. kan emang duluan gue yg disini, gimana si" sahut diva langsung menengok ke arah izza.
"gue gak ngomong sama lo divaaaa" ucap izza memutar bola matanya malas.
"terus?" tanya diva.
"si kulkas dua pintu nih" tunjuk izza dengan mengarahkan bola matanya ke samping kiri, ke arah refan. refan menaikkan sebelah alisnya sedangkan diva hanya ber oh ria lalu kembali fokus ke hp nya.
"lo bilang gue apa tadi?" tanya refan datar.
"kulkas dua pintu. kenapa?gak terima lo?" jawab izza enteng.
"entah" jawab refan mengendikkan bahunya.
"jangan cuek fan. diembat orang nangis paku lo" ledek zaki.
"biarin aja jak. bias mamposs" tambah rafi.
"berisik!!" sungut refan dan izza bersamaan.
"nah gini nih kalo jodoh" sahut diva.
"diem lo toa" senggol izza.
"toa pala lo peang" kesal diva.
"sesama toa bisa diem gak sih! gak usah ledek-ledekkan" ucap salma.
"kennath" panggil diva.
"paan?" sahut kennath.
"tolong istri lo di kondisikan. suruh diem gitu kek" ucap izza.
"gilaa lo tau aja apa isi otak gue za" ucap diva cekikikan.
"udah hafal laguan elo gue mah" jawab izza enteng, kemudian mereka berdua bertos ria.
"lo berdua niat bgt bully gue" ucap salma kesal.
"gue kacang ini mah" ucap tania, dia duduk dipojok kanan samping salma.
"siapa suruh lo duduk disono? sini ututuutuu sayang pindah samping gue sini" ucap diva.
"woii ken minggir lo. lo berduaan mojok sono, kasian tania jadi bat nyamuk" suruh diva garang.
"galak amat" kesal kennath yg langsung bergeser lalu tania duduk disamping kanan diva.
hening beberapa detik hingga reza datang bersama ajeng. memang tidak bergandeng tangan seperti izza refan, tapi tetap saja bagi para tukang rusuh dan tukang bully itu adalah sebuah pertunjukan bagus untuk selera humor mereka yg receh. terutama si toa diva dan si ban*ke zaki.
"weeee best couple kedua kita slurr" ucap heboh zaki yg mengundang perhatian penghuni kantin lagi.
"GAK PJ GAK LANGGENG" teriak diva ikut heboh.
"lo gak bisa ya sehari aja gak usah teriak div" gerutu izza mengusap-usap kupingnya.
"mwehee kebiasaan za" jawab diva cengengesan.
"udah dorr apa belom?" tanya refan to the point.
"hah? paan fan?" tanya reza balik karena tak mengerti arah pembicaraan refan. reza langsung duduk disamping zaki dengan disusul ajeng disampingnya.
pletakkkk
"woyy paan sih jak" sewot reza karena zaki menjitak keras kepalanya.
"gak peka amat" cibir rafi.
"beneran gue gak ngerti nj*ng!! maksud lo tadi apaan sih fan? panjang dikit kek ngomongnya biar gue paham" ucap reza.
"udah lo tembak belom si doi" ucap refan jengah dengan reza yg penyakit lemotnya kumat.
"lo sendiri udah nembak adek gue belom?" tantang reza balik. refan diam membisu dengan muka datarnya.
'bgst si reza!! buka kartu as gue disini" gerutu refan dalam hati.
-flashback on-
"ngapa lo senyum-senyum gak jelas gitu?" tanya reza penuh selidik pada seorang teman cowoknya di depan toilet.
"adek lo za" jawab refan refleks. iyups, reza dan refan pamit ke toilet saat jam bu mita memasuki jam ke 3.
"hah? izza maksud lo? kenapa dia?" tanya reza heran.
"eh-enggak papa. emang gue ngomong apa tadi" jawab refan ngeles.
"hilih bicit kimi. lu suka sama izza?" tanya reza serius.
"gue gak tau ini perasaan apa, tapi yg jelas tadi waktu gue ngomong sama dia gue ngerasa nyaman. nyambung gitu lah" ucap refan tersenyum tipis.
"hiyaaaaaa hebat juga adek gue bisa ngeruntuhin bongkahan es kutub selatan kek lo" ucap reza terkekeh.
"terserah lo deh!! awas aja lo bocorin ini" ancam refan mengepalkan tinjunya.
"lo ngancem gue? gak gue restuin mampuss lo entar gak bisa kawin sama pujaan hati lo" ancam reza balik yg membuat refan mematung beberapa saat.
"terserah!! udah ayo balik" refan langsung menyeret reza untuk segera kembali ke kelas. sebenarnya dia maupun reza tidak ada yg benar-benar ingin ke toilet, mereka hanya mencari alasan untuk keluar dari kelas. satu kata, suntuk. (hayooo, siapa nih yg kerjaannya beginian? author juga suka gitu wkwk:'v)
"gugup amat lo.. gak sabar ketemu pujaan hati nih" ledek reza.
"atur semerdeka lo aja deh. udah gak usah banyak bac*t ayo balik" kekeh refan tetap melanjutkan langkahnya.
-flashback off-
pletakkkk
"apa?" tanya refan datar. padahal jitakan reza mendarat mulus dikeningnya.
"gak papa" jawab reza santuy.
"tadi bukannya lo mau nanya? kenapa sekarang gak papa za?" tanya zaki nimbrung.
"ya karena gak mama" ceplos izza receh. mereka semua ngakak karena jawaban nyeleneh izza.
"ngapa lo pada ketawa?" tanya izza heran.
"karena gak nangis" sahut refan enteng.
"gue gak nanya sama lo" ketus izza.
"gue sendiri yg pengen jawab" jawab refan lagi.
"gue gak but... " ucapan izza terpotong oleh kennath sang ketua bijak.
"lo berdua mau nurunin ilmunya jaki sama diva?" tanya kennath jengah.
"cukup mereka aja yg berisik. kalian gak usah. pusing kuping gue denger kalian bac*t" keluh kennath.
"lah si ogeb. kuping mana bisa pusing woy" protes salma.
"ya bisa lah" sahut kennath enteng.
"kenapa bisa? ngayal ni bocah" ucap salma geleng-geleng.
"karena gue sayang sama lo" ucap kennath datar.
deg..
'mampuss jantung gue' batin salma.
krik krik krikk
"gak nyambung ogeb!!" maki zaki.
"terserah gue lah" cibir kennath.
"udah jak udah. orang kalo udah jatuh cinta mah goblokknya nyebar masuk sampek DNA" ucap rafi menepuk pelan pundah zaki.
hening setelah itu, hanya ada suara dentingan sendok garpu dan sesekali perbincangan ringan antara mereka. hingga suara gerbrakan meja mengusik ketenangan dan membangunkan singa betina yg tertidur, izza.
BRAKKKKK.....
'kadal amazon'
'semp*k doraemon'
'kudanil makan pecel'
latah zaki kaget. sementara yg lain menatap tajam orang yg mengebrak meja tadi. sedangkan yg ditatap tajam malah nyengir kuda menunjukkan deretan gigi putihnya.
jangan lupa like, koment ya kak😗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Aprilia Amanda
cangkemmu🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-04-06
0
guest1052940504
lanjuttttt
2021-04-14
1
adek adek☺
aku mah sering, izin nya ke toilet. tapi sampe toilet malah ngobrol, terus sengaja basahi sepatu biar kyk beneran dari toilet
wkwkwk ngakak gue thor
2021-04-03
3