"Lo berdua nyindirr gue?!" tanya refan datar.
"emang lo ngerasa fan?" tanya reza balik.
"ya ngerasa lah. lo ngomong sambil ngelirik gue nji*g" jawab refan ketus.
"hiyaaa berarti bener za. refan kepincut noh sama adek kembar lo" sahut zaki heboh.
"gue udah diem masih kena juga" sahut izza menatap tajam zaki, sementara zaki cengegesan dan mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V.
"lo kenapa cil?" tanya reza berbisik karena pelajaran masih berlangsung.
"badmood. sepagi ini udah ketemu dua nenek lampir sama kakak kelas nyebelin tadi" sahut izza menghembuskan nafas kasar.
"siapa?" tanya reza semakin kepo.
pletakkkk
suara spidol yg mendarat mulus dikening reza.
"aduhhh paan sih. siapa yg nglempar spidol sembarangan hah?!" tanya reza ngegass.
"SAYA!! KENAPA HAH?!" jawab bu mita tak kalah ngegass.
"mweheeee santuy atuh ibuk mah ngegass mulu" sahut reza cengengesan.
"sekali lagi kamu berisik. kamu saya suruh keliling lapangan 50 kali" peringat bumita menatap reza tajam.
"iya bu iya" jawab reza pasrah. dia tak akan mau berlari 50 kali. 20 kali saja sudah capek slurrr:'v
"mampuss!!" ledek izza dan refan bersamaan, kemudian mereka saling memandang satu sama lain.
'ganteng' batin izza.
'cantik' batin refan.
untuk sepersekian detik mereka masih saling beradu pandang sampai akhirnya...
"pandang-pandangan terosss!! kepincut baru tau rasa lo!" SAVAGE!! reza berhasil membuyarkan lamunan mereka berdua, kemudian keduanya menatap tajam reza yg sedang cekikikan karena memergoki sahabat dan adiknya itu.
"RAFIANDRA REZAAAAAA" teriak bu mita geram.
"eh-eh apaan bu?" tanya reza gelagapan.
"kamu beneran mau keliling 50 kali hah?!" tanya bu mita tersenyum maut.
"ya enggak lah bu. peace boss!!" ucap reza tersenyum kikuk.
"mampuss lo ja!" kata izza cekikikan.
"dapet karma rese lo" sahut refan terkekeh.
"awas aja lo gak gue restuin" ucap reza sebal.
"bodoamat!!" jawab izza dan refan bebarengan kemudian mereka sama-sama terkekeh.
----------
Kring Kring Kringggg
"huaaaa akhirnya kelar juga" ucap diva meregangkan otot tangannya diudara
"alay amat" cibir zaki.
"iri bilang boss" sewot diva.
"lo berdua diem. atau kita tinggalin ke kantin" ucap kennath datar.
"weeeee boss besar marah. nona salma, dimohon untuk segera menenangkan amarah si boss. sebelum tembok disini hancur semua dihajar sama dia" goda diva menyenggol lengan salma. sementara salma dan kennath sama-sama melotot ke arah diva yg hanya terkekeh lalu menyabet lengan tania, untuk segera pergi ke kantin meninggalkan mereka semua.
"lah gue sama izza gak diajak div" protes ajeng.
"lo sama calon adek ipar lo aja!! si salma biar sama babang kenken" ucap diva enteng sambil berlalu meninggalkan gerombolan mereka. ajeng dan reza saling menatap kemudian saling membuang pandangan ke segala arah.
"itu mulut asal njeplak aja woyy" teriak ajeng.
"pengen gue cincang tuh mulut" gerutu salma kesal.
"emang lo gak mau bareng gue del?" tanya kennath menatap manik mata salma, yg membuat sang empu terpaku oleh sosok itu. sosok yg pernah dekat dengannya beberapa bulan yg lalu saat kelas 10 dan sampai akhirnya mereka dipertemukan dalam satu kelas di kelas 11 ini. Adel, adalah panggilan khusus yg ditujukan untuk salma dari kennath.
"eh-enggak gitu ken, maksudnya.. " salma tergagap.
"udah. ayoo" potong kennath yg langsung menggandeng tangan salma yg sedang panas dingin itu.
"ada yg bersemi kembali tapi bukan bunga ditaman" ucap ajeng dengan mulut ternganga. dia tak menyangka kalau kennath akan mendekati salma lagi. ajeng tau semua kisah tentang salma karena ajeng sekelas bahkan sebangku dengan salma sejak kelas 10 awal.
"berasa jomblo sendiri gue disini" sahut izza drama.
"gue juga jomblo kali za. bukan lo doang" sahut ajeng sok sedih.
"lo nggak nganggep gue je?" goda reza.
"eh-hah? apaan" jawab ajeng salting.
"tuhkan gue jomblo beneran disini. tau ah. gue duluan aja mau nyusul diva sama tania. byeee!!" ucap izza yg sebal yg sudah melangkah selangkah dari tempatnya berdiri tadi. tapi lengannya dicekal oleh lengan kekar sesorang.
"Lo bareng gue!" titah cowok itu dengan nada tegas seolah tak ada yg boleh menolaknya. yaps, dia adalah si kulkas dua pintu. Refan.
"apaan si. lepasin gak" ucap izza meronta berusaha melepaskan genggaman refan di tangannya.
"gue gak nerima penolakan!!" jawab refan yg langsung menggandeng izza pergi menuju kantin, tanpa menunggu kalimat persetujuan dari izza. karena refan tidak suka membuang waktu untuk menunggu. you know lahh... menunggu itu membosankan wkwk:'v. meninggalkan salma reza rafi dan zaki disana.
"karena izza udah disabet sama refan, berarti elo bareng sama... " ucap reza terpotong oleh zaki yg merasa panas disana.
"OBAT NYAMUK TEROSSS!" kesal rafi dan zaki bebarengan.
"heran gue sama semua orang. kok bisa ya pada uwu-uwuan gitu sama doi. gue kapan bisa kek gitu bjirr" cerocos zaki curhat.
"lo tiap hari juga udah sama diva kali jak" sahut rafi terkekeh. salma dan reza hanya nyimak.
"mata lo katarak. mana ada gue doyan sama toa masjid. yg ada juga elo noh!! kalo suka sama tania itu ungkapin. di embat orang baru tau lo entar!!" SKAKMAT!! rafi terdiam beberapa saat karena ocehan zaki yg memang ada benarnya.
"dahlah pergi aja rap, males disini panas" ucap zaki yg langsung merangkul pundak rafi keluar kelas.
"jaki rapi homo ihhh" teriak ajeng meledek mereka berdua.
"biar main pedang-pedangan mereka bwahaaa" reza sendiri yg ambigu, dia sendiri yg ngakak. ajeng menyenggol lengan reza tak suka dengan pikiran cowok itu.
"GUE MASIH NORMAL BAN*KE" teriak rafi zaki.
"mau tetep disini sama gue atau mau nyusul mereka ke kantin?" tanya reza setelah rafi dan zaki benar-benar menghilang dibalik pintu kelas.
"ya ke kantin lah" jawab ajeng gugup.
"yaudah ayo" reza langsung mengenggam erat tangan ajeng seolah ia tak mau kehilangan cewek itu.
"lepasin za... malu gue diliatin anak kelas sebelah" pinta salma menunduk karena sejak reza dan salma keluar dari kelas, semua mata kaum hawa maupun adam tak lepas dari mereka berdua.
"heii angkat kepalamu princess, nanti mahkotamu jatuh" ucap reza lembut mengelus puncak kepala salma. yg seketika membuat salma mendongak dan tak sengaja mempertemukan manik mata mereka yg saling terpaku.
'gue gak bakal ngelepasin elo je' batin reza.
'jangan bikin gue baper please!! gue gak mau jatuh cinta kalo cuma buat sakit hati lagi' batin ajeng cemas karena dia masih trauma setelah cintanya dengan mantannya dulu kandas karena diselingkuhi.
"yaudah tapi lepasin tangan gue kek. lo gak malu diliatin orang? gak takut fans lo habis apa" ucap ajeng ngeles berharap agar reza melepas genggamannya. tapi bukannya melepaskan, reza malah mempererat genggamannya yg saling bertautan dengan jari jemari ajeng. menggandeng ajeng agar terus berjalan maju.
"gue gak peduli sama fans gue. biarin mereka semua tau kalo elo cuma milik gue. gue gak bakalan ngelepasin lo lagi kayak dulu. cukup gue ngelepasin lo buat si brengsek itu, gak akan ada lagi kata mengalah ataupun kalah dikamus gue buat lo je" ucap reza lirih sambil melirik ajeng sekilas dengan senyum tulusnya.
Deg...
"maksud lo?" ajeng masih sulit mencerna setiap kata reza.
"gak usah dibuat pusing. intinya gue gak mau lo jauh-jauh dari gue." jawab reza tenang tapi dengan nada yg tidak bisa dibantah.
sementara kini ajeng masih bergelut dengan pemikirannya tentang cowok disampingnya ini, izza dan refan juga sedang jadi topik ghibah hangat se-antero SMA GARUDA. bagaimana tidak? Refan yg selama ini dikenal anti dengan cewek, tiba-tiba saja datang ke kantin berdua dengan murid baru yg selama dua hari ini mencuri perhatian seluruh penghuni sekolah.
"risih gue" lirih izza.
"kenapa?" tanya refan melirik izza.
"itu netijen liatin kita mulu. ada yg salah ya emang?" tanya izza cengoh.
"palingan juga mereka heboh karena gue jalan sama lo sekarang" jawab refan enteng.
"hah? apa hubungannya emang?"
"oke, gue jelasin dikit. jadi gue itu paling anti sama yg namanya cewek, jangankan jalan berdua kek gini. ngomong sama cewek aja pas lagi kepepet doang" jawab refan menghembuskan nafas pelan.
"jadi ya wajar kalo mereka heboh liat gue jalan sama lo" jelas refan.
"berarti bener dong kata diva kemaren kalo lo orangnya dingin datar cuek gitu?" tanya izza penuh selidik.
"iya itu emang bener, gue nongkrong sama anak-anak pasti juga ada diva salma ajeng tania. tapi tetep aja diri gue gak bisa banyak omong sama mereka" jelas refan melihat ke arah izza.
"terus kenapa lo jadi cerewet didepan gue? mana lo jalan berdua lagi sama gue" tanya izza bertubi-tubi yg masih bingung oleh perubahan sikap manusia kutub ini.
"gue juga nggak tau. yg gue tau, gue nyaman aja sama lo" jawab refan enteng, yg membuat pipi izza bersemu merah. entahlah, entah mengapa sejak bertemu dengan refan ia tidak bisa mengendalikan perasaannya sendiri.
"lo lucu kalo blushing gitu" ucap refan gemas yg refleks langsung mencubit pipi izza.
"eh-eh" kaget izza karena serangan dadakan itu.
jangan lupa like, koment ya kak😗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Arini Fauziah
typo dikit gk ngaruh
2024-12-03
0
Fitriana Muflihatul Afidah
Ajeng Thor
2023-02-28
0
Aprilia Amanda
ajeng heh😩
2022-04-06
0