"WOYYY LO GAK PUNYA TANGAN HAH!!"
Teriak izza kepada cowok yg dengan tampang datarnya membuka pintu kelas dgn cara tidak ngotak! di tendang gaisss.. padahal pintunya gak ada salah huhuuuuu, emang dasarnya itu cowok yg gak ada akhlak. wkwk:'v
"PINTU GAK PUNYA DOSA MAIN TENDANG AJA!! MAU LO GUE TENDANG JUGA HAHH!!" sambung izza kesal.
'siapa tuh cewek? kok gue baru liat tu orang. pemberani dan gak peduli sama muka gue. akhirnya ketemu juga sama tipe cewek idaman gue' batin cowok itu tersenyum miring.
"lo juga ja!! ajarin itu temen lo tutor buka pintu yg baik dan benar." maki izza kesal, karena moodnya benar-benar down pagi ini.
'lah tu bocah ngapa yak? sensi amat tumben' batin reza heran. iyaps, salah satu dari cowok itu adalah reza.
"kok gue juga yg kena" protes reza sambil melangkah mendekat ke arah kursinya.
"b*cot" sahut izza ketus.
"tu bocil kenapa jak?" tanya reza berbisik setelah sampai dibangku samping zaki, sedangkan cowok tadi? dia masih setia berdiri di ambang pintu dengan pandangan fokus ke arah izza.
"badmood kayaknya.. uring-uringan mulu sejak masuk kelas tadi" jelas zaki berbisik.
"NGAPAIN KAMU DISINI!!" teriakan lantang tapi cempreng itu membuyarkan lamunan cowok tampan berahang tegas dengan rambut ala badboy berponi warna hitam mix pirang.
"eh-hah apaan bu?" tanya cowok itu gagap.
"hah heh hoh mulu. masuk!! duduk dibangku kamu" perintah guru itu mutlak.
cowok itu pun langsung menuju ke bangkunya sesuai perintah dari bu mita tadi. yg membuat izza heran adalah kenapa cowok itu berjalan ke arahnya? apa dia tidak terima dibentak izza tadi? atau?
"ngapain lo duduk disini" tanya izza ngegass setelah cowok itu tepat sempurna mendudukkan dirinya disamping izza.
"ini emang kursi gue. harusnya gue yg nanya, ngapain lo disini" jawab cowok itu santai.
'jadi dia yg namanya refan, yg kata bang rey duo badboy sama reza itu kan? lahh berarti yg gue bentak tadi dia dong?? mamp*s gue.' batin izza dalam hati.
'lahh ngapa musti mati za?' tanya refi dalam batinnya pula.
'yg gue amuk tadi badboy bjirrr' keluh izza lagi.
'yaudah siniin tubuh lo. biar gue yg ngadepin dia' tawar refi.
'No refi No. gue bisa sendiri kalo cuma dia mah' pungkas izza. begitulah izza, dia sering bertukar pendapat dgn refi melalui batinnya. hingga izza tak sadar bahwa sedari tadi dia memandangi wajah refan.
"oyyy... malah bengong lagi" kaget refan menggoyang-goyangkan bahu izza.
"gak usah pegang gue juga kali" ucap izza sinis menepis tangan refan dibahunya. sejenak refan terkejut dgn perlakuan izza. bagaimana tidak? selama ini para kaum hawa mengantri untuk dekat dengannya, bahkan sekedar dilihat maupun dikenal oleh refan saja sudah membuat mereka kalang kabut. nah izza? dia bahkan menepis tangan cowok tampan itu.
'ajaib nih cewek. tadi berani negur gue, sekarang nolak pas gue sentuh, cewek langka. siapa ni cewek? kelakuannya 11-12 sama reza. apa mungkin dia kembaran yg dimaksud reza selama ini?" tanya refan pada dirinya sendiri.
"lo nanya apaan tadi?" tanya izza pelan karena pelajaran bu mita sudah dimulai, yg sukses menyadarkan refan dari lamunannya.
"lo ngapain disini" tanya refan.
"mata lo kararak? etdah busett.. ganteng-ganteng mata minus" ledek izza terkekeh.
"lo ngatain gue?" tanya refan menautkan sebelah alisnya.
"iya. kenapa emang?" jawab izza santai.
"lo adeknya reza?" tanyanya mengalihkan pembicaraan.
"hmm" izza hanya membahas dengan deheman.
"seriusan? siapa nama panjang lo?" seru refan memastikan.
"ya serius lah. gue Refiandra izza alexander. puas lo?!" jawab izza ketus. dia sudah badmood sejak ketemu duo mak lampir ditambah cowok rese yg menabraknya didekat tangga rooftop. sekarang ia malah dihadapkam dengan manusia kepo macam refan.
"lo gak pengen tau nama gue?" tanya refan, dia benar-benar dibuat penasaran setengah mati oleh sikap izza padanya. izza benar-benar berbeda dari kebanyakan cewek diluaran sana bagi seorang refan. sehingga membuat refan yg biasanya irit bicara sekarang malah jadi banyak omong karena cewek baru ini.
"udah tau. refan kan?" jawab izza tanpa menoleh.
"kalo nama panjang gue?"
"gak tau dan gak mau tau!!" jawab izza refleks menoleh menatap kedua bola mata hitam pekat milik refan.
deg deg deg....
'ini jantung gue kenapa si berisik" batin izza.
'gila kenapa nih jantung jadi dagdigdug gini' batin refan.
"ekhem ekhemmm!!! udah kelar tatap-tatapannya?" sindir bu mita yg membuat seisi kelas menoleh ke bangku pojok belakang itu.
"eh-enggak kok bu gak ada" jawab izza gugup.
"ibu sensi amat" cibir refan.
"fokus ke papan. pacarannya nanti di skip dulu" tegas bu mita.
"emang siapa yg pacaran?" tanya izza lirih tapi masih terdengar oleh refan.
"ya kita lah ogeb" sahut refan dengan pandangan fokus membuka buku catatannya.
"lah kita? elo aja deh. gue sih ogah" cibir izza.
"kenapa ogah?" tanya refan menggoda izza.
'lah kata diva kemaren ni bocah cuek datar adem. apanya yg adem? dari tadi bac*t mulu kek gini' batin izza menggerutu.
"woyy malah bengong"
"anak ayam bertelor sapi" latah izza karena kaget. refan terkekeh kecil mendengarnya.
"ishhh.. ngagetin mulu! apaan?!" ucap izza ketus.
"jangan judes kek gitu. semakin lo cuek sama gue kek gitu, gue malah makin tertantang buat terus godain lo" bisik refan tepat ditelinga izza, izza mematung mencoba mencerna setiap kata yg keluar dari mulut refan tadi.
"udah gak usah dipikirin. sekolah aja yg bener" ucap refan tersenyum tulus sambil mengelus lembut rambut hitambiru milik izza.
Deg.
jantung izza seperti berhenti berdetak mendapat perlakuan manis itu. mana mungkin izza jatuh cinta pada pandang pertama seperti itu? izza termasuk tipikal orang yg sulit membuka hati, apalagi dengan cowok gak ada akhlak macam refan.
'No izza No. lo gak mungkin kan jatuh cinta sama dia?" tanya izza pada dirinya sendiri.
"yeee malah diterusin bengongnya. fokus woyy" ucap refan mengagetkan izza.
"ehehh iya sorry" ucap izza menunduk. bagaimana tidak? pipinya sekarang sedang semerah tomat.
"muka lo merah tuh" goda refan.
"paan si. diem gak lu" kata izza galak mengepalkan tinjunya ke arah muka refan.
"wey weyy weyyy santai boss. cantik-cantik galak amat" cibir refan terkekeh.
"bodoamat" singkat padat jelas. setelahnya mereka saling diam dan kembali fokus pada pelajarannya.
'bener-bener luar biasa dalem-luar nih cewek. beda dari cewek alay diluaran sana. ini dia cewek yg gue cari dari lama. lo udah bikin gue tertarik refiandra izza alexander. dan gue pastiin lo bakal jadi cewek pertama dan terakhir yg bakal gue takhlukin. LO CUMA PUNYA GUE, REFAN ALASKA DIRGANTARA." batin refan penuh keyakinan dengan terus tersenyum memandangi wajah cantik izza dari samping.
"gue tau gue cantik. tapi gak usah kek gitu juga kali" sindir izza yg masih fokus menyalin materi dibuku catatannya.
'lah matanya fokus ke papan sama buku, tapi bisa tau gue lagi ngeliatin dia' heran refan dalam hati.
"ya bisa lah. gue mah tau semuanya" sahut izza lagi.
'beneran ajaib nih cewek. punya ilmu gendam kalo yak' batin refan.
"gak usah ngayal deh lo. mana ada gue punya ilmu gendam" sahut izza lagi.
"gilaa!! lo kok tau gue mau ngomong apa" tanya refan kepo.
"udah ketebak dari ekspresi lo" ucap izza datar menoleh sekilas pada refan.
'benar-benar menarik' batin refan bersimrik.
"liatin gue sekali lagi, gue colok mata lo" ucap izza jengah. jujur saja ia tak nyaman terus-terusan ditatap seperti itu.
"ya gimana lagi? elo cantik sih" bisik refan ditelinga izza, yg lagi-lagi membuat izza gugup setengah mati.
"udah ihh.. diem gak lo" sungut izza.
"iya deh iya. gue diem nih" setelahnya refan benar-benar diam membisu. izza malah lebih senang seperti itu. setidaknya ia tak perlu dagdigdug lagi kan?
"pangeran kutub bisa leleh juga ya ja?" sindir zaki dari bangku depan.
"ya kalo sinar mataharinya secantik izza mah bisa dong" sindir reza juga.
"Lo berdua nyindirr gue?!" tanya refan datar.
jangan lupa like, koment ya kak😗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Fina Aulia
suka dech
2022-03-30
0
Duwiee Astutiey
gesrekk semuaa thor
2021-12-10
1
Windy Lanovita Dwi Lestari
Thor jngn lupa kasih Visual nya ya🥰😍
2021-12-04
1