"MAKSUDNYA?" Tanya mereka semua kompak.
"ya nanti judulnya berarti harus diganti jadi 'ketika setan dibully' dong" ceplos izza polos.
membuat senyum yg sedari tadi menghiasi wajah tampan zaki jadi luntur, diganti dengan tampang manyunnya. hal ini tentu saja membuat semua temannya disitu ngakak oleh penuturas ceplas ceplos izza.
"bwahahhaaaa sa ae lu.. ngakak gue" sahut rafi ngakak.
"anj*r lah kapan lagi bisa bikin muka jaki ambruk" tambah kennath.
"hebat lu za bisa bikin si jaki diem. gue aja nih ya tiap debat dia selalu bisa ngelak bwahaahaaa" timpal diva terbahak-bahak.
"dasar klean kawan lucknut" sungut zaki kesal.
"elu emang paling bisa lah ngebully orang sampek akarnya" ucap reza mengacak rambut izza pelan.
"yaiya dong izza gitu loh" ucap izza menyombongkan diri.
"SOMBONG AMAT" sahut zaki ngegass.
"dihh sirik amat" menye izza reza barengan. kemudian mereka berdua bertos ria yg semakin membuat zaki geram dgn duo kembar ini.
"tau lah.. serah kalian! gue mau pergi! gue ngambek!" cerocos zaki lalu pergi meninggalkan mejanya.
"ngambekan lu udah kek prawan aja woy" teriak izza masih dengan kekehannya.
"bodoamat aja gue bodoamat" sahut zaki teriak juga.
"eh woyy tungguin gue jak" ucap reza sambil berlari mengejar zaki.
"mau kemana mereka ken?" tanya izza pada kennath yg duduk didepannya.
"entah.. palingan juga ke rooftop" ucap kennath mengendikan bahunya. setelahnya ia membuka hp nya untuk mengecek sesuatu.
"ngapain ke rooftop sal?" tanya izza pada salma yg sedang meminum jus jambunya.
"gak tau gue za. tapi mereka berlima emang suka main ke rooftop sih, entah karena jamkos bisa juga karena bolos gitu" jelas salma. mendengar suara itu membuat kennath menatap asal suara, mereka saling tatap namun sejurus kemudian saling diam menunduk seperti menyembunyikan sesuatu.
"oh gitu toh" ucap izza manggut-manggut.
"eh tadi lu bilang berlima sal? reza zaki rafi kennath kan cuman 4? satunya lagi kemana?"
"yg satu na..." ucapan salma terpotong karena kennath berdiri dari duduknya untuk pergi menyusul zaki reza.
"wehee bosku mau kemana nih" tanya rafi yg sudah mencekal lengan kennath.
"mau nyusul duo bunglon" jawab kennath singkat lalu menghempas tangan rafi dan berlari untuk segera nyusul ke rooftop.
"eh woii kadal, di tilap mulu gue mah" gerutu rafi kesal lalu meminum jus jeruknya.
"gue duluan ya slur" pamit rafi yg langsung ngacir keluar kantin.
"kennath emang irit ngomong ya?" tanya izza kepo.
"tanya sama mantannya aja noh" jawab ajeng enteng menunjuk salma dgn dagunya.
"siapa je? salma?" pertanyaan izza sontak membuat salma mendelik ke ajeng.
"eng-enggak kok za. omongan ajeng jangan didengerin ihh" jawab salma kikuk.
"balikan juga gak papa kali sal, gue liat si kennath demen tuh sama lo" jawab izza enteng yg membuat salma menunduk blushing.
"kennath emang orangnya rada cuek gitu. tapi sih itu gak seberapa dibanding si refan" jawab tania.
"refan?" tanya izza mengerutkan sebelah alisnya.
"iya si refan itu gengnya sodara lo juga noh" jawab ajeng.
"oh yg kalian bilang berlima itu?" tanya izza memastikan.
"yups betul. temen sebangku lo tuh" tambah diva nyeruput es tehnya.
"lah tetangga gue cowok?"
"iya lah bege. hati-hati lu si refan cuek datar dingin bet.. gue saranin lu mulai besok bawa jaket yak" saran diva.
"buat apa?" tanya ajeng izza tania dan salma barengan.
"ya biar gak kedinginan gegara si refan bwahahaaa" jawab diva ngakak.
"bjirrr gue kira lu seriusan ngomong tadi" ucap ajeng nampol diva.
"sakitt woyy ban*ke" umpat diva kesal.
"reza kalo disekolah gimana si?" tanya izza pada teman barunya itu.
"kalo sama kita-kita sih dia friendly banget za. sama gue, salma, diva dia biasa aja gitu. kalo sama cewek diluaran sana sih gak usah ditanya lagi" jawab tania santai.
"maksutnya?" tanya izza cengoh.
"beuhhh dingin banget bjirrr" sahut diva heboh.
"udah kek kulkas berjalan wkwkk" ceplos salma ngakak.
"pantesan tadi waktu diparkiran..." omongan izza terpotong oleh ajeng yg baru menyadari sesuatu.
"eh eh bentar deh tan. kok nama gue gak lu sebut tadi? gue kan juga temennya reza. gimana si" omel ajeng
"elu mah beda kali je" sahut diva enteng.
"beda apanya coba" tanya ajeng masih tak paham arah pembicaraan temannya ini.
"ya kalo sama elo mah bukan friendly, tapi lovely dong ah" timpal tania terkekeh.
"temennya sih, tapi temen hidup" timpal salma.
"emang dasar paling bisa ngebully gue elu pada mah" dumel ajeng.
"ututuuttuu jeje sayang gak boleh ngambek. nanti aa reja khawatir loh" ucap diva gemas.
"percaya deh gue mau punya kakak ipar uwuu" sahut izza ikut mengompori ajeng yg wajahnya sudah semerah tomat.
"izzaaa udah deh ih" kata ajeng malu.
"eh elu tadi diparkiran kenapa za?" tanya salma.
"gue dibilang pacaran sama reza sang ice prince ****" kata izza terkekeh.
"kembaran lo disini dikenal sebagai duo badboy juga loh za" ucap tania antusias.
"duo? sama siapa? bang rayhan?" tanya izza.
"kalo bang rayhan mah beda lagi dong. Reza duo badboy sama tetangga bangku lo" jawab tania.
"si refan tadi?"
"iyap" kata tania dan salma barengan.
"gue jadi penasaran sama makhuk bernama refan tadi" ucap izza lirih tapi masih bisa didengar oleh diva yg berada didepannya, karena diva tadi duduk disamping kennath.
"aduh izza, lu gak bakal kuat deh pasti. tu anak ya kebangetan dinginnya. masa dia ngomong cuma sama temen-temen cowoknya, palingan ngomong sama kita-kita nih kalo lagi kepepet doang" cerocos diva panjang lebar.
"kok gitu?" tanya izza bingung.
"dia irit bicara, irit ekspresi" jawab ajeng.
"kennath aja kalah cuek sama dia" tambah salma.
"pokoknya dia asli dingin banget lah. apalagi kalo urusan sama cewek" timpal tania.
"ANTI CEWEK POKOKNYA" ucap merrka berempat barengan yg membuat izza makin penasaran dengan tetangga bangkunya itu.
"tapi dia gak homo kan?" tanya izza polos.
"ya enggak lah bege. dia kek gitu juga pasti ada alasannya kok" jawab tania.
"emangnya apa alesannya?" tanya izza makin kepo.
"yee kepo banget nih orang. kita semua gak tau alasannya za, kalo lo pengen tau tanya kembaran lo aja noh" suruh diva.
"oh, oke." jawab izza singkat lalu berdiri hendak meninggalkan meja itu.
"eh lah.. mau kemana lu" tanya ajeng mengait lengan izza.
"mau ke rooftop"
"ngapain" tanya diva mengerutkan keningnya.
"lah tadi lu bilang suruh gue nanya ke reza aja. gimana si" sungut izza memutar bola matanya malas.
"gue ikutt" kata ajeng lalu berjalan dengan izza.
"kita juga mau ikut woyyyy" teriak diva heboh. sedangkan salma dan tania kini sibuk menyumpat kupingnya agar tidak budek mendengar teriakan heboh diva tiap hari.
"ini bukan kebon binatang divaaaa" sentak tania salma barengan sedangkan diva hanya nyengir. lalu mereka semua menyusul geng reza dkk di rooftop sampai bel pulang sekolah berbunyi nyaring.
jangan lupa like, koment ya kak😗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Nina Almenka
hhhhh lucunya mereka
2021-05-09
0
Uda Yani
nama panggilan anakku ke dua izza... Fizza Iqramuna, baru 3,8 tahun
2021-05-03
1
Atun Atun
mgkak trs
2021-04-23
1