sesampainya mereka dikantin, semua mata terfokus ke arah gerombolan reza izza dkk, terutama izza. karena dia bernotabene murid baru di SMA GARUDA. sedangkan tania dan rafi yg memesan makanan mereka. dan 15menit setelahnya mereka sudah selesai makan siang dikantin. mereka tidak langsung kembali ke kelas, karena tadi ada pengumuman bahwa seluruh dewan guru beserta staf sedang melakukan rapat rutin bulanan. dan mereka memutuskan untuk tetap dikantin saja.
"mabar papji skuyy" ajak zaki.
"gak ah males gue" jawab reza acuh.
"gue mager jak" jawab kennath.
"dasar tega! fan, ayok mabar fan. gabut nih gue" ajak zaki lagi, tapi tak ada sahutan dari yg diajak bicara. sampai reza menjitak kepala zaki.
pletakkk
"Refan kan gak masuk be*o! kan elu yg ngasih tau kita tadi" ucap reza ngegass.
"eh iyaya, lua gue heheh" jawab zaki cengengesan.
"dasar ogeb" cibir diva nimbrung.
"apaan lu toa masjid" tantang zaki kesal.
"dihh elu kali yg toa" jawab diva enteng.
brakkkk
'bangke anj*ng
semp*k kadal
jantung loncat eh woii'
latah zaki yg kaget karena ajeng menggebrak meja kotak itu.
"lu apa-apaan sih je. berisik!!" jawab ketus diva dan zaki barengan.
"aciyeee barengan uwuu" cibir izza.
"jodoh emang gitu tuh za" timpal tania.
"ada yg mulai tumbuh tapi bukan tanaman" sindir salma.
"elu berdua kalo udah ribut gak ada endingnya. mending diem deh. pusing pala gue" bentak ajeng kesal.
izza sempet speechless dgn bentakan ajeng tadi, tapi salma yg disamping izza seperti paham dgn perubahan raut izza dan langsung menjelaskan sedikit tentang ajeng.
"tenang aja za, ajeng orangnya baik kok. cuman dia suka uring-uringan sendiri kalo moodnya lagi jelek" ucap salma yg membuat izza menganggukkan kepala.
"eh za" panggil zaki yg membuat reza dan izza serempak menoleh.
"paan?" ucap keduanya bebarengan.
"dihh.. siapa juga yg manggil elu? orang gue mau ngomong sama izza cantik" ucap zaki dgn tampang tak berdosanya.
"manggilnya yg lengkap dong. lu pikir nengokin kepala gak pake tenaga apa? kan mubadzir tenaga gue." ucap reza sebal.
"yee biarin bodoamat" cela zaki.
"apaan jak" tanya izza.
"elu beneran pacarnya reza apa? kok gue gak yakin ya" tanya zaki to the point yg sukses membuat ajeng membulatkan matanya. namun sesegera mungkin ajeng mengalihkan pandangannya ke sembarang arah. izza melihat itu, dan dia sekarang benar-benar yakin kalau ada sesuatu diantara ajeng dan reza yg tidak diketahui oleh izza.
"kenapa gak percaya?" tanya izza yg memang sengaja memancing ajeng, karena izza pengen memastikannya.
"setau gue bukannya reza lagi deket sama ajeng kan ya akhir-akhir ini terus aneh aja gitu kalo tiba-tiba jadiannya sama elu" jawab zaki apa adanya. yg membuat reza melotot ke arah zaki tapi yg dipelototi tak merasa.
"apa jangan-jangan lu pusing gegara ini ya je?" tanya zaki polos ke ajeng. ajeng meliriknya malas sedangkan....
awwwww baj*ngan ahhhh
umpat zaki karena reza menginjak asal kakinya.
"apa sih ja? gue nanya doang aelah" protes zaki tak terima.
"elu sehari aja gak be*o bisa gak" tanya reza kesal.
"enggak" jawab zaki asal singkat.
"gue mau duluan ke toilet deh" sahut ajeng tiba-tiba yg membuat izza semakin yakin kalau ajeng tidak nyaman dgn pembicaraan yg menganggap izza dan reza berpacaran.
"mau gue temenin je?" tanya salma.
fyi, Salma dan Ajeng itu sebangku. Tania sama Diva. Reza sama Zaki. Rafi sama Kennath. izza? entahlah nanti juga tau. wkwk
"enggak usah. lo disini aja sama yg lain" tolak ajeng lembut. padahal sorot matanya saja mengisyaratkan bahwa dirinya sedang tidak baik-baik saja. baru saja ajeng akan melangkah izza sudah terlebih dulu angkat suara.
"GUE KEMBARANNYA REZA"
hanya 3 kata tapi mampu membuat semua orang diam dan kaget. bahkan ajeng yg hampir selangkah meninggalkan meja pun jadi terhenti karena penuturan izza barusan. entahlah, mungkin dia merasa bersalah, atau tak enak hati pada izza karena cemburunya tak beralasan.
"ma-maksut lo?" tanya ajeng memastikan bahwa pendengarannya ini tidak salah.
"izza itu adek kembaran gue je" sahut reza kemudian merangkul pundak izza dan kemudian tersenyum ke arah ajeng.
"telat 5 menit" tambah izza.
"ini bocil nama lengkapnya Refiandra Izza Alexander, nahkan kalo gue Rafiandra Reza Alexander. beda cuma di rafi refi dong gan" jelas reza panjang lebar.
"eh-enggak nanya gue. ngapain dijelasin sih" elak ajeng malu-malu.
"halah gausah sok deh lo. mending sini duduk lagi" sahut salma menarik lengan ajeng agar dia balik duduk lagi.
"serius kalian adek kakak?" tanya kennath memastikan.
"emang buat apa gue boong?" sahut reza datar. sedangkan izza dkk memilih untuk diam menyimak para jantan yg sibuk QnA.
"kali aja cuman buat ngademin atinya jeje yg hampir meledak kebakar tadi" sahut zaki asal yg mendapat tampolan telak dipunggungnya.
"sakitt woii anying" teriak zaki protes.
"gue diem juga masih kena mulu" cibir ajeng pasrah.
"bodoamatlah! kalian berdua emang pasangan super GJ sepanjang prasejarah megalithikum paleolitikum mesolitikum pithecanthropus erectus" cerocos zaki gak jelas.
"mentang-mentang anak ips. percaya lah gue" sindir diva.
"diem lu toa masjid! gue lagi pengen ngomporin ini dua manusia purba. lagi gak pengen debat sama lo" ucap zaki yg membuat diva memutar bola matanya malas.
"kok lo gak pernah bilang kalo punya kembaran" selidik kennath penuh tanda tanya yg mencoba mengalihkan arah pembicaraan zaki yg selalu ngalor ngidul gak jelas arahnya.
"tapi gue pernah bilang kan kalo gue punya adek cewek? nah dia itu izza ken" jawab reza enteng yg kemudian merangkul bahu izza mesra.
"cihhh pantesan lu betah ngejomblo" sahut zaki sewot.
"apa hubungannya ogeb" ucap rafi menaikkan sebelah alisnya.
"ya karena reza jomblo pun, kalo dia jalan sama izza juga keliatan kek pacar sendiri kan" ucap zaki.
"nah mantap. tumben otak lo encer jak" salut reza kagum.
"sekarang udah mulai kegeser sih posisi gue jak" ucap izza mendramatisir sok sedih.
"apaan sih lu rep. siapa yg mau gantiin hah?" tanya reza heran.
"YA AJENG LAH" sahut tania, diva, dan tania bersamaan yg membuat ajeng malu setengah mati sedangkan reza memilih menatap arah lain untuk menyembunyikan saltingnya.
"bwawhaaaaa kapan lagi bisa bikin reza sama ajeng diem kek gini wkakakkakkk" ledek rafi yg membuat semua yg ada dimeja itu tertawa ngakak karena melihat wajah reza dan ajeng yg semerah tomat.
"tapi kok muka elu berdua kagak mirip ya?" tanya zaki cengoh yg membuat diva melayangkan jitakan dikepala zaki.
pletakkkkk
"namanya juga kembar gak identik ogeb" maki diva kesal.
"lah tetep aja yg namanya kembar berarti harusnya sama dong" protes zaki ngegass.
"ya dari jenis kelamin aja kan udah beda jakii" sahut diva sewot.
"DIEM!!" Bentak kennath kesal.
"yg kembar mereka, ngapain jadi elu berdua yg ribut sih hah" omel kennath kesal dgn kedua temannya yg selalu ribut.
"weeeee abang kenken ngambek gaisss" ucap zaki yg bahkan sama sekali tidak merasa berdosa karena dia dan diva yg memancing emosi kennath.
"awwwww jadi atut" timpal reza sok imut.
"ututututtt babang kenken minta dicium. sini sini cayangg" imbuh rafi yg membuat kennath jijik.
"jijik rap" ucap kennath bergidik ngeri. sedangkan yg dikatai semacam itu hanya nyengir kuda.
"seriusan ini kalian kembaran?" tanya ajeng yg mulai kepo daritadi.
"iya jeje cantik. reza mah cintanya cuman sama elu" jawab izza yakin yg membuat ajeng manggut-manggut.
"dih sok tau" ucap reza mengacak rambut izza.
"lo lupa gue bisa ilmu pskilog? gue bisa dgn mudah baca bahasa tubuh lo kali" jawab izza menyombongkan diri.
"iya deh percaya gue" ucap reza ngalah.
"pantesan itu muka sama-sama punya tampang bule aliran jerman" ucap rafi manggut-manggut.
"etdah.. masih bahas kembaran kamprett mulu" ucap kennath.
"SIRIK AMAT" sentak tania diva salma dan ajeng barengan. sementara kennath malah sok cuek dengan memainkan hand-phone nya. memang diantara reza dkk, kennath adalah yg paling bisa bersikap dewasa.
"bule aja ada alirannya wanjayyyy" heboh zaki.
"lo juga punya aliran bule lo jak" tambah rafi sok serius.
"seriusan lu?"
"dua rius malah"
"aliran apaan tuh gue" tanya zaki antusias.
"bule aliran sesat bwahahahh" jawab rafi ngakak.
"setan dong" tambah kennath yg sudah meletakkan hand-phone nya lagi.
"ihhh akyu takut sama setan" timpal reza alay yg membuat tawa semakin pecah dimeja itu. sementara zaki manyun 5cm.
"ban*ke emang dasar punya temen gak ada yg punya akhlak" umpat zaki kesal.
"setan kok ngomongin akhlak" cibir rafi.
"setannya tobat kali rap" timpal kennath.
"berarti judulnya jadi ketika setan bertasbih dong" sahut reza diakhiri dengan tawanya.
"udah dong ihh, kasian tau jaki dari tadi dibully mulu" ucap izza melerai.
"nah bener nih bidadari gue emang yg terdebes lah" ucap zaki sombong karena mengira izza sedang berada dipihaknya.
"emang kenapa kalo jaki dibully rep?" tanya reza masih dgn tawa kecilnya.
"ya nanti jadi ribet lah ganti judul segala" jawab izza.
"ganti judul?" tanya diva.
izza menganggukkan kepalanya mantap. sedangkan zaki sedang tersenyum bangga karena merasa dibela oleh izza.
"MAKSUDNYA?" tanya mereka semua kompak.
jangan lupa like, koment ya kak😗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
Babo Saram
terlalu banyak dialog. narasi'a hampir tak ada. jd pusing baca'a. padahal cerita'a lumayan bagus. cuma ya itu terlalu banyak dialog.
tapi saya coba baca mpe bbrp bab lagi deh. tp klo masih terlalu banyak dialog'a, saya lambaikan bendera putih ya. 😁
2023-04-12
1
ciplut
bknnya ktanya dsrh nyembunyiin y, gk blh blg klo adknya, tp kok mlh dy sndri yg buka idntitasnya 🤔
2021-12-26
0
Cindy Claudya
bayangin itu Abang kakak kita mampus lah pusing:v
2021-07-03
1