Princess Connect
Aku terlalu sulit untuk mencintai
Bukan karena tak ada orang yang pantas untuk ku cintai
Melainkan aku selalu mencari
Hati siapa yang pantas untuk ku singgahi.
🌼🌼🌼
Terlihat banyak orang sibuk dengan pekerjaannya.
berkali kali lampu flash kamera dinyalakan.
Ini adalah pemotretan entah ke sekian kalinya Briana Rodriguez untuk menjadi sampul sebuah majalah.
Briana Rodriguez adalah model papan atas di negara ini.
Kali ini dirinya mendapatkan kesempatan menjadi sampul majalah Mode ternama. Yakni majalah Vogue
Vogue sendiri adalah majalah gaya hidup dan mode Amerika Serikat yang diterbitkan secara bulanan di 23 negara oleh Condé Nast. Vogue berarti "gaya" dalam bahasa Prancis.
Dengan memiliki wajah yang rupawan, bukan hal yang susah membuat Briana menjadi salah satu Top model di negara ini.
Briana menuruni darah latin dari kakek dari mamanya
Sedangkan papanya merupakan orang asli Indonesia.
Mamanya bernama Barbara Rodriguez sedangkan Papanya bernama Tomi Sanjaya.
Semenjak mamanya meninggal, Briana menggunakan marga mamanya. Itu merupakan salah satu bentuk protesnya terhadap papanya.
Iya kesal sekali, karena papanya menikah lagi dengan Janda muda yang memiliki anak perempuan juga.
Briana memiliki saudara tiri yang bernama Tania.
Tania memiliki paras tak kalah cantik dari Briana .
Papanya tak membedakan antara anak kandungnya dan anak tirinya.
Tetapi api permusuhan antara Briana dan Maria mama tirinya tak terelakkan.
"Kau dimana?" Tanya seseorang dari telepon Briana
"Aku baru saja selesai photoshoot,"Jawab Briana dengan nada gusar pada gawai yang ia genggam ditangannya.
"Baiklah nanti sopirku yang akan menjemputmu baby," pria tersebut membalas percakapan di tengah dialognya dengan halus.
****
Pria tersebut tak lain adalah tunangannya.
Pria tersebut bernama Maxim Lautner.
Maxim adalah pengusaha Muda yang memiliki banyak aset.
Salah satu asetnya adalah perusahaan Konstruksi.
Sebagai eksekutif muda yang bergelimang harta dan memiliki paras yang rupawan tak sedikit berbagai wanita rela bertekuk lutut padanya.
"Betapa beruntungnya istrinya kelak," kata kata tersebut selalu terlontar dari berbagai mulut wanita-wanita yang sering berseriweran disampingnya.
Tetapi bagaimana dengan perasaan Briana ?
Sebagai tunangan Maxim yang selalu dikelilingi wanita wanita cantik tak membuat Briana cemburu ataupun marah.
Briana tak pernah mempermasalahkan itu semua. Dia selalu percaya pada Maxim.
Karena Briana berniat mencari Partner hidup, bukan partner di depan Kamera.
Handphone Briana kembali berdering.
kali ini papanya yang menelpon.
"Sayang, malam ini pulanglah kerumah. ada hal penting yang ingin kita bicarakan," Kata Tomi papanya berbicara dengan anaknya.
"Sure, see u tonight," Jawab Briana ketus
Briana ingin menjernihkan pikirannya. Dia bersama Clara personal assisten nya masuk ke mobil yang sudah di persiapkan Maxim.
"Siang nona," Sapa driver Maxim
"siang pak," Jawab Briana
"kita akan ke restoran X, Pak Maxim menyuruh saya mengantar nona," Jelas Driver kekasihnya tersebut.
Briana hanya menghela nafas,
"Oke, turunkan saya di pertigaan depan lampu merah pak," Kata Clara
Clara tak ingin menggangu momen indah bos sekaligus sahabatnya.
"Maxim yang terbaik Bi," Kata Clara saat turun dari mobil tersebut.
"Aku bahkan tak mengerti dengan dia," Batin Briana
Memang perkenalan mereka baru beberapa bulan.
Itupun karena papanya yang menjodohkannya. Mereka menerimanya ya sudah pertunangan pun lalu terjadi.
Dan mereka sekarang sedang mempersiapkan pernikahannya.
Entah apa yang membuat Briana menyetujui perjodohan ini. Padahal Briana menang dikenal sebagai wanita pemilih, apalagi untuk urusan Cinta.
Bukan mudah dapat menaklukan seorang Briana Rodriguez.
Wanita dengan sejuta pesona dan daya tarik tersendiri.
Briana telah tiba di restoran yang di janjian Maxim.
"hai Bi ... " sapa Maxim sambil memeluk Briana
"Oh hai , apa aku tak mengganggumu?" tanya Briana
"Tentu saja tidak, kebetulan aku ada meeting di sekitar sini," jelas Maxim
Mereka makan di restoran Perancis.
karena ini restoran favorit Briana.
"Kata orang Perancis adalah negara ter romantis dan Paris adalah kota termanis," Goda Maxim bersamaan dengan sebuah senyum indah yang berasal dari sudut bibirnya
"Ah Anda bisa saja," Kata Briana
"bagiku setiap hari berada bersama orang yang termanis adalah suatu peristiwa romantis, goda Maxim lagi.
"Bisakah kita makan, aku sudah lapar, " Bisik Briana diikuti tertawa kecil.
Mereka lalu makan bersama sambil membahas pekerjaan satu sama lain.
"Apa kau tak ingin terjun di dunia bisnis seperti papamu Bi?" Tanya Maxim
"Aku belum tertarik, aku lebih enjoy dengan hidup aku sekarang," Jawab Briana
"Lalu untuk apa memilih gelar interior design?"
"Hanya iseng," Jawab Briana sambil tersenyum
"Jangan tersenyum seperti itu didepan orang lain" Ledek Maxim
"Aku punya fans " Ledek Briana balik
"Setelah ini aku akan mengantarmu pulang"
"Tak perlu Max, aku akan pulang kerumah papaku mengundangku"
"Kau tak mengajak calon suamimu,"
"Next time,"
"Baiklah," kata Maxim tak puas
"Aku sebenarnya juga tak tertarik pulang,"
"Kenapa ? mereka keluargamu juga Bi"
"Setelah apa yang telah papaku lakukan?"
"Bagaimanpun mereka keluargamu," nasehat Maxim
"Tante Maria dan Tania tak pernah menganggap ku juga,"
Maxim menggenggam tangan Briana.
"Aku akan selalu berada di sampingmu" Janji Maxim
"Terimakasih,"
****
Malamnya Briana mengunjungi rumah papanya.
"Maaf aku tak membawa buah tangan," sapa Briana
"masuklah, kita makan malam bersama," ajak papanya
"apa kabar kakak?" tanya Tania.
"Oh, om just fine," jawabnya sekenanya
Tante Maria memandangnya tak suka.
"Papa ingin kita berkumpul seperti ini setiap hari," kata papanya membuka percakapan.
Semua saling pandang .
"Papa ingin kamu masuk ke kantor papa Briana" lanjut papanya
"Maaf pa, Briana tak tertarik. papa bisa menyuruh Tante Maria atau Tania saja," jawab Briana
"Tania buka bidangnya sayang," lanjut Maria menengahi
"Kalau begitu Tante saja," Sahut Briana dengan enggannya
"Kau apa kau mau seperti itu terus?" bentak papanya
"Kenapa papa bersusah payah memikirkan Briana ? Briana punya penghasilan dan itu cukup untuk mencukupi kebutuhan Briana" balas Briana kesal.
"Lalu siapa yang akan melanjutkan bisnis papa?" tanya papanya kesal
"Papa suruh saja calon menantu papa, bukankah itu yang papa inginkan ?" sindir Briana.
"Maksudmu ?"
"Papa sudah menjualku ke keluarga Lautner bukan?" ejek Briana
"Cukup Briana," Maria menengahi
"Baik, aku kenyang aku pulang dulu," kata Briana beranjak pergi
"Anak itu makin lama makin ngawur," umpat papanya
"tenanglah pah," nasehat Maria
"Kalau Tania mau, biar Tania saja yang menggantikan," imbuh Maria
"Tania bukan bidangnya, dan lagi saham mamanya Briana sudah diberikan pada anak itu. dengan saham mamanya saja dia sudah bisa dipastikan memiliki kuasa dari semua pemegang saham," jelas Papanya.
"Lalu?" tanya Maria
"Sudah lah pah, mah kita tak perlu bertengkar seperti ini. kakak juga punya alasan kenapa menolak permintaan papah" kata Tania.
****
Semua membubarkan diri, Maria menemui Tania dikamarnya.
"kenapa kau tak mau anakku?"
"itu bukan hak Tania mah," jawab Putrinya dengan wajah murung
"semua yang Briana punya kau pun bisa mendapatkannya sayang," kata Maria
"Kakak memiliki segalanya, karir perusaahan bahkan Cinta kak Max juga," batin Tania.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Grenny
semangat thorr
2023-08-27
1
Berdo'a saja
ku ambil hadiahmu sekarang ku kunjungi novelmu thorrr
2021-03-23
0
ZasNov
Kk author, aku mampir kesini..☺️
Like, rate bintang 5 & favorit udah mendarat..
Baru baca udah suka..
Hmm, Tania baik apa pura2 nih..
Keliatan banget Mama tirinya ga suka sama Briana..
Lanjut baca...
2020-12-15
0