“Apanya yang gimana? Lagian bisa-bisanya loe sodorin gue ke Arlo, udah jelas gue ada Dave. Loe mau gue berantem dan putus sama dia apa??” Omel Eylaria kepada Nicole yang sedang berbincang dengannya melalui handphone.
Di sebrang sana, Nicole justru cekikikan. Ia sangat senang jika Eylaria putus dan berpacaran dengan Arlo.
“Ketawa aja loe… Gue ampir ke-gap sama Dave tadi, lagian itu sepupu loe pake mau nganterin gue segala.”
“Yeee… gue mana tahu hubungan kalian udah sepesat itu…”
“Pesat? Sesat kali!” Eylaria melampiaskan kekesalannya mengingat dirinya hampir saja kepergok di antar pulang oleh Arlo jika Dave tiba 5 menit lebih awal di apartemen yang sedang ia tempati.
Ia bukan tidak ingin jujur dengan pacarnya, tapi hubungan mereka baru saja membaik beberapa hari ini setelah ribut hanya karena perkara Dave yang tidak dewasa dan masih bertingkah seperti bocah, maklumi saja, karena memang ia memacari pria 2 tahun lebih muda darinya. Tapi hebatnya hubungan coba-coba itu, bisa bertahan 3 tahun.
Arlo sedang sibuk dengan meetingnya, saat Nicole terus menerus menghubunginya, entah apa lagi rencana sepupu gilanya itu. Arlo melirik Nicolas yang berdiri tak jauh darinya, sedang memperhatikan layar handphonenya, ternyata Nicole juga menghubunginya karena Arlo mendecline panggilannya.
“Ya, ada apa?” Jawab Nicolas.
“Arlo di mana?”
“Meeting, ada apa?” Tanya Nicolas dengan berbisik karena Arlo sedang berbincang dengan 2 orang client di ruangannya.
“Suruh dia segera menelepon ku…,”
“Baiklah, kau sibuk sekali mencarinya terus belakangan ini. Calon suamimu Bram, bukan dia.” Protes Nicolas. Ia sudah satu setengah tahun ini bekerja sebagai assisten pribadi Arlo, selalu tahu apapun kegiatan dan urusan Arlo, termasuk urusan pribadi sepupunya itu.
“Ada apa Nicole mencariku?” Tanya Arlo sekembalinya ke ruangan setelah mengantar kedua clientnya ke lift.
“Entahlah, ku tebak dia kepo dengan hubungan mu dan Eylaria.” Nicolas juga tentu tahu niat Nicole menjodohkan Arlo dengan Eylaria.
“Apa tidak ada hal penting lainnya?” Tanya Arlo, yang menurutnya saat ini pekerjaan dan uang lebih penting daripada hubungan asmara.
“Kau tahu sendiri kakak ku…, dia juga meminta jadwalmu setelah hari pernikahannya.”
“Ada apa?”
“Sepertinya ia akan mengajak kita untuk honeymoon.”
“What? Apa Bram tidak marah?”
“Bram sangat sabar dan selalu menuruti apapun keinginan Nicole…,”
Arlo menggeleng-gelengkan kepalanya, memang sejak dulu Nicole selalu berulah tapi mereka sangat menyayanginya, Arlo juga sudah menggangap Nicole sebagai saudara perempuannya, karena keturunan keluarga mereka didominasi oleh laki-laki. Arlo saja hanya memiliki satu kakak laki-laki, Aleyo Gerald yang memilih menjadi model international dan adik perempuan Arlissa Gerald, yang masih mengenyam di bangku kuliah.
“Oh ya, mengenai Eylaria, apa kau mengenalnya?” Tanya Arlo tiba-tiba teringat dan penasaran. Nicolas tersenyum kecil, Arlo sangat jarang menanyainya mengenai perempuan, kecuali untuk kepentingan pekerjaan.
“Ehem…,” Nicolas terlebih dahulu berdeham, menelan ludah sebelum meneruskan.
“Nama lengkapnya Eylaria Quinza, berumur 30 Tahun. Sudah mengenal dan bersahabat baik dengan kegilaan Nicole selama 7 tahun, mempunyai dua kakak laki-laki, dan mempunyai seorang pacar bernama Dave.”
“Nico, aku hanya bertanya kau mengenalnya tidak, tidak usah menjabarkan detailnya…,”
“Aku rasa kau penasaran tentangnya…,” Jawab Nicolas dengan santai.
“Sedikit…,” Jawab Arlo dengan jujur.
“Selama aku mengenalnya, ia orang yang baik dan tulus, hanya kadang sedikit pemarah…,”
“Iyah kannnn… dia galak, ternyata bukan hanya kepadaku, kau juga merasakannya kan?” Seru Arlo membuat Nicolas tertawa, baru kali ini ia melihat Arlo semangat membahas seorang wanita.
“Tapi ia galak dan marah selalu ada sebabnya, ia tidak akan marah tanpa sebab. Jika ia marah dan galak padamu, mungkin ada sesuatu yang menyinggungnya…,” Jawab Nicolas dengan bijak, membuat Arlo terdiam dan merenung sesaat.
---
Resepsi pernikahan Nicole dan Bram yang dinantikan malam ini akhirnya digelar. Sebelumnya, pemberkatan yang mereka laksanakan di pagi hari dan hanya dihadiri oleh kedua belah pihak keluarga berlangsung dengan khidmat dan lancar.
“Kamu cantik sekaliiiii…,” Puji Nicole pada Eylaria yang bertugas sebagai salah satu bridemaidsnya sejak pagi tadi hingga malam hari.
“Kamu Ratunya malam ini Nicoleeee…,”
“Tapi kamu sangat cantik, manis dan sedikit seksi…,” Puji Nicole sengaja menggoda Eylaria yang berdiri di sampingnya.
“Loe sudah harus bersiap masuk, jangan iseng…,” Tegur Eylaria membantu Nicole merapikan gaun panjangnya untuk bersiap-siap memasuki venue yang terletak di salah satu resort di Bali. Resepsi pernikahan itu bertemakan secret garden, dengan pemandangan laut di depannya di hiasi dengan lampu kerlap kerlip sekelilingnya. Tidak banyak yang diundang, hanya keluarga besar dan teman dekat.
Eylaria meneteskan air matanya saat melihat temannya melenggang dengan indah ke tengah venue. Di lubuk hati terdalamnya, ia membayangkan saat di mana ia yang berada di sana, mengucapkan janji setia sehidup semati kepada pasangannya dan menjadi ratu semalam. Entah kapan ia akan merasakan hal itu, mungkin 2 atau 3 tahun lagi, saat Dave siap menikahinya.
Eylaria mengalihkan pandangannya, ia mencari di mana Dave berada. Tatapannya berhenti saat bertemu pandang dengan sepasang mata tajam yang juga sedang memperhatikannya di sebrang sana, Arlo Gerald. Pria itu tidak hadir seharian, hanya mengirimkan sebuket karangan bunga besar dan mewah kepada Nicole, Eylaria bahkan mengira ia tidak akan datang, siapa yang menyangka pria itu kini sedang menatap intens kepadanya.
Eylaria menoleh ke kanan dan kirinya, kemudian kembali menatap Arlo, pria itu memang sedang melihatnya dan masih melihatnya. Eylaria mengernyitkan keningnya, bertanya-tanya kenapa pria kaya itu menatapnya.
“Kau di sini? Aku mencarimu…,” Suara Dave mengalihkan perhatian Eylaria.
“Heii… Aku mencarimu sejak tadi. Aku sudah bilang tunggu aku di sini karena aku harus terus berada di dekat Nicole…,” Jawab Eylaria tersenyum manis pada Dave.
“Maaf, aku hanya berkeliling, mencari sedikit cemilan. Aku lapar.” Jawab Dave merangkulkan tangannya ke pundak Eylaria yang terbuka.
“Kau jangan makan tanpa aku…,” Canda Eylaria pura-pura manyun.
“Iyah sayangggg…, nanti kita makan bersama…,” Jawab Dave dengan sayang.
Resepsi pernikahan itu berlangsung dengan akrab dan santai, tidak terlalu neko-neko, hanya ucapan sambutan dari kedua mempelai dan makan malam bersama, simple dan suka-suka, adalah gaya khas Nicole.
Dan sekarang tibalah waktunya pengantin untuk melemparkan bucket bunga. Nicole dan Bram berdiri dari tempat duduknya.
“Aku tidak ingin melemparkan bunga ini, tapi malam ini aku ingin memberikannya kepada orang yang special bagiku.” Ucap Nicole lalu berjalan bersama dengan Bram yang setia memegang tangannya ke manapun ia melangkah malam itu.
Nicole berhenti di meja sebelah kanannya, semua mata menuju padanya, sebagian sudah tahu jika Nicole akan memberikannya kepada Eylaria. Tentu saja, Nicole tanpa ragu menyodorkan bucket bunga pernikahannya itu kepada Eylaria.
Eylaria menyambut dengan haru. Tapi tak berhenti di situ, bukan Nicole namanya jika tidak iseng dan berulah.
“Kau pegang untukku…,” Pinta Nicole membuat Eylaria bingung tapi menuruti kemauan Nicole. Nicole membuka ikatan pita yang mengikat bucket bunga itu, kemudian mengambil separuh dari bucket itu.
“Ini untukmu…,” Ucap Nicole tersenyum tulus kemudian berbalik dengan sebagian bunga yang masih ia gengam. Para tamu undangan berbisik-bisik dengan keanehan tingkah laku Nicole yang lanjut berjalan menghampiri meja di sebelah kirinya.
Nicolas menahan tawanya, tentu ia sudah tahu kepada siapa sebagian bunga itu akan Nicole berikan. Wajah Arlo menegang dan kebingungan melihat Nicole berhenti di dekatnya.
“Separuhnya ku berikan untukmu…” Ucap Nicole dengan tulus, Arlo menerima separuh bucket bunga itu dengan canggung.
“Kedua orang ini adalah orang yang special dalam hidupku… Di hari pernikahanku ini, aku juga sangat berharap kedua orang ini untuk segera menikah. Berbahagialah…,” Ucap Nicole membuat kebingungan dengan ucapannya, namun diiringi tepuk tangan para tamu undangan.
Eylaria dan Arlo saling menatap dengan canggung, menebak-nebak maksud ucapan Nicole yang kemungkinan besar mengharapkan mereka berdua untuk menikah atau segera menikah dengan pasangan masing-masing.
Dave yang duduk di samping Eylaria tertawa lucu dengan kelakuan Nicole, “Aku sungguh tidak percaya dengan mitos jika mendapatkan bunga pernikahan akan segera menikah. Apalagi jika bunganya hanya sebagian… dia tidak ikhlas memberikannya padamu?” Ucap Dave bercanda.
“Ku rasa dia hanya iseng, kamu tahu sendiri dia seperti apa…,” Jawab Eylaria mengalihkan, tidak ingin Dave curiga mengenai dirinya yang dijodoh-jodohkan dengan Arlo.
.
.
.
.
.
To Be Continue~
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments