Ayah VS Daddy

"Darling, we are too late to go home," ucap David padaku yang sibuk menyelesaikan hiasan tart.

"Really?" tanyaku.

"Yes, I even picked up Hana and dropped her off at home,"

Aku terkaget-kaget mendengarnya. Ku lirik jam dinding, benar sudah lewat jam pulang. Aku bahkan tak menyadari kepergian David untuk menjemput Hana.

"I have also cooked to welcome dokter Gugun,"

Wow, aku bahkan tak menyangka hal itu. Ia mengayunkan rantang di depanku. Sepertinya dia benar-benar berniat menyambut dokter Gugun kesayangannya. Ah, benar, kesayangannya. Aku boleh cemburu? Tidak. Aku harus waras.

Aku tersenyum padanya, "Let's go home," ucapku sambil meletakkan tart di lemari pendingin.

Dia mendahuluiku masuk ke mobil dan aku membiarkannya menjadi sopir. Duduk sebagai penumpang di sampingnya ternyata tak buruk juga. Aku hanya perlu duduk manis beberapa saat ke depan.

Dia segera memasangkan sabuk pengaman untukku, padahal aku selalu malas menggunakannya. "Don't say you want to drive fast," ucapku padanya.

"Sure I want do it, I don't want dokter Gugun to take away my children," ucapnya sambil tersenyum jahil. "Especially their mom," lanjutnya. Please, aku gak mengerti maksud ucapannya.

Apa maksudnya dia juga tak mau aku merebut anak-anakku sendiri darinya? Oke, Tuan Populer, tunggu saja sampai waktu liburanmu selesai. Aku akan merebut anak-anakku kembali. Tentu saja itu hanya bisikan hatiku.

Sampai di rumah, ternyata David benar. Anak-anakku sudah sibuk dengan dokter Gugun. Kenapa mereka jadi secepat itu akrab dengan orang lain?

"Mah, Ayah bawain mobil-mobilan buat Fian!" seru Fian sambil menunjukkan mobil RC dengan wajah cerahnya. Sebentar, apa lagi ini? AYAH? Dia memanggil dokter Gugun Ayah? Siapa juga yang mengajari ini? Aku merasa kepalaku berdenyut.

Mereka punya Daddy, lalu sekarang punya Ayah. Daddy dan Ayah, jangan sampai, ya Tuhan... Aku jadi teringat selebgram yang menikahi lelaki belok yang punya anak angkat dengan seorang dokter pasangan sejenisnya. Ini tak seperti itu kan? Please, jaga kewarasanku, Tuhan.

Dokter Gugun tersenyum cerah padaku. Mungkin tak hanya padaku, ada David di sampingku. Mungkin senyum itu untuk David. Aku hanya terkena cipratannya saja. Deuh!

Dia menyalamiku, lalu menyalami David juga. Kemudian mereka saling berpelukan. Please, BERPELUKAN! Aku sering sih melihat lelaki saling berpelukan, suamiku dulu juga begitu jika bertemu temannya, saling sapa dan berpelukan. Meski mereka tak saling cipika-cipiki seperti kami para wanita. Tapi ketika dokter Gugun memberikan pelukan pada David, pikiranku jadi kemana-mana.

"Wah, Bu Lala merawatnya dengan sangat baik sepertinya," ucap dokter Gugun. Aku hanya tertawa garing.

David hanya senyam-senyum tak mengerti, lalu beranjak ke dapur dan menyiapkan cemilan untuk dibawa ke ruang tamu. Sekarang dia bahkan sudah benar-benar menganggap ini rumahnya.

"Lady first," ucapnya sambil menaruh minuman di depanku.

"Owh, so sweet," ucap dokter Gugun. Aku tertawa kecil.

"Yes, she is always sweet. Sometimes I wanna call her SWEETY," ucap David sambil mengerling ke arahku.

Aku merasa jadi bahan bully-an disini. Sedangkan Hana dan Yayang tertawa terbahak-bahak. "Ayah nggak tahu ya kalau Mamah sama Daddy itu kayak Tom and Jerry setiap hari?" ujar Hana membuat aku dan dokter Gugun melongo.

"Daddy?" tanya dokter Gugun heran.

"Kemarin mereka punya Daddy, David. Hari ini mereka punya Ayah, dokter. Saya bahkan tak mengerti," ucapku frustasi.

Dokter Gugun tersenyum kecut. "Sepertinya saya punya saingan," katanya.

Tuhan, aku semakin tidak mengerti.

"Oke, saya akan bersaing dengan sehat tentunya," lanjut dokter Gugun dengan tawa. David menatap Hana dan Yayang, meminta penjelasan akan ucapan dokter Gugun.

"He says he will compete with you, Daddy," ucap Hana.

David terlonjak, "For what? Your mom?" tanyanya.

"Maybe!" Seru Yayang dengan tawa lepas.

"Okay, I'll fighting for her," ucap David. "She should pay more attention to me than that doctor,"

"Looks like I should also pay more attention to all your moves," balas dokter Gugun pada David.

Oke, oke, aku bisa gila jika kelamaan ada di situasi ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!