Apapun Asal Kamu Bahagia

Sampai di rumah, aku langsung ke dapur, menghangatkan dulu soto yang ku terima tadi siang untuk makan malam. Aku ingat belum mengucapkan terima kasih pada dokter itu. Segera ku raih telepon dan mengetik pesan untuknya.

Aku: Terima kasih kiriman sotonya, dok, maaf baru bilang 🙏🙏

Soto sudah terhidang di meja makan ketika balasan dari dokter Gugun masuk ke teleponku.

dr. Gugun: Sama-sama, Bu Lala, kabarkan saya jika ada makanan yang diinginkan. Saya akan dengan senang hati mengirimkan.

Aku: Apakah dokter sudah beralih pekerjaan menjadi reseller makanan? 🤭

dr. Gugun: jika itu bisa membuat Bu Lala senang, kenapa tidak?

Aku merutuk diriku sendiri. Kenapa aku seolah menggodanya dengan pertanyaan itu?

dr. Gugun: bagaimana keadaan David, saya harap ia tak membuat repot disana

Aku tertegun, ia masih perhatian pada David rupanya.

Aku: dia baik, semakin membaik malahan. Dokter bisa kesini untuk menjenguknya.

dr. Gugun: benarkah? Bagaimana jika besok sore, sepertinya saya tidak sibuk. Itu pun jika Bu Lala tidak keberatan.

Aku: boleh, dok, dengan senang hati.

Entah apa yang sudah ku lakukan barusan. Mengundangnya kesini? Baiklah, terserah dia saja.

Aku: oiya, dok, terima kasih juga untuk kesediaan dokter membayar billing perawatan David

dr. Gugun: tidak masalah, Bu Lala, jika Bu Lala bisa menolongnya, kenapa saya tidak?

Oke, aku sudah tahu arahnya kemana, tak perlu membuatnya semakin jelas. Yang ku lakukan hanyalah bersikap sewajarnya, jangan baper dengan candaan mereka, dan semua masalah akan berakhir begitu David kembali ke negaranya. Dia akan kembali ke pengaturan awalnya, aku pun demikian. Dunia pun kembali aman, damai dan sentosa.

Malam ini seperti kemarin, ketiga anakku sibuk dengan David selepas makan malam. Aku? Sudah seperti pajangan di dinding, ada tapi seolah tak ada. Ku dengarkan saja candaan mereka tanpa sedikit pun ingin bergabung ke dalamnya. Mereka memang seharusnya seperti itu, jika Papahnya ada.

Aku tak ingin mengganggu mereka, biarkan saja mereka merasakan kebahagiaan meski nanti akan berakhir juga. Ya, setelah David kembali nanti, semua akan kembali sepi. Mereka akan kehilangan Daddy mereka, jadi biarkanlah beberapa hari ini mereka bahagia. Boleh kan ya, Tuhan?

Aku sibuk bermonolog sendiri hingga sebuah tangan singgah di bahuku.

"Can you tell me now?" suara hangat David membuyarkan monologku. Aku mencari Fian, dia mengerti sorot mataku.

"He is sleeping in his room, i really happy being his Daddy," ucapnya lagi.

"Thank you," aku benar-benar tulus mengucapkannya, untuk bahagia yang sudah dia hadirkan untuk anak-anakku.

"I should be the one saying thank you, you saved my life, your family gives me happiness, your laugh make my day so bright," aku melihat kejujuran di matanya saat mengucapkan itu. Seruang hatiku terasa hangat. Tuhan, aku sudah berjanji untuk mewaraskan diri, tolong bantu aku.

"Please tell me now na," ucapnya lagi.

Aku mengeluarkan teleponku dan memperlihatkan berita yang dikirim oleh Karin itu.

Dia mengembalikan teleponku segera. Tangannya terasa meremas bahuku pelan.

"Please let me enjoy the days here first, then I will finish all my business there," desahnya lirih.

"As you wish. You can tell me anything you wanna say, if you trust me, of course,"

"Soon..." balasnya.

Aku tak ingin membahas itu lagi dengannya. Aku hanya ingin membuatnya nyaman disini hingga beberapa hari ke depan, sebagai sahabatnya atau saudaranya, tentu saja.

"If all my business there is finished, may I come here again?" tanyanya.

"Of course, this is also your home. Remember, your kids are here, you are a Daddy," candaku dengan tawa kecil. Aku ingin dia tertawa kembali.

Dia tersenyum lebar, "Yes, I'm a Daddy with three magical kids," ucapnya sumringah.

"Sleep well, David," ucapku sebelum masuk ke kamar masing-masing.

"Have a nice dream, darling," bisiknya.

Aku tersenyum sebelum menutup pintu. Terserah dia mau memanggilku apa, yang penting dia bahagia. Karena aku tahu, yang dia cari adalah bahagia, hingga dia rela meninggalkan dunia gemerlapnya sementara waktu ini.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!