Berpamitan

Sehari pun berlalu, kini matahari mulai tenggelam di ufuk barat. Senyum cerah tergambar di wajah Lei Tian yang tak terlihat lelah. Hampir setengah hari ia berburu dan mendapatkan dua ekor rusa hutan yang siap ia bawa pulang. Dengan menggunakan metode yang sama seperti yang sebelumnya, Lei Tian berhasil menangkap hewan buruannya tanpa kerepotan.

Hanya di waktu senggang ia gunakan untuk berkultivasi. Meskipun hanya sesaat namun sudah cukup baginya yang kini mulai tergila-gila dengan teknik pernapasan. Sejak ia memutuskan kultivator sebagai jalan hidupnya maka sebisa mungkin ia memanfaatkan waktu yang ada untuk berkultivasi.

"Ibu, andai saja kau masih ada. Aku akan memberikan yang terbaik untukmu" ucap Lei Tian sambil memandang ke arah langit.

Sebelumnya ia jarang sekali mendapatkan hewan buruan seperti ini, ia hanya mendapatkan bagian kecil pada waktu tertentu saat membantu penduduk Desa berburu secara berkelompok.

Selanjutnya ia kembali pulang, berjalan menelusuri rute yang biasa ia lalui hingga hari mulai gelap saat ia tiba di rumahnya.

"Tuan muda, apakah anda membawa hasil buruan lagi?"

Tanya Bibi Jian saat melihat Lei Tian pulang dengan memanggul dua ekor rusa hutan.

"Benar bibi Jian, aku ingin menyisakan satu ekor untuk Zhao Yusi" jawab Lei Tian kemudian.

"Sepertinya hubungan kalian semakin dekat saja" ujar Bibi Jian sambil tersenyum.

"Ah, tidak.. Kami hanya berteman saja" sanggah Lei Tian dengan sopan.

"Putri Kepala Desa adalah yang tercantik, masa iya Tuan muda tidak tertarik" goda Bibi Jian.

"Hahaha.. Sudahlah Bibi Jian jangan menggodaku, aku ingin mandi dulu" ucap Lei Tian sambil berlalu menuju kamar mandi.

Sementara Bibi Jian segera membersihkan hewan buruan yang baru saja dibawa oleh Lei Tian, ia berencana memasaknya untuk makan malam.

Tidak beberapa lama kemudian Lei Tian sudah selesai dan segera bersiap untuk memenuhi janjinya kepada Zhao Yusi.

"Bibi Jian, aku hendak ke rumah Zhao Yusi" ucap Lei Tian sambil pamit.

Setelah mengatakan hal itu, Lei Tian beranjak pergi membawa satu ekor rusa yang sudah diikat dengan rapi menuju kediaman Kepala Desa. Ia sengaja tidak menggunakan cincin penyimpanannya karena tidak mau tampil mencolok.

Lei Tian sebenarnya bermaksud ingin pamit kepada Kepala Desa sekaligus mengucapkan terimakasih, sebelumnya berkat pengaturan dari Kepala Desa pemakaman ibunya dapat berjalan dengan lancar.

"Akhirnya kau datang juga" sapa Zhao Yusi yang ternyata sudah menantinya di depan pintu rumahnya.

"Iya, tentu saja. Maaf telah membuatmu menunggu" jawab Lei Tian sambil menatap ke arah Zhao Yusi.

Menyadari dirinya diperhatikan oleh Lei Tian, membuat perasaan Zhao Yusi tidak karuan. Tatapan itu seolah masuk hingga ke dalam relung hati terdalam.

"Mari masuk" ajak Zhao Yusi sesaat setelah menyatukan kesadarannya.

"Di mana ayahmu?" tanya Lei Tian sambil meletakan hewan buruan yang ia dapatkan tadi sore.

"Ia ada di dalam" jawab Zhao Yusi sambil mengarahkan Lei Tian ke ruang tengah.

Ruangan tersebut tidak asing, sebelumnya bahkan Lei Tian sempat berada di dalam kamar pribadi Zhao Yusi saat ia tak sadarkan diri.

"Selamat malam Tuan Zhao" sapa Lei Tian dengan hormat.

"Selamat datang Tuan muda" ucap Zhao Feng dengan sopan.

Kepala Desa tersebut mengubah panggilannya kepada Lei Tian, meskipun ia tidak tahu maksudnya namun saat melihat Gong Dun begitu hormat pada Lei Tian maka Kepala Desa tidak berani tidak sopan kepada Lei Tian.

"Tidak usah memanggilku seperti itu, cukup paman Gong Dun dan Bibi Jian saja yang seperti itu" ujar Lei Tian dengan perasaan tidak enak.

"Lagipula saya dan Nona Zhao berteman" ucap Lei Tian kembali.

"Baiklah jika demikian, silahkan duduk" ucap Zhao Feng dengan ramah.

Zhao Yusi segera menyiapkan minuman berupa teh herbal yang menjadi kebanggaan warga Desa Gunung Batu.

"Tuan Zhao, sebenarnya maksud kedatangan saya adalah untuk berpamitan. Entah besok atau lusa saya dan juga Bibi Jian akan pergi ke Ibukota Jiangxi" ucap Lei Tian menjelaskan maksud kedatangannya.

Zhao Yusi yang mendengarkan perkataan Lei Tian memiliki ekspresi wajah yang terlihat buruk, segera ia meninggalkan ruangan tersebut menuju kamarnya.

Menyaksikan gelagat yang tidak biasa dari putrinya tersebut, Zhao Feng hanya menghela napas pendek sambil menggelengkan kepala.

"Sepertinya diantara kalian berdua telah terjadi sesuatu, sebagai generasi yang lebih tua aku tidak mengerti dengan sikap anak muda jaman sekarang" ucap Zhao Feng kepada Lei Tian.

"Tuan, aku sama sekali tidak mengerti dengan maksud anda" ucap Lei Tian dengan polos.

"Hmmph.. Sebaiknya kau segera hampiri putriku, kadangkala seorang wanita sulit dimengerti perasaannya" ujar Zhao Feng selaku ayah.

"Baiklah Tuan" jawab Lei Tian yang masih heran dengan perubahan situasi yang cepat ini.

Setelah berkata seperti itu, Lei Tian beranjak pamit dan menuju kamar Zhao Yusi dimana ia pernah dirawat sebelumnya.

"Apakah kau baik-baik saja?" tanya Lei Tian sesaat dirinya berada di dalam kamar Zhao Yusi yang tidak terkunci.

Mendengar suara Lei Tian di dekatnya, tubuh Zhao Yusi segera berlari dan memeluk tubuh Lei Tian dengan erat.

Sadar berada dalam posisi sulit, Lei Tian ingin menguraikan pelukan Zhao Yusi. Namun pelukan Zhao Yusi semakin erat, dan pipinya mulai basah dengan air mata.

"Aku benci kamu.. Benci.." ucap Zhao Yusi sambil mencengkeram punggung Lei Tian.

"Apa yang telah aku lakukan?" ucap Lei Tian bingung.

"Kau baru saja membuatku jatuh cinta tapi kau malah pergi meninggalkanku" ucap Zhao Yusi yang tidak bisa menahan lagi gemuruh di dalam hatinya.

Lei Tian terdiam terpaku, ia sangat terkejut atas pengakuan Zhao Yusi barusan. Ia sendiri tidak pernah berpikiran untuk mencintai atau dicintai pada saat seperti ini, meskipun Zhao Yusi adalah wanita cantik yang pernah ia kenal namun perjalanan kultivasinya saja baru ia mulai.

"Apakah ini adalah godaan untuk menjadi seorang kultivator?" gumam Lei Tian dalam hati.

"Ma.. Maafkan aku telah membuatmu seperti ini. Namun aku sendiri tidak bisa untuk tidak pergi untuk melihat dunia luar" ujar Lei Tian.

"Aku mengerti, aku juga tidak akan menghalangi mu. Hanya saja aku akan sangat sulit melupakan dirimu di masa depan" ucap Zhao Yusi.

"Kita tidak akan pernah tahu masa depan akan seperti apa, namun aku juga tidak akan melupakan tempat ini begitu saja. Walau bagaimanapun di sini adalah tempat aku dibesarkan, kelak aku pasti ke tempat ini lagi walau sekedar berkunjung" ucap Lei Tian.

"Iya, tidak apa-apa. Aku akan menunggumu hingga di hari itu. Aku juga akan menunggumu hingga kau menjadi orang kuat" ujar Zhao Yusi.

Lei Tian terdiam, ia juga tidak berani berkata-kata lagi. Ia tidak mau berhutang janji kepada siapapun, apalagi terkait urusan hati yang menurutnya sangat rumit untuk dipahami.

Terpopuler

Comments

xin hao cu

xin hao cu

karakter mc yg sekarang adlh cerminan karakter yg akan dtang,,tak betani jatuh cinta,klo novel yg hanya kuktivasiiiiiii melulu tanpa ada bumbu romansanya rasanya kurang mantab jga,,

2024-05-10

1

Karya Sujana

Karya Sujana

cintaaaaa

2024-03-20

1

Cicak Mati Tersepitt

Cicak Mati Tersepitt

jadi mc tu hati harus kuat jgn mudah tergoda dgn wanita...puiiii

2024-03-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Malam Berdarah
3 Kondisi Lin Mei
4 Lei Tian Kecil Yang Malang
5 Sebuah Keanehan
6 Kemunculan Tanda Aneh
7 Memberi Pelajaran
8 Mengetes Kemampuan Sendiri
9 Kepedihan Yang Mendalam
10 Musibah Di Desa Gunung Batu
11 Melawan Perampok
12 Keajaiban Liontin Naga Petir
13 Zhao Yusi Yang Terpesona
14 Belajar Berkultivasi
15 Mulai Berlatih Teknik Beladiri
16 Menyempurnakan Teknik Dasar
17 Lebih Hebat Belati Atau Pedang?
18 Perasaan Zhao Yusi
19 Berpamitan
20 Menuju Sekte Belati Merah
21 Menjadi Murid Sekte Belati Merah
22 Pergi Ke Perpustakaan
23 Memilih Teknik Beladiri
24 Masa Lalu Yun Zixin
25 Ginseng Spiritual
26 Kejutan Tidak Terduga
27 Kelompok Sepuluh Besar
28 Teknik Dasar Memegang Belati
29 Menyerap Energi Batu Roh
30 Melatih Teknik Tubuh Ilusi
31 Apakah Aku Akan Diam Saja?
32 Mengalahkan Peringkat Ke Sepuluh
33 Kebencian Tao Ming
34 Dua Orang Kakak Beradik
35 Kericuhan Di Aula Murid Luar
36 Sahabat Sejati
37 Pertaruhan Penatua Song
38 Kembali Menerobos
39 Pendaftaran Peserta Pertandingan
40 Keberangkatan Zhao Yusi Ke Ibukota
41 Menyerah Untuk Yang Kedua Kali
42 Lei Tian Bertemu Shui Qing Lagi
43 Melahap Buah Apel Hitam
44 Hari Pertandingan
45 Tantangan Konyol
46 Berakhirnya Daftar Murid Teratas
47 Melawan Murid Peringkat Pertama
48 Kekesalan Shui Niao
49 Menjadi Yang Pertama
50 Identitas Ibunya Zhao Yusi
51 Teknik Penguatan Tubuh
52 Tiba Di Paviliun Murid Dalam
53 Menjadi Murid Penatua Song
54 Murid Inti Terlemah
55 Memurnikan Tubuh Dan Membentuk Tulang
56 Membela Shan Yuze
57 Melawan Murid Dalam
58 Memenangkan Taruhan
59 Pelajaran Dari Penatua Song
60 Mulai Dilatih Penatua Song Gui
61 Situasi Klan Lei
62 Kekacauan Di Kota Sichuan
63 Kekuatan Baru Lei Tian
64 Membuat Tujuh Tubuh Ilusi
65 Nasib Kang Tao Gwe
66 Sikap Cuek
67 Token Akademi Kekaisaran Qin
68 Kemarahan Penatua Mu Chen
69 Situasi Yang Memanas
70 Lei Tian Melawan Penatua Mu Chen
71 Memasuki Ranah Pendekar Dewa
72 Melepaskan Dengan Bangga
73 Simbol Ketua Sekte Belati Merah
74 Lei Tian Turun Gunung
75 Bertemu Kembali Dengan Gong Dun
76 Kharisma Lei Tian
77 Naga Air
78 Sikap Liu Shuai
79 Kejadian Tidak Terduga
80 Paviliun Ungu
81 Menaklukkan Senjata Spiritual
82 Berasal Dari Sekte Yang Sama
83 Merasa Dikerjai
84 Anggota Sekte Serigala Hitam
85 Berita Yang Keliru
86 Liontin Air Abadi
87 Rencana Penyerangan
88 Kepanikan Patriark Liu
89 Kerinduan Zhao Yusi
90 Kemunculan Lei Tian
91 Pertarungan Pembuka
92 Dimulainya Sesuatu Yang Besar
93 Keputusasaan Tetua Sekte Serigala Hitam
94 Kekalahan Patriark Bho Chah
95 Bertindak Nekad
96 Musnahnya Sekte Serigala Hitam
97 Kepanikan Lei Dong
98 Keakraban Zhao Yusi Dan Lei Tian
99 Ketidakhadiran Lei Tian
100 Kemunculan Fei Hung
101 Keputusasaan Klan Lei
102 Menyelesaikan Dendam Masa Lalu
103 Menghabisi Para Pengkhianat
104 Keberadaan Pendekar Tingkat Abadi
105 Menyusun Rencana
106 Kedatangan Patriark Liu
107 Kepergian Lei Tian
108 Cerita Tentang Lei Tian Yang Sesungguhnya
109 Panglima Perang Wanita Yang Kejam
110 Tiba Di Gerbang Timur
111 Kembali Menerobos
112 Bertemu Shio Mei
113 Kekesalan Jenderal Shen Hua
114 Perubahan Situasi
115 Teknik Tubuh Ilusi Tingkat Sempurna
116 Kemenangan Yang Di Depan Mata
117 Shio Mei Yang Sebenarnya
118 Seorang Saksi Mata
119 Kabar Duka Lei Tian
120 Kondisi Tubuh Istimewa
121 Berduka Untuk Lelaki Yang Sama
122 Leluhur Akong
123 Rahasia Belati Merah
124 Ulah Konyol Patriark Sekte Belati Merah
125 Keutamaan Tulang Naga
126 Benci Jadi Cinta
127 Kepercayaan Liu Shuwan
128 Perkembangan Baru
129 Pemberontakan Shio Mei
130 Pemberontakan Shio Mei (2)
131 Pemberontakan Shio Mei (3)
132 Nasib Zhao Yusi
133 Memasuki Ranah Keabadian
134 Jiwa Pedang Spiritual
135 Menyelamatkan Putri Qin Qian
136 Rencana Jahil Kakek Akong
137 Melakukan Kultivasi Ganda
138 Malam Yang Panjang
139 Hubungan Istimewa
140 Berjalan Bersama
141 Menuju Sekte Perisai Api
142 Keinginan Patriark Sekte Perisai Api
143 Kecemburuan Zu Feng
144 Kemunculan Leluhur Sekte Perisai Api
145 Sikap Zu Kai
146 Ingin Jalan-jalan Bersama
147 Nasib Li Yifei
148 Mempelajari Kitab Pengobatan
149 Ramuan Peningkat Tenaga Dalam
150 Bertemu Di Ibukota Dalam Lima Hari
151 Keahlian Sastra Lei Tian
152 Sebuah Pengakuan
153 Ditemani Khu Ching
154 Aksi Heroik Khu Ching
155 Tiba di Paviliun Ungu
156 Lei Tian Masih Hidup?
157 Kabar Bahagia
158 Kegemparan Paviliun Murid Dalam
159 Aura Persaingan Putri Qin Qian
160 Kebahagiaan Zu Sanfeng
161 Menunggu Kekacauan
162 Kehancuran Sekte Teratai Ungu
163 Satu Orang Pendekar Keabadian Tewas
164 Tubuh Khusus Li Yifei
165 Kekuatan Karekteristik Es
166 Sikap Keras Kepala
167 Kecurigaan Yun Zixin Dan Shan Yuze
168 Keinginan Qin Qian
169 Keadaan Yang Ambigu
170 Senangnya Dalam Hati
171 Identitas Lei Tian Mulai Terbuka
172 Pernikahan Zhao Yusi
173 Berjumpa Lei Tian
174 Keterkejutan Zhao Yusi
175 Kemarahan Qin Qian
176 Kemunculan Yang Mi
177 Pertarungan Yang Mi Vs Lei Tian
178 Satu Lagi Binasa
179 Kekuatan Lain
180 Menguasai Akademi Kekaisaran
181 Bunga Alphine
182 Bakat Terpendam
183 Mulai Meningkatkan Kekuatan
184 Kejutan Untuk Kaisar Qin Lau
185 Sejarah Baru
186 Tidak Dapat Dihindari
187 Keterkejutan Para Pendekar Keabadian
188 Lei Tian Terluka
189 Memasuki Ranah Puncak Pendekar Keabadian
190 Kematian Fei Zhiwu
191 Akhir Yang Bahagia (TAMAT)
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Prolog
2
Malam Berdarah
3
Kondisi Lin Mei
4
Lei Tian Kecil Yang Malang
5
Sebuah Keanehan
6
Kemunculan Tanda Aneh
7
Memberi Pelajaran
8
Mengetes Kemampuan Sendiri
9
Kepedihan Yang Mendalam
10
Musibah Di Desa Gunung Batu
11
Melawan Perampok
12
Keajaiban Liontin Naga Petir
13
Zhao Yusi Yang Terpesona
14
Belajar Berkultivasi
15
Mulai Berlatih Teknik Beladiri
16
Menyempurnakan Teknik Dasar
17
Lebih Hebat Belati Atau Pedang?
18
Perasaan Zhao Yusi
19
Berpamitan
20
Menuju Sekte Belati Merah
21
Menjadi Murid Sekte Belati Merah
22
Pergi Ke Perpustakaan
23
Memilih Teknik Beladiri
24
Masa Lalu Yun Zixin
25
Ginseng Spiritual
26
Kejutan Tidak Terduga
27
Kelompok Sepuluh Besar
28
Teknik Dasar Memegang Belati
29
Menyerap Energi Batu Roh
30
Melatih Teknik Tubuh Ilusi
31
Apakah Aku Akan Diam Saja?
32
Mengalahkan Peringkat Ke Sepuluh
33
Kebencian Tao Ming
34
Dua Orang Kakak Beradik
35
Kericuhan Di Aula Murid Luar
36
Sahabat Sejati
37
Pertaruhan Penatua Song
38
Kembali Menerobos
39
Pendaftaran Peserta Pertandingan
40
Keberangkatan Zhao Yusi Ke Ibukota
41
Menyerah Untuk Yang Kedua Kali
42
Lei Tian Bertemu Shui Qing Lagi
43
Melahap Buah Apel Hitam
44
Hari Pertandingan
45
Tantangan Konyol
46
Berakhirnya Daftar Murid Teratas
47
Melawan Murid Peringkat Pertama
48
Kekesalan Shui Niao
49
Menjadi Yang Pertama
50
Identitas Ibunya Zhao Yusi
51
Teknik Penguatan Tubuh
52
Tiba Di Paviliun Murid Dalam
53
Menjadi Murid Penatua Song
54
Murid Inti Terlemah
55
Memurnikan Tubuh Dan Membentuk Tulang
56
Membela Shan Yuze
57
Melawan Murid Dalam
58
Memenangkan Taruhan
59
Pelajaran Dari Penatua Song
60
Mulai Dilatih Penatua Song Gui
61
Situasi Klan Lei
62
Kekacauan Di Kota Sichuan
63
Kekuatan Baru Lei Tian
64
Membuat Tujuh Tubuh Ilusi
65
Nasib Kang Tao Gwe
66
Sikap Cuek
67
Token Akademi Kekaisaran Qin
68
Kemarahan Penatua Mu Chen
69
Situasi Yang Memanas
70
Lei Tian Melawan Penatua Mu Chen
71
Memasuki Ranah Pendekar Dewa
72
Melepaskan Dengan Bangga
73
Simbol Ketua Sekte Belati Merah
74
Lei Tian Turun Gunung
75
Bertemu Kembali Dengan Gong Dun
76
Kharisma Lei Tian
77
Naga Air
78
Sikap Liu Shuai
79
Kejadian Tidak Terduga
80
Paviliun Ungu
81
Menaklukkan Senjata Spiritual
82
Berasal Dari Sekte Yang Sama
83
Merasa Dikerjai
84
Anggota Sekte Serigala Hitam
85
Berita Yang Keliru
86
Liontin Air Abadi
87
Rencana Penyerangan
88
Kepanikan Patriark Liu
89
Kerinduan Zhao Yusi
90
Kemunculan Lei Tian
91
Pertarungan Pembuka
92
Dimulainya Sesuatu Yang Besar
93
Keputusasaan Tetua Sekte Serigala Hitam
94
Kekalahan Patriark Bho Chah
95
Bertindak Nekad
96
Musnahnya Sekte Serigala Hitam
97
Kepanikan Lei Dong
98
Keakraban Zhao Yusi Dan Lei Tian
99
Ketidakhadiran Lei Tian
100
Kemunculan Fei Hung
101
Keputusasaan Klan Lei
102
Menyelesaikan Dendam Masa Lalu
103
Menghabisi Para Pengkhianat
104
Keberadaan Pendekar Tingkat Abadi
105
Menyusun Rencana
106
Kedatangan Patriark Liu
107
Kepergian Lei Tian
108
Cerita Tentang Lei Tian Yang Sesungguhnya
109
Panglima Perang Wanita Yang Kejam
110
Tiba Di Gerbang Timur
111
Kembali Menerobos
112
Bertemu Shio Mei
113
Kekesalan Jenderal Shen Hua
114
Perubahan Situasi
115
Teknik Tubuh Ilusi Tingkat Sempurna
116
Kemenangan Yang Di Depan Mata
117
Shio Mei Yang Sebenarnya
118
Seorang Saksi Mata
119
Kabar Duka Lei Tian
120
Kondisi Tubuh Istimewa
121
Berduka Untuk Lelaki Yang Sama
122
Leluhur Akong
123
Rahasia Belati Merah
124
Ulah Konyol Patriark Sekte Belati Merah
125
Keutamaan Tulang Naga
126
Benci Jadi Cinta
127
Kepercayaan Liu Shuwan
128
Perkembangan Baru
129
Pemberontakan Shio Mei
130
Pemberontakan Shio Mei (2)
131
Pemberontakan Shio Mei (3)
132
Nasib Zhao Yusi
133
Memasuki Ranah Keabadian
134
Jiwa Pedang Spiritual
135
Menyelamatkan Putri Qin Qian
136
Rencana Jahil Kakek Akong
137
Melakukan Kultivasi Ganda
138
Malam Yang Panjang
139
Hubungan Istimewa
140
Berjalan Bersama
141
Menuju Sekte Perisai Api
142
Keinginan Patriark Sekte Perisai Api
143
Kecemburuan Zu Feng
144
Kemunculan Leluhur Sekte Perisai Api
145
Sikap Zu Kai
146
Ingin Jalan-jalan Bersama
147
Nasib Li Yifei
148
Mempelajari Kitab Pengobatan
149
Ramuan Peningkat Tenaga Dalam
150
Bertemu Di Ibukota Dalam Lima Hari
151
Keahlian Sastra Lei Tian
152
Sebuah Pengakuan
153
Ditemani Khu Ching
154
Aksi Heroik Khu Ching
155
Tiba di Paviliun Ungu
156
Lei Tian Masih Hidup?
157
Kabar Bahagia
158
Kegemparan Paviliun Murid Dalam
159
Aura Persaingan Putri Qin Qian
160
Kebahagiaan Zu Sanfeng
161
Menunggu Kekacauan
162
Kehancuran Sekte Teratai Ungu
163
Satu Orang Pendekar Keabadian Tewas
164
Tubuh Khusus Li Yifei
165
Kekuatan Karekteristik Es
166
Sikap Keras Kepala
167
Kecurigaan Yun Zixin Dan Shan Yuze
168
Keinginan Qin Qian
169
Keadaan Yang Ambigu
170
Senangnya Dalam Hati
171
Identitas Lei Tian Mulai Terbuka
172
Pernikahan Zhao Yusi
173
Berjumpa Lei Tian
174
Keterkejutan Zhao Yusi
175
Kemarahan Qin Qian
176
Kemunculan Yang Mi
177
Pertarungan Yang Mi Vs Lei Tian
178
Satu Lagi Binasa
179
Kekuatan Lain
180
Menguasai Akademi Kekaisaran
181
Bunga Alphine
182
Bakat Terpendam
183
Mulai Meningkatkan Kekuatan
184
Kejutan Untuk Kaisar Qin Lau
185
Sejarah Baru
186
Tidak Dapat Dihindari
187
Keterkejutan Para Pendekar Keabadian
188
Lei Tian Terluka
189
Memasuki Ranah Puncak Pendekar Keabadian
190
Kematian Fei Zhiwu
191
Akhir Yang Bahagia (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!