Musibah Di Desa Gunung Batu

Selain tumpukan emas terdapat juga perak dan perunggu, Lei Tian juga mendapati sebuah gulungan yang terlihat mencolok.

Dengan pengendalian pikirannya ia menarik gulungan tersebut keluar, lalu memeriksanya. Sebuah surat yang tertulis dengan rapi terukir di atasnya.

"Putraku, jika kau membaca tulisan ini berarti ayah sudah tidak berada di dunia ini. Maafkan ayah yang tidak berada di sampingmu dan mengajarkan arti kehidupan kepadamu. Meski demikian ayah yakin, ibumu telah mengajarkanmu banyak hal. Kamu adalah pewaris tunggal Klan Lei, kelak kamu harus menjadi lebih kuat dan lindungi saudara-saudara kita dari pengaruh jahat Sekte Serigala Hitam. Ayah juga memberikan beberapa warisan leluhur untukmu, banyak hal yang belum ayah pelajari semuanya. Ayah yakin kamu adalah anak yang berbakat, latihlah keahlian dan bangun semangatmu untuk melindungi orang-orang terdekat mu. Selain itu, ada sebuah Liontin Naga Petir yang merupakan warisan dari leluhur yang perlu kau pertahankan meski harus mengorbankan nyawamu..."

Lei Tian membaca tulisan tersebut penuh rasa haru, rahasia tentang identitasnya kini sudah ia ketahui. Rasa amarah dan kebencian terhadap orang-orang yang sudah membuat keluarganya terpisah menjadi semakin besar.

Dalam waktu sekejap, aura di dalam tubuhnya melonjak dengan sangat tajam. Seperti ada energi besar yang siap dibangkitkan, tubuhnya diliputi cahaya keunguan pada saat ini dan suhu ruangan berubah menjadi semakin panas.

"Tu.. Tuan muda tolong hentikan" ucap Bibi Jian yang menyadari perubahan suhu ruang yang tidak wajar.

Lei Tian tersadar, ia melihat Bibi Jian yang tampak tertekan.

"Maafkan aku Bibi Jian" ucap Lei Tian.

"Tidak apa-apa Tuan muda" jawab Bibi Jian yang tampak terkejut atas apa yang baru saja terjadi.

Aura penindasan yang baru saja ia rasakan sungguh di luar akal sehatnya, namun di sisi lain ia juga merasa bangga dengan kemampuan Lei Tian yang kini mulai menunjukkan bakat bela dirinya.

"Tuan muda, aku akan memberi tahu warga serta meminta bantuan warga untuk menyiapkan pemakaman nyonya" ujar Bibi Jian sambil mengatupkan bibirnya.

"Baik Bibi Jian, maaf merepotkan mu lagi" ucap Lei Tian berusaha tegar.

Setelah kepergian Bibi Jian, Lei Tian memakai kalung yang disertai sebuah Liontin Naga Petir yang sebelumnya berada bersama gulungan surat dari ayahnya. Ia memakai Liontin tersebut di lehernya sebagai identitas putra dari Patriark Klan Lei.

Meskipun ia tidak pernah melihat wajah ayahnya, namun melalui benda tersebut ia berharap dapat merasakan kehadiran seorang ayah.

"Ibu, beristirahatlah dengan tenang. Aku Lei Tian bersumpah akan membalaskan perbuatan orang-orang yang telah menghancurkan keluarga kita" ucap Lei Tian sambil berlutut lalu bersujud sebanyak tiga kali.

Tidak lama setelah itu para tetangga mulai berdatangan dan melakukan persiapan pemakaman, selama seharian Lei Tian mengikuti upacara pemakaman dengan perasaan yang sedih.

Kabar kematian ibu Lei Tian juga segera disampaikan kepada Gong Dun yang berada di Kota Yushan. Sebagai pengawal setia Patriark Lei Yun Xi ia wajib diberi tahu.

Pada saat matahari mulai tenggelam, warga Desa Gunung Batu mulai kembali pulang ke rumah masing-masing setelah seharian beraktivitas.

Tanpa mereka sadari sekelompok orang tengah mengincar Desa mereka dengan tujuan tidak baik.

"Tampaknya itu adalah rumah Kepala Desa" ucap salah seorang pria paruh baya.

"Iya benar, sebentar lagi kita akan bergerak" ucap rekannya.

"Untuk apa kita menunggu, lebih baik kita segera bertindak" ujar yang lainnya.

"Kalian menyebar, kita akan bergerak sekarang, jangan biarkan ada warga yang lolos atau untuk meminta bantuan dari Desa lain" ucap salah seorang yang merupakan pemimpin mereka.

Di hari yang mulai gelap itu belasan orang yang berada pada ranah Pendekar Raja sedang mengendap-endap memperhatikan kediaman Kepala Desa Gunung Batu.

Mereka menggunakan pakaian yang sama sebagai identitas yakni berwarna abu-abu membuat mereka menyatu dengan kegelapan malam.

Woosh!

Woosh!

Woosh!

Belasan bayangan Pendekar Tingkat Raja mendarat di halaman Kepala Desa. Dengan sorot mata yang tajam, mereka menyebarkan aura membunuh yang sangat mengancam.

"Cepat kalian menyebar" perintah pemimpin kelompok tersebut.

"Baik Ketua" ucap mereka bersamaan.

Mereka yang terdiri dari Pendekar Tingkat Bumi yang didampingi oleh beberapa pendekar tingkat Pemula segera berpencar dan menyerang para warga yang berada di rumah masing-masing.

Para warga dikumpulkan di satu titik yaitu di halaman rumah Kepala Desa, hal ini untuk memudahkan pergerakan mereka dalam mengawasi para korbannya.

"Siapa kalian dan mau apa kalian?" ucap Zhao Feng saat rumahnya didatangi oleh orang-orang yang tidak ia kenal.

"Tidak usah banyak bacot, cepat keluar dan kumpulkan seluruh harta bendamu" ucap seorang penjahat tersebut yang berencana merampok.

Zhao Yusi dan ayahnya saling tatap, mereka menyadari jika orang-orang yang baru saja datang ke kediaman mereka adalah perampok.

"Cepat kerjakan atau aku akan membunuh kalian" ucap penjahat tersebut dengan nada yang keras.

Tanpa menunggu lama, akhirnya Zhao Yusi dan ayahnya segera menuruti kemauan para penjahat itu. Di bawah ancaman senjata tajam, mereka mengumpulkan barang-barang berharga untuk diserahkan.

"Cepat, sekarang kalian keluar dan berkumpul dengan warga lainnya" ucap penjahat tersebut dengan keras.

Zhao Feng tidak bisa berkata-kata atau melakukan perlawanan. Dengan patuh ia membawa putrinya ikut serta ke halaman depan rumahnya.

Pada saat yang bersamaan, sudah ada beberapa warga yang berkumpul. Seiring berjalannya waktu jumlah mereka juga semakin bertambah banyak, ada tatapan keputusasaan dari wajah mereka.

Sementara itu dua orang perampok juga mendatangi kediaman Lei Tian yang kini masih diselimuti duka. Baru saja ibunya meninggal, kini ancaman bahaya tengah mengintai dirinya dan Bibi Jian. Mereka berdua menggunakan senjata tajam untuk mengancam dan menindas.

"Jangan bergerak, segera kumpulkan barang-barang berharga kalian" ucap salah satu perampok dengan wajah garang.

"Hai.. Sepertinya kau memiliki cincin penyimpanan. Tidak kusangka jika Desa semiskin ini memiliki barang yang sangat berharga" ucap salah satu penjahat lainnya saat memperhatikan Lei Tian.

Lei Tian yang semula cuek, kini terusik saat mendengar perkataan penjahat tersebut. Ia segera bergerak dengan cepat saat kedua penjahat itu lengah.

"Bugh"

"Bugh"

Dua buah pukulan keras ia hempaskan ke perut penjahat tersebut secara bergantian, kekuatan Lei Tian tidak pernah diperkirakan oleh kedua penjahat tersebut.

Akibatnya dua penjahat yang memiliki kekuatan pendekar pemula tersebut harus terluka cukup parah. Tubuhnya terhuyung, pedang di tangan mereka terlepas dengan enggan.

Sementara Bibi Jian juga merasa terkejut dengan kemampuan Lei Tian yang kini menunjukkan dirinya sudah seperti seorang kultivator. Bahkan bisa menghajar dua orang penjahat sekaligus bukanlah hal sederhana yang bisa dilakukan oleh seorang remaja seperti dirinya.

Terpopuler

Comments

Karya Sujana

Karya Sujana

yess booommm

2024-03-20

1

Nur Tini

Nur Tini

lanjutkan saja

2024-03-13

0

Akira

Akira

cerita nya memang bagus dan nyaman dibaca tapi saat lihat satu hal jd ikut komen...
dimana sudah mgkn menjadi kebiasan para penulis seperti tradisi dan sangat latahan kalau tidak menggunakan kata "Bacot", seperti tdk ada kata lain saja yg enak dibacai 😁, memang nya ini cerita jaman modern yg menggunakan bahasa prokem

2024-02-24

6

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Malam Berdarah
3 Kondisi Lin Mei
4 Lei Tian Kecil Yang Malang
5 Sebuah Keanehan
6 Kemunculan Tanda Aneh
7 Memberi Pelajaran
8 Mengetes Kemampuan Sendiri
9 Kepedihan Yang Mendalam
10 Musibah Di Desa Gunung Batu
11 Melawan Perampok
12 Keajaiban Liontin Naga Petir
13 Zhao Yusi Yang Terpesona
14 Belajar Berkultivasi
15 Mulai Berlatih Teknik Beladiri
16 Menyempurnakan Teknik Dasar
17 Lebih Hebat Belati Atau Pedang?
18 Perasaan Zhao Yusi
19 Berpamitan
20 Menuju Sekte Belati Merah
21 Menjadi Murid Sekte Belati Merah
22 Pergi Ke Perpustakaan
23 Memilih Teknik Beladiri
24 Masa Lalu Yun Zixin
25 Ginseng Spiritual
26 Kejutan Tidak Terduga
27 Kelompok Sepuluh Besar
28 Teknik Dasar Memegang Belati
29 Menyerap Energi Batu Roh
30 Melatih Teknik Tubuh Ilusi
31 Apakah Aku Akan Diam Saja?
32 Mengalahkan Peringkat Ke Sepuluh
33 Kebencian Tao Ming
34 Dua Orang Kakak Beradik
35 Kericuhan Di Aula Murid Luar
36 Sahabat Sejati
37 Pertaruhan Penatua Song
38 Kembali Menerobos
39 Pendaftaran Peserta Pertandingan
40 Keberangkatan Zhao Yusi Ke Ibukota
41 Menyerah Untuk Yang Kedua Kali
42 Lei Tian Bertemu Shui Qing Lagi
43 Melahap Buah Apel Hitam
44 Hari Pertandingan
45 Tantangan Konyol
46 Berakhirnya Daftar Murid Teratas
47 Melawan Murid Peringkat Pertama
48 Kekesalan Shui Niao
49 Menjadi Yang Pertama
50 Identitas Ibunya Zhao Yusi
51 Teknik Penguatan Tubuh
52 Tiba Di Paviliun Murid Dalam
53 Menjadi Murid Penatua Song
54 Murid Inti Terlemah
55 Memurnikan Tubuh Dan Membentuk Tulang
56 Membela Shan Yuze
57 Melawan Murid Dalam
58 Memenangkan Taruhan
59 Pelajaran Dari Penatua Song
60 Mulai Dilatih Penatua Song Gui
61 Situasi Klan Lei
62 Kekacauan Di Kota Sichuan
63 Kekuatan Baru Lei Tian
64 Membuat Tujuh Tubuh Ilusi
65 Nasib Kang Tao Gwe
66 Sikap Cuek
67 Token Akademi Kekaisaran Qin
68 Kemarahan Penatua Mu Chen
69 Situasi Yang Memanas
70 Lei Tian Melawan Penatua Mu Chen
71 Memasuki Ranah Pendekar Dewa
72 Melepaskan Dengan Bangga
73 Simbol Ketua Sekte Belati Merah
74 Lei Tian Turun Gunung
75 Bertemu Kembali Dengan Gong Dun
76 Kharisma Lei Tian
77 Naga Air
78 Sikap Liu Shuai
79 Kejadian Tidak Terduga
80 Paviliun Ungu
81 Menaklukkan Senjata Spiritual
82 Berasal Dari Sekte Yang Sama
83 Merasa Dikerjai
84 Anggota Sekte Serigala Hitam
85 Berita Yang Keliru
86 Liontin Air Abadi
87 Rencana Penyerangan
88 Kepanikan Patriark Liu
89 Kerinduan Zhao Yusi
90 Kemunculan Lei Tian
91 Pertarungan Pembuka
92 Dimulainya Sesuatu Yang Besar
93 Keputusasaan Tetua Sekte Serigala Hitam
94 Kekalahan Patriark Bho Chah
95 Bertindak Nekad
96 Musnahnya Sekte Serigala Hitam
97 Kepanikan Lei Dong
98 Keakraban Zhao Yusi Dan Lei Tian
99 Ketidakhadiran Lei Tian
100 Kemunculan Fei Hung
101 Keputusasaan Klan Lei
102 Menyelesaikan Dendam Masa Lalu
103 Menghabisi Para Pengkhianat
104 Keberadaan Pendekar Tingkat Abadi
105 Menyusun Rencana
106 Kedatangan Patriark Liu
107 Kepergian Lei Tian
108 Cerita Tentang Lei Tian Yang Sesungguhnya
109 Panglima Perang Wanita Yang Kejam
110 Tiba Di Gerbang Timur
111 Kembali Menerobos
112 Bertemu Shio Mei
113 Kekesalan Jenderal Shen Hua
114 Perubahan Situasi
115 Teknik Tubuh Ilusi Tingkat Sempurna
116 Kemenangan Yang Di Depan Mata
117 Shio Mei Yang Sebenarnya
118 Seorang Saksi Mata
119 Kabar Duka Lei Tian
120 Kondisi Tubuh Istimewa
121 Berduka Untuk Lelaki Yang Sama
122 Leluhur Akong
123 Rahasia Belati Merah
124 Ulah Konyol Patriark Sekte Belati Merah
125 Keutamaan Tulang Naga
126 Benci Jadi Cinta
127 Kepercayaan Liu Shuwan
128 Perkembangan Baru
129 Pemberontakan Shio Mei
130 Pemberontakan Shio Mei (2)
131 Pemberontakan Shio Mei (3)
132 Nasib Zhao Yusi
133 Memasuki Ranah Keabadian
134 Jiwa Pedang Spiritual
135 Menyelamatkan Putri Qin Qian
136 Rencana Jahil Kakek Akong
137 Melakukan Kultivasi Ganda
138 Malam Yang Panjang
139 Hubungan Istimewa
140 Berjalan Bersama
141 Menuju Sekte Perisai Api
142 Keinginan Patriark Sekte Perisai Api
143 Kecemburuan Zu Feng
144 Kemunculan Leluhur Sekte Perisai Api
145 Sikap Zu Kai
146 Ingin Jalan-jalan Bersama
147 Nasib Li Yifei
148 Mempelajari Kitab Pengobatan
149 Ramuan Peningkat Tenaga Dalam
150 Bertemu Di Ibukota Dalam Lima Hari
151 Keahlian Sastra Lei Tian
152 Sebuah Pengakuan
153 Ditemani Khu Ching
154 Aksi Heroik Khu Ching
155 Tiba di Paviliun Ungu
156 Lei Tian Masih Hidup?
157 Kabar Bahagia
158 Kegemparan Paviliun Murid Dalam
159 Aura Persaingan Putri Qin Qian
160 Kebahagiaan Zu Sanfeng
161 Menunggu Kekacauan
162 Kehancuran Sekte Teratai Ungu
163 Satu Orang Pendekar Keabadian Tewas
164 Tubuh Khusus Li Yifei
165 Kekuatan Karekteristik Es
166 Sikap Keras Kepala
167 Kecurigaan Yun Zixin Dan Shan Yuze
168 Keinginan Qin Qian
169 Keadaan Yang Ambigu
170 Senangnya Dalam Hati
171 Identitas Lei Tian Mulai Terbuka
172 Pernikahan Zhao Yusi
173 Berjumpa Lei Tian
174 Keterkejutan Zhao Yusi
175 Kemarahan Qin Qian
176 Kemunculan Yang Mi
177 Pertarungan Yang Mi Vs Lei Tian
178 Satu Lagi Binasa
179 Kekuatan Lain
180 Menguasai Akademi Kekaisaran
181 Bunga Alphine
182 Bakat Terpendam
183 Mulai Meningkatkan Kekuatan
184 Kejutan Untuk Kaisar Qin Lau
185 Sejarah Baru
186 Tidak Dapat Dihindari
187 Keterkejutan Para Pendekar Keabadian
188 Lei Tian Terluka
189 Memasuki Ranah Puncak Pendekar Keabadian
190 Kematian Fei Zhiwu
191 Akhir Yang Bahagia (TAMAT)
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Prolog
2
Malam Berdarah
3
Kondisi Lin Mei
4
Lei Tian Kecil Yang Malang
5
Sebuah Keanehan
6
Kemunculan Tanda Aneh
7
Memberi Pelajaran
8
Mengetes Kemampuan Sendiri
9
Kepedihan Yang Mendalam
10
Musibah Di Desa Gunung Batu
11
Melawan Perampok
12
Keajaiban Liontin Naga Petir
13
Zhao Yusi Yang Terpesona
14
Belajar Berkultivasi
15
Mulai Berlatih Teknik Beladiri
16
Menyempurnakan Teknik Dasar
17
Lebih Hebat Belati Atau Pedang?
18
Perasaan Zhao Yusi
19
Berpamitan
20
Menuju Sekte Belati Merah
21
Menjadi Murid Sekte Belati Merah
22
Pergi Ke Perpustakaan
23
Memilih Teknik Beladiri
24
Masa Lalu Yun Zixin
25
Ginseng Spiritual
26
Kejutan Tidak Terduga
27
Kelompok Sepuluh Besar
28
Teknik Dasar Memegang Belati
29
Menyerap Energi Batu Roh
30
Melatih Teknik Tubuh Ilusi
31
Apakah Aku Akan Diam Saja?
32
Mengalahkan Peringkat Ke Sepuluh
33
Kebencian Tao Ming
34
Dua Orang Kakak Beradik
35
Kericuhan Di Aula Murid Luar
36
Sahabat Sejati
37
Pertaruhan Penatua Song
38
Kembali Menerobos
39
Pendaftaran Peserta Pertandingan
40
Keberangkatan Zhao Yusi Ke Ibukota
41
Menyerah Untuk Yang Kedua Kali
42
Lei Tian Bertemu Shui Qing Lagi
43
Melahap Buah Apel Hitam
44
Hari Pertandingan
45
Tantangan Konyol
46
Berakhirnya Daftar Murid Teratas
47
Melawan Murid Peringkat Pertama
48
Kekesalan Shui Niao
49
Menjadi Yang Pertama
50
Identitas Ibunya Zhao Yusi
51
Teknik Penguatan Tubuh
52
Tiba Di Paviliun Murid Dalam
53
Menjadi Murid Penatua Song
54
Murid Inti Terlemah
55
Memurnikan Tubuh Dan Membentuk Tulang
56
Membela Shan Yuze
57
Melawan Murid Dalam
58
Memenangkan Taruhan
59
Pelajaran Dari Penatua Song
60
Mulai Dilatih Penatua Song Gui
61
Situasi Klan Lei
62
Kekacauan Di Kota Sichuan
63
Kekuatan Baru Lei Tian
64
Membuat Tujuh Tubuh Ilusi
65
Nasib Kang Tao Gwe
66
Sikap Cuek
67
Token Akademi Kekaisaran Qin
68
Kemarahan Penatua Mu Chen
69
Situasi Yang Memanas
70
Lei Tian Melawan Penatua Mu Chen
71
Memasuki Ranah Pendekar Dewa
72
Melepaskan Dengan Bangga
73
Simbol Ketua Sekte Belati Merah
74
Lei Tian Turun Gunung
75
Bertemu Kembali Dengan Gong Dun
76
Kharisma Lei Tian
77
Naga Air
78
Sikap Liu Shuai
79
Kejadian Tidak Terduga
80
Paviliun Ungu
81
Menaklukkan Senjata Spiritual
82
Berasal Dari Sekte Yang Sama
83
Merasa Dikerjai
84
Anggota Sekte Serigala Hitam
85
Berita Yang Keliru
86
Liontin Air Abadi
87
Rencana Penyerangan
88
Kepanikan Patriark Liu
89
Kerinduan Zhao Yusi
90
Kemunculan Lei Tian
91
Pertarungan Pembuka
92
Dimulainya Sesuatu Yang Besar
93
Keputusasaan Tetua Sekte Serigala Hitam
94
Kekalahan Patriark Bho Chah
95
Bertindak Nekad
96
Musnahnya Sekte Serigala Hitam
97
Kepanikan Lei Dong
98
Keakraban Zhao Yusi Dan Lei Tian
99
Ketidakhadiran Lei Tian
100
Kemunculan Fei Hung
101
Keputusasaan Klan Lei
102
Menyelesaikan Dendam Masa Lalu
103
Menghabisi Para Pengkhianat
104
Keberadaan Pendekar Tingkat Abadi
105
Menyusun Rencana
106
Kedatangan Patriark Liu
107
Kepergian Lei Tian
108
Cerita Tentang Lei Tian Yang Sesungguhnya
109
Panglima Perang Wanita Yang Kejam
110
Tiba Di Gerbang Timur
111
Kembali Menerobos
112
Bertemu Shio Mei
113
Kekesalan Jenderal Shen Hua
114
Perubahan Situasi
115
Teknik Tubuh Ilusi Tingkat Sempurna
116
Kemenangan Yang Di Depan Mata
117
Shio Mei Yang Sebenarnya
118
Seorang Saksi Mata
119
Kabar Duka Lei Tian
120
Kondisi Tubuh Istimewa
121
Berduka Untuk Lelaki Yang Sama
122
Leluhur Akong
123
Rahasia Belati Merah
124
Ulah Konyol Patriark Sekte Belati Merah
125
Keutamaan Tulang Naga
126
Benci Jadi Cinta
127
Kepercayaan Liu Shuwan
128
Perkembangan Baru
129
Pemberontakan Shio Mei
130
Pemberontakan Shio Mei (2)
131
Pemberontakan Shio Mei (3)
132
Nasib Zhao Yusi
133
Memasuki Ranah Keabadian
134
Jiwa Pedang Spiritual
135
Menyelamatkan Putri Qin Qian
136
Rencana Jahil Kakek Akong
137
Melakukan Kultivasi Ganda
138
Malam Yang Panjang
139
Hubungan Istimewa
140
Berjalan Bersama
141
Menuju Sekte Perisai Api
142
Keinginan Patriark Sekte Perisai Api
143
Kecemburuan Zu Feng
144
Kemunculan Leluhur Sekte Perisai Api
145
Sikap Zu Kai
146
Ingin Jalan-jalan Bersama
147
Nasib Li Yifei
148
Mempelajari Kitab Pengobatan
149
Ramuan Peningkat Tenaga Dalam
150
Bertemu Di Ibukota Dalam Lima Hari
151
Keahlian Sastra Lei Tian
152
Sebuah Pengakuan
153
Ditemani Khu Ching
154
Aksi Heroik Khu Ching
155
Tiba di Paviliun Ungu
156
Lei Tian Masih Hidup?
157
Kabar Bahagia
158
Kegemparan Paviliun Murid Dalam
159
Aura Persaingan Putri Qin Qian
160
Kebahagiaan Zu Sanfeng
161
Menunggu Kekacauan
162
Kehancuran Sekte Teratai Ungu
163
Satu Orang Pendekar Keabadian Tewas
164
Tubuh Khusus Li Yifei
165
Kekuatan Karekteristik Es
166
Sikap Keras Kepala
167
Kecurigaan Yun Zixin Dan Shan Yuze
168
Keinginan Qin Qian
169
Keadaan Yang Ambigu
170
Senangnya Dalam Hati
171
Identitas Lei Tian Mulai Terbuka
172
Pernikahan Zhao Yusi
173
Berjumpa Lei Tian
174
Keterkejutan Zhao Yusi
175
Kemarahan Qin Qian
176
Kemunculan Yang Mi
177
Pertarungan Yang Mi Vs Lei Tian
178
Satu Lagi Binasa
179
Kekuatan Lain
180
Menguasai Akademi Kekaisaran
181
Bunga Alphine
182
Bakat Terpendam
183
Mulai Meningkatkan Kekuatan
184
Kejutan Untuk Kaisar Qin Lau
185
Sejarah Baru
186
Tidak Dapat Dihindari
187
Keterkejutan Para Pendekar Keabadian
188
Lei Tian Terluka
189
Memasuki Ranah Puncak Pendekar Keabadian
190
Kematian Fei Zhiwu
191
Akhir Yang Bahagia (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!