Lei Tian Kecil Yang Malang

Setiap kali bermain ia sering di hina oleh teman-temannya, Lei Tian selalu diejek oleh teman-temannya hanya karena ia tidak memiliki seorang ayah. Hari ini pun, ia ingin kembali bermain tetapi ia takut dihina oleh teman bermainnya.

"Apakah kau tidak bermain hari ini?" tanya ibunya dengan ekspresi heran.

"Tidak bu, hari ini Tian'er hanya ingin di rumah dan membantu ibu saja" jawab Lei Tian.

"Apakah teman-teman mu masih mengejek mu?" tanya Lin Mei kepada putranya.

"Tidak bu, mereka sudah tidak mengejekku lagi" jawab Tian kecil berbohong.

Lei Tian tidak ingin ibunya mengetahui kejadian yang sebenarnya, ia tidak mau ibunya sakit hanya gara-gara terlalu mengkhawatirkannya.

Di sisi lain, Lin Mei dapat melihat ekspresi yang terdapat di wajah putranya. Ia tentu mengetahui jika putranya menyembunyikan sesuatu darinya.

"Tian'er setelah kau besar nanti apa cita-citamu?" tanya ibunya.

"Aku ingin menjadi kuat, agar aku bisa melindungi ibu dengan kekuatan ku" jawab Lei Tian dengan tangan mengepal.

Mendengar perkataan anaknya yang penuh semangat, air mata Lin Mei jatuh membasahi pipinya. Tiba-tiba ia teringat kepada suaminya yang hingga kini belum jelas kabar keberadaannya.

"Bu, kenapa menangis? Apakah ucapanku salah, jika begitu tolong maafkan Tian'er" ucap Lei Tian dengan ekspresi khawatir.

"Tidak apa-apa, ibu hanya teringat dengan ayahmu. Semangat dan cita-citanya mirip denganmu, namun sayangnya nasib baik tidak memihak kepadanya" jawab Lin Mei sambil menyeka air matanya.

Lei Tian semakin penasaran dengan sosok ayahnya, meskipun ia tidak pernah melihatnya namun ia percaya jika ayahnya adalah sosok pria sejati seperti yang ibunya ceritakan.

"Bu, aku akan ke sungai untuk mengambil air sekaligus ingin menangkap ikan" ucap Lei Tian mengalihkan perhatian ibunya.

"Ya sudah silahkan" jawab ibunya dengan singkat.

"Baik Bu" jawab Lei Tian dengan sopan sebelum pergi.

Aktivitas sehari-hari Lei Tian adalah mengambil air untuk mandi dan minum. Lei Tian mengambil air tersebut dari sebuah mata air yang berada di dekat sungai, sejak berusia tujuh tahun ia sudah bekerja keras membantu ibunya serta Bibi Jian.

Setiap pagi dan sore hari Lei Tian pergi ke seberang sungai untuk mengambil air, di sela-sela waktu tersebut ia juga mencari hewan buruan untuk tambahan makan di rumah. Lei Tian bekerja keras memang demi ibunya yang kini sudah sakit-sakitan, ia tidak mau membuat ibunya semakin sakit dengan mengerjakan pekerjaan berat.

Kendati demikian, Lei Tian tetap mendapatkan haknya dalam belajar ilmu pengetahuan. Ia diajarkan membaca dan menulis oleh ibunya dengan telaten, bahkan pada usianya yang baru 15 tahun Lei Tian sudah bisa membuat seni kaligrafi indah. Bakatnya secara alami diturunkan dari ayahnya, selain ahli beladiri ayahnya juga merupakan seorang seniman.

Sementara ibunya adalah orang yang sangat jenius, kepintarannya dalam ilmu perdagangan sangat dibanggakan oleh Klan Lin pada saat itu, namun sayang ayahnya yang bernama Lin Bao tidak pernah peduli dengan perasaan putrinya tersebut. Patriark Lin Bao hanya menganggap putrinya sebagai aset keluarga yang akan ditukar dengan demi kepentingan keluarga.

Hari ini Lei Tian pergi ke sungai seperti biasanya, membawa dua buah ember kayu untuk diisi air dan ia bawa pulang. Untuk memenuhi kebutuhan ia harus tiga kali bolak-balik, meskipun mulanya sangat melelahkan namun demi baktinya kepada ibunya ia dengan suka hati menjalankan pekerjaan yang sudah menjadi rutinitasnya.

Lebih baik dirinya yang lelah daripada ibunya yang harus melakukan hal tersebut, namun seiring berjalannya waktu pertumbuhan fisik Lei Tian berkembang dengan sangat baik.

Atas kelebihannya tersebut, tidak jarang ia gunakan untuk membantu warga lainnya yang membutuhkan. Tidak heran jika ia sering mendapat makanan atau hasil pertanian dari warga yang sering ia bantu.

Lei Tian tentu saja senang meski ibunya sering melarangnya, menurut ibunya jika membantu orang lain haruslah tulus tanpa mengharapkan imbalan.

Kendati demikian Lei Tian masih saja melakukan hal tersebut untuk mencari pekerjaan sampingan. Setiap pagi dan setelah sore hari ia melakukan pekerjaannya, membawa air dan melayani warga yang membutuhkan jasanya.

Setiap hari ia bisa dia puluh hingga dua puluh kali bolak-balik ke sungai. Hanya hari tertentu saja ia menyisihkan waktunya untuk bermain, itupun hanya dijadikan bahan olokan teman-temannya yang berusia sebaya dengannya.

Lei Tian bisa dikatakan remaja yang ulet, di masa kecilnya sudah ia gunakan untuk bekerja keras demi membantu ibunya. Warga Desa Gunung Batu banyak yang menaruh simpati kepadanya, namun tidak sedikit juga yang mencibir.

Pada saat ini Lei Tian sudah mendekati sungai hendak mengambil air di tempat biasa. Namun saat ia menyeberangi sungai, terdengar teriakan dari seorang wanita yang sudah familiar.

"Tolong.. Tolong.. Ada yang mengintip. Tolong.." teriak seorang anak perempuan yang bernama Zhao Yusi.

Lei Tian menoleh ke kiri dan ke kanan mencoba mencari tahu apa yang baru saja terjadi, ia menjadi bingung dengan suara beberapa orang yang mulai menghampirinya.

Tidak lama kemudian banyak anak laki-laki yang berdatangan untuk mendekati Lei Tian, mereka sudah menargetkan Lei Tian yang kini tengah berdiri dengan ekspresi keheranan.

Sambil merapikan pakaiannya, Zhao Yusi melangkah mendekat dan menunjuk ke arah Lei Tian sambil berkata.

"Dia telah mengintip ku mandi" ucap Zhao Yusi dengan ekspresi tampak sedih.

Pada saat ini Zhao Yusi sedang berpura-pura menjadi korban dari sikap nakal Lei Tian, sebelumnya ia dan beberapa orang temannya telah sepakat mengatur siasat untuk mengerjai Lei Tian.

"Apa?"

"Dasar mesum"

Umpat beberapa orang anak laki-laki tersebut sambil menghampiri Lei Tian yang masih terdiam. Dalam sekejap anak laki-laki tersebut mengelilingi tubuh Lei Tian yang kini berada di pinggir sungai.

Tiba-tiba sebuah tendangan meluncur ke perut Lei Tian dengan keras.

"Bugh"

Berikutnya pukulan demi pukulan mendarat di tubuh Lei Tian.

"Bugh"

"Bugh"

Tubuh Lei Tian terhempas ke tanah, meskipun ia memiliki fisik yang kuat namun ia terlihat kepayahan saat menghadapi serangan brutal yang mengarah ke tubuhnya.

Beberapa orang yang menyerangnya sudah memasuki dunia kultivasi, meskipun baru Pemula Tingkat Awal namun tetap saja mereka memiliki kekuatan yang berbeda dengan orang biasa.

"Dasar cabul! Berani-beraninya kau mengintip Zhao Yusi"

Ucap seorang anak laki-laki yang sudah terbiasa menghina Lei Tian sebelumnya.

"Bugh"

"Bugh"

Dua pukulan keras yang dialiri tenaga dalam kembali dilayangkan ke tubuh Lei Tian yang baru saja bangkit berdiri.

Menerima dua pukulan tersebut, tubuh Lei Tian kembali terhempas ke tanah. Tubuhnya tersungkur dengan kondisi yang sangat mengenaskan.

Terpopuler

Comments

Gatot Suharyono

Gatot Suharyono

aneh. . . . kemana pengawal kepercayaan ayahnya !? kok gak diberi pelatihan dasar bela-diri !? 15 tahun cuma angkat air !? ini MC apaan !?

2024-05-12

1

Yani Mulyani

Yani Mulyani

heran udh 15 tahun blum latihan payah keburu tua Mc nya

2024-04-06

1

Yani Mulyani

Yani Mulyani

heran udh 15 tahun blum latihan payah keburu tua Mc nya

2024-04-06

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Malam Berdarah
3 Kondisi Lin Mei
4 Lei Tian Kecil Yang Malang
5 Sebuah Keanehan
6 Kemunculan Tanda Aneh
7 Memberi Pelajaran
8 Mengetes Kemampuan Sendiri
9 Kepedihan Yang Mendalam
10 Musibah Di Desa Gunung Batu
11 Melawan Perampok
12 Keajaiban Liontin Naga Petir
13 Zhao Yusi Yang Terpesona
14 Belajar Berkultivasi
15 Mulai Berlatih Teknik Beladiri
16 Menyempurnakan Teknik Dasar
17 Lebih Hebat Belati Atau Pedang?
18 Perasaan Zhao Yusi
19 Berpamitan
20 Menuju Sekte Belati Merah
21 Menjadi Murid Sekte Belati Merah
22 Pergi Ke Perpustakaan
23 Memilih Teknik Beladiri
24 Masa Lalu Yun Zixin
25 Ginseng Spiritual
26 Kejutan Tidak Terduga
27 Kelompok Sepuluh Besar
28 Teknik Dasar Memegang Belati
29 Menyerap Energi Batu Roh
30 Melatih Teknik Tubuh Ilusi
31 Apakah Aku Akan Diam Saja?
32 Mengalahkan Peringkat Ke Sepuluh
33 Kebencian Tao Ming
34 Dua Orang Kakak Beradik
35 Kericuhan Di Aula Murid Luar
36 Sahabat Sejati
37 Pertaruhan Penatua Song
38 Kembali Menerobos
39 Pendaftaran Peserta Pertandingan
40 Keberangkatan Zhao Yusi Ke Ibukota
41 Menyerah Untuk Yang Kedua Kali
42 Lei Tian Bertemu Shui Qing Lagi
43 Melahap Buah Apel Hitam
44 Hari Pertandingan
45 Tantangan Konyol
46 Berakhirnya Daftar Murid Teratas
47 Melawan Murid Peringkat Pertama
48 Kekesalan Shui Niao
49 Menjadi Yang Pertama
50 Identitas Ibunya Zhao Yusi
51 Teknik Penguatan Tubuh
52 Tiba Di Paviliun Murid Dalam
53 Menjadi Murid Penatua Song
54 Murid Inti Terlemah
55 Memurnikan Tubuh Dan Membentuk Tulang
56 Membela Shan Yuze
57 Melawan Murid Dalam
58 Memenangkan Taruhan
59 Pelajaran Dari Penatua Song
60 Mulai Dilatih Penatua Song Gui
61 Situasi Klan Lei
62 Kekacauan Di Kota Sichuan
63 Kekuatan Baru Lei Tian
64 Membuat Tujuh Tubuh Ilusi
65 Nasib Kang Tao Gwe
66 Sikap Cuek
67 Token Akademi Kekaisaran Qin
68 Kemarahan Penatua Mu Chen
69 Situasi Yang Memanas
70 Lei Tian Melawan Penatua Mu Chen
71 Memasuki Ranah Pendekar Dewa
72 Melepaskan Dengan Bangga
73 Simbol Ketua Sekte Belati Merah
74 Lei Tian Turun Gunung
75 Bertemu Kembali Dengan Gong Dun
76 Kharisma Lei Tian
77 Naga Air
78 Sikap Liu Shuai
79 Kejadian Tidak Terduga
80 Paviliun Ungu
81 Menaklukkan Senjata Spiritual
82 Berasal Dari Sekte Yang Sama
83 Merasa Dikerjai
84 Anggota Sekte Serigala Hitam
85 Berita Yang Keliru
86 Liontin Air Abadi
87 Rencana Penyerangan
88 Kepanikan Patriark Liu
89 Kerinduan Zhao Yusi
90 Kemunculan Lei Tian
91 Pertarungan Pembuka
92 Dimulainya Sesuatu Yang Besar
93 Keputusasaan Tetua Sekte Serigala Hitam
94 Kekalahan Patriark Bho Chah
95 Bertindak Nekad
96 Musnahnya Sekte Serigala Hitam
97 Kepanikan Lei Dong
98 Keakraban Zhao Yusi Dan Lei Tian
99 Ketidakhadiran Lei Tian
100 Kemunculan Fei Hung
101 Keputusasaan Klan Lei
102 Menyelesaikan Dendam Masa Lalu
103 Menghabisi Para Pengkhianat
104 Keberadaan Pendekar Tingkat Abadi
105 Menyusun Rencana
106 Kedatangan Patriark Liu
107 Kepergian Lei Tian
108 Cerita Tentang Lei Tian Yang Sesungguhnya
109 Panglima Perang Wanita Yang Kejam
110 Tiba Di Gerbang Timur
111 Kembali Menerobos
112 Bertemu Shio Mei
113 Kekesalan Jenderal Shen Hua
114 Perubahan Situasi
115 Teknik Tubuh Ilusi Tingkat Sempurna
116 Kemenangan Yang Di Depan Mata
117 Shio Mei Yang Sebenarnya
118 Seorang Saksi Mata
119 Kabar Duka Lei Tian
120 Kondisi Tubuh Istimewa
121 Berduka Untuk Lelaki Yang Sama
122 Leluhur Akong
123 Rahasia Belati Merah
124 Ulah Konyol Patriark Sekte Belati Merah
125 Keutamaan Tulang Naga
126 Benci Jadi Cinta
127 Kepercayaan Liu Shuwan
128 Perkembangan Baru
129 Pemberontakan Shio Mei
130 Pemberontakan Shio Mei (2)
131 Pemberontakan Shio Mei (3)
132 Nasib Zhao Yusi
133 Memasuki Ranah Keabadian
134 Jiwa Pedang Spiritual
135 Menyelamatkan Putri Qin Qian
136 Rencana Jahil Kakek Akong
137 Melakukan Kultivasi Ganda
138 Malam Yang Panjang
139 Hubungan Istimewa
140 Berjalan Bersama
141 Menuju Sekte Perisai Api
142 Keinginan Patriark Sekte Perisai Api
143 Kecemburuan Zu Feng
144 Kemunculan Leluhur Sekte Perisai Api
145 Sikap Zu Kai
146 Ingin Jalan-jalan Bersama
147 Nasib Li Yifei
148 Mempelajari Kitab Pengobatan
149 Ramuan Peningkat Tenaga Dalam
150 Bertemu Di Ibukota Dalam Lima Hari
151 Keahlian Sastra Lei Tian
152 Sebuah Pengakuan
153 Ditemani Khu Ching
154 Aksi Heroik Khu Ching
155 Tiba di Paviliun Ungu
156 Lei Tian Masih Hidup?
157 Kabar Bahagia
158 Kegemparan Paviliun Murid Dalam
159 Aura Persaingan Putri Qin Qian
160 Kebahagiaan Zu Sanfeng
161 Menunggu Kekacauan
162 Kehancuran Sekte Teratai Ungu
163 Satu Orang Pendekar Keabadian Tewas
164 Tubuh Khusus Li Yifei
165 Kekuatan Karekteristik Es
166 Sikap Keras Kepala
167 Kecurigaan Yun Zixin Dan Shan Yuze
168 Keinginan Qin Qian
169 Keadaan Yang Ambigu
170 Senangnya Dalam Hati
171 Identitas Lei Tian Mulai Terbuka
172 Pernikahan Zhao Yusi
173 Berjumpa Lei Tian
174 Keterkejutan Zhao Yusi
175 Kemarahan Qin Qian
176 Kemunculan Yang Mi
177 Pertarungan Yang Mi Vs Lei Tian
178 Satu Lagi Binasa
179 Kekuatan Lain
180 Menguasai Akademi Kekaisaran
181 Bunga Alphine
182 Bakat Terpendam
183 Mulai Meningkatkan Kekuatan
184 Kejutan Untuk Kaisar Qin Lau
185 Sejarah Baru
186 Tidak Dapat Dihindari
187 Keterkejutan Para Pendekar Keabadian
188 Lei Tian Terluka
189 Memasuki Ranah Puncak Pendekar Keabadian
190 Kematian Fei Zhiwu
191 Akhir Yang Bahagia (TAMAT)
Episodes

Updated 191 Episodes

1
Prolog
2
Malam Berdarah
3
Kondisi Lin Mei
4
Lei Tian Kecil Yang Malang
5
Sebuah Keanehan
6
Kemunculan Tanda Aneh
7
Memberi Pelajaran
8
Mengetes Kemampuan Sendiri
9
Kepedihan Yang Mendalam
10
Musibah Di Desa Gunung Batu
11
Melawan Perampok
12
Keajaiban Liontin Naga Petir
13
Zhao Yusi Yang Terpesona
14
Belajar Berkultivasi
15
Mulai Berlatih Teknik Beladiri
16
Menyempurnakan Teknik Dasar
17
Lebih Hebat Belati Atau Pedang?
18
Perasaan Zhao Yusi
19
Berpamitan
20
Menuju Sekte Belati Merah
21
Menjadi Murid Sekte Belati Merah
22
Pergi Ke Perpustakaan
23
Memilih Teknik Beladiri
24
Masa Lalu Yun Zixin
25
Ginseng Spiritual
26
Kejutan Tidak Terduga
27
Kelompok Sepuluh Besar
28
Teknik Dasar Memegang Belati
29
Menyerap Energi Batu Roh
30
Melatih Teknik Tubuh Ilusi
31
Apakah Aku Akan Diam Saja?
32
Mengalahkan Peringkat Ke Sepuluh
33
Kebencian Tao Ming
34
Dua Orang Kakak Beradik
35
Kericuhan Di Aula Murid Luar
36
Sahabat Sejati
37
Pertaruhan Penatua Song
38
Kembali Menerobos
39
Pendaftaran Peserta Pertandingan
40
Keberangkatan Zhao Yusi Ke Ibukota
41
Menyerah Untuk Yang Kedua Kali
42
Lei Tian Bertemu Shui Qing Lagi
43
Melahap Buah Apel Hitam
44
Hari Pertandingan
45
Tantangan Konyol
46
Berakhirnya Daftar Murid Teratas
47
Melawan Murid Peringkat Pertama
48
Kekesalan Shui Niao
49
Menjadi Yang Pertama
50
Identitas Ibunya Zhao Yusi
51
Teknik Penguatan Tubuh
52
Tiba Di Paviliun Murid Dalam
53
Menjadi Murid Penatua Song
54
Murid Inti Terlemah
55
Memurnikan Tubuh Dan Membentuk Tulang
56
Membela Shan Yuze
57
Melawan Murid Dalam
58
Memenangkan Taruhan
59
Pelajaran Dari Penatua Song
60
Mulai Dilatih Penatua Song Gui
61
Situasi Klan Lei
62
Kekacauan Di Kota Sichuan
63
Kekuatan Baru Lei Tian
64
Membuat Tujuh Tubuh Ilusi
65
Nasib Kang Tao Gwe
66
Sikap Cuek
67
Token Akademi Kekaisaran Qin
68
Kemarahan Penatua Mu Chen
69
Situasi Yang Memanas
70
Lei Tian Melawan Penatua Mu Chen
71
Memasuki Ranah Pendekar Dewa
72
Melepaskan Dengan Bangga
73
Simbol Ketua Sekte Belati Merah
74
Lei Tian Turun Gunung
75
Bertemu Kembali Dengan Gong Dun
76
Kharisma Lei Tian
77
Naga Air
78
Sikap Liu Shuai
79
Kejadian Tidak Terduga
80
Paviliun Ungu
81
Menaklukkan Senjata Spiritual
82
Berasal Dari Sekte Yang Sama
83
Merasa Dikerjai
84
Anggota Sekte Serigala Hitam
85
Berita Yang Keliru
86
Liontin Air Abadi
87
Rencana Penyerangan
88
Kepanikan Patriark Liu
89
Kerinduan Zhao Yusi
90
Kemunculan Lei Tian
91
Pertarungan Pembuka
92
Dimulainya Sesuatu Yang Besar
93
Keputusasaan Tetua Sekte Serigala Hitam
94
Kekalahan Patriark Bho Chah
95
Bertindak Nekad
96
Musnahnya Sekte Serigala Hitam
97
Kepanikan Lei Dong
98
Keakraban Zhao Yusi Dan Lei Tian
99
Ketidakhadiran Lei Tian
100
Kemunculan Fei Hung
101
Keputusasaan Klan Lei
102
Menyelesaikan Dendam Masa Lalu
103
Menghabisi Para Pengkhianat
104
Keberadaan Pendekar Tingkat Abadi
105
Menyusun Rencana
106
Kedatangan Patriark Liu
107
Kepergian Lei Tian
108
Cerita Tentang Lei Tian Yang Sesungguhnya
109
Panglima Perang Wanita Yang Kejam
110
Tiba Di Gerbang Timur
111
Kembali Menerobos
112
Bertemu Shio Mei
113
Kekesalan Jenderal Shen Hua
114
Perubahan Situasi
115
Teknik Tubuh Ilusi Tingkat Sempurna
116
Kemenangan Yang Di Depan Mata
117
Shio Mei Yang Sebenarnya
118
Seorang Saksi Mata
119
Kabar Duka Lei Tian
120
Kondisi Tubuh Istimewa
121
Berduka Untuk Lelaki Yang Sama
122
Leluhur Akong
123
Rahasia Belati Merah
124
Ulah Konyol Patriark Sekte Belati Merah
125
Keutamaan Tulang Naga
126
Benci Jadi Cinta
127
Kepercayaan Liu Shuwan
128
Perkembangan Baru
129
Pemberontakan Shio Mei
130
Pemberontakan Shio Mei (2)
131
Pemberontakan Shio Mei (3)
132
Nasib Zhao Yusi
133
Memasuki Ranah Keabadian
134
Jiwa Pedang Spiritual
135
Menyelamatkan Putri Qin Qian
136
Rencana Jahil Kakek Akong
137
Melakukan Kultivasi Ganda
138
Malam Yang Panjang
139
Hubungan Istimewa
140
Berjalan Bersama
141
Menuju Sekte Perisai Api
142
Keinginan Patriark Sekte Perisai Api
143
Kecemburuan Zu Feng
144
Kemunculan Leluhur Sekte Perisai Api
145
Sikap Zu Kai
146
Ingin Jalan-jalan Bersama
147
Nasib Li Yifei
148
Mempelajari Kitab Pengobatan
149
Ramuan Peningkat Tenaga Dalam
150
Bertemu Di Ibukota Dalam Lima Hari
151
Keahlian Sastra Lei Tian
152
Sebuah Pengakuan
153
Ditemani Khu Ching
154
Aksi Heroik Khu Ching
155
Tiba di Paviliun Ungu
156
Lei Tian Masih Hidup?
157
Kabar Bahagia
158
Kegemparan Paviliun Murid Dalam
159
Aura Persaingan Putri Qin Qian
160
Kebahagiaan Zu Sanfeng
161
Menunggu Kekacauan
162
Kehancuran Sekte Teratai Ungu
163
Satu Orang Pendekar Keabadian Tewas
164
Tubuh Khusus Li Yifei
165
Kekuatan Karekteristik Es
166
Sikap Keras Kepala
167
Kecurigaan Yun Zixin Dan Shan Yuze
168
Keinginan Qin Qian
169
Keadaan Yang Ambigu
170
Senangnya Dalam Hati
171
Identitas Lei Tian Mulai Terbuka
172
Pernikahan Zhao Yusi
173
Berjumpa Lei Tian
174
Keterkejutan Zhao Yusi
175
Kemarahan Qin Qian
176
Kemunculan Yang Mi
177
Pertarungan Yang Mi Vs Lei Tian
178
Satu Lagi Binasa
179
Kekuatan Lain
180
Menguasai Akademi Kekaisaran
181
Bunga Alphine
182
Bakat Terpendam
183
Mulai Meningkatkan Kekuatan
184
Kejutan Untuk Kaisar Qin Lau
185
Sejarah Baru
186
Tidak Dapat Dihindari
187
Keterkejutan Para Pendekar Keabadian
188
Lei Tian Terluka
189
Memasuki Ranah Puncak Pendekar Keabadian
190
Kematian Fei Zhiwu
191
Akhir Yang Bahagia (TAMAT)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!