Bab 4

Dio membuka kunci pintu apartemen sambil satu tangannya menopang tubuh Ayu agar tidak jatuh. Setelah pintu terbuka Ia membawa Ayu masuk lalu mengunci pintu kembali.

Di jatuhkannya tubuh Ayu di atas tempat tidur. Ia juga berbaring di samping Ayu. Capek juga ternyata. Bruk. Tangan Ayu kembali memeluk dan mengelus dadanya.

Dio mencoba menguatkan imannya. Ia menaruh balik tangan Ayu namun saat Ia menghadap Ayu dilihatlah dress merah maroon Ayu yang tersingkap. Kulit Ayu yang putih mulus membuat jiwa lelakinya bangkit.

Dio ingin berbalik badan namun Ayu kembali memeluknya. Dio menatap wanita cantik di sampingnya. Cantik.

Mata Dio mulai gagal fokus saat melihat belahan dada Ayu yang terlihat. Mulus. Tangan Dio perlahan menyentuh dada Ayu. Dio masih sadar, tidak begitu mabuk. Ia sadar akan perbuatannya.

Dio menyentuh bibir ranum Ayu yang memerah. Diciumnya pelan. Entah apa yang Ayu pikirkan namun ternyata Ayu yang mabuk membalas ciumannya. Nafsunya makin membara. Toh tidak ada salahnya one night stand dengan orang yang ditemui di diskotek. Mereka melakukannya atas senang sama senang.

Dio baru pertama kali melakukannya. Biasanya Ia bisa menahan diri saat pacarnya Sheila menggodanya beberapa kali. Namun kali ini Ia menyerah pada hawa nafsunya.

Rasanya mencium Ayu tidak akan pernah habis. Setiap jengkal tubuh Ayu Ia nikmati tak pernah puas. Sampai akhirnya Ia pun menyatukan tubuh mereka berdua.

Terdengar suara Ayu melenguh pelan. Membuat Dio makin yakin melakukannyA. Dio pun menyetubuhi Ayu sampai semua nafsunya tersalurkan. Setelah selesai Dio pun berbaring di samping Ayu.

Atu masih mabuk tidak sadar apa yang sudah terjadi. Dio mengangkat tangannya hendak mengusap pipi Ayu. Dio terkaget saat melihat ada noda darah di tangannya.

Dio langsung duduk dan membuka selimut yang menutupi tubuhnya dan Ayu. Shitt. Ternyata Ayu masih perawan. Dan Dio yang telah merenggut keperawanannya.

*******

Ayu

Aku masih mengusap air mata yang sejak tadi tak berhenti mengalir. Mama Dio bahkan membuatkan teh manis hangat untuk menengkanku. Kami masih menunggu Dio yang sejak tadi di kamar mandi.

"Rumah Ayu dimana?" Papa Dio mulai menginterogasiku.

"Di daerah Cibubur, Om." jawabku sambil meminum air teh hangat yang disediakan Mama Dio. Aku putuskan untuk tidak menangis lagi. Masih banyak masalah yang akan aku hadapi ke depannya.

"Kamu kerja atau masih kuliah?"

"Kerja Om."

"Hmm.. bagus. Om kira kamu masih anak kuliah. Kamu sering ke diskotek?" pertanyaan Papa Dio mulai menjurus ke kejadian semalam.

"Belum pernah, Om. Semalam baru pertama kalinya aku ke diskotek. Itu juga karena ada acara kantor." aku jawab dengan jujur karena memang begitu keadaannya.

Papa Dio terlihat sedang berpikir. Entah apa yang dipikirkannya. Satu yang pasti, hal tersebut bukan sesuatu yang baik untukku karena apa yang sudah kualami.

Terlihat Dio sudah keluar dari kamar mandi. Ia mengenakan kaus berkerah warna hitam dan celana jeans. Terlihat segar sehabis mandi walau wajahnya masih agak bengkak karena bekas ditampol Papanya dan juga tamparan dariku yang lumayan kencang.

"Ayo kita ke rumah kamu, Yu. Dio harus mempertanggungjawabkan semua perbuatannya sama kamu." Papa Dio lalu berdiri. "Cepat, Dio! Kita pergi naik mobil Papa saja!"

Perintah Papa Dio laksana titah Yang Mulia Raja, tidak bisa dibantah oleh siapapun. Dio pun menuruti kemauan Papanya. Dengan digandeng oleh Mama Dio aku berjalan mengikuti mereka sampai ke parkiran mobil di basement.

Mobil Alphard milik Papa Dio sudah terparkir di parkiran. Papa Dio duduk di kursi supir dan Dio di sampingnya. Sementara aku dan Mama Dio duduk di belakang.

Aku tidak tahu apa rencana Papa Dio. Aku hanya menunduk diam dan sesekali menatap pemandangan di luar jendela. Perjalanan dari tengah kota ke pinggiran Jakarta berlangsung agak lama dikarenakan macet.

Hari sabtu pagi. Saat keluarga pergi jalan-jalan menikmati hari libur. Semua mobil yang biasanya terparkir manis di garasi pun dikeluarkan. Jadilah macet yang berkepanjangan.

Air mataku sudah kering sekarang. Percuma aku menangisi terus nasib yang sudah terlanjur menimpaku. Aku harus siap menghadapi kenyataan terburuk.

Yang aku paling pikirkan adalah bagaimana mengatakan semua ini pada Dewa, pacarku. Apa Dewa mau menerimaku yang tidak suci lagi? Apa Dewa akan tetap menikahiku?

Aku sadar diri, jika Dewa memang tidak mau menerimaku, aku bisa apa?

Aku yang asyik dengan pikiranku tanpa sadar kalau mobil yang kutumpangi sudah sampai di depan rumah. Terlihat Papa sedang memandang heran dengan mobil yang berhenti di depan rumahnya. Mobil mewah pula.

Papa Dio membuat seat beltnya lalu turun dari mobil. Mama Dio mengikutinya. Aku juga turun dan terakhir Dio. Terlihat gurat keraguan di wajah Dio. Namun tatapan membunuh Papanya membuatnya ciut nyali.

Tanpa diperintah Ia pun berjalan mengikutiku dan kedua orang tuanya masuk ke dalam rumah.

"Ayu? Kok kamu baru pulang Nak? Semalaman Papa sama Mama nungguin kamu. Papa pikir kamu kemana. Itu siapa Yu?" pertanyaan Papa yang beruntun tak bisa aku jawab. Air mataku kembali menetes.

"Kita masuk dulu ya Pa ke dalam." Aku mengajak Papa dan keluarga Dio masuk ke dalam rumah.

"Silahkan duduk Om...Tante.."

Mama yang melihat ada tamu tidak dikenal datang bersamaku merasa heran. Siapakah mereka? Aku lalu menyuruh Mbak Ida asisten rumah tanggaku menyediakan minuman.

"Sebelumnya saya mau memperkenalkan diri. Nama saya Putra Laksana. Ini istri saya Dewi dan putra saya Dio." Papa Dio memperkenalkan dirinya pada Papa.

"Saya Ridwan dan ini istri saya Ani. Ada maksud apa ya Bapak Putra dan keluarga datang kesini?" Papa langsung to the point agar rasa penasaran dalam dirinya terjawab segera.

"Jadi begini. Semalam kedua anak kita tidak sengaja bertemu di diskotek dan saling berkenalan. Ternyata mereka malah mabuk bersama." Papaku langsung matanya melotot ke arahku. Aku menunduk ketakutan. "Dan tanpa mereka sadari ternyata mereka melakukan hubungan suami istri saat mereka mabuk semalam."

"Apa? Ayu! Benar yang dikatakan Pak Putra?" suara Papa yang bercampur marah membuat aku takut. Aki hanya sanggup menganggukan kepala saja.

"Jadi.. Ayu.. ya Tuhan Nak... Kenapa kamu sampai melakukan hal itu sebelum menikah. Kenapa kamu sampai mabuk nak?" Mama lalu menangis tersedu-sedu. Suara tangisnya sangat menyayat hatiku. Aku pun ikut menangis karena tak tahan melihat Mama sedih.

"Ma... Pa... maafin Ayu..." kuucapkan kata maaf dengan suara bergetar.

"Lalu bagaimana dengan anak saya? Dia yang sudah kami jaga sejak kecil, sudah rusak dalam waktu semalam. Bagaimana nasib anak kami kelak?" Papa pun tak kuat menahan emosi dan tangisnya.

"Kami sekeluarga meminta maaf atas apa yang terjadi. Bapak tidak perlu khawatir, kami bersedia bertanggung-jawab atas semuanya." kata Pak Putra dengan tenang. Ia sudah tidak semenyeramkan tadi lagi. Kali ini Ia bertindak dengan bijak dan meredam segala emosi yang ada.

"Bertanggung-jawab dengan cara apa? Anak Bapak enak laki-laki itu tidak ada bekasnya, namun anak saya perempuan tentulah meninggalkan bekas." kata Papa dengan emosi.

Pak Putra menarik nafas dalam. Ia sudah mempertimbangkan semuanya. Hanya dengan cara inilah masalahnya akan selesai. "Mari kita nikahkan kedua anak kita, Pak."

Keputusan yang sejak tadi aku pertanyakan akhirnya terjawab sudah. Menikah? dengan Dio? Aku?

Terpopuler

Comments

𝒩𝓎ᷱ𝑜ͥ𝓃ᷤ𝓎ͤ𝒶 𝑀𝑒𝓃𝑒𝑒𝓇

𝒩𝓎ᷱ𝑜ͥ𝓃ᷤ𝓎ͤ𝒶 𝑀𝑒𝓃𝑒𝑒𝓇

yalah
emangnya apa lagi selain menikahkan mereka sbg bentuk tanggung jawab atas dosa yg sudah terlanjur mereka buat😶

2023-11-01

1

Ervin ˢᵘᵈᵃʳᵗᵃ 𝐙⃝🦜

Ervin ˢᵘᵈᵃʳᵗᵃ 𝐙⃝🦜

keren bijak

2023-10-09

1

Lina aja

Lina aja

lanjut

2023-10-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Attention
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 31
33 Bab 32
34 Bab 33
35 Bab 34
36 Bab 35
37 Bab 36
38 Bab 37
39 Bab 38
40 Bab 39
41 Bab 40
42 Bab 41
43 Bab 42
44 Bab 43
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 46
48 Bab 47
49 Bab 48
50 Bab 49
51 Bab 50
52 Bab 51
53 Bab 52
54 Bab 53
55 Bab 54
56 Bab 55
57 Bab 56
58 Bab 57
59 Bab 58
60 Bab 59
61 Bab 60
62 Bab 61
63 Bab 62
64 Bab 63
65 Bab 64
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
80 Bab 79
81 Bab 80
82 Bab 81
83 Bab 82
84 Bab 83
85 Bab 84
86 Bab 85
87 Bab 86
88 Bab 87
89 Bab 88
90 Bab 89
91 Bab 90
92 Bab 91
93 Bab 92
94 Bab 93
95 Bab 94
96 Bab 95
97 Bab 96
98 Bab 97
99 Bab 98
100 Bab 99
101 Bab 100
102 Epilog
103 Epilog
104 Epilog
105 Bermuka Dua
106 Cinta Setelah Perceraian
107 Delima
108 Novel Baru
109 JENAKA
110 Novel Selanjutnya
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Attention
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 31
33
Bab 32
34
Bab 33
35
Bab 34
36
Bab 35
37
Bab 36
38
Bab 37
39
Bab 38
40
Bab 39
41
Bab 40
42
Bab 41
43
Bab 42
44
Bab 43
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 46
48
Bab 47
49
Bab 48
50
Bab 49
51
Bab 50
52
Bab 51
53
Bab 52
54
Bab 53
55
Bab 54
56
Bab 55
57
Bab 56
58
Bab 57
59
Bab 58
60
Bab 59
61
Bab 60
62
Bab 61
63
Bab 62
64
Bab 63
65
Bab 64
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78
80
Bab 79
81
Bab 80
82
Bab 81
83
Bab 82
84
Bab 83
85
Bab 84
86
Bab 85
87
Bab 86
88
Bab 87
89
Bab 88
90
Bab 89
91
Bab 90
92
Bab 91
93
Bab 92
94
Bab 93
95
Bab 94
96
Bab 95
97
Bab 96
98
Bab 97
99
Bab 98
100
Bab 99
101
Bab 100
102
Epilog
103
Epilog
104
Epilog
105
Bermuka Dua
106
Cinta Setelah Perceraian
107
Delima
108
Novel Baru
109
JENAKA
110
Novel Selanjutnya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!