Sosok di balik Jubah

*Author POV

Malam semakin larut, membuat Dita melanglang buana dalam mimpinya. Ia tak sadar akan bahaya yang datang menemuinya. Tidurnya semakin nyenyak, terbukti dari suara dengkuran yang lumayan berisik untuk dengkuran seorang perempuan.

Dari bawah kolong tempat tidur, seseorang yang tak tampak wajahnya melirik ke atas, membenarkan jubah hitam yang ia kenakan. Ia mulai merayap, keluar dari kolong tempat tidur setelah bersembunyi beberapa saat di sana.

Orang misterius dengan jubah ini perlahan beranjak, muncul tepat di bagian kepala Dita. Kehadirannya tersamarkan oleh gelap, karena ia pun memilih warna jubah serupa dengan kegelapan.

Sosok aneh ini tersenyum hingga giginya terlihat, dan ia mulai mengangkat kedua tangan yang sedang menggenggam pisau hingga melewati kepalanya.

Di ayunkan pisau tersebut ke arah Dita yang sedang terlelap dan....

Jleb!!!

Pisau itu menancap ke bantal, tepat ketika Dita membuka mata dan menghindar dengan cepat. Dita terkesiap, melihat mata pisau yang berkilauan kini berada di samping wajahnya.

Ia menengadah ke atas, ketika pisau itu kembali di tujukan padanya. Dita beranjak cepat, berguling ke depan, diikuti si sosok berjubah yang melayangkan pisau ke sisi kanannya, bermaksud menebas apa pun yang berada di dekatnya.

Rambut Dita yang panjang menyibak ketika ia bergerak, membuat ujungnya tersayat oleh pisau yang nyaris mengenai punggungnya. Rambutnya berterbangan.

Gadis ini berdiri di atas kasur, melayangkan tendangannya ke sosok di kamarnya. Si jubah melompat mundur, tapi dirinya terdesak di dekat dinding karena ukuran kamar yang sempit tetapi memanjang.

Dita menerjang, mengayunkan kepalan tangan ke si jubah yang terdesak, tapi pukulannya meleset, karena di jubah menghindar dengan menelengkan kepalanya ke arah yang berlawanan.

Si jubah ini melingkarkan tangannya ke lengan Dita yang masih terpaku di dinding. Ia mengunci Dita dari samping lalu memutar pisau yang ada di jemarinya. Pisau berputar, dan terhenti ketika mata pisau mengarah ke tubuh Dita.

Di layangkan pisau tersebut lagi dan lagi, membuat napas Dita berderu karena ia tak dibiarkan istirahat sekejap pun.

Dita meringis, membalas cengkraman si orang misterius sebagai pegangannya, lalu menapakkan kakinya ke dinding, menjadikan dinding tumpuannya berpijak. Tubuhnya berputar ke depan, membuat si jubah hitam yang terkunci di tangan Dita, terguling dan terhempas ke lantai dengan siku Dita yang bersiap menghantamnya.

Tapi tiba-tiba saja, kaki si jubah terangkat, membuat Dita terbelalak ketika menyadari kalau lehernya kini menjadi sasaran kuncian.

"Argh!!" Dita menggeram, saat cekikan kuat terasa melilit lehernya.

Si jubah menarik leher Dita ke arahnya, membuat Dita terkunci di antara selangkangannya. Ia memutar tubuhnya, membuat Dita yang terjepit, terhempas dalam posisi telungkup.

Si jubah ini duduk dengan kaki menyila, dimana punggung Dita adalah tumpuan tempat duduknya. Ia kembali mengayunkan pisau yang sejak tadi tak terlepas dari genggamannya.

"Brengs*k lu! Beraninya ganggu waktu tidur gue!!" geram Dita sambil meletakkan dua tangannya di lantai, seolah berada dalam posisi push up. Si jubah terdiam, ketika merasakan tubuhnya terangkat dari lantai seiring dengan tubuh Dita yang kian bangun.

"Gue baru aja mimpi jadi bidadari yang hidup bahagia di surga, sambil naik Pramadi terbang, huaaaaa!!" Dita memekik, bak monster yang sedang mengeluarkan api. Ia marah sekali karena mimpi indahnya harus hancur karena ia terbangun dari tidur.

Di angkatnya tubuh si jubah, seperti adegan smack down di tv. Ia bersiap membanting si jubah ke lantai, dan...

Draaaak!!!

Si jubah menapak sempurna di lantai, membuat Dita mengeratkan giginya karena kesal.

"Bedeb*h lu!! Tunjukin muka lu!! Berani banget nyerang orang yang lagi enak-enak tidur!! Benar-benar gak bisa di maafkan!!" pekiknya sambil memasang kuda-kuda bertarung.

Si jubah pun melakukan hal yang sama. Ia memasang kuda-kuda bertarung dengan pisau yang ia genggam di depan wajahnya.

Dita melirik ke arah kaki si jubah, kuda-kuda itu bertumpu pada satu sisi yang lebih kuat untuk bertahan dan satu sisi lagi bersiap untuk menyerang. Dita mengernyit, merasa kenal dengan kuda-kuda si jubah hitam.

"Kuda-kuda pertahanan keluarga Vilhgasth'anhm?" gumam Dita dalam hati, sambil melirik kakinya sendiri. "Berarti sosok di balik jubah ini satu ras dan satu keluarga denganku??" batinnya lagi.

Karena Dita melamun, si jubah maju terlebih dahulu dan melayangkan pukulan dan sabetan pisau ke arah Dita. Dita berusaha menghindar, sambil beberapa kali membalas serangannya.

Mereka saling hantam, hingga tubuh mereka saling terpental berjauhan. Dita beranjak usai menghantam meja, dan si jubah juga beranjak usai tubuhnya menghantam dinding.

Dita meringis, merasakan rasa sakit di bagian perutnya. Si jubah memasang kuda-kuda lagi, kali ini pisau tak berada di depan wajahnya, melainkan di sisi kanan dengan tangan terbuka lebar. Kaki si jubah kini sejajar, terbuka selebar pundaknya.

Dita tersentak kala menyadarinya. "Itu.. Kuda-kuda keluarga DwuosGasth'anhm?! Jadi, dia bukan berasal dari keluarga Vilhgasth'anhm?! Tapi, bagaimana bisa, seseorang memiliki ciri khas gaya bertarung dari keluarga lain?" batinnya lagi.

Ras DwuosGasth'anhm memiliki ciri khas bertarung seperti menari, mereka menggabungkan keindahan dan kekuatan sejati.

Dita tersentak ketika si jubah menyerang, mereka berhadapan dalam jarak yang lumayan dekat, dan ketika Dita hendak menyerang, tiba-tiba saja si jubah melompat lalu melakukan tendangan tiga sisi. Dita yang tak sempat menghindar, hanya mampu menangkis serangan. Serangan pertama dipundak sebelah kanan mampu di tangkis, serangan kedua di pundak sebelah kiri pun mampu di tangkis. Serangan ketiga, Dita bersiap menangkis ketika kakinya di arahkan ke sisi kanan wajahnya.

Dita membentuk pertahanan, dengan menyilangkan tangan ke sisi kanan wajahnya, tapi tiba-tiba saja...

Mata Dita terbelalak, saat tendangan itu mendadak berganti ke arah atas.

Dugh!!!

Wajah Dita mengenai ujung sepatu dari si jubah, membuat sela bibirnya terluka meski Dita sempat menghindar dengan mundur satu langkah.

Dita tersenyum sambil menjilati bekas darah yang keluar dari sela bibirnya. Ia menatap lawannya sambil menyeringai. "Kuda-kuda ras Vilhgasth'anhm, gaya bertarung ras DwuosGasth'anhm dan yang terakhir, tendangan melayang dan tipuan? Hehe, itu.. Berasal dari ras Dicth'anhm. Jadi, siapa si brengs*k tanpa jati diri bertarung ini?" tanya Dita dengan mata yang terbuka lebar.

Si jubah hanya berdiri kaku, ia tak bergeming dan tak menjawab sedikit pun. Ia kembali memasang kuda-kuda ke arah Dita, bersiap untuk menerima serangan atau menyerang.

"Si penyusup b*bi, itu kuda-kuda ras MeyhiGasth'anhm tahu!!" ujar Dita, seolah sudah kehabisan kesabaran dengan orang yang ada di hadapannya.

"Kali ini bakal gue tunjukin, gimana serangan mematikan dari ras kami." ucapnya sambil membungkuk lurus, rata dengan tubuh bagian belakangnya.

Ia menghentakkan satu kakinya, menendang lurus ke atas, membuat si jubah mundur karena terdesak. Ketika si jubah mengangkat kepala, ia tersentak saat lampu kamar menyala, dan Dita menghilang dari hadapannya.

Ia menoleh sekeliling, namun tak disangka-sangka, Dita muncul di tempat yang tak terduga.

"Nyari gue ya?" tanyanya sambil meletakkan kepalanya di pundak si jubah. Si jubah terkejut, tapi tak di sangka-sangka pula, si jubah mampu beralih, membuat Dita terkejut karena baru kali ini serangan cepatnya bisa di baca orang lain.

Meski begitu, si jubah memiliki titik hindar yang lemah. Dita mengayunkan kaki, hingga satu serangan ini membuat si jubah tersungkur. Dita langsung mengunci kedua lengan si jubah, membuatnya yang jatuh tersungkur melepaskan senjata yang sejak tadi ia genggam.

Dita terkesiap, ketika merasa kenal dengan wewangian dari rambut si jubah.

"G.. Gak mungkin, kan?" ucapnya tak percaya.

Si jubah berusaha memberontak, tapi Dita yang menindih tubuh bagian belakangnya tak bergeming. Di tekan Dita kepala si jubah ke bawah, hingga pipinya menyentuh lantai.

Satu tangan Dita yang menekan kepala itu bergetar, ia gugup sebelum membuka jubah dan mengetahui siapa sosok di baliknya.

Ketika Dita menarik si jubah, tampak rambut hitam berkilau dan tatapan tajam dari si pelaku yang menyusup di kamarnya.

"Elu..." gumam Dita terperangah. "Tuan Suro Kesdicth'Anhm?" lanjutnya dengan suara yang gemetaran.

"Cih, menjauh kamu dari tubuhku!" geram Suro.

"Kenapa.. Kenapa elu mau ngebunuh orang yang mengabdikan diri buat lu sendiri?"

*Author POV End

Bersambung....

Terpopuler

Comments

Zaidun Hisan

Zaidun Hisan

semangat yaaaa authoor
maap telat bacanya😅
tapi insya allah pasti saya baca
karna saya suka karya authoor

2023-09-16

0

Isnaaja

Isnaaja

salah lagi tebakanku😁

2023-09-10

1

Isnaaja

Isnaaja

wah jadi curiga kalau si jubah si pria misterius di toilet

2023-09-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!