"Cin, bangun! Siap-siap!* terdengar suara Billi dari balik pintu. Cinthia yang semaleman menangis dan setelah itu tertidur, menggeliat di atas kasurnya. Cinthia membuka matanya bersamaan dengan membuka ingatannya kalau hari ini dia bakal ditunangin ala zaman Siti Nurbaya.
Cinthia cuma bisa pasrah. Cinthia berharap kalau calon tunangannya nggak jelek-jelek banget dan yang paling penting sayang sama dirinya. Cinthia juga berusaha buat menghilangkan Rais dari benaknya untuk yang ke-2 kali. Sekarang, udah nggak ada hubungan apa-apa antara Cinthia dengan Rais .
Cinthia bangun dari tempat tidurnya dan mengambil handuk yang tergantung di tempat gantungan handuk. Setelah itu, Cinthia masuk ke kamar mandi, mengguyur tubuhnya dengan air yang memancar dari shower kamar mandinya.
Cinthia nggak bisa tidur selama perjalanan. Nggak biasanya Cinthia nggak tidur di mobil. Dari tadi, pandangannya menerawang ke jalanan. Sampai di rumah kakeknya pun Cinthia masih bengong di mobil.
Billi yang udah bangun dari tidurnya, menepuk pundak adiknya itu untuk menyadarkannya dari lamunannya.
"Dah nyampe. Turun gih..." ucap Billi sambil turun dan membantu Mamanya membawa makanan dan barang-barang masuk ke dalam. Papa Wisesa setelah memarikirkan mobilnya, langsung masuk dan menyalami semua orang satu persatu.
Cinthia turun dari mobil dan membantu Billi serta Mama Wisesa membawa barang-barang masuk ke dalam. Setelah meletakkan barang-barang, Cinthia, Billi dan Mama Wisesapun menyalami semua keluarga.
"Wah...Cinthia selamat,ya! Udah tunangan aja nih...Nggak kerasa, udah gede." kata salah satu tantenya.
*Iya...Billi kapan? Masa kalah sama Cinthia?"
" Tenang tante! Udah ada kok calonnya!*ucap Billi sambil tertawa.
"Cin, salam sama kakek sana." ucap Mama Wisesa yang langsung dilaksanakan Cinthia.
Cinthia pergi ke tempat kakeknya dan menyalaminya. Kakeknya tidak berkata banyak padanya, hanya mengelus kepala Cinthia dengan sayang. Setelah itu, Cinthia duduk menyendiri, pasrah pada keadaan. Cinthia nggak tahu harus berfikir apa dan melakukan apa.
Cinthia menoleh ke arah dapur. Terlihat olehnya Billi sedang menelfon. Dari ekspresi wajah Billi yang selalu tersenyum dapat disimpulkan kalau Billi lagi telfon-telfonan sama Shaffaq.
Cinthia menarik nafas panjang. Cinthia mengingat-ingat masa lalunya dengan Rais . Saat pertama kali mereka ketemu, saat Rais jemput dia ke sekolah, saat Rais menemukan dirinya di Tanah Kusir, segala kejadian yang berhubungan dengan Rais , Cinthia putar kembali dalam benaknya. Kalau saat itu sepi nggak ada orang, Cinthia bakal nangis mengingat semua itu.
Tiba-tiba semua orang menuju pintu depan. Cinthia yang penasaran ikut-ikutan ke pintu depan. Dilihatnya banyak orang yang datang sedang menuju rumah kakeknya.
"Wah, calonnya udah dateng tuh!" kata salah satu tante Cinthia. Cinthia yang mendengarnya, kehilangan minat buat melihatnya. Dia langsung duduk ke tempat semula.
Semua orang saling berjabat tangan dan masuk ke dalam ruangan satu persatu. Dari tempat duduknya, Cinthia memperhatikan satu persatu orang yang masuk. Mau nggak mau dia penasaran juga dengan calon tunangan pilihan kakeknya itu. Tapi, setelah semuanya duduk, Cinthia sama sekali tidak melihat orang yang masih muda. Semuanya bapak-bapak dan seorang kakek yang langsung mengobrol dengan kakeknya. Nggak mungkinkan Cinthia tunangan ama om-om apalagi kakek? Amit-amit...
"Mohon maaf, Rais nya masih di jalan. Macat katanya." ucap salah seorang bapak dari calon laki-laki. Cinthia segera menoleh ke arah bapak-bapak tersebut karena terkejut mendengar kata Rais dari bapak tersebut.
Rais ? Ah! nggak mungkin, diakan udah punya tunangan juga. Jadi, nggak mungkin itu dia, pikir Cinthia. Tiba-tiba, sekali lagi kepala semua orang menoleh keluar begitu pula Cinthia. Terlihat sebuah motor datang parkir di depan rumah. Cinthia tidak bisa melihat dengan jelas pengendaranya. Tapi, motornya...
Si pengendara melepaskan helmnya dan masuk ke dalam. Si pengendara menyalami semua oarang yang ada di dalam.
"Maaf saya telat, macet di jalan."
"Nggak pa-pa kok. Yuk acaranya dimulai saja." kata omnya Cinthia yang menadi MC.
Semua orang duduk, begitu juga si calon tunangan. Perlahan, Cinthia bisa melihat wajah calon tunangannya itu.
"Baiklah...bapak-bapak, ibu-ibu..."
"Rais ?!" teriak Cinthia sambil berdiri dari tempat duduknya. Semua orang menoleh ke arah Cinthia termasuk si calon tunangan yang ternyata memang benar Rais itu, kaget namanya dipanggil keras begitu. Rais langsung menoleh dan ikut-ikutan berdiri. Sambil cengar-cengir idiot, Rais mendekati Cinthia. Melihat cengiran idiot Rais , Cinthia ingat ucapan-ucapan Rais semalam ditelfon.
"Jadi, tunangan yang jelek, gendut, bawel, cerewet itu siapa?!" tanya Cinthia jutek abis.
"Ya...pikir aja sendiri. Punya otakkan?*ucap Rais tanpa rasa bersalah sama kali. Terdengar suara cekikikan dari belakang. Terlihat Billi berusaha untuk menyembunyikan suata tawanya.
"Oohh...jangan bilang kalau..."
"Ya, begitu, Cin. Kakekku itu tetangganya kakek kamu. Aku yang minta kakek buat ngejodohin kita ditambah sedikit kerjasama sama Billi dan orang tua kamu." ungkap Rais . Cinthia memandang Rais , nggak terasa air mata jatuh dari pipinya.
"Cin? Kok nangis? Cin?"
Rais memegang bahu Cinthia, panik. Dia kaget Cinthia tiba-tiba kok nangis.
"Cin, maaf deh..."
Tiba-tiba, Cinthia langsung memeluk Rais . Sedikit terkejut Rais ketika Cinthia memeluknya. Dengan tersenyum tulus, Rais balas memeluk Cinthia. Semua orang yang ada di ruangan sedikit terpana oleh adegan tak terduga itu.
"Ehm...baiklah acara segera dimulai" ujar omnya Cinthia sebagai MC. Rais dan Cinthia kaget dan segera melepaskan diri dari pelukan masing-masing. Semua orang yang terpesona pun kembali tersadar .
Finally, acara pertunangan Rais dan Cinthia berlangsung dengan baik. Setelah pertukaran cincin, keduanya saling memandang. Keduanya sama-sama mengingat hal-hal yang bodoh yang sudah mereka lewati. Mulai dari saat Rais jemput Cinthia di sekolah tapi Cinthia udah pulang dan dengan bodohnya Cinthia balik lagi cuma buat ketemu Rais . Saat Cinthia melihat Rais pelukkan ama Neta, saat Rais menemukan Cinthia yang kabur di Tanah Kusir, saat Putra meresmikan mereka jadian dan banyak lagi kenangan lain yang bener-bener amazing yang telah mereka berdua alami.
Akhirnya kepahitan yang telah mereka rasakan tidak sia-sia. Karena sekarang sudah tidak ada penghalang lagi bagi mereka. Semuanya berjalan lancar...Rais ...Cinthia...forever...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
Lost in Peace afm
Haiiii~ semoga terhibur dengan ending SAIPW ya ❤️. Terimakasih atas saran kritik subscribe love semuanya pokoknya. Jadi semangat untuk selesaiin novel yang masih di garap. Makasih semuanya ~
2023-09-16
0