Part 3

"Jadi, tolong ceritain siapa itu Rais? Gimana kenalannya? Dan kenapa lo tiba-tiba turun dari mobil gue dan balik lagi ke sekolah?" tanya Gaudy selayaknya polisi yang sedang menginterogasi pelaku supaya mengaku.

Hari itu adalah hari Sabtu dan Senin depan ujian semester pertama sudah dimulai. Sesuai rutinitas mereka, setiap hari Sabtu sebelum ujian, Yama, Gaudy, Cinthia dan Urdha membahas soal-soal seputar IPA seperti matematika, Fisika, Kimia dan Biologi yang akan mereka bertiga kerjakan dan tanyakan kepada orang yang sangat rajin mengikuti les jeng...jeng...jeng URDHA PERDANA!!! Sabtu itu jadwalnya rumah Cinthia yang menjadi tempat belajarnya anak-anak. Dan kebetulannya lagi, Gaudy, Urdha dan Yama bisa mengorek informasi tentang Cinthia yang lagi banyak misteri dan rahasia-rahasia yang belum diberitakannya kepada mereka. Karena Cinthia berada di rumahnya sendiri, dia nggak bisa kabur kemana-mana. Ho...ho...ho...dasar teman-teman yang berotak busuk.

"Woy! Cin! Jangan diem aja! Jelasin donk ke kita semua!" kata Yama sambil memasukkan segenggam keripik singkong ke dalam mulutnya. Cinthia yang sudah terpojokkan oleh todongan teman-temannya itu hanya diam saja. Cinthia berpura-pura serius mengerjakan soal yang ada di hadapannya. Dengan suara yang teramat pelan, dia bertanya ke pada Urdha mengenai soal tersebut. Tapi, seperti yang lain, Urdhapun ingin tahu tentang Rais. Bagi mereka, Rais adalah sosok misterius yang membuat Cinthia bertindak aneh kemarin.

Cinthia menarik nafas dalam-dalam dan kembali mencoba mengerjakan soal di depannya sebisa mungkin, semampu dirinya.

"Cin, kan lo sendiri yang bilang bakal cerita tentang hal ini ke kita semua hari Sabtu." Gaudy mecoba membujuk Cinthia. Cinthia melepaskan pandangan dari soal-soalnya berganti memandangi teman-temannya yang penasaran satu persatu. Cinthia merasa dirinya kalah 3:1, Cinthia kalah telak. Cinthia menyingkirkan buku soalnya dan membetulkan posisi duduknya.

"Gue cuma mau kasih tahu, Rais itu temen kuliah kakak gue, Kak Billi. Kita ketemu di acara ulang tahun temen kakak gue. Ya, udah dari sana kita ngobrol dan kita temenan deh!" Cinthia berhenti sejenak melihat tampang-tampang serius yang mendengarkan dan memperhatikannya."Puas?!" tanya Cinthia sedikit berteriak di depan wajah teman-temannya dan menimbulkan gerutu pelan dari mereka.

"Udah itu doank?" tanya Urdha yang masih penasaran. Cinthia mengangguk mengiyakan pertanyaan Urdha. Urdha cuma manggut-manggut tanda mengerti di ikuti gerakkan manggut-manggut dari Gaudy Yama yang sok ngerti.

"OK sekarang kita lanjutin belajarnya! Jangan lupa, Cin mangkoknya udah kosong perlu diisi lagi, nih!" kata Yama sambil menunjuk isi mangkok yang sudah ludes seludesnya.

"Enak aja! Ambil sendiri di dapur!" ujar Cinthia sewot.

"Tapi, guekan tamu." gerutu Yama sambil berjalan keluar kamar mengisi kembali mangkok yang kosong.

...****************...

Tadaaa!!!! Ujian semester pertama sudah di mulai! Nggak terasa tujuh hari sudah berlalu. Untuk momen yang agak spesial dan sedikit menyebalkan ini, Cinthia bangun lebih cepat. Sehabis sholat subuh, dia nggak tidur lagi. Dia belajar pelajaran untuk ujian hari ini, kimia dan bahasa Indonesia.

Jam setengah tujuh, Cinthia sudah berisik teriak-teriak memanggil kakaknya. Billi yang sedang menyantap roti panggangnya menjadi terganggu karena di panggil-panggil Cinthia.

"Diem lo bawel! Gue makan dulu! Ntar juga gue anterin ke sekolah!" teriak Billi. Mendengar komentar sewot dari Billi, Cinthia langsung saja meminta ongkos sama mamanya yaitu mama Wisesa yang tetap stay cool everywher, everytime.

"Kak Billi gue berangkat sendiri aja ah! Daaa!" Cinthia berlalu dari ruang makan dan berangkat sekolah seorang diri. Dalam hati Billi sedikit bersyukur. Lumayan bisa berangkat agak siangan dan nggak usah ngenterin si anak centil yang satu itu! He he he!!

Di halte bis, Cinthia menungu bis yang melewati sekolahnya. Cukup menunggu lima menit saja, Cinthia sudah duduk di dalam bis. Nggak seperti seminggu yang lalu, Cinthia harus berlari-lari mengejar bis. Cinthia celingak-celinguk menoleh ke belakang. Mencari-cari sebuah sosok yang minggu lalu ia temui, Rais. Cinthia sedikit berharapa agar kejadian minggu lalu terulang kembali, tentunya dengan keadaan yang lebih baik. Tanpa sadar, Cinthia teringat saat dia duduk berdua di bis bersama Rais. Uupss...kenapa gue malah mikirin Rais ? Cinthia sedikit tertegun dengan pikirannya barusan. Dia tersenyum. Ngapain sih gue? Emang udah seminggu mereka nggak contact-contactan. Kata Billi sih Rais lagi ada kerjaan. Billi nggak begitu tahu tentang kerjaan Rais. Yang jelas pekerjaan Rais nggak jauh-jauh dari penggunaan komputer.

Cinthia mengetik message buat Rais. Awalnya Cinthia ragu untuk whatssap Rais. Takut mengganggu dan sedikit gengsi. Tapi, entah kenapa Cinthia merasa kangen sama Rais.

Hi, Rais ! Apa kbr? Sori ganggu.

Chayo ya sm krjaannya. Hr ini gw

Ujian smstr nih! Doain yah!

Langsung saja message delivered. Cinthia tersenyum dan menarik nafas dalam-dalam.

Terpopuler

Comments

Pandora

Pandora

Maknyus! 🤩

2023-08-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!