Bab 15 Wujuh Dari pecahan Jiwa

Pagi hari Liu Chien membawa Xio Feng ke hamparan padang rumput luas yang berada di sisi lain hutan larangan. Xio Feng terlebih dahulu melakukan pemanasan dengan berlari memutari padang rumput luas, ia terus berlari sampai matahari pagi mulai beranjak naik, dan baru berhenti saat matahari tepat berada di atas kepala.

Setelah Xio Feng selesai melakukan pemanasan, Liu Chien memberikan pedang kayu yang baru selesai ia buat pada Xio Feng. Meski terlihat selayaknya pedang kayu biasa, pedang kayu pemberian Liu Chien dapat digunakan untuk membelah bebatuan begitu Xio Feng sudah menguasai niat pedang. Namun sebelum menguasai niat pedang, Xio Feng harus terlebih dahulu membangun niat pedang.

"Xan'er, apa kamu sudah siap mengikuti pelatihan membangun niat pedang?" tanya Liu Chien.

"Kapanpun Guru mulai, aku siap," jawab Xio Feng bertekad secepatnya bisa membangun niat pedang.

"Mengajarimu bagaimana. membangun niat pedang hanya akan menghabiskan waktumu yang berharga, oleh karena itu, daripada mengajarimu dari awal, lebih baik aku mewariskan niat pedang yang aku miliki," ucap Liu Chien dan ia menyentuh kening Xio Feng dengan jari telunjuknya.

Xio Feng dapat melihat berbagai macam gerakan pedang selama Liu Chien menyentuh keningnya. Dia juga semakin dalam memahami apa itu pedang, dan untuk menjadikan dirinya seorang pendekar pedang sejati ia harus bisa menjadi pedang itu sendiri.

Setelah melihat berbagai macam gerakan pedang, Xio Feng merasa kesadarannya tertarik ke suatu tempat, dan sekarang ia melihat sebuah ruangan luas yang keseluruhannya berwarna putih. "Dimana ini? Kenapa aku tiba-tiba berada di tempat ini?" tangan kebingungan.

Saat Xio Feng dilanda kebingungan, muncul pedang kecil di tengah-tengah ruangan yang dia tempati. Pedang itu sangat kecil, daripada dikatakan pedang, itu lebih mirip seperti belati tapi masih lebih kecil.

"Yan'er,itu niat pedang yang kamu miliki Semakin besar pedang yang kami lihat di tempat itu, semakin besar niat pedang yang kamu miliki." Xio Feng mendengar suara Liu Chien dan bersamaan dengan itu ia melihat pedang kecil membesar, dan terus membesar.

Pedang itu sekarang seukuran bangunan dua lantai, dan terlihat sangat kokoh. Aura yang dikeluarkan pedang itu juga sangat kuat, tapi aura itu tidak menyerang atau melukai Xio Feng.

Tiba-tiba saja pedang itu berdengung keras, dan dengan kecepatan bagaikan kilatan cahaya pedang itu masuk, menyatu dengan tubuh Xio Feng. Menyatunya pedang itu dengan tubuhnya, menunjukkan kalau ia telah berhasil membangun niat pedang dan menguasainya.

"Boom... Boom..." Di tempat Liu Chien yang sedang mengawasi tubuh Xio Feng , pria itu mendengar dua kali suara ledakan teredam dari dalam tubuh Ling Tian.

"Berhasil membangun dan menguasai niat pedang, dan mendapatkan terobosan ganda. Keberuntungan anak ini memang luar biasa," ucap Liu Chien.

Tubuh Xio Feng di dunia nyata melayang di atas padang rumput dan energi Qi yang melimpah terus terserp ke dalam tubuhnya. Sementara itu di dalam ruangan serba putih, Xio Feng sedang mempelajari dua jurus pedang yang didapatkannya dari berbagai gerakan pedang yang muncul saat Liu Chien menyentuh keningnya.

Tetus mengulang gerakan yang sama,Xio Feng mulai terbiasa dengan berbagai macam gerakan pedang, yang hanya sekali dilihatnya. Jurus pedang pertama yang ia pelajari adalah jurus pedang menari di awan. Jurus pedang yang mengutamakan kecepatan dan kelincahan. Sedangkan untuk jurus kedua adalah jurus pedang mengoyak langit.

Entah sudah berapa lama ia berada di ruangan serba putih dan melatih dua jurus pedangnya. Saat ia sudah benar-benar menguasai kedua jurus pedang yang terus dilatih, sebuah cahaya muncul dari sudut ruangan dan karena terangnya cahaya yang muncul, ia tak sanggup terus membuka kedua matanya.

Xio Feng memejamkan kedua matanya dan saat ia merasa cahaya yang muncul telah menghilang, perlahan ia membuka mata, tapi pemandangan yang dilihatnya saat ini berbed dari apa yang ia lihat sebelum memejamkan mata. "Sepertinya aku sudah kembali ke hutan kematian” gumamnya melihat sekeliling yang merupakan padang rumput luas dan ia mendapati liu Chien bergerak mendekatinya.

"Selamat karena kamu telah berhasil menguasai niat pedang dan lagi itu bukan sembarangan niat pedang. Niat pedang yang aku wariskan padamu adalah niat pedang semesta, yang merupakan niat pedang terkuat di seluruh semesta. Dengan niat pedang yang kamu miliki, meski saat ini kamu masih berada di ranah Dunia mahakuasa, kamu bisa mengimbangi kekuatan mereka yang sudah berada di ranah Bumi tahap menengah" ungkap Liu Chien begitu ia berdiri dihadapan Xio Feng.

"Bukannya Guru terlalu berlebihan dengan mewariskan niat pedang yang sangat kuat padaku?" ujar Xio Feng merasa Liu Chien sangat berlebihan padanya.

"Itu sama sekali tidak berlebihan. Lagipula, kepada siapa aku harus mewariskan seluruh kekuatan yang aku miliki, kalau bukan padamu yang merupakan muridku?” ucap Liu Chien.

Xio Feng dibuat bungkam dengan ucapan yang keluar dari mulut Liu Chien.

"Kekuatan yang aku miliki tidak mungkin kubiarkan terbuang percuma, dan satu hal yang harus kamu tahu,sebenarnya aku hanyalah pecahan roh dan waktuku tak lama lagi di dunia ini," ungkap Liu Chien yang akhirnya memberitahu Xio Feng tentang dirinya yang hanya pecahan roh.

Xio Feng tidak terkejut mendengar kenyataan tentang Liu Chien. Bagaimanapun juga, dengan mata emas dan mata langit miliknya, sebenarnya Xio Feng sudah lebih dulu tahu kalau Liu Chien hanyalah pecahan roh, dan waktunya memang sudah tidak lama lagi.

"Sepertinya kamu sudah tahu kalau gurumu ini hanyalah pecahan roh," ujar Liu Chien.

Xio Feng mengangguk mendengar itu. "Guru, setelah berhasil membangkitkan kekuatan kedua mataku, aku sudah tahu kalau Guru hanyalah pecahan roh, dan kenyataannya Guru sudah tiada sejak jutaan bahkan miliaran tahun yang lalu," ungkap Xio Feng.

"Dengan kekuatan mata yang kamu miliki, wajar kamu bisa melihat apa yang tidak bisa dilihat oleh mata biasa," ucap Liu Chien dan kembali ia memberikan pedang kayu, yang sebelumnya dijatuhkan Xio Feng, saat itu masuk ke dalam ruang yang berisikan niat pedang.

"Yan'er,bagaimana kalau kamu menguji apa yang sudah kamu pelajari padaku? Kebetulan aku juga penasaran dengan kekuatan niat pedang milikmu!" ucap Liu Chien.

Xio Feng memegang pedang kayu pemberian Liu Chien, saat memegang pedang kayu, ia baru sadar kalau kekuatannya telah meningkat. Tak lagi berada di ranah Dunia mahakuasa tahap awal, tapi saat ini kekuatannya sudah berada di Dunia mahakuasa tahap Puncak. ‘Apa dengan menguasai niat pedang, semua itu dapat meningkatkan kekuatanku?' tanya Xio Feng membatin.

"Keluarkan seluruh jurus yang baru kamu pelajari dan jangan sungkan untuk melukaiku! Aku hanyalah sebuah jiwa,dan kenyataannya aku sudah lama mati." Liu Chien juga memegang pedang kayu dan tanpa basa-basi ia maju menyerang Xio Feng, tapitak lupa ia menurunkan tingkat kekuatannya setara dengan Xio Feng.

Xio Feng menggerakkan pedang kayu di tangannya, menahan setiap serangan yang dilakukan Liu Chien. Kali ini ia tidak ingin menggunakan jurus lainnya, selain jurus pedang yang baru ia pelajari. Niat pedang yang dimiliki Xio Feng terlihat saat ia menggunakan jurus pedang menari di awan, untuk membalas serangan Liu Chien.

"Aura kuno yang sangat mendominasi. Aku tidak menyangka niat pedang yang aku wariskan padanya dapat menjadi aura pedang kuno," ucap Liu Chien sedikit mengalami kesulitan menghadapi serangan balasan yang dilakukan Xio Feng.

Meski sama-sama memiliki niat pedang, Liu Chien merasa ada jarak antara niat pedang miliknya dan niat pedang milik Xio Feng. Dia bahkan harus meningkatkan kekuatannya melampaui ranah kekuatan Xio Feng untuk dapat mengimbangi serangan yang tertuju padanya.

Liu Chien terdorong mundur, tedorong aura kuno yang muncul dari niat pedang Xio Feng. "Sangat kuat, hanya dengan kekuatannya saat ini kultivator di ranah yang sama dengannya, sama sekali tidak memiliki kesempatan menang saat menjadi lawannya," gumam Liu Chien.

Kalau saja ia tidak meningkatkan kekuatannya untuk mengimbangi kekuatan Xio Feng , sudah sejak tadi ia kalah.

Sementara itu, Xio Feng yang melihat Liu Chien kewalahan menghadapinya, ia ingin menggunakan jurus pedang mengoyak langit untuk mengakhiri pertarungan. Akan tetapi, sebelum ia menggunakan jurus pedang mengoyak langit, Liu Chien terlebih dahulu mengakhiri pertarungan diantara mereka.

“Jika kamu menggunakan jurus itu, takutnya aku tak lagi bisa mempertahankan bentuk jiwaku, dan kita akan berpisah sebelum aku mewariskan seluruh yang aku miliki padamu," ucap Liu Chien yang kini tak lagi meremehkan kekuatan yang dimiliki Xio Feng.

Xio Feng mengerti keputusan Liu Chien dan dalam pertarungan yang baru berakhir mau tidak mau Liu Chien harus mengakui kekalahannya.

Terpopuler

Comments

spooky836

spooky836

plagiat novel lain la ni sebb selalu salah sebut je nama thornya.

2025-03-12

1

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

gaskeun

2024-06-22

0

Diah Susanti

Diah Susanti

xan'er iku sopo?

2024-01-17

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 dihina
2 bab 2 melanjutkan perjalanan
3 bab 3 kedalam Hutan kematian
4 bab 4 Mulai Berlati
5 bab 5 Tubuh sekuat Naga
6 Bab 6 Berlatih Kitab Jurus
7 bab 7 berendan ke kolam ke 4
8 bab 8 memperkuat kekuatan Fisik
9 bab 9 Mulai belajar Berkultivasi
10 bab 10 kegemparan di klan Xio
11 Bab 11 Perubahan Xio Feng
12 Bab 12 Mempelajari Niat Pedang
13 Bab 13 Menerobos rana dunia maha kuasa
14 Bab 14 Elemen Cahaya
15 Bab 15 Wujuh Dari pecahan Jiwa
16 Bab 16 Perpisahanan selamnya dengan sang Guruh
17 Bab 17 Persiapan pertandingan Klan
18 Bab 18.Dimulainya Kompetisi
19 bab 19 Rencana Licik
20 Bab 20 Rencana Licik 2
21 Bab 21 Serangan
22 Bab 22 membunu pembunuh bayaran
23 Bab 23 Terbongkarnya identitas
24 Bab 24 Pertarungan Hidup Dan Mati
25 Bab 25 penyesalan
26 Bab 26 Berpetualangan
27 bab 27 Sampe di benua barat
28 Bab 28 Informasi Benua Barat
29 bab 29 Menerobos ke Ranah Asal Mula
30 bab 30 Masuk ke reruntuhan Kuno
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33 Api Qulin dan menerobos ke tahap Tyrant
34 Bab 34 Su Long
35 bab 35 Akar Spiritual
36 Bab 36 keluar dari reruntuhan Kuno
37 Bab 37 Pelelangan
38 Bab 38 pelelangan ll
39 bab 39 Di sergap
40 Bab 40 Musnanya sekte Kalajengking Hitam
41 Informasi
42 bab 41 Kota Ghu
43 Bab 42 Membuat Musu Baru
44 bab 43 Membantu Qing Ping Berkultivasi
45 Bab 44 mengunjungi Klan Gong
46 Bab 45 Tewasnya Gong Sun
47 Bab 46 Kitab alchemis Dewa
48 bab 47 memurnikan pil
49 Bab 48 Membantai Binatang Singa Petir level 5
50 bab 49 Latihan Qing Ping
51 Bab 50 melawan harimau tingkat enam
52 bab 51 peningkatan kekuatan.
53 bab 52 Binatang Suci
54 bab 53 Binatang Kontrak
55 bab 55 keberuntungan Xio Feng
56 bab 56 munculnya Sosok terkuat Benua Tengah
57 Bab 57 kemunculan leluhur klan Gong
58 Bab 58 Meninggalkan Benua Tengah
59 Bab 59 Ding Dung dari alam atas
60 bab 60 serangan dari eksistensi Immortal Emperor
61 Bab 61 Restoran Bungah Malam
62 bab 62 Anggota Bandit Tengkorak Merah
63 Bab 63 Tewasnya Gu Liang
64 64 Musnanya Bandit Kelabang Merah
65 bab 65 sampai di Klan Xio
66 Bab 66 Kebangkitan Klan Xio
67 BAB 67 Fondasi Kekuatan Baru
68 BAB 68 Ujian Yang Sesungguhnya
69 Bab 69 Memperkuat Klan
70 Bab 70 Klan Xio Semakin Kuat
71 Bab 71 Memenuhi Undangan Kekaisaran Mong
72 Bab 72 Persiapan Menuju Benua Utara
73 Bab 73 Perjalanan ke Benua Utara
74 Bab 74
75 Bab 75 Mencari Kunci Teleportasi
76 Bab 75 mengasah kemampuan Qing Ping
77 Bab 76 Menuju Ke Jangtung Benua Utara
78 Bab 77 Di jantung benua utara
79 Bab 78 Duel di Puncak Langit Hitam
80 Bab 79 Alam Dewa
81 Bab 81
82 Bab 81 Sparing
83 BAB 82 Menagih Utang
84 Bab 83 Menagi Utang2
85 Bab 84 Akhir dari Ding Dong
86 BAB 86 Cahaya Baru Di Alam Dewa
Episodes

Updated 86 Episodes

1
bab 1 dihina
2
bab 2 melanjutkan perjalanan
3
bab 3 kedalam Hutan kematian
4
bab 4 Mulai Berlati
5
bab 5 Tubuh sekuat Naga
6
Bab 6 Berlatih Kitab Jurus
7
bab 7 berendan ke kolam ke 4
8
bab 8 memperkuat kekuatan Fisik
9
bab 9 Mulai belajar Berkultivasi
10
bab 10 kegemparan di klan Xio
11
Bab 11 Perubahan Xio Feng
12
Bab 12 Mempelajari Niat Pedang
13
Bab 13 Menerobos rana dunia maha kuasa
14
Bab 14 Elemen Cahaya
15
Bab 15 Wujuh Dari pecahan Jiwa
16
Bab 16 Perpisahanan selamnya dengan sang Guruh
17
Bab 17 Persiapan pertandingan Klan
18
Bab 18.Dimulainya Kompetisi
19
bab 19 Rencana Licik
20
Bab 20 Rencana Licik 2
21
Bab 21 Serangan
22
Bab 22 membunu pembunuh bayaran
23
Bab 23 Terbongkarnya identitas
24
Bab 24 Pertarungan Hidup Dan Mati
25
Bab 25 penyesalan
26
Bab 26 Berpetualangan
27
bab 27 Sampe di benua barat
28
Bab 28 Informasi Benua Barat
29
bab 29 Menerobos ke Ranah Asal Mula
30
bab 30 Masuk ke reruntuhan Kuno
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33 Api Qulin dan menerobos ke tahap Tyrant
34
Bab 34 Su Long
35
bab 35 Akar Spiritual
36
Bab 36 keluar dari reruntuhan Kuno
37
Bab 37 Pelelangan
38
Bab 38 pelelangan ll
39
bab 39 Di sergap
40
Bab 40 Musnanya sekte Kalajengking Hitam
41
Informasi
42
bab 41 Kota Ghu
43
Bab 42 Membuat Musu Baru
44
bab 43 Membantu Qing Ping Berkultivasi
45
Bab 44 mengunjungi Klan Gong
46
Bab 45 Tewasnya Gong Sun
47
Bab 46 Kitab alchemis Dewa
48
bab 47 memurnikan pil
49
Bab 48 Membantai Binatang Singa Petir level 5
50
bab 49 Latihan Qing Ping
51
Bab 50 melawan harimau tingkat enam
52
bab 51 peningkatan kekuatan.
53
bab 52 Binatang Suci
54
bab 53 Binatang Kontrak
55
bab 55 keberuntungan Xio Feng
56
bab 56 munculnya Sosok terkuat Benua Tengah
57
Bab 57 kemunculan leluhur klan Gong
58
Bab 58 Meninggalkan Benua Tengah
59
Bab 59 Ding Dung dari alam atas
60
bab 60 serangan dari eksistensi Immortal Emperor
61
Bab 61 Restoran Bungah Malam
62
bab 62 Anggota Bandit Tengkorak Merah
63
Bab 63 Tewasnya Gu Liang
64
64 Musnanya Bandit Kelabang Merah
65
bab 65 sampai di Klan Xio
66
Bab 66 Kebangkitan Klan Xio
67
BAB 67 Fondasi Kekuatan Baru
68
BAB 68 Ujian Yang Sesungguhnya
69
Bab 69 Memperkuat Klan
70
Bab 70 Klan Xio Semakin Kuat
71
Bab 71 Memenuhi Undangan Kekaisaran Mong
72
Bab 72 Persiapan Menuju Benua Utara
73
Bab 73 Perjalanan ke Benua Utara
74
Bab 74
75
Bab 75 Mencari Kunci Teleportasi
76
Bab 75 mengasah kemampuan Qing Ping
77
Bab 76 Menuju Ke Jangtung Benua Utara
78
Bab 77 Di jantung benua utara
79
Bab 78 Duel di Puncak Langit Hitam
80
Bab 79 Alam Dewa
81
Bab 81
82
Bab 81 Sparing
83
BAB 82 Menagih Utang
84
Bab 83 Menagi Utang2
85
Bab 84 Akhir dari Ding Dong
86
BAB 86 Cahaya Baru Di Alam Dewa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!