Pekerjaan pertama

***

Desa Qiandong adalah Desa yang sedikit lebih besar dari pada Desa Honfu, jaraknya juga tidak terlalu jauh dari Desa Honfu. Di Desa Qiandong ada tiga rumah makan yang salah satunya adalah penginapan, disana ada juga beberapa warung kecil serta pasar yang lebih besar dari pada pasar yang ada di Desa Honfu.

Dari jauh terlihat seorang pemuda berpakaian lusuh sedang berjalan memasuki wilayah Desa Qiandong, Pemuda tersebut seperti seorang pengemis, dia memegang sebuah buntilan kain yang dipikul dengan benda mirip papan kayu yang dibungkus dengan lilitan kain berwarna merah.

Pemuda tersebut tidak lain adalah Song Lin Qian, dia sudah melilit pedangnya dengan kain merah sehingga tidak akan terlihat seperti pedang, dan dia berjalan memasuki Desa Qiandong.

Setelah memasuki Desa, Qian melihat keramaian dari jauh, dia menghampiri kerumunan keramaian tersebut dan melihat tiga orang sedang melakukan atraksi seni ilmu beladiri.

Satu pria paruh baya memukul gendang, seorang pemuda yang sesuai dengannya memainkan atraksi permainan Pedang, tongkat, tombak dan beberapa jenis senjata lainnya, dan seorang gadis berusia 15 tahun berkeliling kepada para penonton membawa kantong yang dijadikan tempat untuk para penonton yang ingin memberikan uang.

Qian memperhatikan permainan atraksi pemuda itu serta gadis tersebut yang mengumpulkan uang, untuk pertama kalinya Qian mendapatkan sedikit pengetahuan jika ternyata ilmu silat juga bisa di buat hiburan serta bisa menghasilkan uang.

Qian menyaksikan itu hingga selesai, dan setelah mereka bertiga menangkupkan tangan seraya membungkukkan badan sebagai ucapan terimakasih kepada para penonton yang sudah memberikan uang atas pertunjukan mereka, semua orang pun banyak yang membubarkan diri kecuali Qian.

Qian menghampiri mereka bertiga yang mulai mengemasi barang-barang mereka untuk pindah tempat, kedatangan Qian disadari oleh mereka bertiga.

"Pertunjukan yang menarik! Permainanmu tadi benar-benar sangat hebat," kata Qian memuji Pemuda tersebut.

"Terima kasih atas pujiannyamu kawan," jawab pemuda tersebut.

"Kalau boleh tahu dari mana kamu mempelajari permainan senjata? Kamu begitu mahir dalam memainkan semua jenis senjata, aku sungguh takjub melihatnya," tanya Qian.

"Aku hanya menguasai sedikit saja, untuk sisanya hanya memperagakan sebisanya saja, tentu aku mengandalkan keberanian serta keyakinan jika aku pasti bisa, dan mengenai aku belajar permainan senjata dari mana, aku berlatih dari ayahku ini," jawab pemuda tersebut.

"Owh!" Qian benar-benar terkejut, tidak diduga jika pria paruh baya itu adalah ayah sekaligus guru pemuda tersebut.

"Kakak ini dari mana dan mau kemana?" tanya gadis tersebut.

"Maaf aku lupa memperkenalkan diri, namaku Lin Qian dari Desa Honfu, aku ingin pergi ke Ibukota untuk mencari pekerjaan, kebetulan tadi aku melihat keramaian, jadi aku mampir kesini," jawab Qian.

"Mencari pekerjaan di kota itu sangat sulit anak muda, jika tidak memiliki tujuan yang pasti, bisa-bisa kamu akan terlantar dan kelaparan! Di situasi yang krisis seperti ini, mencari pekerjaan itu hampir mustahil, saking sulitnya hidup ini, banyak orang-orang yang nekat memilih untuk mencuri, merampok, bahkan banyak gadis-gadis yang rela untuk menjual diri," kata Pria paruh baya tersebut.

Qian juga tahu akan hal itu, namun dia tidak begitu memikirkan akan semua itu, sebab tujuan dirinya sebenarnya bukan untuk mencari pekerjaan.

"Begini saja, jika kamu tidak memiliki tujuan, lebih baik kamu kembali ke Desa mu! Tapi jika kamu masih ingin mencari pekerjaan, kamu bisa ikut bergabung dengan kami. Hanya saja aku tidak bisa menjamin bisa mendapatkan uang, semua itu tergantung dari keberuntungan," kata Pria tersebut.

"Bergabung dengan kalian? Tapi apa yang bisa aku lakukan?" tanya Qian.

"Jika kamu memiliki keahlian seperti ilmu beladiri atau keahlian lainnya, kamu bisa bergantian dengan putraku, tapi jika kamu tidak memiliki keahlian apapun, kamu bisa membantuku memainkan gendang ini, dan nanti aku dan putraku bisa melakukan atraksi bersama-sama," kata Pria tersebut.

"Boleh paman!" jawab Qian.

"Tapi aku tidak bisa menargetkan bayaran, kemungkinan besar aku hanya akan memberikanmu 25 persen dari penghasilan kita, bagaimana?"

"Itu adalah tidak masalah!" jawab Qian.

Saat ini dia juga memerlukan pekerjaan untuk bisa memiliki uang, tidak peduli seberapa besar bayaran dari pria tersebut, yang penting saat ini dia tidak berjalan kosong.

"Namaku Fa Lio Bai, ini putraku Fa Xian, dan ini Fa Xeiyin!"

"Terima kasih Paman Fa karena paman mengijinkan aku untuk ikut bergabung," ucap Qian.

"Lin Qian, semoga kamu betah bersama kamu," ucap Fa Lio Bai.

Tentu Qian sangat senang karena telah memiliki teman baru, apalagi ini adalah teman pertamanya, yang membuat Qian merasa senang yaitu sikap mereka yang baik dan tidak terlalu menanyakan hal pribadi mengenai dirinya.

"Iya karena kamu sudah setuju jadi mulai sekarang kamu sudah bisa bekerja. Ayo kemasi barang-barang ini dan masukkan ke dalam kereta! Oh iya, barang-barang mu itu juga simpan di kereta," kata Fa Xian.

"Owh baik!"

Qian segera pergi untuk menyimpan barang bawaannya yang sebenarnya hanyalah satu pakaian ganti saja, sedangkan untuk Kitab nya, dia menyimpannya di dalam pakaiannya yang memegang memiliki tempat penyimpanan.

"Kita akan pindah ke pasar, nanti setelah tiba disana, kamu perhatikan baik-baik caraku memainkan gendang ini. Aku yakin hanya dengan sekali lihat kamu akan langsung bisa memainkannya," kata Fa Lio Bai.

Qian mengangguk, dan dia segera membantu mengemasi barang-barang mereka. Setelah semuanya sudah selesai, mereka berempat segera pergi menuju ke pasar.

"Kenapa kakak tidak membuang kayu itu?" tanya Fa Xeiyin.

"Owh, itu kayu buatan kakek ku, jadi aku tidak bisa membuangnya," kata Qian beralasan, sedangkan Fa Xeiyin sebenar sudah mengerti jika itu bukanlah kayu.

Fa Lio Bai sendiri memperhatikan batang yang terbungkus lilitan kain merah itu, dia juga tahu jika itu bukanlah kayu melainkan adalah sebuah pedang, hanya saja Fa Lio Bai tidak mengerti kenapa Qian membungkus pedang itu.

Biasanya para pendekar akan menunjukkan dirinya sebagai pendekar dengan membawa senjata secara terang-terangan, itu adalah suatu kebanggaan bagi diri setiap para Pendekar.

Fa Lio Bai yakin jika Qian juga memiliki ilmu beladiri, cukup melihat dari Pedang yang dia bawa itu saja Fa Lio Bai sudah mengetahui jika Qian juga seorang pendekar, dan Fa Xian juga tahu akan hal itu.

Mereka berempat akhirnya tiba di pasar, dan mereka pun mulai mengeluarkan barang-barang pertunjukan mereka kembali. Seperti sebelumnya, Fa Lio Bai akan memainkan gendangnya, sedangkan Fa Xian akan memainkan atraksi nya, lalu Fa Xeiyin bertugas untuk mengumpulkan uang, sedang Qian hanya memperhatikan Fa Lio Bai yang sedang memainkan gendang.

Namun Qian tidak hanya memperhatikan Fa Lio Bai saja, dia juga memperhatikan Fa Xian yang sedang beratraksi, sedikit demi sedikit Qian mulai menggambar setiap gerakan yang Fa Xian peragakan di dalam ingatannya.

Setelah mereka selesai, Fa Xian beristirahat sebab dia benar-benar terlihat sangat kelelahan, sedangkan Fa Xeiyin mengumpulkan uang yang baru didapatkan itu di kantong yang berbeda.

"Kita istirahat dulu, nanti sore kita akan melakukan sekali lagi disini!" kata Fa Lio Bai lalu dia menghampiri Qian. "Apakah kamu memperhatikan permainan gendangnya tadi?" tanya Fa Lio Bai.

"Iya Paman!" jawab Qian.

"Jadi apakah kamu bisa memainkannya?" tanya lagi Fa Lio Bai.

"Akan aku coba," jawab Qian.

Qian mulai duduk lalu segera meniru gaya Fa Lio Bai memainkan gendang dengan ritme sedang, sedangkan Fa Lio Bai memberikan sedikit arahan.

"Tiga kanan satu kiri untuk Pedang, Tiga kanan dua kiri untuk tombak, dan dua kanan satu kiri untuk permainan tongkat," kata Fa Lio Bai.

Qian segera mencobanya, dan benar saja Qian dengan cepat menghafal semuanya hanya dalam satu kali latihan saja. "Bagaimana, tidak sulit bukan?" tanya Fa Xian.

"Em, tidak sulit!" jawab Qian.

"Baiklah, kita istirahat sekaligus makan siang dulu, nanti sehabis makan kita akan memulainya lagi," ucap Fa Lio Bai.

Qian sangat bersemangat serta sudah tidak sabar untuk melakukan pekerjaan pertama nya itu. Fa Xian segera pergi untuk membeli makanan, dan mereka berempat makan siang bersama.

Walau baru bergabung dan juga baru saling mengenal, namun mereka langsung menjadi sangat akrab, dan tidak terasa waktu pertunjukan pun sudah akan dimulai lagi.

"Apakah kamu sudah siap Qian?" tanya Fa Xian.

"Aku sudah siap!" jawab Qian.

Terpopuler

Comments

Darwito

Darwito

yyb

2024-05-09

0

Abdul Muis

Abdul Muis

kasih Qian pakaian yg pantaslah kasian dech

2024-03-23

4

Hiro Ariz

Hiro Ariz

udik

2024-02-25

1

lihat semua
Episodes
1 Pangeran Song Lin Qian
2 Kekacauan yang di rencanakan
3 Bala bantuan
4 Sisa Nafas Terakhir
5 Pedang Darah
6 Rencana Yie Ling Yi
7 keinginan Putri Bungsu Raja Song
8 Lingkaran Tenaga Dalam
9 Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10 Para Perusuh
11 Xan Tiandi
12 Sejarah Kitab Naga Langit
13 Mengetahui kebenaran
14 Memulai perjalanan
15 Pekerjaan pertama
16 Hari pertama bekerja
17 Ayah yang terbaik
18 Keahlian Xeiyin
19 Perguruan Racun Kalajengking
20 Pembunuhan Pertama
21 Ginseng Hitam Langit Malam
22 Perasaan aneh
23 Perguruan Elang Perak
24 Tidak berdaya
25 menjadi kekasih bayaran
26 Kakek Pengemis
27 Cincin Langit
28 Keberuntungan yang tidak di sengaja
29 Partai Tiga Pedang
30 Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31 Keluarga Chu
32 Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33 Rahasia Tanda Lahir
34 Keluarga
35 Mengkhianati kepercayaan
36 Aura Kematian
37 Panglima Huan Gong
38 Chang Xu Tian
39 Tamu undangan
40 Menemukan titik terang
41 Berangkat ke Istana
42 Bertemu dengan sang Ayah
43 Han Li Guo
44 Sosok hitam
45 Keberuntungan yang tidak terduga
46 Bentrokan
47 Hanya satu kata
48 Merasakan efek Pedang
49 Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50 Harimau Panglima Perang
51 Dukungan orang kuat tambahan
52 Mempermalukan Keluarga Chu
53 Bertemu dengan Sang Permaisuri
54 Meninggalkan Istana
55 Membuat Pil pertama
56 Memulai latihan tertutup
57 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58 Pasien pertama
59 Pendekar bayaran
60 Para Iblis Tua
61 Pimpinan utama Tiga Pedang
62 Hutan Zudong
63 Di kejar oleh Dewa Kematian
64 Tidak memiliki perasaan
65 Seperti neraka
66 Musuh mulai bergerak
67 Pertempuran Besar 1
68 Pertempuran Besar 2
69 Pertempuran Besar 3
70 Pertempuran Besar 4
71 Pertempuran Besar 5
72 Pertempuran Besar 6
73 Roh Kaisar Naga Api
74 Meminjam tubuh
75 Rencana Huai Long
76 Kemenangan
77 Akhir dari pertempuran besar
78 Perbatasan Desa Lingwu
79 Hutan Qixing
80 Mengungkapkan identitas
81 Aliansi Pendekar
82 Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83 Jalur Keberuntungan
84 Pertarungan perebutan Peta
85 Berhasil mendapatkan peta
86 Suku Manusia Batu
87 Bahasa Suku Manusia Batu
88 Kepala Suku Daoyu
89 Kesepakatan
90 Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91 Konflik Perang Saudara
92 Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93 Suku Ular Tanah
94 Segel Bintang Hitam
95 Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96 Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97 Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98 Mengetahui identitas Qian
99 Menjadi Sekutu
100 Melanjutkan perjalanan
101 Kota Yiandong
102 Anggota Organisasi Bintang Benua
103 Wilayah tak berpenduduk
104 Tumbal Pertama
105 Kota Chaoli
106 Tumbal berikutnya
107 Pertarungan sengit dua lawan satu
108 Qian melawan Xuan He
109 Kepala Kaisar Agung
110 Perguruan Pulau Tua
111 Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112 Batu permata
113 Siluman Kalajengking Ye Shong
114 Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115 Perburuan di Hutan Qixing
116 Pertarungan dua Siluman Tua
117 Kisah awal mula Segel Api
118 Xa Wujin
119 Membentuk Pondasi pertama
120 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121 Kulit Naga Muda
122 Dua buruan besar
123 Lima Raja Hutan Pelindung
124 Pertandingan antar Organisasi
125 Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126 Menyembunyikan kemampuan
127 Bukit Tangsang
128 Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129 Kaisar Han
130 Lembah Setan dan Lembah Iblis
131 Bibit kejahatan berikutnya
132 Tabib Ajaib
133 Surganya Dunia
134 Pertarungan lima lawan empat
135 Hun Rong
136 Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137 Kwe Lan
138 Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139 Serangan terakhir
140 Kematian Kwe Lan
141 Lembaran Ranah Naga Bumi
142 Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143 Bintang Benua dalam masalah besar
144 Tiga Pendekar Setan Tian
145 Strategi singkat
146 Menerobos pertahanan
147 Bantuan telah datang
148 Bantuan telah datang 2
149 Tiba di pertempuran
150 Membalikkan situasi
151 Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152 Tidak ada Kesempatan lagi
153 Kemenangan
154 Kondisi Dao Yin
155 Bulan Purnama Beku
156 Pangeran Pendekar Naga
157 Informasi baru
158 Rumah pelelangan keluarga Ziu
159 Cincin Bola Api
160 Sosok berjubah hitam
161 Xuan Hui
162 Rencana Qian dan Huai Long
163 Qian melawan Hai Kang
164 Kekuatan Cincin Bola Api
165 Melanjutkan perjalanan
166 Pertempuran sesama Aliran Hitam
167 Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168 Membunuh tanpa menyentuh
169 Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170 Menyerah
171 Penggabungan dua Aliran berlawanan
172 Keputusan Xuan Hui
173 Kembali ke Hutan Qixing
174 Tubuh Naga Emas
175 Naik ke Ranah Serigala Langit
176 Menjinakkan Kekuatan Naga
177 Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178 Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179 Sosok Kaisar Petir
180 Dunia Roh
181 Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182 Pondasi Jiwa Kegelapan
183 Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184 Kambali ke Bintang Benua
185 Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186 Beradu segel sihir
187 Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188 Sihir Terakhir
189 Pembakar Api Pemusnah
190 Membawakan hadiah besar
191 Pertemuan kembali dengan Qifei
192 Tiba di Kota Tengzho
193 Persiapan penyambutan
194 Pancaran aura agung
195 Pertemuan ayah dan anak
196 Kemampuan Qifei
197 Dewa Kematian yang sesungguhnya
198 Kemunculan anggota Pedang Darah
199 Pertarungan Qian dan Leng Tua
200 Segel Kurungan Tanah
201 Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202 Rencana Pembalasan
203 Kunjungan ke Bulan Suci
204 Aksi Ye Shong
205 Hukuman
206 Xeiyin keluar dari pelatihan
207 Qifei mengamuk
208 Qiyue, Saudari kembar Qifei
209 Keterampilan Lava
210 Ketua Besar Wu Jin
211 Lava Angin Pemusnah
212 Busur Emas Suci
213 Memamerkan Kekuatan
214 Jurus Seribu Bayangan Pedang
215 Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216 Memeriksa bagian dalam Markas
217 Harta paling berharga
218 Cemburu
219 Masalah Keluarga
220 Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221 Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222 Informasi tentang Keluarga Qiao
223 Tiba di rumah Keluarga Qiao
224 Zhiu Yu
225 Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226 Rombongan pengungsi
227 Lepas tangan
228 Sayap Inti Elemen
229 Penyatuan Bola Energi kedua
230 Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231 Kebimbangan
232 Kabar buruk
233 Kondisi Meng Lin
234 Berangkat ke wilayah Ming
235 Pencuri kecil Lang Hang
Episodes

Updated 235 Episodes

1
Pangeran Song Lin Qian
2
Kekacauan yang di rencanakan
3
Bala bantuan
4
Sisa Nafas Terakhir
5
Pedang Darah
6
Rencana Yie Ling Yi
7
keinginan Putri Bungsu Raja Song
8
Lingkaran Tenaga Dalam
9
Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10
Para Perusuh
11
Xan Tiandi
12
Sejarah Kitab Naga Langit
13
Mengetahui kebenaran
14
Memulai perjalanan
15
Pekerjaan pertama
16
Hari pertama bekerja
17
Ayah yang terbaik
18
Keahlian Xeiyin
19
Perguruan Racun Kalajengking
20
Pembunuhan Pertama
21
Ginseng Hitam Langit Malam
22
Perasaan aneh
23
Perguruan Elang Perak
24
Tidak berdaya
25
menjadi kekasih bayaran
26
Kakek Pengemis
27
Cincin Langit
28
Keberuntungan yang tidak di sengaja
29
Partai Tiga Pedang
30
Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31
Keluarga Chu
32
Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33
Rahasia Tanda Lahir
34
Keluarga
35
Mengkhianati kepercayaan
36
Aura Kematian
37
Panglima Huan Gong
38
Chang Xu Tian
39
Tamu undangan
40
Menemukan titik terang
41
Berangkat ke Istana
42
Bertemu dengan sang Ayah
43
Han Li Guo
44
Sosok hitam
45
Keberuntungan yang tidak terduga
46
Bentrokan
47
Hanya satu kata
48
Merasakan efek Pedang
49
Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50
Harimau Panglima Perang
51
Dukungan orang kuat tambahan
52
Mempermalukan Keluarga Chu
53
Bertemu dengan Sang Permaisuri
54
Meninggalkan Istana
55
Membuat Pil pertama
56
Memulai latihan tertutup
57
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58
Pasien pertama
59
Pendekar bayaran
60
Para Iblis Tua
61
Pimpinan utama Tiga Pedang
62
Hutan Zudong
63
Di kejar oleh Dewa Kematian
64
Tidak memiliki perasaan
65
Seperti neraka
66
Musuh mulai bergerak
67
Pertempuran Besar 1
68
Pertempuran Besar 2
69
Pertempuran Besar 3
70
Pertempuran Besar 4
71
Pertempuran Besar 5
72
Pertempuran Besar 6
73
Roh Kaisar Naga Api
74
Meminjam tubuh
75
Rencana Huai Long
76
Kemenangan
77
Akhir dari pertempuran besar
78
Perbatasan Desa Lingwu
79
Hutan Qixing
80
Mengungkapkan identitas
81
Aliansi Pendekar
82
Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83
Jalur Keberuntungan
84
Pertarungan perebutan Peta
85
Berhasil mendapatkan peta
86
Suku Manusia Batu
87
Bahasa Suku Manusia Batu
88
Kepala Suku Daoyu
89
Kesepakatan
90
Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91
Konflik Perang Saudara
92
Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93
Suku Ular Tanah
94
Segel Bintang Hitam
95
Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96
Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97
Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98
Mengetahui identitas Qian
99
Menjadi Sekutu
100
Melanjutkan perjalanan
101
Kota Yiandong
102
Anggota Organisasi Bintang Benua
103
Wilayah tak berpenduduk
104
Tumbal Pertama
105
Kota Chaoli
106
Tumbal berikutnya
107
Pertarungan sengit dua lawan satu
108
Qian melawan Xuan He
109
Kepala Kaisar Agung
110
Perguruan Pulau Tua
111
Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112
Batu permata
113
Siluman Kalajengking Ye Shong
114
Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115
Perburuan di Hutan Qixing
116
Pertarungan dua Siluman Tua
117
Kisah awal mula Segel Api
118
Xa Wujin
119
Membentuk Pondasi pertama
120
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121
Kulit Naga Muda
122
Dua buruan besar
123
Lima Raja Hutan Pelindung
124
Pertandingan antar Organisasi
125
Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126
Menyembunyikan kemampuan
127
Bukit Tangsang
128
Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129
Kaisar Han
130
Lembah Setan dan Lembah Iblis
131
Bibit kejahatan berikutnya
132
Tabib Ajaib
133
Surganya Dunia
134
Pertarungan lima lawan empat
135
Hun Rong
136
Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137
Kwe Lan
138
Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139
Serangan terakhir
140
Kematian Kwe Lan
141
Lembaran Ranah Naga Bumi
142
Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143
Bintang Benua dalam masalah besar
144
Tiga Pendekar Setan Tian
145
Strategi singkat
146
Menerobos pertahanan
147
Bantuan telah datang
148
Bantuan telah datang 2
149
Tiba di pertempuran
150
Membalikkan situasi
151
Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152
Tidak ada Kesempatan lagi
153
Kemenangan
154
Kondisi Dao Yin
155
Bulan Purnama Beku
156
Pangeran Pendekar Naga
157
Informasi baru
158
Rumah pelelangan keluarga Ziu
159
Cincin Bola Api
160
Sosok berjubah hitam
161
Xuan Hui
162
Rencana Qian dan Huai Long
163
Qian melawan Hai Kang
164
Kekuatan Cincin Bola Api
165
Melanjutkan perjalanan
166
Pertempuran sesama Aliran Hitam
167
Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168
Membunuh tanpa menyentuh
169
Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170
Menyerah
171
Penggabungan dua Aliran berlawanan
172
Keputusan Xuan Hui
173
Kembali ke Hutan Qixing
174
Tubuh Naga Emas
175
Naik ke Ranah Serigala Langit
176
Menjinakkan Kekuatan Naga
177
Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178
Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179
Sosok Kaisar Petir
180
Dunia Roh
181
Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182
Pondasi Jiwa Kegelapan
183
Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184
Kambali ke Bintang Benua
185
Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186
Beradu segel sihir
187
Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188
Sihir Terakhir
189
Pembakar Api Pemusnah
190
Membawakan hadiah besar
191
Pertemuan kembali dengan Qifei
192
Tiba di Kota Tengzho
193
Persiapan penyambutan
194
Pancaran aura agung
195
Pertemuan ayah dan anak
196
Kemampuan Qifei
197
Dewa Kematian yang sesungguhnya
198
Kemunculan anggota Pedang Darah
199
Pertarungan Qian dan Leng Tua
200
Segel Kurungan Tanah
201
Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202
Rencana Pembalasan
203
Kunjungan ke Bulan Suci
204
Aksi Ye Shong
205
Hukuman
206
Xeiyin keluar dari pelatihan
207
Qifei mengamuk
208
Qiyue, Saudari kembar Qifei
209
Keterampilan Lava
210
Ketua Besar Wu Jin
211
Lava Angin Pemusnah
212
Busur Emas Suci
213
Memamerkan Kekuatan
214
Jurus Seribu Bayangan Pedang
215
Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216
Memeriksa bagian dalam Markas
217
Harta paling berharga
218
Cemburu
219
Masalah Keluarga
220
Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221
Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222
Informasi tentang Keluarga Qiao
223
Tiba di rumah Keluarga Qiao
224
Zhiu Yu
225
Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226
Rombongan pengungsi
227
Lepas tangan
228
Sayap Inti Elemen
229
Penyatuan Bola Energi kedua
230
Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231
Kebimbangan
232
Kabar buruk
233
Kondisi Meng Lin
234
Berangkat ke wilayah Ming
235
Pencuri kecil Lang Hang

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!