Lingkaran Tenaga Dalam

***

Perguruan Bunga Biru adalah salah satu perguruan yang namanya cukup dikenal oleh hampir semua para Pendekar di wilayah Kerajaan Song, yang menjadi pemimpin perguruan itu masih terbilang sangat muda, namanya adalah Ling Yang.

Ling Yang saat ini sudah berusia 38 tahun, dan Ling Yang adalah satu-satunya Pemimpin Perguruan termuda dari semua perguruan yang ada.

Perguruan Bunga Biru memiliki banyak murid, mulai dari murid laki-laki hingga perempuan, dan keahlian beladiri yang paling dikenal di perguruan Bunga Biru adalah permainan Bunga Pedang nya yang menarik serta unik.

Hari ini perguruan Bunga Biru sangat berbeda dari pada hari-hari biasanya, semua murid-murid bekerja keras membersihkan perguruan dan menghiasi jalan masuk menuju ke perguruan mereka.

Banyak para murid-murid yang bingung, walau begitu mereka tetap bekerja membersihkan Perguruan dan menghiasinya dengan sangat indah.

"Yang itu harus di ganti dengan bunga yang lebih segar."

"Ingat jangan sampai ada sehelai daun di sepanjang jalan."

Para murid-murid hanya bisa mengikuti arahan dari para pembimbing mereka, dan dengan patuh serta bingung, mereka hanya bisa saling berpandangan lalu kembali bekerja.

"Sebenarnya hari ini hari apa? Kenapa kita harus bersih-bersih seperti ini?" tanya salah satu murid.

"Kalau kamu ingin tahu jawabannya, kamu tanya saja kepada para guru pembimbing, atau sekalian bertanya kepada Guru besar," jawab temannya.

"Aku bingung, dari sekian banyak Perguruan di Kerajaan Song ini, kenapa Yang Mulia memilih Perguruan kita ini untuk memasukkan putri bungsunya menjadi murid disini?" tanya salah satu Guru pembimbing.

"Itu artinya Yang Mulia memandang Perguruan kita sebagai perguruan terbaik daripada yang lainnya," jawab guru pembimbing yang lainnya.

"Mungkin saja! Saat ini junior Han Yue sedang dalam perjalanan mengawal Yang Mulia menuju kesini, semoga saja tidak ada masalah di jalan."

"Selama masih ada Junior Han Yue bersama mereka, semua masalah pasti akan dapat dia atasi."

Han Yue adalah salah satu Murid yang diangkat menjadi salah satu Guru pembimbing paling muda, usianya baru menginjak 23 tahun, walau usianya masih sangat muda, namun dia sudah menjadi seorang Pendekar Jiwa Ahli, karena itu Han Yue diangkat menjadi Guru Pembimbing oleh Pemimpin Perguruan.

Setelah hampir setengah hari bekerja, akhirnya murid-murid menyelesaikan pekerjaan mereka. Kini perguruan Bunga Biru sudah terlihat bersih serta sangat indah karena hiasan-hiasan bunga yang mengikuti alur jalan hingga ke dalam halaman perguruan.

"Semuanya, kalian bersihkan diri kalian dan setelah itu bersiap untuk berbaris menyambut kedatangan Raja Song," kata salah satu Guru Pembimbing.

"Hah? Jadi ini karena Yang Mulia akan datang ke perguruan kita?"

Semua murid-murid terkejut setelah mengetahui alasan yang sebenarnya akan kenapa mereka harus bersih-bersih dan menghiasi Perguruan dengan bunga-bunga yang indah.

"Kenapa kalian malah berisik sendiri seperti di dalam pasar? Cepat bersihkan diri kalian dan segera berkumpul kembali di halaman ini!" bentak guru pembimbing yang membuat semua murid-murid membubarkan diri untuk membersihkan badan mereka.

Saat hari sudah melewati siang hari, semua murid-murid telah berkumpul di halaman perguruan, sedangkan beberapa Guru pembimbing ada yang pergi untuk menyambut Raja Song.

Setelah cukup lama menunggu, akhirnya suara langkah kaki kuda yang sangat banyak mulai terdengar, dan tidak lama kemudian, rombongan prajurit yang mengawal Raja Song pun terlihat.

Para prajurit itu langsung mengisi halaman Perguruan, dan setelah itu Han Yue menghampiri satu kereta tandu dan salah satu pengawal membukakan tirai tandu itu, Raja Song dan Permaisuri bersama seorang gadis kecil keluar dari dalamnya.

"Para Murid-murid Bunga Biru, beri sambutan penghormatan kepada Paduka Raja," seru salah satu guru pembimbing.

Para murid-murid segera melakukan gerakan pedang yang dilakukan secara serempak serta kompak, gerakan itu disebut Tarian Bunga Pedang Muda.

Melihat sambutan jurus Tarian Pedang yang indah itu, Raja Song dan Permaisuri benar-benar sangat terhibur dan menikmati tarian indah yang disuguhkan, dan gerakan akhir dari Jurus Tarian Bunga Pedang itu adalah meletakkan pedang ke belakang punggung dengan posisi tegak berdiri ke atas, sedangkan semua murid sudah berlutut dengan satu kaki seraya menundukkan kepala.

Ling Yang segera menghampiri Raja Song dan menyambutnya dengan sangat ramah. "Selamat datang di Perguruan Bunga Biru Yang Mulia dan Permaisuri, mari kita masuk," kata Ling Yang.

"Pertunjukan pedang murid-murid mu sangat bagus sekali Guru Ling Yang," kata Raja Song memuji.

"Xihua, apakah kamu menyukainya?" tanya Permaisuri.

"Iya Ibu Ratu, Xihua sangat menyukainya," jawab Song Xihua.

Ling Yang menghela nafas lega karena Song Xihua sangat menyukai Jurus Tarian Bunga Pedang Muda, sekarang hanya tinggal menunggu keputusan Raja Song apakah Song Xihua akan tetap dijadikan murid di Bunga Biru atau tidak.

"Guru Ling, siapakah orang yang cocok untuk menjadi Guru Xihua?" tanya Raja Song.

"Disini banyak sekali Guru Pembimbing Yang Mulia, semuanya terserah Tuan Putri saja," jawab Ling Yang.

"Guru Ling, sepertinya aku tahu orang yang cocok untuk menjadi Guru pembimbing bagi Xihua!" kata Permaisuri.

"Kalau begitu Yang Mulia Ratu silahkan sebutkan orangnya," kata Ling Yang.

"Gadis itu yang tadi ikut mengawal kami," jawab Sang Permaisuri.

"Maksud Yang Mulia Ratu adalah Han Yue?" tanya Ling Yang yang di jawab dengan anggukan oleh Permaisuri.

"Han Yue memang cocok untuk melatih Xihua, akan tetapi dia juga masih muda dan belum memiliki muridnya sendiri, apakah Yang Mulia Ratu masih ingin menjadikannya guru untuk Tuan Putri Song Xihua?" tanya lagi Ling Yang.

"Iya, aku masih akan tetap memilihnya," jawab Sang Permaisuri.

"Kalau begitu panggil Han Yue masuk," kata Ling Yang.

Setelah beberapa saat, Han Yue pun datang ke tempat tersebut, dan tanpa basa-basi lagi, Ling Yang pun menjelaskan semuanya kepada gadis itu akan keinginan Sang Permaisuri.

"Maafkan hamba Yang Mulia Ratu, hamba bukannya tidak mau menerima Tuan Putri menjadi murid hamba, namun masih banyak guru-guru lain yang lebih senior dari hamba. Jujur saja hamba masih belum begitu memiliki banyak pengalaman untuk menjadi seorang Guru," kata Han Yue.

"Nona Han terlalu merendah, aku memilih mu karena kamu orangnya sangat bertanggung jawab dan selalu berhati-hati, sikapmu itulah yang membuatku memilihmu," jawab Sang Permaisuri.

Han Yue hanya diam, sedangkan Ling Yang masih menunggu keputusan kesepakatan mereka berdua. Ling Yang sebenarnya sangat berharap Song Xihua menjadi murid di perguruannya, dengan demikian dia secara tidak Langsung Perguruannya akan semakin memiliki hubungan yang lebih kuat dengan pihak Kerajaan.

"Bagaimana Nona Han, apakah kamu masih keberatan atas keputusanku?" tanya kembali Sang Permaisuri.

"Jika memang itu keinginan Yang Mulia Ratu, hamba akan berusaha untuk menjadi guru yang baik bagi Tuan Putri," jawab Han Yue.

Sang Permaisuri merasa senang mendengarnya dan kemudian dia memerintahkan Xihua untuk segera berlutut di hadapan Han Yue sekaligus memanggil Han Yue dengan panggilan guru.

Xihua yang sudah sangat antusias segera menuruti perintah Permaisuri, dia segera berlutut dan bersujud sebanyak tiga kali di hadapan Han Yue.

"Bangunlah Tuan Putri!" kata Han Yue.

"Nona Han, karena kamu sekarang sudah menjadi Guru Xihua, maka kamu tidak perlu lagi memanggilnya Tuan Putri, panggil saja namanya agar hubungan antara guru dan murid bisa lebih akrab," kata Raja Song.

"Baik Yang Mulia!" jawab Han Yue kemudian dia berbicara kepada Xihua.

"Kemarilah Xihua, mulai saat ini kamu sudah resmi menjadi murid di Perguruan Bunga Biru," kata Han Yue.

Xihua segera berdiri di sebelah Han Yue, lalu setelahnya mereka saling mengobrol hingga waktu sudah sangat sore, setelah itu Raja Song dan Permaisuri serta para pengawalnya kembali ke istana, mereka hanya meninggalkan Xihua saja yang sudah menjadi salah satu murid Bunga Biru.

***

Di tempat lain, Song Lin Qian terus mendapatkan latihan yang semakin berat serta sulit di setiap harinya, bahkan Feng Feng akan memukul Song Lin Qian jika dia melakukan kesalahan dalam memperagakan latihannya.

"Siku tangan kirimu terlalu banyak ditekuk Qian, lemaskan otot kirimu namun kuda-kuda tidak boleh diubah," kata Feng Feng.

Song Lin Qian segera mengikuti arahan dari Feng Feng dia kembali melanjutkan latihan beratnya dibawah bimbingan langsung dari Feng Feng.

Song Lin Qian tidak hanya berlatih untuk meningkatkan jumlah tenaga dalamnya agar bisa menjadi seorang pendekar yang hebat, namun pada malam harinya, Song Lin Qian akan belajar menulis serta membaca, dan yang membimbingnya adalah Yuwen.

Saat tengah malam dimana Song Lin Qian sudah tertidur dengan lelap, Feng Feng dan Yuwen duduk di depan rumah dengan memandangi langit berbintang yang terkadang akan tertutup oleh awan.

Keduanya merasa jika Song Lin Qian sudah memiliki kemajuan, baik itu kemajuan peningkatan serta jumlah Tenaga Dalam nya yang mulai meningkat.

"Tenaga Dalam nya sudah bertambah sebanyak 2 lingkaran, sepertinya obat-obatan yang ku buat tidak begitu berpengaruh untuk menambah jumlah tenaga dalamnya," kata Yuwen.

"Andai Perguruan kita dekat, mungkin aku bisa kesana dan mencari semua sisa-sisa sumber daya di reruntuhan Perguruan kita, tapi aku tidak yakin, mungkin sekarang Perguruan kita tidak hanya menjadi reruntuhan, kemungkinan besar sudah jadi hutan," kata Feng Feng.

Yuwen hanya menghela nafas dengan tidak berdaya, dia merasa kasihan terhadap Song Lin Qian yang berlatih keras tanpa sumber daya yang mencukupi, andai Perguruannya masih ada, tentu Song Lin Qian tidak akan kekurangan sumber daya, sebab sumber daya yang berupa Pil serta ramuan-ramuan obat sangat dibutuhkan untuk menambah jumlah Tenaga Dalam.

Tenaga Dalam adalah sumber kekuatan utama, dan pengumpulan jumlah Tenaga Dalam dihitung dalam per lingkaran. Dalam kondisi normal, orang yang berlatih secara alami biasanya akan mampu mengumpulkan Lingkaran Tenaga Dalam sebanyak satu lingkaran dalam setahun atau paling cepat lima sampai enam bulan.

Namun jika dibantu dengan dukungan lain dari luar seperti Pil dan semacamnya yang dikhususkan untuk para Pendekar, itu akan memperc proses pengumpulan Lingkaran Tenaga Dalam, bahkan bisa mendapatkannya secara instan hanya dengan mengkonsumsi Pil tertentu yang di khususkan untuk menambah jumlah Tenaga Dalam.

"Tidak lama lagi, Qian akan naik ke kelas tiga dengan jumlah Tenaga Dalam sebanyak 10 lingkaran, saat dia naik ke kelas tiga, maka sumber daya yang dibutuhkan olehnya akan semakin besar, sedangkan kita tidak memiliki cukup uang untuk membeli Pil semacam itu di kota," ucap Yuwen.

Mengingat kondisi kehidupan mereka yang hanya cukup untuk makan, tentu mereka tidak memiliki uang lebih untuk membelikan obat serta Pil khusus untuk Song Lin Qian, apalagi harga obat serta Pil itu tidaklah murah.

"Mau bagaimana lagi, hanya ini saja batas kemampuan kita saat ini. Tapi aku juga akan berusaha mengumpulkan uang agar bisa memberikannya sumber daya yang dia butuhkan," kata Feng Feng.

Yuwen mengangguk dan kemudian dia menatap awan yang sedang menutupi bintang-bintang di langit malam, dan malam itu, kedua orang tua itu segera beristirahat karena besoknya masih banyak pekerjaan yang harus mereka kerjakan.

Terpopuler

Comments

mammi tepian

mammi tepian

ceritax kurang seruh, kayak silat Nusantara aja.

2024-04-21

1

Darwito

Darwito

yb5n5u

2024-05-08

0

-_-

-_-

kagak asik cerita silat Nusantara, nama pemeran nya China, novel nya silat Nusantara

2024-02-07

3

lihat semua
Episodes
1 Pangeran Song Lin Qian
2 Kekacauan yang di rencanakan
3 Bala bantuan
4 Sisa Nafas Terakhir
5 Pedang Darah
6 Rencana Yie Ling Yi
7 keinginan Putri Bungsu Raja Song
8 Lingkaran Tenaga Dalam
9 Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10 Para Perusuh
11 Xan Tiandi
12 Sejarah Kitab Naga Langit
13 Mengetahui kebenaran
14 Memulai perjalanan
15 Pekerjaan pertama
16 Hari pertama bekerja
17 Ayah yang terbaik
18 Keahlian Xeiyin
19 Perguruan Racun Kalajengking
20 Pembunuhan Pertama
21 Ginseng Hitam Langit Malam
22 Perasaan aneh
23 Perguruan Elang Perak
24 Tidak berdaya
25 menjadi kekasih bayaran
26 Kakek Pengemis
27 Cincin Langit
28 Keberuntungan yang tidak di sengaja
29 Partai Tiga Pedang
30 Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31 Keluarga Chu
32 Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33 Rahasia Tanda Lahir
34 Keluarga
35 Mengkhianati kepercayaan
36 Aura Kematian
37 Panglima Huan Gong
38 Chang Xu Tian
39 Tamu undangan
40 Menemukan titik terang
41 Berangkat ke Istana
42 Bertemu dengan sang Ayah
43 Han Li Guo
44 Sosok hitam
45 Keberuntungan yang tidak terduga
46 Bentrokan
47 Hanya satu kata
48 Merasakan efek Pedang
49 Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50 Harimau Panglima Perang
51 Dukungan orang kuat tambahan
52 Mempermalukan Keluarga Chu
53 Bertemu dengan Sang Permaisuri
54 Meninggalkan Istana
55 Membuat Pil pertama
56 Memulai latihan tertutup
57 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58 Pasien pertama
59 Pendekar bayaran
60 Para Iblis Tua
61 Pimpinan utama Tiga Pedang
62 Hutan Zudong
63 Di kejar oleh Dewa Kematian
64 Tidak memiliki perasaan
65 Seperti neraka
66 Musuh mulai bergerak
67 Pertempuran Besar 1
68 Pertempuran Besar 2
69 Pertempuran Besar 3
70 Pertempuran Besar 4
71 Pertempuran Besar 5
72 Pertempuran Besar 6
73 Roh Kaisar Naga Api
74 Meminjam tubuh
75 Rencana Huai Long
76 Kemenangan
77 Akhir dari pertempuran besar
78 Perbatasan Desa Lingwu
79 Hutan Qixing
80 Mengungkapkan identitas
81 Aliansi Pendekar
82 Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83 Jalur Keberuntungan
84 Pertarungan perebutan Peta
85 Berhasil mendapatkan peta
86 Suku Manusia Batu
87 Bahasa Suku Manusia Batu
88 Kepala Suku Daoyu
89 Kesepakatan
90 Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91 Konflik Perang Saudara
92 Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93 Suku Ular Tanah
94 Segel Bintang Hitam
95 Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96 Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97 Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98 Mengetahui identitas Qian
99 Menjadi Sekutu
100 Melanjutkan perjalanan
101 Kota Yiandong
102 Anggota Organisasi Bintang Benua
103 Wilayah tak berpenduduk
104 Tumbal Pertama
105 Kota Chaoli
106 Tumbal berikutnya
107 Pertarungan sengit dua lawan satu
108 Qian melawan Xuan He
109 Kepala Kaisar Agung
110 Perguruan Pulau Tua
111 Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112 Batu permata
113 Siluman Kalajengking Ye Shong
114 Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115 Perburuan di Hutan Qixing
116 Pertarungan dua Siluman Tua
117 Kisah awal mula Segel Api
118 Xa Wujin
119 Membentuk Pondasi pertama
120 Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121 Kulit Naga Muda
122 Dua buruan besar
123 Lima Raja Hutan Pelindung
124 Pertandingan antar Organisasi
125 Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126 Menyembunyikan kemampuan
127 Bukit Tangsang
128 Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129 Kaisar Han
130 Lembah Setan dan Lembah Iblis
131 Bibit kejahatan berikutnya
132 Tabib Ajaib
133 Surganya Dunia
134 Pertarungan lima lawan empat
135 Hun Rong
136 Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137 Kwe Lan
138 Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139 Serangan terakhir
140 Kematian Kwe Lan
141 Lembaran Ranah Naga Bumi
142 Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143 Bintang Benua dalam masalah besar
144 Tiga Pendekar Setan Tian
145 Strategi singkat
146 Menerobos pertahanan
147 Bantuan telah datang
148 Bantuan telah datang 2
149 Tiba di pertempuran
150 Membalikkan situasi
151 Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152 Tidak ada Kesempatan lagi
153 Kemenangan
154 Kondisi Dao Yin
155 Bulan Purnama Beku
156 Pangeran Pendekar Naga
157 Informasi baru
158 Rumah pelelangan keluarga Ziu
159 Cincin Bola Api
160 Sosok berjubah hitam
161 Xuan Hui
162 Rencana Qian dan Huai Long
163 Qian melawan Hai Kang
164 Kekuatan Cincin Bola Api
165 Melanjutkan perjalanan
166 Pertempuran sesama Aliran Hitam
167 Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168 Membunuh tanpa menyentuh
169 Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170 Menyerah
171 Penggabungan dua Aliran berlawanan
172 Keputusan Xuan Hui
173 Kembali ke Hutan Qixing
174 Tubuh Naga Emas
175 Naik ke Ranah Serigala Langit
176 Menjinakkan Kekuatan Naga
177 Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178 Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179 Sosok Kaisar Petir
180 Dunia Roh
181 Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182 Pondasi Jiwa Kegelapan
183 Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184 Kambali ke Bintang Benua
185 Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186 Beradu segel sihir
187 Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188 Sihir Terakhir
189 Pembakar Api Pemusnah
190 Membawakan hadiah besar
191 Pertemuan kembali dengan Qifei
192 Tiba di Kota Tengzho
193 Persiapan penyambutan
194 Pancaran aura agung
195 Pertemuan ayah dan anak
196 Kemampuan Qifei
197 Dewa Kematian yang sesungguhnya
198 Kemunculan anggota Pedang Darah
199 Pertarungan Qian dan Leng Tua
200 Segel Kurungan Tanah
201 Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202 Rencana Pembalasan
203 Kunjungan ke Bulan Suci
204 Aksi Ye Shong
205 Hukuman
206 Xeiyin keluar dari pelatihan
207 Qifei mengamuk
208 Qiyue, Saudari kembar Qifei
209 Keterampilan Lava
210 Ketua Besar Wu Jin
211 Lava Angin Pemusnah
212 Busur Emas Suci
213 Memamerkan Kekuatan
214 Jurus Seribu Bayangan Pedang
215 Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216 Memeriksa bagian dalam Markas
217 Harta paling berharga
218 Cemburu
219 Masalah Keluarga
220 Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221 Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222 Informasi tentang Keluarga Qiao
223 Tiba di rumah Keluarga Qiao
224 Zhiu Yu
225 Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226 Rombongan pengungsi
227 Lepas tangan
228 Sayap Inti Elemen
229 Penyatuan Bola Energi kedua
230 Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231 Kebimbangan
232 Kabar buruk
233 Kondisi Meng Lin
234 Berangkat ke wilayah Ming
Episodes

Updated 234 Episodes

1
Pangeran Song Lin Qian
2
Kekacauan yang di rencanakan
3
Bala bantuan
4
Sisa Nafas Terakhir
5
Pedang Darah
6
Rencana Yie Ling Yi
7
keinginan Putri Bungsu Raja Song
8
Lingkaran Tenaga Dalam
9
Melihat Kehidupan di bawah Gunung
10
Para Perusuh
11
Xan Tiandi
12
Sejarah Kitab Naga Langit
13
Mengetahui kebenaran
14
Memulai perjalanan
15
Pekerjaan pertama
16
Hari pertama bekerja
17
Ayah yang terbaik
18
Keahlian Xeiyin
19
Perguruan Racun Kalajengking
20
Pembunuhan Pertama
21
Ginseng Hitam Langit Malam
22
Perasaan aneh
23
Perguruan Elang Perak
24
Tidak berdaya
25
menjadi kekasih bayaran
26
Kakek Pengemis
27
Cincin Langit
28
Keberuntungan yang tidak di sengaja
29
Partai Tiga Pedang
30
Menyerap khasiat Ginseng Hitam
31
Keluarga Chu
32
Empat Tubuh Kebal Bersaudara
33
Rahasia Tanda Lahir
34
Keluarga
35
Mengkhianati kepercayaan
36
Aura Kematian
37
Panglima Huan Gong
38
Chang Xu Tian
39
Tamu undangan
40
Menemukan titik terang
41
Berangkat ke Istana
42
Bertemu dengan sang Ayah
43
Han Li Guo
44
Sosok hitam
45
Keberuntungan yang tidak terduga
46
Bentrokan
47
Hanya satu kata
48
Merasakan efek Pedang
49
Membunuh dua Pendekar Jiwa Ahli
50
Harimau Panglima Perang
51
Dukungan orang kuat tambahan
52
Mempermalukan Keluarga Chu
53
Bertemu dengan Sang Permaisuri
54
Meninggalkan Istana
55
Membuat Pil pertama
56
Memulai latihan tertutup
57
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Ahli
58
Pasien pertama
59
Pendekar bayaran
60
Para Iblis Tua
61
Pimpinan utama Tiga Pedang
62
Hutan Zudong
63
Di kejar oleh Dewa Kematian
64
Tidak memiliki perasaan
65
Seperti neraka
66
Musuh mulai bergerak
67
Pertempuran Besar 1
68
Pertempuran Besar 2
69
Pertempuran Besar 3
70
Pertempuran Besar 4
71
Pertempuran Besar 5
72
Pertempuran Besar 6
73
Roh Kaisar Naga Api
74
Meminjam tubuh
75
Rencana Huai Long
76
Kemenangan
77
Akhir dari pertempuran besar
78
Perbatasan Desa Lingwu
79
Hutan Qixing
80
Mengungkapkan identitas
81
Aliansi Pendekar
82
Situasi di Organisasi Tiga Pedang
83
Jalur Keberuntungan
84
Pertarungan perebutan Peta
85
Berhasil mendapatkan peta
86
Suku Manusia Batu
87
Bahasa Suku Manusia Batu
88
Kepala Suku Daoyu
89
Kesepakatan
90
Mempelajari Bahasa Dinasti Tang
91
Konflik Perang Saudara
92
Gagal melewati Jalur Keberuntungan
93
Suku Ular Tanah
94
Segel Bintang Hitam
95
Jurus Seni Pedang Naga bagian keempat
96
Kitab Ilmu Nafas Dewa Angin
97
Mempelajari Kitab Nafas Dewa Angin
98
Mengetahui identitas Qian
99
Menjadi Sekutu
100
Melanjutkan perjalanan
101
Kota Yiandong
102
Anggota Organisasi Bintang Benua
103
Wilayah tak berpenduduk
104
Tumbal Pertama
105
Kota Chaoli
106
Tumbal berikutnya
107
Pertarungan sengit dua lawan satu
108
Qian melawan Xuan He
109
Kepala Kaisar Agung
110
Perguruan Pulau Tua
111
Tiba di bekas Perguruan Naga Langit
112
Batu permata
113
Siluman Kalajengking Ye Shong
114
Pengawal pribadi dari bangsa Siluman
115
Perburuan di Hutan Qixing
116
Pertarungan dua Siluman Tua
117
Kisah awal mula Segel Api
118
Xa Wujin
119
Membentuk Pondasi pertama
120
Naik ke Kelas Pendekar Awal Jiwa Raja
121
Kulit Naga Muda
122
Dua buruan besar
123
Lima Raja Hutan Pelindung
124
Pertandingan antar Organisasi
125
Tubuh Naga Merah, Puncak Jiwa Kaisar.
126
Menyembunyikan kemampuan
127
Bukit Tangsang
128
Pendekar Jiwa Kaisar termuda
129
Kaisar Han
130
Lembah Setan dan Lembah Iblis
131
Bibit kejahatan berikutnya
132
Tabib Ajaib
133
Surganya Dunia
134
Pertarungan lima lawan empat
135
Hun Rong
136
Pertarungan para Pendekar Jiwa Pertapa
137
Kwe Lan
138
Pertarungan Dua Pertapa Tingkat Tinggi
139
Serangan terakhir
140
Kematian Kwe Lan
141
Lembaran Ranah Naga Bumi
142
Berhasil membentuk Pondasi Darah dengan sempurna
143
Bintang Benua dalam masalah besar
144
Tiga Pendekar Setan Tian
145
Strategi singkat
146
Menerobos pertahanan
147
Bantuan telah datang
148
Bantuan telah datang 2
149
Tiba di pertempuran
150
Membalikkan situasi
151
Pil Ajaib Perubahan Terkutuk
152
Tidak ada Kesempatan lagi
153
Kemenangan
154
Kondisi Dao Yin
155
Bulan Purnama Beku
156
Pangeran Pendekar Naga
157
Informasi baru
158
Rumah pelelangan keluarga Ziu
159
Cincin Bola Api
160
Sosok berjubah hitam
161
Xuan Hui
162
Rencana Qian dan Huai Long
163
Qian melawan Hai Kang
164
Kekuatan Cincin Bola Api
165
Melanjutkan perjalanan
166
Pertempuran sesama Aliran Hitam
167
Dewi Pemakan Darah Wen Xhiu
168
Membunuh tanpa menyentuh
169
Melihat ingatan masa lalu Xuan Hui
170
Menyerah
171
Penggabungan dua Aliran berlawanan
172
Keputusan Xuan Hui
173
Kembali ke Hutan Qixing
174
Tubuh Naga Emas
175
Naik ke Ranah Serigala Langit
176
Menjinakkan Kekuatan Naga
177
Kelebihan Pondasi Tubuh dan Tubuh Naga Emas
178
Pertemuan Tiga Aliran Berbeda
179
Sosok Kaisar Petir
180
Dunia Roh
181
Menaklukkan Sisi Gelap Jiwa
182
Pondasi Jiwa Kegelapan
183
Bertemu dengan Roh Sang Ibu
184
Kambali ke Bintang Benua
185
Chi Xin sang Pengendali Pikiran
186
Beradu segel sihir
187
Kelemahan Sihir Pengendali Pikiran
188
Sihir Terakhir
189
Pembakar Api Pemusnah
190
Membawakan hadiah besar
191
Pertemuan kembali dengan Qifei
192
Tiba di Kota Tengzho
193
Persiapan penyambutan
194
Pancaran aura agung
195
Pertemuan ayah dan anak
196
Kemampuan Qifei
197
Dewa Kematian yang sesungguhnya
198
Kemunculan anggota Pedang Darah
199
Pertarungan Qian dan Leng Tua
200
Segel Kurungan Tanah
201
Xao Zeng sang Naga Api Hitam
202
Rencana Pembalasan
203
Kunjungan ke Bulan Suci
204
Aksi Ye Shong
205
Hukuman
206
Xeiyin keluar dari pelatihan
207
Qifei mengamuk
208
Qiyue, Saudari kembar Qifei
209
Keterampilan Lava
210
Ketua Besar Wu Jin
211
Lava Angin Pemusnah
212
Busur Emas Suci
213
Memamerkan Kekuatan
214
Jurus Seribu Bayangan Pedang
215
Akhir bagi Partai Tiga Pedang
216
Memeriksa bagian dalam Markas
217
Harta paling berharga
218
Cemburu
219
Masalah Keluarga
220
Janji untuk menjemput Keluarga Qiao
221
Segera berangkat ke Kerajaan Qin.
222
Informasi tentang Keluarga Qiao
223
Tiba di rumah Keluarga Qiao
224
Zhiu Yu
225
Pembantaian seluruh Keluarga Zhiu
226
Rombongan pengungsi
227
Lepas tangan
228
Sayap Inti Elemen
229
Penyatuan Bola Energi kedua
230
Menerobos ke Ranah Awal Naga Langit
231
Kebimbangan
232
Kabar buruk
233
Kondisi Meng Lin
234
Berangkat ke wilayah Ming

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!