3.Menikah

Setelah mempersiapkan banyak hal beberapa hari, kini hari sakral yang di tunggu-tunggu telah tiba. Di sebuah hotel bintang lima pada hari Sabtu, pernikahan antara Barra dan Raqilla akan segera berlangsung.

Barra dengan setelan jas berwarna putih nya sudah duduk bersama dengan Raqilla yang mengenakan gaun pengantin berwarna senada, tetapi jangan lupakan kacamata bulat yang mungkin akan terus di pakai Raqilla.

Barra selesai mengucapkan ijab qobul dan kini keduanya sudah sah menjadi suami istri. Barra menyematkan cincin di jari manis Raqilla begitu pula sebaliknya.

Saat Raqilla mencium punggung tangan Barra, saat itu pula dengan cepat Barra mengecup pucuk kepala sang istri, hal tersebut membuat Raqilla melebarkan mata dan para tamu undangan memekik melihat adegan romantis pengantin baru tersebut.

Pernikahan yang di dambakan akhirnya berlangsung, sang pria tersenyum lebar dengan perasaan bahagia. Lain hal dengan sang istri, yang tersenyum, tetapi hatinya merasa sedih karena menikah dengan pria yang tidak di cintainya.

Raqilla berdiri bersama Barra di singgasana pengantin untuk menyambut para tamu undangan. Acara ini tertutup, hanya di hadiri kerabat dan beberapa rekan kerja.

Aron berjalan mendekati sepasang pengantin itu di ikuti Vano.

"Selamat untuk kalian berdua," ucap Aron tersenyum.

"Terima kasih, Kek," balas Barra.

Raqilla hanya diam, ia masih kesal kepada Aron yang mendesaknya menikahi Barra. Gadis itu sudah memohon agar tidak perlu menikah dengan Barra, tetapi Aron tidak mau mendengar dan tetap menginginkan sang cucu menikah.

"Masih marah?" tanya Aron.

Tidak ada jawaban yang keluar dari mulut Raqilla.

Aron geleng kepala melihat sang cucu. "kamu tau?dulu kakek juga terpaksa menikahi nenekmu, kedua orang tuaku punya hutang pada keluarga nenekmu. Untuk melunasi hutang tersebut, Kakek di minta menikahi nenekmu," jelas Barra menceritakan kisah masa lalunya.

"Kakek bersikap dingin padanya, tapi nenekmu itu selalu berusaha mendapat cinta Kakek lewat perhatian manisnya. Secara perlahan Kakek menyadari ketulusan nenekmu dan akhirnya menerima cintanya." Tanpa terasa air mata Aron menetes mengingat pernikahan nya dengan mendiang sang istri.

Aron memegang bahu Raqilla. "mungkin sekarang kamu terpaksa, tapi percayalah suatu saat nanti kamu akan bisa menerima pernikahan ini juga Barra."

Aron beralih pada suami cucunya. "Nak, Kakek titip Qilla sama kamu, jaga dan sayangi dia, yah," pinta Aron.

Barra mengangguk patuh. "tentu saja, dia adalah istriku sudah sepatutnya saya menjaga dan menyayangi nya," sahut Barra tegas.

Aron tersenyum hangat mendengarnya, ia merasa tidak salah menikahkan sang cucu dengan pria baik seperti Barra, selain kehidupan Raqilla akan terjamin kebahagiaan pasti akan di dapat gadis itu.

***

Pesta resepsi semakin meriah pada malam hari, walau tidak banyak orang. Kini ada satu sesi, yaitu pesta dansa. Para tamu undangan di perbolehkan dansa bersama pasangan masing-masing.

Tentu tidak lupa kedua mempelai turut andil dalam pesta dansa. Raqilla menolak tidak mau berdansa beralasan tidak bisa, tetapi dengan segala cara Barra membujuk juga dengan bantuan Aron membuat gadis itu mengiakan saja, biar cepat.

Barra merapatkan tubuhnya kepada Raqilla, pria itu mulai memegang pinggang Raqilla, tangan Raqilla juga bertengger di pundak sang suami dan selanjutnya keduanya mulai bergerak ke kanan kiri secara perlahan.

Sebenarnya, Raqilla bisa berdansa. Mengatakan tidak bisa hanya untuk menolak ajakan Barra saja.

Musik masih berputar, para tamu tenggelam dalam gerakan dansa mereka, begitu pula Barra yang asik menatap lekat wajah sang istri.

"Kenapa sih?" tanya Raqilla.

Barra menggeleng. "bukan apa-apa,"

Raqilla hanya mendengus. Namun, detik berikutnya ia dengan sengaja menginjak kaki Barra sehingga suaminya itu mundur beberapa langkah.

"Eh maaf," cetus nya.

Barra hanya tersenyum tipis, ia kembali mengajak sang istri berdansa, Raqilla pun kembali mengikuti gerakan dansanya.

Hingga ia bertingkah lagi, dengan sengaja gadis itu mencondongkan tubuhnya dengan tangan mendorong tubuh Barra, alhasil pria itu terjatuh.

Para tamu undangan terkejut melihat mempelai pria terjatuh sedangkan pelaku yang membuat pria itu jatuh berusaha menahan tawanya.

Vano dengan sigap membantu sang atasan.

Barra menatap ke arah sang istri yang terlihat mengulum senyumnya, pria itu tersenyum tipis karena tahu maksud dari tindakan sang istri.

"Kamu gak apa-apa kan?" tanya Raqilla pura-pura cemas.

"Aku tidak apa-apa, istriku," jawab Barra.

Raqilla merasa aneh dengan panggilan yang terlontar dari bibir sang suami, ia mendongak dan mendapati Barra menatapnya lekat. Dengan cepat Raqilla memundurkan tubuhnya.

"Aku pusing, izin keluar cari angin," pamit Raqilla.

Gadis yang sudah menjadi seorang istri itu berdiri di balkon, menikmati semilir angin yang menerpa wajahnya. Pemandangan di hadapan nya menyuguhkan indahnya kota Jakarta pada malam hari yang di hiasi lampu-lampu bangunan.

Raqilla merentangkan tangannya sembari menutup matanya. Hingga terasa ada yang memeluknya dari belakang, ia melirik sedikit dan mendapati bahwa sang suami lah yang memeluk.

"Masih pusing, hmm?" tanya Barra meletakan dagunya di bahu Raqilla.

"ish lepas." Dengan cepat Raqilla melepas pelukan Barra dan menjauh. "jangan asal peluk."

"Kenapa memang?kan kamu sudah jadi istriku,"

"Pokoknya jangan dulu,"

"Kalau nanti berarti boleh, bahkan lebih dari peluk?" Perkataan Barra malah terdengar ambigu oleh Raqilla.

"Bukan gitu." Raqilla hendak kembali masuk, tetapi di cegah Barra.

"Mau kemana?tadi katanya mau cari angin,"

"Mau masuklah, anginnya jadi makin dingin karena ada, Anda!" cemooh Raqilla.

Barra hanya tersenyum tipis melihatnya, entah kenapa melihat sikap ketus sang istri malah membuat nya semakin jatuh hati, rasanya ia ingin memiliki Raqilla seutuhnya, menjadikan istrinya itu miliknya selama-lamanya.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Afiq Danial Mohamad Azmir

Afiq Danial Mohamad Azmir

Terus berkarya thor, kelezatan bacaannya bikin ketagihan!

2023-08-16

1

Renji Abarai

Renji Abarai

Takjub!

2023-08-16

1

lihat semua
Episodes
1 1.permintaan menikah
2 2.pertemuan
3 3.Menikah
4 4.bukan malam pertama.
5 5.pindah rumah
6 6.menjenguk Bagas.
7 7.liburan bulan madu
8 8.berkeliling desa
9 9.permintaan melakukan kewajiban
10 10.bertemu masa lalu
11 11.
12 12.mantan?
13 13.kembali ke Jakarta
14 14.mengajak Raqilla
15 15.tidak pantas.
16 16.jangan bersedih
17 17.bertemu kembali masa lalu.
18 18.Jalan-jalan?
19 19.Cuti
20 20.Waktu berdua?
21 21.Menunggu
22 22.Masuk rumah sakit
23 23.Menyadari
24 24.Menjauhi Reyhan
25 25.Makan bersama
26 26.Kedatangan Clara
27 27. Magang
28 28.Gangguan
29 Kerja sama Reyhan dan Clara
30 30.Rasa iba
31 Tindakan Raqilla
32 Gagal makan di luar
33 Tidak mendengarkan?
34 Barra marah.
35 Mabuk
36 Salah paham dan kemarahan Barra.
37 Bercerai?
38 Mengadu pada Aron.
39 Sikap yang berubah.
40 Di culik
41 Penyelamatan Raqilla
42 Trauma
43 Kebenaran
44 Berbaikan.
45 Pulang ke rumah
46 46
47 Reyhan lagi?
48 Hukuman
49 Hubungan yang membaik.
50 Belanja
51 Rencana Raqilla dan Barra.
52 Melakukan nya
53 Kondisi Bagas.
54 Kedatangan seseorang.
55 Bayu, ayah Barra.
56 Bayu bertemu Bagas.
57 Menginginkan sebuah posisi
58 Anak haram?
59 Sebuah rahasia.
60 Mencari tahu
61 Tes DNA?
62 Operasi Bagas.
63 Hasil tes DNA
64 Permintaan Bayu.
65 Apa lagi, ini?
66 Masalah.
67 Raqilla terluka.
68 Raqilla hamil?
69 Sisi jahat Bayu.
70 Kejadian di rumah sakit.
71 Kabar baik untuk semua.
72 Hukuman untuk Bayu.
73 Makan bersama di rumah Bagas.
74 Ungkapan rasa.
75 Taman hiburan.
76 Pertemuan Vano dengan Viani.
77 Harapan Barra.
78 Aron sakit.
79 Viani teman sekolah Raqilla.
80 Leukimia?
81 Pengobatan untuk Aron.
82 Patah hatinya Viani.
83 Berangkat.
84 Curhat.
85 Pergi keluar kota.
86 Bertemu Katrina.
87 Katrina mencari perkara.
88 Kabar buruk.
89 Kepergian Aron untuk selamanya.
90 Ke Singapura.
91 91. Cemas.
92 Penyerangan.
93 Kepergian Bagas dan Raqilla keguguran.
94 Terpuruk.
95 Pemakaman.
96 Harus tetap kuat.
97 Pelaku penyerangan.
98 Menghukum.
99 Bab 99.
100 Bab. 100
101 Kabar pernikahan
102 Pernikahan Vano dan Viani.
103 Akhir?
104 7 tahun berlalu.
105 Akhir kisah.
Episodes

Updated 105 Episodes

1
1.permintaan menikah
2
2.pertemuan
3
3.Menikah
4
4.bukan malam pertama.
5
5.pindah rumah
6
6.menjenguk Bagas.
7
7.liburan bulan madu
8
8.berkeliling desa
9
9.permintaan melakukan kewajiban
10
10.bertemu masa lalu
11
11.
12
12.mantan?
13
13.kembali ke Jakarta
14
14.mengajak Raqilla
15
15.tidak pantas.
16
16.jangan bersedih
17
17.bertemu kembali masa lalu.
18
18.Jalan-jalan?
19
19.Cuti
20
20.Waktu berdua?
21
21.Menunggu
22
22.Masuk rumah sakit
23
23.Menyadari
24
24.Menjauhi Reyhan
25
25.Makan bersama
26
26.Kedatangan Clara
27
27. Magang
28
28.Gangguan
29
Kerja sama Reyhan dan Clara
30
30.Rasa iba
31
Tindakan Raqilla
32
Gagal makan di luar
33
Tidak mendengarkan?
34
Barra marah.
35
Mabuk
36
Salah paham dan kemarahan Barra.
37
Bercerai?
38
Mengadu pada Aron.
39
Sikap yang berubah.
40
Di culik
41
Penyelamatan Raqilla
42
Trauma
43
Kebenaran
44
Berbaikan.
45
Pulang ke rumah
46
46
47
Reyhan lagi?
48
Hukuman
49
Hubungan yang membaik.
50
Belanja
51
Rencana Raqilla dan Barra.
52
Melakukan nya
53
Kondisi Bagas.
54
Kedatangan seseorang.
55
Bayu, ayah Barra.
56
Bayu bertemu Bagas.
57
Menginginkan sebuah posisi
58
Anak haram?
59
Sebuah rahasia.
60
Mencari tahu
61
Tes DNA?
62
Operasi Bagas.
63
Hasil tes DNA
64
Permintaan Bayu.
65
Apa lagi, ini?
66
Masalah.
67
Raqilla terluka.
68
Raqilla hamil?
69
Sisi jahat Bayu.
70
Kejadian di rumah sakit.
71
Kabar baik untuk semua.
72
Hukuman untuk Bayu.
73
Makan bersama di rumah Bagas.
74
Ungkapan rasa.
75
Taman hiburan.
76
Pertemuan Vano dengan Viani.
77
Harapan Barra.
78
Aron sakit.
79
Viani teman sekolah Raqilla.
80
Leukimia?
81
Pengobatan untuk Aron.
82
Patah hatinya Viani.
83
Berangkat.
84
Curhat.
85
Pergi keluar kota.
86
Bertemu Katrina.
87
Katrina mencari perkara.
88
Kabar buruk.
89
Kepergian Aron untuk selamanya.
90
Ke Singapura.
91
91. Cemas.
92
Penyerangan.
93
Kepergian Bagas dan Raqilla keguguran.
94
Terpuruk.
95
Pemakaman.
96
Harus tetap kuat.
97
Pelaku penyerangan.
98
Menghukum.
99
Bab 99.
100
Bab. 100
101
Kabar pernikahan
102
Pernikahan Vano dan Viani.
103
Akhir?
104
7 tahun berlalu.
105
Akhir kisah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!