Tantangan Diterima!

KRIIIIIIIIINNNNNNNNGGGGGG!!!!!

Bel tanda pelajaran telah usai pun berbunyi. Aku segera membereskan buku dan alat tulisku, setelah itu aku pun berjalan menuju pintu kelas. Cresa, Virna, Robin ,Edy dan Haryo menungguku didepan pintu. Aku tersenyum pada mereka. Saat aku akan melewati pintu, Robin menghalangiku.

"Lu mau mati konyol dikeroyok gerombolan itu? Gak usah gengsi atau sok berani lah! Udah lu mending pulang lewat jalan lain aja, Rio!" tutur Robin sambil berdiri ditengah-tengah pintu.

"Udahlah, Bin. Aku gak bakal kenapa-kenapa. Makasih udah ngingetin," kataku menepuk pundak Robin agar minggir dari pintu itu.

Kutatap Robin dengan tatapan tajam. Dan tatapanku ternyata membuat ia segera menyingkir dari pintu itu.

"Aku duluan ya!" kataku pada mereka semua.

Aku setengah berlari menuju gerbang sekolah. Cresa rupanya mengejarku, dia memegang lenganku dari belakang.

"Gak usah kesana, Rio. Gak usah, please!Jangan kesana, Rii!" Katanya dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu jangan kuatir, Cresa. Aku gak akan kenapa-kenapa kok!" jawabku sambil perlahan melepaskan pegangan tangannya yang erat dilenganku.

Aku tersenyum menatap wajahnya yang terlihat kuatir kepadaku. Lalu aku kembali berlari keluar sekolah. Saat aku tiba dilapangan itu. Lapangan itu ternyata sudah ramai dengan kerumunan orang, rupanya kabar perkelahian kami sudah tersebar dan banyak yang tahu. Bukan hanya murid dari sekolahku saja yang hendak menonton, tapi juga dari sekolah lain. Keenam Orang itu sudah bergerombol bersiap dan berada ditengah-tengah lapangan. Saat aku berjalan ke tengah lapangan, mereka berenam sudah berpencar sambil mengelilingiku. Sekarang aku sudah berada ditengah-tengah lingkaran yang dibuat para musuhku.

"Salut gue. Gue pikir elu bakalan kabur," kata Yusva dengan wajah tengil.

Aku menatap mereka satu persatu. Aku mengukur kekuatan mereka masing-masing. Lalu kulayangkan pandanganku keseberang. Terlihat seorang cowok tinggi kurus yang sangat kukenal berdiri dibawah pohon besar bersama beberapa temannya sambil mengepulkan asap rokok. Ya! Itu kakakku, bang Faizal.

"Tangan kosong aja nih?"

Tanyaku sambil melempar tas ranselku ke tanah. Aku pun melemaskan otot-ototku. Aku bersiap-siap, kupasang kuda-kudaku sambil bergerak kekiri dan kanan.

"KELAMAAN! AYO LU MAJU SEMUA!!!" Bentakku pada keenam orang itu.

"BANYAK BACOOOT LU BOCAH!!!"

Toni dan Yusva lalu menyerang secara bersamaan. Yang lainnya masih tetap ditempatnya. Toni dan Yusva maju menyerangku dengan jarak berdekatan. Saat mereka sudah cukup dekat, aku pun berkelebat. Aku berputar kekiri sambil menendang kekanan, Yusva yang tertipu dengan putaran badanku langsung tersungkur ketika tendanganku mengenai bahunya dan lalu sebaliknya aku berputar lagi kekanan dan sambil melentingkan badanku 360° kulakukan tendangan kekiri. Dan tendanganku tepat mengenai kepala Toni dengan keras.

"BRAKKK! BRUKKKK!"

Tendangan Dwi Chagi-ku mengenai Toni dan Yusva bersamaan dengan cukup telak dan membuat mereka langsung terkapar. Tanpa membuang waktu, aku segera merangsek ke arah keempat orang yang tersisa untuk segera menyelesaikan pertarungan ini aku berlari dan meloncat kearah 4 orang yang masih tersisa, saat mereka sedang ragu-ragu untuk mendekatiku secara berbarengan atau tidak. Segera kuhampiri 4 orang yang sedang bingung itu dengan gerakan berputar-putar sambil menendang dan meloncat juga melancarkan tinjuku tanpa henti. Ternyata ke 4 orang itu tanpa kusadari sudah terkapar dengan memegang perut dan kepala mereka.

"Dolke chagiku keras juga ya," batinku menatap kearah semua musuhku yang masih terkapar.

Aku memandangi mereka semua lalu segera mengambil ranselku ditengah lapangan dan mengebas-ngebaskan debu yang menempel dibadanku kemudian beranjak meninggalkan tempat itu untuk mengambil motorku.

Lalu kudengar seseorang memanggil namaku.

"Rio!!!"

Suara itu adalah suara kakakku, bang Faizal!

"Mantappppp dek! Hacaaaaawww! Hahahahaha!" Teriaknya sambil menirukan gaya Bruce Lee kemudian disusul dengan suara tertawanya.

Cresa rupanya juga ikut menonton pertarunganku itu. Dia segera menghampiriku yang sedang berjalan kearahnya sambil tersenyum.

"Hmmmm...Yang dikira Cupu ternyata Suhu!" katanya sambil berjalan disampingku.

"Hahaha. Bisa aja kamu. Aku pulang duluan ya. Btw Jemputan kamu mana, Cres?" Tanyaku sambil mencari mobil Cresa yang sudah tidak terlihat.

"Udah dijemput tadi. Tapi aku suruh balik dulu sopirnya. Gampang Rio, ntar aku pulang naik ojol aja," katanya lagi.

Oalaah...dia jadi ditinggal sopirnya karena ingin melihatku berkelahi.

"Tunggu bentar ya, Cres!" kataku singkat. Lalu aku mengambil motorku diparkiran dan menghampirinya.

"Ayo naik Cres. Kuantar kamu pulang yuk!" Cresta bergegas naik keatas motorku. Paha mulus Cresta terlihat jelas saat dia naik diboncengan motorku. Lalu kulepas jaketku.

"Tutupin pahamu ya, Cres!" Kataku sambil memberikan jaketku. Cresa pun menutupi kaki indahnya dengan jaketku.

"Sudah?" Tanyaku.

"Sudah Rii!" jawabnya.

Aku pun memacu motorku kencang. Cresta memelukku erat-erat. Cresta merebahkan kepalanya di punggungku. Tak lama kemudian, aku & Cresta sampai dirumahnya. Rumahnya ternyata sepi yang ada cuma pembantunya saja.

"Masuk yuk. Aku bikinin minum dulu sebentar yaa," katanya sambil menggandeng lenganku. Kulirik jam ditanganku, masih kurang 1,5 Jam lagi jadwal latihanku. Cresa yang melihatku melirik jam lalu bertanya.

"Kamu lagi ada janji, Rii?"

"Nggak. Nggak ada. Cuma 1,5 jam lagi aku harus ke Dojang," jawabku.

"Dojang???Apa itu?

"Dojang itu tempat latihan Taekwondo."

"Ooohhh gitu. Brarti masih ada waktu 1 jam kan? Hihihi," katanya sambil tertawa.

Aku pun tertawa tanpa mengerti apa yang sedang aku tertawakan. Cresa pun masuk ke dalam rumahnya. Kemudian ia keluar dengan pakaian santai dan ia membawa minuman dingin. Aku pun meminumnya karena memang haus banget. Tak sadar ternyata dari tadi Cresa memandangiku. Aku tak tau apa yang ada dipikirannya. Aku tak tau harus ngomong apa disaat seperti itu. Kami berdua saling membisu beberapa saat.

"Kamu...," katanya terhenti.

"Apa Cres? Kamu mau ngomong apa?" Tanyaku lagi.

"Nggak jadi," katanya sambil meremas-remas jemarinya.

"Kok gak jadi?

"Aku lagi bosen dirumah, boleh gak misal aku liat kamu latihan?" Katanya sambil menunduk.

"Fiiuuuuuuh. Kupikir ada apaan," jawabku sambil tersenyum.

"Berarti boleh ya?"

"Nggak apa kamu ikut aku? Nggak minta ijin dulu sama papa mama?"

"Klo diijinin apa aku boleh ikut?"

"Boleh lah, siapa tau bisa jadi my mood booster," ujarku sambil mengedipkan mata.

Dia pun meloncat kegirangan dan langsung menelpon mamanya. Cresta mengakhiri telpon dengan mamanya.

"Sebentar ya. Aku ganti baju dulu. Aku udah diijinin sama mama, Rii!" Katanya sambil berlalu ke kamar.

Tak lama dia sudah berganti pakaian. Dia memakai Sweater ketat berwarna hitam dipadu dengan celana pendek selutut warna hitam dengan sepatu kets berwarna pelangi. Wajahnya diulas dengan beda tipis dan bibirnya hanya dilapisi Lipgloss. Rambutnya dikuncir ekor kuda. Dandanan simple tapi membuatnya luar biasa cantik. Aku terdiam memandanginya.

"Kita berangkat sekarang, Rii?"

Aku masih terdiam mengagumi kecantikannya.

"Ehhh bentar. Sebentar," ujarku mengelilingi dirinya. Cresa yang bingung apa ada yang salah dengan pandangannya.

"Ada yang salah kah?" Tanyanya lagi. Saat itu pembantunya ke ruang tamu seperti hendak memberesi bekas gelas-gelas kami.

"Bik, bisa tolong saya sebentar?" Kataku pada pembantunya.

"Iya mas, bantu apa ya?" Ujarnya sambil berdiri didepanku.

"Dipunggungnya Cresa gak ada apa-apa kan, bik? Takutnya saya salah liat.Soalnya tadi saya habis berantem, bik."

Si bibi pun mengitari tubuh Cresa dan menyentuh punggung Cresa.

"Gak ada apa-apa kok mas!"

"Yang bener bik?"

"Bener mas!" Kata bibi lagi.

"Ada apaan sih Rii?" Kata Cresta bingung.

"Bidadari kok gak ada sayapnya! Berarti cerita tentang Bidadari itu bohong doank!" ujarku menggodanya.

Cresa lalu mencubit gemas lenganku. Si bibi pun tertawa mendengar candaanku. Setelah berpamitan kepada bibi kami pun cabut.

...----------------...

Biasanya saat latihan teman-temanku selalu mengajak pacarnya. Aku yang biasa latihan tanpa membawa siapa-siapa, kali ini membawa Cresa yang luar biasa cantik siang itu dan membuat kehebohan di dojangku.

Kuantar Cresa ke tempat duduk yang deket dengan tempat aku berlatih. Setelah itu Aku pun berganti pakaianku dengan Dobok(seragam Taekwondo). Aku berlatih lebih semangat karena ada Cresa. Cresa pun ternyata tidak mudah bosan saat melihatku berlatih.

"Mau langsung kuantar pulang?" Tanyaku pada Cresa setelah aku selesai mandi seusai latihan.

"Klo gak langsung pulang memangnya mau ngajak aku kemana?" Katanya dengan manja.

"Klo ke kafe yang tempat kita ketemu tempo hari mau?"

"Ayuuuk mau banget Rii!"

...----------------...

"Mau makan berat atau mau nyemil aja?" Tanyaku sambil menggandeng tangan Cresa.

"Makan beratlah. Kan kamu habis latihan. Harus makan yang banyak!" jawab Cresa sambil menyandarkan kepalanya dilenganku.

Kuajak Cresa menuju pondok favoritku.

"Aku kalo lagi sumpek ya kesini Cres. Ehh sori. Klo aku ngerokok kamu gak apa kan?" Tanyaku padanya sebelum menyalakan rokok.

Cresa mengangguk sambil tetap mendekap lenganku. Kulingkarkan lenganku yang didekapnya kebahunya sehingga dia bisa bersandar didadaku. Dia menatapku sebentar lalu melingkarkan tangannya kepinggangku. Kami pun tertawa bersamaan. Saat makanan datang kami masih bersandar ditepi pondok sambil menikmati deburan ombak.

"Mau kusuapin?" Kataku padanya. Cresa mengangguk kegirangan.

"Kayak cewek yang katamu sodaramu itu. Dia kan kamu suapin juga," katanya sambil menyeruput es jeruk.

"Vina. Namanya Vina," ujarku lagi.

Lalu kuceritakan tentang Vina kepada Cresa. Sambil kusuapi Cresa mendengarkan ceritaku.

"Nanti kapan-kapan kukenalin kamu sama Vina," ujarku sambil mencuci tanganku.

Selesai makan aku dan Cresa duduk ditepi pondok lagi sambil menunggu sunset. Dia menarik tanganku lagi untuk dilingkarkan kebahunya lagi. Kurengkuh bahunya ketubuhku. Tercium wangi harum rambutnya. Tangannya melingkar erat dipinggangku. Memeluk erat tubuhku sambil merebahkan kepalanya didadaku.

Ditunggu komen, follow dan like-nya ya Gess.Thanks a lot buat kalian yang sudah mampir!

Episodes
1 Awal Yang Buruk
2 Sepupuku Yang Menggoda
3 Sepupuku Yang(terus) Menggoda
4 Tantangan Kakak Kelas
5 Tantangan Diterima!
6 Pacar Pertama
7 Drama King di Sekolah
8 Konflik Dengan Cresa
9 Putus...
10 Kembali Dengan Cresa dan Dendam Seto
11 Duo Vs Delapan
12 I Love You...Cresa dan Munculnya Siska
13 Permintaaan Maaf Seto dan Firasat Buruk Rio
14 Cresa pindah
15 Menunggumu...
16 Perkenalanku Dengan Eva
17 Bersama Eva
18 Membuka Hati Untuk Eva
19 Dan Terjadi Lagi...
20 Menyepi Di Pulau Dewata
21 Permusuhan
22 Bantuan Yang Tak Terduga
23 Gangguan Orang Ketiga
24 Gue Pergi...
25 Come Back Home
26 Everything reminds me of you
27 D E A L
28 I Will Marry You!
29 BERTEMU CRESA!
30 G A L A U
31 Just Married!!!
32 M E N G E N A N G M U
33 D E J A V U
34 Mulai Berkencan lagi
35 C L B K
36 Healing
37 LOVACATION
38 Perhitungan Yang Tertunda
39 Just Chill
40 Restu Mama Wanda
41 Duo Srigala
42 Selangkah lagi
43 Seperti Kisah...
44 Menggapai Restu
45 Countdown
46 My Precious
47 Berdamai Dengan Hati
48 Tanda Mata Dari Eva
49 Honey Moon
50 Honey Moon ll
51 Cresa Hamil
52 Kematian Bang Faizal
53 M O R C L A N
54 T A K D I R
55 Balas Dendam
56 M I A
57 Perfect Plan
58 Bertahan Hidup
59 Duri Dalam Daging
60 V E N G E A N C E
61 C & C CLUB
62 I V O N E
63 BACK FOR GOOD
64 NEW RESORT
65 MENJERAT DAN TERJERAT
66 EL CHEF
67 MY BABY BOY
68 BLOODBATH!!!
69 Pesta Ulang Tahun Michael
70 PENSIUN
71 TRULY, MADLY, DEEPLY
72 THE END
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Awal Yang Buruk
2
Sepupuku Yang Menggoda
3
Sepupuku Yang(terus) Menggoda
4
Tantangan Kakak Kelas
5
Tantangan Diterima!
6
Pacar Pertama
7
Drama King di Sekolah
8
Konflik Dengan Cresa
9
Putus...
10
Kembali Dengan Cresa dan Dendam Seto
11
Duo Vs Delapan
12
I Love You...Cresa dan Munculnya Siska
13
Permintaaan Maaf Seto dan Firasat Buruk Rio
14
Cresa pindah
15
Menunggumu...
16
Perkenalanku Dengan Eva
17
Bersama Eva
18
Membuka Hati Untuk Eva
19
Dan Terjadi Lagi...
20
Menyepi Di Pulau Dewata
21
Permusuhan
22
Bantuan Yang Tak Terduga
23
Gangguan Orang Ketiga
24
Gue Pergi...
25
Come Back Home
26
Everything reminds me of you
27
D E A L
28
I Will Marry You!
29
BERTEMU CRESA!
30
G A L A U
31
Just Married!!!
32
M E N G E N A N G M U
33
D E J A V U
34
Mulai Berkencan lagi
35
C L B K
36
Healing
37
LOVACATION
38
Perhitungan Yang Tertunda
39
Just Chill
40
Restu Mama Wanda
41
Duo Srigala
42
Selangkah lagi
43
Seperti Kisah...
44
Menggapai Restu
45
Countdown
46
My Precious
47
Berdamai Dengan Hati
48
Tanda Mata Dari Eva
49
Honey Moon
50
Honey Moon ll
51
Cresa Hamil
52
Kematian Bang Faizal
53
M O R C L A N
54
T A K D I R
55
Balas Dendam
56
M I A
57
Perfect Plan
58
Bertahan Hidup
59
Duri Dalam Daging
60
V E N G E A N C E
61
C & C CLUB
62
I V O N E
63
BACK FOR GOOD
64
NEW RESORT
65
MENJERAT DAN TERJERAT
66
EL CHEF
67
MY BABY BOY
68
BLOODBATH!!!
69
Pesta Ulang Tahun Michael
70
PENSIUN
71
TRULY, MADLY, DEEPLY
72
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!