Bab.5

Plakkkkk!!!!!! bunyi tamparan keras mendarat dipipi Arka,terlihat darah segar mengalir di bibirnya.Arka bersiap membalas tamparan paman Luhan yang datang tiba-tiba.

Dengan cepat Tania manangkap tangan adiknya.

"Kak Tania mohon Arka jangan lakukan ini,Kakak tidak bisa melihat mu tersakiti.

Tania akan menerima pernikahan ini,Tania yakin pilihan paman dan bibi adalah orang yang tepat.Tania mencoba memberi pengertian kepada adiknya dengan wajah yang sudah basah dengan Air mata.

Arka menghapus air mata Tania dengan jarinya.ada rasa pedih dihati Arka melihat Kak Tania yang amat dia sayangi setiap saat mengeluarkan air matanya. Arka berusaha mengurungkan niatnya membalas tamparan papanya.

Arka menarik nafas dalam-dalam mencoba mengontrol emosinya.

"Pa,,,bagaimanapun kak Tania keponakan papa,Arka mohon pada papa jangan memaksa kak Tania untuk menikah.Arka berusaha meyakinkan papanya.

"Papa sudah memikirkan ini Arka,ini jalan terbaik buat Tania,lelaki yang akan menjadi suaminya berasal dari keluarga terpandang dan sangat disegani di kota ini" ucap paman Luhan

"Tuan Royan Mahardika pemilik perusahaan Besar "PT.KING GRUP" adalah kakek dari calon suami Tania. Tuan muda Alvaro Mahardika adalah cucu satu-satunya laki-laki yang dia punya Kakek nya sendiri yang meminta untuk Tania menjadi menantu keluarga mereka.Luhan mencoba memberi penjelasan pada Arka.

Arka tersenyum sinis mendengar penjelasan papanya.

"Papa dan mama pasti ini tentang uang kan???demi uang kalian mengorbankan Kak Tania pada keluarga yang terkenal kejam itu!!!!! Suara Arka mulai meninggi lagi setelah dia mengatahui siapa calon suami kakaknya. dan mulai mengepalkan tangannya.

"Kamu jangan kurang ajar Arka,sejak kapan kamu berani seperti ini pada orang tuamu hah!!!!! Bibi Ranti juga mulai tersulut emosi nya karena Arka benar-benar tidak bisa mengontrol nada bicara nya.

"Kau pasti tau akibat dari menolak kesepakatan dengan keluarga itu?mereka bisa saja menghancurkan kita dalam sehari.jadi pikirkan itu Tania" Ada nada ancaman di ucapan paman Luhan.

Tania hanya tertunduk pasrah,Arka pun mengusap kasar wajahnya dia tau siapa kerluarga Mahardika.

"Ahhhh sial seandainya aku lebih berkuasa dari keluarga itu ingin rasanya ku hancurkan semua dan membawa Kak Tania keluar dari penderitaannya selama ini"Arka berteriak kencang dihatinya.

"Paman dan Bibi memanggil kalian kesini tidak mau mendengar penolakan kalian setuju atau tidak Tania harus bersiap besok untuk menikah,Bibi Ranti menekan kan kata-katanya.

"Sekarang Tania masuk kamar,persiapkan dirimu buat pernikahan besok hanya dihadiri pihak keluarga Mahardika saja.tidak mengundang siapapun termasuk sahabat kesayanganmu itu cihhhh...."perintah Bibi Ranti dia sangat tidak menyukai Laura karena sering membuat nya emosi saat harus berhadapan dengan si gadis pemberani itu.

"Gadis sinting itu bisa saja mengacaukan rencana yang sudah disusunnya" pikir Bi Ranti.

"Kau mengerti Tania!!!!,Bibinya berteriak saat tidak ada respon atau jawaban dari mulut Tania.

"Mengerti Bi,jawaban Tania dengan suara lirihnya.sekarang ini pikiran Tania sudah gak tau kemana dan tenaga nya terasa terkuras habis.

Melangkah kekamarnya,Arka mengikuti kakaknya itu ingin memberikan dukungan buat Tania.Arka sangat mengerti Tania akan menangis lagi didalam kamar nanti.