Lalu gadis perawan cantik itupun pergi dengan wajah ketakutan.Hendrato meremas rambutnya rasa cinta pada seorang Rachel membuatnya benar-benar gila .
Ingin rasanya lari untuk memeluk Rachel.
Dan jauh dari Hendrato yang tergila-gila dengan Rachel. Alena dan Tama menikmati makanan yang dipesan online oleh Tama Sanjey.Dua orang yang kini bersahabat itu tampak mengenang masa-masa SMA dulu.
"Len..apa? Kamu suka makanan ini", ujar Tama Sanjey memandang Alena yang tersenyum.
"Iya ini makanan yang sering kamu pesan untukku.Makasih ya kamu masih ingat makanan favorit aku", Jawab Alena sopan.
"Iya tentu aku ingat semua tentang kamu Len.Tapi jangan salah paham dulu ya aku mengingatmu kini sebagai sahabat dan TTM ku.Teman tapi mesra", Seloroh Tama kecut.
"Ih...dasar GR dari dulu gak ilang sifat konyol kamuTam.Dasar siculun keren.Lagaknya kutu buku belajar dan sok-sokan.Padahal sering curi-curi waktu dekettin gadis yang gila belanja ", Ucap Alena tertawa.
"Iya aku memang bodho bisa jatuh cinta sama gadis yang gila belanja.Sampai-sampai tak terasa aku menyakiti dia dan ayahnya.Dan aku tidak bisa membelanya", Jawab Tama Sanjey menertawakan dirinya sendiri.
"Udah ah drama mengolok-oloknya Tam.Kamu tidak salah kita berada disituasi yang salah dan benar saat itu.Semua sudah berlalu ", Ujar Alena diplomasi.
"Maaf Alena aku hanya ingin menghibur sahabat yang masih bertengger dihatiku sebagai cinta pertamaku ", Ucap Tama tersenyum lembut.
"Tama Sanjey jangan gombal melulu dong", Jawab Alena menepuk jidat lebar Tama dengan lembut.
"Iyaa..ampun-ampun sobat gak deh", ujar Tama Sanjey berpura-pura sakit.
Lalu setelah bercanda dan kenyang Alena dan Tama Sanjey duduk bersebelahan menunggui Kirana hingga keduanya tertidur tangan Alena dan Tama Sanjey bertumpu ditangan Kirana.
Tampak sekilas mereka seperti keluarga kecil yang bahagia.
Dan jauh dari Alena dan Tama Sanjey yang menjaga Kirana dirawat inap dipuskemas.Prasetyo dan Rachel kembali melanjutkan ibadah sunahnya sebagai suami istri.Setelah istirahat sebentar.
Penyatuan dua raga yang saling bergesekan saling memberi dan menerima seperti deburan ombak yang terkenal besar dilaut pantai selatan Parangtritis.
Putaran demi putaran telah mereka lewati tanpa jeda dua raga yang saling memimpin untuk mereguk kenikmatan surgawi dunia yang diperbolehkan untuk sepasang suami istri yang sah dimata hukum dan agama.
Lolongan panjang dari mulut keduanya begitu nyaring bagai singa hutan.
Setelah bergulatan panjang keduanya lalu keduanya ambruk diranjang.Dan memejamkan mata untuk menikmati sensasi surgawi dunia yang mereka rasa.
"Mas aku puas.Aku harap ada benihmu yang hidup dirahimku", Ucap Rachel tersenyum nakal dan bersiap memimpin permainan.
"Oh... Rachel aku bisa gila aku mencintaimu", Jawab Prasetyo sayu mendamba.
"Oh..iya.Mas..mas", Ujar Rachel mulai menggila.
Dua insan yang mengila itu terus bertempur habis-habisan.Dua raga yang saling mendamba itupun kembali mengulang putaran demi putaran untuk merengguk indahnya surga duniawi bersama.
Hingga jam menunjukkan angka sepuluh malam akhirnya Rachel dan Prasetyo yang benar-benar merasa bahagia dan puas menikmati surga duniawi bersama.
Mengakhiri percintaan mereka.Keduanya mandi bersama . Setelah itu berbaring bersama saling memeluk erat.Terlihat rasa bahagia diwajah keduanya.
Jauh dari pasangan pengantin baru itu.Kirana kembali memanggil -manggil nama Prasetyo ayahnya hingga membuat Alena dan Tama Sanjey terbangun.
"Ayah..ayah jangan pergi ayah jangan tinggalkan aku dan bunda ayah..ayah pulang ayah", Ucap Kirana yang tak sadarkan diri karena demam tinggi memanggil -manggil nama ayahnya.
"Kir..kamu kenapa,kenapa panas lagi.Ayah pasti pulang", Ujar Alena cemas.
"Kamu jangan cemas biar aku panggil dokter jaga", Timpal Tama Sanjey menenangkan Alena.
Tama Sanjey pun memencet tombol yang terletak didekat infus untuk memanggil dokter jaga.
Tak beberapa lama dokter pun datang dan memeriksa keadaan Kirana yang kembali demam.
"Ini reaksi pertama obat nanti setiap infus yang diganti pasien panas lagi.Tapi insa Allah panasnya akan turun dan membaik.Tapi maaf bu.Kirana butuh ayahnya meski kondisinya membaik dia merindukan ayahnya jadi kalau bisa ayahnya menemaninya dulu.Apa? Bapak ini bukan ayahnya", Ucap dokter jaga.
"oh .. begitu Ya ayahnya lagi dinas luar kota dok.Ini saudara jauh saya karena saya tidak punya kerabat dekat jadi dia menemani saya disini", Jawab Alena panjang lebar.
"Oh.. begitu maafkan saya kalau tadi lancang.Tapi saya kira kalian pasangan suami istri dan pasien Kirana itu anak kalian karena bapak ini begitu mencemaskan Kirana tapi kok masih memanggil ayahnya karena itu saya bertanya ", Ucap dokter jaga.
"Tidak apa-apa kok dok", Jawab Alena sopan.
"Baiklah saya kembali keruangan saya kalau ada apa-apa.Panggil saja moga-moga Kirana cepat sembuh ", Timpal dokter jaga.
Setelah dokter jaga itu pergi.Alena kembali fokus pada Kirana yang berangsur-angsur turun suhu panas tubuhnya.Dan tertidur lelap kembali.
"Tidurlah Len diranjang dekat anakmu.Mungkin itu bisa mengobati rasa rindu Kirana pada ayahnya", Ucap Tama Sanjey memberi saran.
"Baiklah Tama Sanjey ", Jawab Alena menurut .
Letih yang terasa pada wajah ayu Alena membuat Tama Sanjey ingin sekali membahagiakannya dan Kirana bila Prasetyo menyia-nyiakannya.
Bagaimana bisa Prasetyo yang kata Alena sosok suami sempurna itu tak mengakat ponsel pintarnya saat dihubungi berkali-kali.
Tama Sanjey teringat saat adiknya panas tinggi dan memanggil nama papanya yang sedang ada proyek diluar kota.Sesibuk apapun papanya. Papa pasti meluangkan waktu untuk membalas chat mama.
Dan menyuruh mama berbaring diranjang dekat adik perempuannya untuk mengobati rasa rindunya pada papanya.Kini adik kesayangannya itu telah menikah dan tinggal diluar negeri bersama suaminya.
"Ahh.. kenapa aku begitu mendambamu Alena.Kini mantan istriku telah menikah dengan kekasih yang amat dicintainya Dan mencintai putraku seperti putranya.Bahkan mantan istriku dan suami barunya menyuruhku untuk mengejar cintaku", Bisik lirih Tama Sanjey.
Dan jauh dari Alena dan Tama Sanjey yang sibuk dengan Kirana yang demam. Tampak Rachel mengebek untuk kebalkon hotel tempat mereka menginap untuk sekedar menikmati malam yang bertabur bintang.
Sambil diner berdua . Karena meskipun mereka sudah makan tadi tapi pergulatan panas mereka berdua yang menguras tenaga membuat mereka lapar lagi.Tapi Rachel ingin diner berdua dibalkon sambil menikmati pemandangan malam yang bertabur bintang.
"Rachel ini dingin tau.Diner kau pakai mantel tebal", Seloroh Prasetyo yang capek.
"Pak sopir pasti loyo besokkan mau balik kevilla", Jawab Rachel manja.
"Lha iya.. nyonyanya ngajak sopirnya bertempur dimedan pertempuran habis-habisan jadi capek to Bu boss", Timpal Prasetyo protes.
"Tenang mas.Aku dah pesen jamu seger waras jadi stamina dijamin vit lagi besok baliknya juga nyantai jadi tidak harus pagi.Kamu istirahat saja besok aku mau belanja-belanja dulu biar aku gojek aja", Ucap Rachel memberikan waktu istirahat pada suaminya.
"Alkamdulilah tapi hati-hati ya", Jawab Prasetyo cemas.
"Ok sayang ", Celetuk Rachel manja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments