BAB 18

Lalu Rachel dan Prasetyo duduk dimeja Resto yang masih kawasan Keraton kesultanan Yogyakarta. Tampak pelayan menunggu pesanan dari Rachel dan Prasetyo.

"Mbk wedang uwuh dua,Ginastel lemon teh dua, nasi liwet dan mie Jawa gorengnya dua ya mbk", ucap Rachel sopan.

"Geh...mbk,mas, tunggu sebentar geh", ucap pelayan dengan sopan disertai logat Jawa.

Tak beberapa lama hidangan yang diminta pun terjejer rapi dimeja clasik gaya tempo dulu.Dan pelayan tadi mempersilahkan Rachel dan Prasetyo untuk mencicipi masakan yang dipesannya tadi.

"Hemm... kalau masakkan begini bisa habis dalam semenit nih Rachel.Bisa-bisa pulang dari Jogja perut aku makin gendut kayak om-om", Ujar Prasetyo tersenyum.

Rachel tersenyum dengan perkataan Prasetyo mereka pun menikmati makanan mereka dengan rasa bahagia.Karena setelah ini mereka akan keparangtritis.Sekedar menikmati indahnya pantai laut selatan yang melenggenda dengan sosok makluk gaib yang begitu tersohor nyai Roro kidul.

"Hemmm.. udah kenyang", Ucap Prasetyo sambil bersedawa.

"Ihhh..mas kok jorok sih", Timpal Rachel yang replek menutup hidung dan mulutnya.

"Maaf ya mbk Rachel.Em...kok gaya kamu tuh berlebihan banget kayak orang ngidam. Alena saat ngidamkan Kirana persis kayak kamu", Celetuk Prasetyo.

Membuat Rachel mendadak merah delima.Jantung yang semula normal berganti jedak jeduk tak karuan karena celetuk Prasetyo yang tak sengaja.Namun sangat membuat Rachel ketakutan setengah mati.

Bayangan Hendrato yang merudapaksa dirinya malam itu.Bahkan ketidakberdayaan Rachel akhirnya pasrah dan menikmati sensasi surgawi dunia yang terlarang yang diberikan Hendrato malam itu.

Senyuman devil Hendrato tampak puas saat Rachel akhirnya hanyut dalam lautan kenikmatan sepasang hubungan intim yang terlarang.Kata-kata Hendrato kembali teriang saat hadiah dari Hendrato yaitu benih-benih yang tertanam dirahimnya.

"Mas aku mau ketoilet sebentar", Ucap Rachel yang mendadak gugup dan takut.

"Iya .Apa? Perlu aku temani sayang kok kamu seperti orang ketakutan.Apa? Kata-kataku menyinggungmu", Jawab Prasetyo cemas.

"Tidak kok mas.Cuma mual mungkin masuk angin.Mungkin kemarin kena gerimis itu ya", Timpal Rachel mengalihkan pembicaraan.

"Ya udah.Aku tunggu ya sayang", Ujar Prasetyo lembut.

Akhirnya Rachel pun bergegas ketoilet wanita.Didalam toilet Rachel membasuh mukanya berkali-kali. Dan mengingat- ingat kapan terakhir kali datang bulan. Kata dokter kandungannya Rachel termasuk wanita yang terlalu subur.Jadi bila berhubungan intim dengan pasangannya saat masa subur kemungkinan seratus persen hamil.

Akhirnya Rachel WhatsApp dokter kandungannya yang menangani Rachel dan Raditya. Karena setiap bulan Rachel masih memeriksakan kesehatannya kedokternya.

Alangkah terkejutnya. Saat dokter itu mengecek dan mengirimkan balasan WhatsApp ke Rachel. Tepat Hendrato merudapaksa Rachel posisinya masa paling subur dan birahinya tengah dalam puncaknya.

"Tidak.", Batin Rachel menjerit.

Tubuh ramping Rachel pun merosot seketika tak berdaya.Rachel memang menginginkan seorang anak dari rahimnya yang sehat,kuat, sangat subur itu. Tapi bukan dari benih Hendrato.Tubuhnya bersandar pada dinding tembok toilet wanita dan tangisnya pecah.

Rachel sudah menguatkan hatinya untuk melupakan malam laknat itu.Tapi kini kemungkinan hamil karena malam panas yang dilewati dengan Hendrato tampak nyata dimatanya.

WhatsApp dari Prasetyo tiba-tiba membuyarkan kesedihannya.

"Sayang apa? Kamu baik-baik saja", Ucapnya dalam pesan pendek di WhatsApp.

"Aku cuma pusing saja mas", Jawab Rachel singkat.

lalu Rachel membersihkan diri dan kembali menuju ke Resto untuk menemui Prasetyo.Dia tidak ingin Prasetyo khawatir.

"Mas", Ujar Rachel tersenyum dan memeluk erat Prasetyo.

"Kamu tidak apa-apa kan Rachel.Kamu tidak sakitkan Rachel", Ucap Prasetyo cemas.

"Enggak mas.Kita langsung keparangtritis ya", Jawab Rachel manja

"Baik ", Timpal Prasetyo lembut.

Setelah membayar biaya makan diResto .Lalu mereka pun menuju keparangtritis dengan perjalanan yang rumayan cepat.

Rachel begitu bersemangat.Hari ini menyingkirkan semua problem pada dirinya dan menikmati rasa cinta dihatinya untuk seorang Prasetyo.Begitu cepat rasa itu tumbuh dengan kelembutan Prasetyo Rachel menemukan kembali tempat berteduh.

Ombak dipantai selatan Parangtritis begitu lembut seakan menyapa Rachel dan Prasetyo yang sedang dimabuk cinta . Bahkan tak salah karena mereka nyatanya resmi menikah dan sah dimata hukum dan agama.

Kaki telanjang mereka merasakan pasir yang begitu hangat.Tampak dua sejoli itu begitu mesra saling memeluk dan menatap.

"Mas aku ingin kita nginep didekat penginapan pantai sini .Kan hotel dekat Prambanan biaya administrasi selesai.Aku belum mau pulang dulu", Ujar Rachel teramat manja.

"Iya sayang ", Jawab Prasetyo.

Prasetyo kini tak bisa menolak permintaan Rachel.Karena dirinya pun tegelam dalam cinta yang tak bisa dipahami logikanya.

Senja mulai terlihat.Kedua insan manusia resmi itupun meninggalkan pantai Parangtritis dengan sejuta kenangan manis bersama. Prasetyo pun mengajak Rachel untuk menginap ditempat yang masih dekat dengan pantai Parangtritis.Agar keduanya masih bisa menikmati sensasi Parangtritis dikejahuan malam.

Rachel memesan satu kamar untuk mereka.Prasetyo yang sudah tak bisa menolak pun mengikuti kata Rachel.Rachel ingin menghabiskan malam bersama Prasetyo. Rachel tidak ingin ada benih yang hidup dari Seorang Hendrato.

Rachel hanya ingin benih dari Prasetyo suami kontraknya yang dicintainya.Pria lembut,teduh ,baik seperti mendiang Raditya suaminya yang telah pergi selama -lamanya.

"Mas ", Ucap Rachel sayu.

"Rachel aku ", Jawab Prasetyo singkat.

Lalu didalam hotel ini sepasang suami istri kontrak itu menuaikan kewajibannya sebagai suami istri. Tampak Prasetyo memperlakukan Rachel penuh cinta bahkan Rachel menikmati sensasi yang diberikan Prasetyo.

Putaran demi putaran telah mereka lakukan.Keduanya saling memimpin terdengar jeritan demi jerittan melolong lepas dari kedua bibir pasangan suami istri kontrak itu.

Rachel tidak peduli lagi melanggar perjanjian kontrak yang dibuat dan disepakati.Yang dia inginkan saat ini hanya Prasetyo dan perasaannya pada sosok suami kontraknya yaitu Prasetyo. Rachel tidak ingin anak dari benih Hendrato.

Sebuah alasan kuat untuk bisa mengandung anak dari Prasetyo.Karena kini hatinya terikat dengan Suami Alena.

Raga yang saling menyatu dalam ikatan pernikahan.Jiwa yang sudah saling mendamba dan mencintai.

Pergulatan dua sepasang suami istri kontrak itu akhirnya berakhir setelah lebih dari enam jam tanpa jeda . Merengkuh surgawi dunia.

Rachel sudah memastikan rahimnya diisi benih dari Prasetyo lelaki yang kini dicintainya.

Keduanya lunglai diranjang hotel.

"Maaf Rachel aku", Ujar Prasetyo merasa bersalah.

"Mas kita sama-sama menikmati kita juga tidak salah mas kita sama-sama menginginkan ", Jawab Rachel bahagia.

"Tapi ", ujar Prasetyo.

"Mas kita nikmati kebersamaan kita.Aku bahagia menghabiskan malam ini.Dan malam nanti bersamamu mas jadi tolong jangan pikirkan apapun lagi" Timpal Rachel menyakinkan.

"Baiklah Rachel.Aku juga tak bisa menghindari lagi kamu menjadi canduku sayang ", Jawab Prasetyo.

Lalu Prasetyo memulai lagi pertempuran indah itu.Meski bukan lagi malam pertama sang pengantin yang menimbulkan rasa penasaran.Karena rasa indahnya malam pertama itu.

Sudah mereka rasakan dengan pasangan mereka.Dimalam pertama mereka dulu.Tapii.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***