"Mas Prasetyo,ini untuk sementara mas setahun.Kita masih bisa bersama mas", ucap Alena memohon.
"Tidak", Jawab tegas Prasetyo.
"Mas, dia itu hanya butuh seseorang disampingnya dia masih mencintai almarhum suaminya.Untuk mengusir pria yang menginginkannya ,menjauhkan gunjingan orang.Maka dari itu apa,? Salahnya kupinjamkan Suamiku untuknya kan cuma setahun," Jawab enteng Alena tanpa rasa bersalah.
"Apapun,? Alasan kamu, kamu salah Len.Kamu mau berbagi suami hanya demi harta", Jawab Prasetyo Frustasi.
Lalu Prasetyo berdiri membersihkan noda yang tertinggal, setelah selesai bercinta tadi.Dan kekamar mandi.
Alena pun ikut berdiri dan memungut pakaian mereka berdua dan menyusul Prasetyo mandi.Suara ******* itu kembali terdengar didalam kamar mandi.Alena selalu bisa meluluhkan Prasetyo dengan tubuhnya.
Setelah puas bercinta dan mandi bersama, mereka berbaring diranjang ditemanni sikecil Kirana.
Prasetyo terdiam tanpa kecupan mesra dikening, cantik Alena.Rasa bahagia yang dia rasakan ternoda dengan permintaan gila Alena yang tega memaksanya menikah demi harta . Namun rasa cinta seorang Prasetyo kepada istrinya dan anaknya.Membuat Prasetyo bisa mengerti mengapa?, Alena bisa senekad itu.
Prasetyo berharap, Alena merubah keputusan gilanya.
"Mas Pras,aku mencintaimu mengertilah ini bisa kita lalui aku percaya padamu mas," Alena berbisik lirih pada Prasetyo yang memunggunginya .
Prasetyo yang sebenarnya belum tertidur semakin kecewa dengan perkataan Alena yang berbisik namun masih jelas terdengar.
"Apakah,? Cinta begitu kejam Alena Pertiwi.Harta yang membuat kau lupa bahwa aku dan Kirana jauh lebih berharga sayang", Bisik batin Prasetyo yang memilukan dan menyayat hati.
Malam semakin dingin namun pasutri itu seperti sekam dalam api.Lelah yang ketara membuat mereka berdua terbuai oleh mimpi.
Pagi kembali menyapa. Seperti biasa Alena menyiapkan segalanya untuk keluarga kecilnya. Kirana yang kini sudah TK nol kecil pun terlihat ceria dan menggemaskan .
"Bunda lauknya kok telur ceplok terus sih.. katanya mau ayam goreng," Ujar Kirana tanpa cedal yang meremas hati kedua orangtuanya yang berusaha bersikap seperti biasa.
"Kirana sayang nanti kalau ayah gajian, bunda pasti masak ayam jadi bersabar dulu ya. Kita sudah sangat bersyukur masih bisa makan seperti ini", Ujar Prasetyo lembut pada gadis kecilnya.
"Kirana.. cepat sarapannya dihabiskan nanti terlambat lho, kalau kena macet ayah bisa terlambat kerja.Iyakan ayah", ucap Alena lembut kepada putri semata wayangnya tak lupa mengelus lembut pundak Prasetyo seperti biasanya.
Semua berjalan seperti biasanya pasangan yang serasi dan romantis.Bahkan semua orang memuji kebahagiaan mereka meski terkesan sederhana namun bahagia.Hingga semua ternoda oleh keinginan Alena semalam.
"Bunda , janji ya kalau ayah gajian masak ayam goreng", timpal sikecil Kirana dengan menggemaskan.
"Iya, kalau ayah gajian masak ayam goreng ayo berangkat sama ayah nanti telat", ucap Alena pada putri semata wayangnya.
"ok..", Jawab Kirana.
Seperti biasanya Alena mencium tangan suaminya.Setelah mencium anak kesayangannya.Dengan mengendarai sepeda motor bebek Astrea Prasetyo berangkat kerja bersama Kirana.
Prasetyo merasa lega, saat semua berjalan seperti biasanya.Dia sangat mencintai Alena dan putrinya,meski hubungan mereka berawal dari perjodohan namun Prasetyo sangat bahagia memiliki Alena dan Kirana dan berharap Alena tidak meneruskan ide gilanya.
Seperti biasa Alena berbenah rumah yang belum selesai tadi, setelah suami dan anaknya pergi.Alena tersenyum teringat kejadian semalam saat melaksanakan kewajiban suami istri diranjang.Meski rencananya untuk meminjamkan suaminya pupus sudah.
"Det...det...det", suara ponsel pintar dari Alena berbunyi, Alena segera menghampiri ponselnya.
"Asmulaikum Debi, " Ucap Alena kepada temannya yang kini jarang ditemuinya.
"Walaikumsalam emak-emak jadul", Ucap Debi. Debi teman Alena yang dikenalnya sejak dibangku SMA.
"Ada acara reunian, semua pada datang kamu yang selalu tidak datang Len.Semua pada kangen sama kamu.Terutama Tama Sanjey dia cintai mati lho sama kamu", Ucap Debi menggoda.
"Aku tidak punya waktu,Deb sibuk sama keluarga.Maaf y sayangku salam buat semua ya", Ucap Alena.Yang sama sekali tak tertarik untuk menghadiri acara reunian SMA itu.
"Ok... sayang,met mengerjakan tugas rumah kamu salam sama suamimu dan putrimu yang cantik", Tukas Debi dengan nada masih menggoda.
Alena hanya tersenyum kecut, dengan tingkah Debi yang sama sekali tak berubah sama sekali.Debi yang seorang desainer sekaligus pemilik butik dibeberapa kota besar dinegeri ini.
Sebenarnya Alena sering ditawari untuk menjadi model rancangannya,tapi Alena selalu menolak tawaran Debi.
Alena kembali menikmati pekerjaannya sebagai ibu rumah tangga.lalu terdengar suara ponsel pintar berbunyi lagi.
"Det...det..det", suara ponsel pintar berbunyi nyaring . Terlihat nomer tak dikenal tertera dilayar.
"Hallo siapa?, ini. Ujar Alena sopan.
"Apa?, anda saudara Alena. Ucap sang penelepon tak dikenal.
"Iya, saya Alena. Ucap Alena bingung.
"Saya pihak bank, kemarin anda belanja online dan memakai aplikasi kami .Tapi setelah saya cek rekening anda nol jadi anda berhutang pada kami ", Ucap sang penelepon.
"Maaf , nanti saya bereskan secepatnya ", ucap Alena yang teringat kejadian kemarin yang jor-joran membeli barang secara online karena tergiur diskon sampai lupa rekeningnya lagi kosong.
"Terima kasih saya tunggu,anda secepatnya melunasinya. Timpal sang penelepon dengan nada menekan dan menutup sambungan telepon secara sepihak.
"Ya Allah, kenapa aku bisa teledor begini.Bagaimana aku bisa melunasi gaji mas Pras saja harus putar otak agar bisa untuk sebulan", Batin Alena yang berbicara pada dirinya sendiri.
"Det..det..det", suara ponsel pintar Alena berbunyi lagi tapi nomer itu nomer yang sangat diharapkan Alena.
"Assalamualaikum.. Rachel", Ucap Alena yang seolah bertemu dewi penolongnya.
"Walaikumsalam.. Alena, bagaimana dengan penawaran yang pernah kita sepakati waktu itu. Apa?, kau berubah pikiran atau suamimu yang katamu pria baik itu tidak setuju. Ucap Rachel disambungngan telponnya.
"Suamiku memang pria baik, dan dia begitu mencintaiku dan anakku kamu memang benar Rachel dia tidak mau kupinjamkan pada siapapun?, tapi aku butuh uang Rachel . Ucap Alena putus asa.
"Pasti kebiasaanmu kambuh lagi, dan kamu butuh uangku.Hingga kau begitu rela meminjamkan suamimu padaku.Tapi aku butuh suamimu segera untuk mengusir pria-pria itu dari hidupku. Ucap Rachel yang juga putus asa meski masalah mereka berdua berbeda.
Jika Alena butuh uang untuk membiayai kebiasaannya Hedonisme gila belanja yang mulai kambuh lagi, bila Rachel butuh seseorang pria untuk menikah kontrak dengannya namun kreterianya seperti suami Alena. Yang tidak memanfaatkan dirinya cuma sebatas sandiwara. Rachel seorang janda kembang yang kaya namun masih mencintai mendiang suaminya yang ternyata mandul.
Begitu banyak pria dari banyak kalangan ingin memilikinya, namun tak satupun yang diterima Rachel yang masih mencintai mendiang suaminya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 110 Episodes
Comments