Bab 19

" Bugh! "

" Akh...! sial, siapa kau berani berani nya kau memukul ku? " Pekik salah satu pria tersebut, disaat dia menarik Thalia. Dari arah belakang datang seseorang menarik tangan pria tersebut lalu memukulnya dengan sangat keras.

" Bang*sat kalian semua. Kalian apa kan mereka berdua. " Ucap pria tersebut, nafas nya menderu menahan emosinya yang sudah meluap. Muka nya memerah karena marah.

" Siapa kau? mau jadi pahlawan kesiangan. " Ucap salah satu dari mereka, kemudian mereka semua tertawa.

" Kau tak perlu tau siapa aku. Cepat kau lepas kan mereka berdua. Atau ku bunuh kalian semua sekarang juga. " Teriak pria tersebut.

" Kau cari mati ya, berani berani nya kau mengancam kami. Lebih baik kau pergi, jangan ganggu kesenangan kami. Atau kamu akan mengirim mu ke neraka sana. " Ucap pria yang terkena pukulan.

" Kalian semua memang cari mati. " Ucap pria tersebut, lalu dia mengeluarkan ponselnya. Tampak dia sedang menelfon seseorang.

" Hey..., sia*lan kau. Siapa yang kau hubungi breng*sek. " Teriak salah satu dari mereka.

Pria tersebut tampak sudah selesai menelfon.

" Tidak adil empat lawan satu, aku hanya meminta bantuan sedikit. " Ucap nya sambil tersenyum.

" Kau pasti menelfon polisi, dasar bereng*sek. Hey kau berdua cepat habisi dia. " Teriak pria yang memegang Thalia.

Disaat mereka ingin maju, datang sebuah mobil. Dan keluarlah tiga orang pria.

" Ada apa bos, siapa yang berani mengancam akan membunuh mu. " Ucap salah satu pria yang turun dari mobil tersebut.

" Sudah jangan banyak tanya, cepat kita habisi mereka. Karena korban mereka benar benar membutuhkan pertolongan. " Ucap pria yang di panggil bos tersebut.

Kemudian terjadi lah perkelahian antara mereka. Kini kondisi Thalia setengah sadar sambil meringkuk memegang perut nya yang terkena pukulan. Sedang kan Lily sudah tak sadarkan diri.

Perkelahian tersebut terhenti karena para pembegal tersebut melarikan diri. Karena tak sanggup menandingi mereka berempat.

" Haiiss..! keringat ku belum keluar mereka sudab kabur, dasar payah. " Ucap pria yang di panggil bos tersebut.

Kemudian dia pergi menghampiri Thalia.

" Hey, kau tidak apa apa. " Ucap pria tersebut kepada Thalia.

" Aaaakkhh! perut ku sakit sekali. " Ucap Thalia, pas ia melihat wajah pria yang menolong nya ia terkejut.

" Ka kauu " Ucap Thalia terbata bata.

" Iya ini aku, aku meminta izin untuk menggendong mu. Aku akan membawa kau dan ibumu ke rumah sakit. " Ucap pria tersebut lalu ia menggendong Thalia ala bridal style.

" Terima kasih, kenapa kau bisa berada disini. " Ucap Thalia.

" Kau diam saja dulu, tidur lah. Perut mu pasti masih sangat sakit. Aku akan membawa kau dan ibumu ke rumah sakit dekat sini. " Ucap pria tersebut. Kini mereka semua sudah dalam mobil, Thalia duduk bersandar. Dan Lily di baringkan dengan paha Thalia sebagai alas kepalanya. Thalia yang tampak kelelahan dan sedang menahan sakit di perut dan wajahnya kini tertidur. Abang ojek yang membawa Lily juga mereka bawa. Dan motornya di bawa salah satu pria tersebut.

Lima belas menit kemudian mereka sampai ke rumah sakit terdekat. Lily dan Thalia pun tengah ditangani oleh dokter.

Dokter berkata tidak ada luka serius yang terjadi kepada mereka berdua.

Kini pria tersebut sedang berada di parkiran.

Ia menemui para orang bayaran yang telah menjalankan perintah nya.

" Kerja kalian bagus, aku suka. Ini sesuai dengan janji ku. " Ucap nya pada begal tersebut lalu memberi mereka berempat masing masing satu amplop coklat.

" Terima kasih tuan, jika ada pekerjaan seperti ini lagi. Hubungi saja kami. " Ucap salah satu dari mereka. Mereka pun berpamitan pergi.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Kini pria tersebut sedang berbicara di depan kamar Thalia dan Lily. Thalia dan Lily di tempat kan di satu kamar. Mereka sedang tertidur efek obat.

" Al aku rasa kau sudah sangat keterlaluan. Kenapa kau menyuruh mereka untuk menghajar ibunya Thalia. Dan di keroyok pula. Kau gila. " Ucap Matt kepada Al.

Pria yang pura pura menolong Thalia dan Lily adalah Al. Ia sedang menjalan kan rencana nya untuk mendekati Thalia sekaligus memberi pelajaran kepada Lily karena menurut Al Lily terlalu sombong karena susah di dekati.

" Jangan mencampuri urusan ku Matt. Kau kerja kan saja apa yang aku suruh. Jangan menceramahi ku. " Ucap Al.

" Terserah kau saja, aku lelah. Aku pulang dulu. " Ucap Matt lalu pergi.

Al pun kembali masuk kedalam kamar rawat Thalia dan Lily.

🍀🍀🍀🍀🍀🍀🍀

Keesokan paginya.

Lily dan Thalia sudah bangun.

Kini mereka sudah selesai sarapan dan minum obat.

Thalia pun memulai obrolan dengan Al karena dari ia bangun mencoba meminta penjelasan. Al selalu menyuruh nya dan Lily untuk sarapan lalu meminum obat. Dan kini Thalia dan Lily sudah menyelesaikan apa yang Al minta. Dan sekarang giliran ia meminta penjelasan bagaimana bisa Al menolong ia dan ibunya semalam.

" Sebelum nya aku ingin mengucapkan terima kasih padamu Al karena sudah menolong aku dan ibuku. Kalau kau tidak ada aku tak tau bagaimana nasib ibuku dan diriku. Bagaimana semalam kau bisa berada di sana. " Ucap Thalia sedang kan Lily hanya menyimak obrolan anaknya dan Al.

" Sebenarnya,

Sampai disini dulu ya 😊

# Dirgahayu Republik ku Indonesia yang ke 75. 🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩🇮🇩

Semoga Negri mu ini segera terbebas dari penyakit yang sedang melanda. Dan semoga ke depan nya negara ini bisa menjadi negara maju. MERDEKA

# Jangan lupa jempol nya guys komen nya juga 😊

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***