Bab 10

Waktu terus berputar, kini sudah 5 tahun Charles di tinggalkan Lily.

Charles sudah mengetahui kebusukan Shopia beberapa tahun lalu karna dia memergoki Shopia berjalan dengan pacarnya yang ternyata musuhnya saat di kampusnya dulu. Charles benar benar tak menduga, ternyata Shopia hanya memanfaatkan dirinya untuk menguras sedikit demi sedikit uangnya. Pantas saja sekarang dia sudah jarang datang ke rumahnya lagi karna Shopia sudah mengetahui bahwa Charles akan bangkrut, Shopia perlahan lahan menjauh. Satu kenyataan yang tak kalah menyakitkan adalah seorang putra yang di lahirkan Shopia ternyata bukan lah darah dagingnya. Charles benar benar shock seketika mengetahui hal tersebut.

Kini hidupnya benar benar hancur, kini dia melarikan diri ke sebuah kota yang asing baginya karna dia belum pernah ke kota ini hanya sering mendengar nama kotanya saja. Dia menjauh dari ibu kota karna malu bertemu dengan rekan rekan bisnisnya jika mengetahui kondisinya saat ini.

Kini dia hidup sebagai pemulung memunguti plastik bekas untuk di jual ke penampung barang bekas. Uang yang di dapat hanya cukup untuk makan sekali sehari dan tempat yang dia tinggali sekarang pun hanya sebuah gubuk kecil yang dia beli dengan sisa uangnya yang dia bawa dari ibu kota dulu.

Setiap malam dia hanya bisa menagis sambil memeluk foto keluarga kecil nya yang dia bawa dari rumahnya dulu. Dia juga bersyukur karna sang istri tidak menggugat cerai dirinya. Dia kini sedang bertekad mengumpulkan uang untuk memulai usaha baru agar dia bisa segera mencari istri dan anaknya. Kini dia hanya bisa berharap sebuah keajaiban di pertemukan kembali dengan sang istri dan anaknya. Dia ingin menebus kesalahannya.

🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺

Berbeda tempat.

Kini kehidupan Lily sudah membaik karna dia sudah mempunya sebuah toko kue di depan sebuah gedung perkantoran yang terkenal di kota tersebut. Lily membuat toko kue menjadi sebuah cafe untuk bersantai agar karyawan kantor di depan tokonya sana bisa bersantai di jam istirahat. Dia di bantu anak gadisnya dan sahabat anaknya juga beberapa pegawai untuk mengelola tempat usahanya tersebut. Karna tempat nya lumayan ramai di kunjungi karyawan kantor dan anak anak muda karna desain cafenya sangat bagus untuk berfoto dan sangat nyaman untuk bersantai.

Sang anak si Thalia memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliahnya karna biaya yang di butuhkan tidak lah sedikit, lagi pula dia sudah sangat menyukai pekerjaan yang di kerjakan ibunya saat ini untuk membuat kue dan melayan para pembeli.

" Thalia, aku mendengar gosip dari mbak mbak yang kerja di kantor depan bahwa CEO nya akan di ganti dengan anaknya yang baru pulang dari Australia. Dia sangat tampan kata mereka. " Ucap Vania dengan antusias.

" Lalu apa hubungannya dengan ku, mau dia anak CEO atau dia akan menjadi CEO sekalipun aku tidak perduli. " Ucap Thalia.

" Ayo lah Thal, jangan kau pikirkan Jacob mu terus. Sampai kapan kau akan menjomblo untuk menunggunya. Apalagi dia tidak mengetahui tentang perasaanmu itu. Dan kalian juga sudah lost kontak setahun yang lalu. " Ucap Vania.

" Hanya my Jac jac yang aku percaya, karna aku sudah mengenalnya lama. Aku tidak mau mencari yang baru karna takut di khianti seperti ibuku Van. " Ucap Thalia lesu.

" Haiss..., sudah lah jangan sedih. Sekarang bersiap siap untuk mencuci mata dengan ketampanan karyawan kantor di depan sana Thal. Sebentar lagi waktu istirahat. " Ucap Vania.