Bab 6

" Sayang. " Ucap wanita itu menyapa Charles.

Deg deg deg bunyi jantung Charles yang berpacu cepat saat mendengar suara wanita yang di kenal nya dan memangilnnya sayang di depan anak dan istri nya.

Di lihat nya istrinya tengah berdiri sambil menangis di belakang Shopia,kini matanya beralih untuk melihat putrinya dan di lihat dari raut wajah putri dan istrinya menaruh kekecewaan yang sangat dalam kepadanya.

" Shopia apa yang kau lakukan di rumah ku dan yang kau katakan pembantu itu adalah istriku tolong jaga ucapanmu itu. " Bentak Charles kepada Shopia.

" Oh,jadi dia istri mu. Apa kau sudah mengatakan pada istrimu itu bahwa kau akan menikahiku. Karna anak yang berada di perutku ini tidak bisa menunggu lebih lama lagi. " Ucap Shopia tanpa rasa bersalah.

" Mas bisa kau jelas kan semua ini padaku. " Ucap Lily di sela isakan tangis nya.

" Maaf kan aku sayang. Dan kau Shopia ikut dengan ku. " Ucap Charles kepada istrinya lalu dia menarik tangan Shopia untuk pergi dari sana.

Sedangkan Lily hanya bisa menangis melihat kepergian suaminya.

Thalia melihat sang ibu yang begitu sedih dia mencoba untuk menguatkan hatinya dan berusaha untuk berhenti menangis. Dia menghampiri ibunya lalu memeluk sang ibu dengan erat mencoba memberi kekuatan untuk ibunya.

Setelah lelah menangis di pelukan anaknya Lily pun segera menguatkan hatinya karna masih harus memikirkan masa depan anak nya.

" Honey sekarang juga kemas baju mu sekarang juga,kau ikut dengan mama ya sayang. Mama sudah tak sanggup lagi tinggal sini,mama mohon kau jangan tinggalkan mama seperti papa mu ya sayang. " Ucap Lily.

" Kita mau pergi kemana mama. " Tanya Thalia kepada ibunya.

" Kita akan tinggal di rumah peninggalan kakekmu untuk ibu sayang rumahnya memang kecil tapi masih layak untuk kita tinggali kamu tidak keberatankan sayang. " Ucap Lily pada anaknya.

" Aku tidak apa mama yang penting aku tinggal bersama mama. " Jawab Thalia.

" Baiklah sekarang kau berkemaslah dan buang kartu di ponselmu mama akan membeli yang baru saat kita sampai disana dan bawa baju mu saja barang barang mahal dari papa mu jangan kamu bawa karna mama tak ingin ada yang berkaitan lagi dengan papa mu hati mama sangat sakit sekali sayang. " Ucap Lily pada anaknya.

Kini Lily telah selesai berkemas,dia sekarang sedang berbicara dengan pembantunya yang biasa datang untuk mengemas rumah nya.Pembantunya tidak menginap disana karna tugasnya hanya membereskan rumah mungkin setelah kepergiannya pembantunya akan di minta untuk menetap disana untuk mengawasi rumah nya dan membantu keperluan suami nya karna dia akan pergi.

"Bi Ijah,aku mohon menetap lah disini bi untuk mengawasi rumah ini dan memasak makan untuk suamiku bi aku aku akan pergi dan aku mohon jangan mengatakan kemana tujuan ku pada suamiku bi.Pak Amat juga bekerja dengan suamiku ( supir pribadi dan juga suami bi Ijah ) jadi ajak lah anak bibi dan suami bibi menetap dirumah ini agar pak Amat tidak harus bangun subuh untuk berangkat kesini. " Ucap Lily panjang lebar kepada bi Ijah.

Bi Ijah lebih tua dari Lily, dia sudah menganggap Lily seperti adiknya karna Lily sangat baik tidak memandang statusnya sebagai pembantunya.Dia menatap iba kepada Lily karena pengkhianatan yang di lakukan suaminya.

"Baik lah nyonya aku akan menetap disini, aku juga berjanji tidak akan memberitaukan tujuan nyonya dan nona muda kepada tuan Charles. Apakah nyonya akan menceraikan tuan Charles, maaf kalau saya lancang nyonya. " Ucap bi Ijah.

" Mungkin aku akan mengugatnya setelah sampai disana,aku akan meminta bantuan temanku yang seorang pengacara. " Ucap Lily.

Setelah selesai berbicara Lily pun pamit kepada Bi Ijah,dia memeluk erat bi Ijah karna dia tak tau akan bertemu lagi atau tidak dengan bi Ijah untuk kedepannya.