Bukan malam Pertama.

ayah tiara tak mampu menahan rasa sakit nya lagi.iya pingsan setelah acara ijab qobul selesai terlaksanakan, saat tiara mencium telapak tangan nya.

revalno dan tiara yang melihat ayah yang tak Sadar kan diri cepat cepat membawa ayah mereka kerumah sakit.

suara sirene ambulans yang terdengar saat sampai dirumah sakit. ayah tiara lalu di bawa keruang gawat darurat ,untuk mendapat kan pertolongan pertama dari dokter.namun takdir berkata lain.ayah tiara tak bisa di selamat kan.itu adalah hari terakhir tiara bersama dengan ayah nya dan melihat ayah nya untuk terakhir kalinya

"Ayah,bangun ayah! jangan tinggal kan aku?!" tiara menggenggam erat tangan ayahnya, yang kini tak bergerak lagi.

suasana yang terlihat memilukan bagi tiara menjadi simpati untuk revalno.ia pun memapah tubuh tiara yang sudah jadi isterinya itu.

"sudah lah tiara,pak adrian sudah berpulang.mari kita urus pemakaman ayah mu.! " bujuk revalno

...****************...

Suasana pemakaman ayah tiara berjalan tanpa ada kendala apa pun. tiara duduk di teras rumah nya,memakai baju hitam dan kerudung hitam.sembari terus menangis dan menyeka air mata nya.

tiara tak percaya iya di tinggal kan dengan begitu hina dihari pernikahan nya.serta ayah nya yang meninggal karena serangan jantung.

membuat dirinya terjebak pada sebuah pernikahan yang tidak pernah iya impikan.apalagi menikah dengan seorang lelaki yang berbeda usia 15 tahun dengan dirinya.

"Minum,dan makanlah dulu" revalno menyodor kan makanan untuk tiara agar iya mengganjal rasa lapar di perutnya.

"nanti saja,aku belum merasa lapar." Tolak tiara Tampa menoleh ke arah makanan yang di berikan revalno.

revalno meninggal kan tiara di teras rumah nya untuk memberi kan waktu bagi tiara untuk berkabung.

siang hari yang telah berganti menjadi malam.revalno pun masuk ke dalam kamar pengantin nya.iya melihat tiara begitu risih dengan kehadiran.

saat revalno masuk, tiara yang menyadari kehadiran revalno itu cepat cepat menarik selimut dan berpura-pura untuk tidur . namun revalno tahu tiara sedang menghindarinya.

"aku akan tidur di luar saja malam ini, dan seterusnya." revalno beranjak dari tempat tidur.

"maaf kan aku mas om" tiara yang tidak enak mendengar keluhan revalno itu pun langsung menoleh ke arah revalno.

"Tidak apa apa tiara,kamu tentu merasa sulit menerima pernikahan yang tiba tiba ini kan? " revalno tersenyum dengan lembut kepada tiara

Maaf kan aku om,tolong beri aku waktu menerima semua kenyataan ini." mata tiara mulai berkaca kaca.

"Iya, jangan khawatir. aku akan memberi mu waktu sampai kamu benar-benar merasa siap dengan pernikahan ini. dan tenang saja, aku juga takan menyentuh tubuh mu tampa izin dari mu" ucap revalno tegas dengan janjinya.

malam itu revalno dan tiara tidur bersama di kamar pengantin.namun tidak seperti hal umum yang di lakukan pengantin saat malam pertama.tiara dan revalno hanya tidur dengan guling pembatas di tengah tengah nya.tidur bersama orang yang baru di kenal karena pernikahan paksa membuat kedua nya belum terbiasa akan kehadiran satu sama lain.namun mau tak mau kedua nya harus tetap tidur.

keesokan pagi nya tiara bangun telat sekitar pukul delapan. tiara biasanya bangun pagi,namun karena kesedihan akan kepergian ayah nya tiara menangis hingga ia merasa energi nya habis dan kelelahan.

tiara melihat ke samping tempat tidur nya.akan tetapi dia tak melihat revalno di tempat tidurnya.

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***