Om Rey Tersayang

Om Rey Tersayang

Bab 1: Bertemu Om Rey

Sebuah ojek online menurunkan ku di depan sebuah rumah di kawasan elit. Ku perhatikan rumah itu dengan seksama. Bagus sekali. Rumahnya besar, tapi tidak sebesar rumah-rumah di sampingnya. Namun jika dilihat dari bagus atau tidaknya, rumah itu tidak sekedar bagus, namun sangat estetik dan indah sekali.

Tentu saja, suami dari tanteku yang mendiami rumah ini adalah seorang arsitek terkenal.

Aku menekan bel yang ada di samping gerbang rumah itu. Tak lama terdengar sebuah suara dari interkom yang terpasang di samping gerbang.

"Siapa?" Terdengar suara seorang laki-laki.

"Maaf saya Danisa, keponakannya Tante Manda." Ujarku.

Tidak terdengar sahutan lagi dan tiba-tiba saja gerbang rumah itu terbuka.

Wah, canggih sekali. Begitu pikirku. Katakan saja aku sedikit udik, tapi memang di daerah rumahku yang sebuah komplek rumah sederhana, tidak besar-besar dan mewah seperti perumahan di sini, tidak ada yang menggunakan pagar seperti itu.

Aku pun membawa koperku masuk ke dalam halaman rumah bergaya modern minimalis itu. Begitu memasuki halaman aku lebih tercengang lagi.

Desain eksterior rumah itu beda dari yang lain, artistik, dan sangat unik. Tamannya, lantai carport, juga tata letak pintu, jendela bahkan lampu-lampunya, semuanya menjadi perpaduan yang sangat memanjakan mata. Aku yakin semua itu didesain sendiri oleh suami dari tanteku itu.

Terdengar pintu terbuka. Sontak aku yang sedang asyik mengagumi eksterior rumah itu beralih ke arah pintu utama. Seorang pria berusia 30 tahun dengan pakaian rumahan berdiri di sana. Iya, dia adalah suami tanteku.

Yang aku tahu ia bernama Reyhan Panca Kusuma. Seorang pria yang sangat tampan dan baik hati. Dia juga berasal dari keluarga terpandang dan kaya raya. Yang aku dengar keluarganya masih memiliki keturunan darah biru dari bangsawan zaman dulu, keluarga Kusuma. Keluarga kami yang merupakan keluarga biasa, tentu merasa sangat terhormat dan beruntung menerima pinangannya.

Keluarga Kusuma memiliki bisnis keluarga di berbagai bidang. Ia adalah satu-satunya anggota keluarga yang tidak melanjutkan bisnis karena ingin mengejar mimpinya menjadi seorang arsitek, yang dimana mimpinya itu sudah bisa dicapainya sekarang. Ia bersih kukuh, ingin mandiri dan hidup dari hasil jerih payahnya sendiri.

Itu sedikit informasi mengenai pria yang aku panggil Om Rey itu, yang aku ketahui saat mengenalnya lima tahun lalu, ketika ia akan menikahi tanteku.

Sesaat ia terdiam. Aku sampai kebingungan dengan tatapannya. Ia menatapku lekat dan dalam. Kemudian aku berdeham, bermaksud menyadarkannya lalu tersenyum ramah padanya.

Ia tersadar dari lamunannya. "Danisa?" Sapanya seakan tidak yakin.

"Iya, Om Rey. Apa kabar?" Sahutku ramah.

Sepertinya Om Rey agak terkejut melihatku, karena terakhir kami bertemu saat aku masih berusia 13 tahun, saat aku masih duduk di bangku SMP. Sekarang aku baru lulus SMA dan akan memulai kehidupanku sebagai mahasiswa.

Lima tahun lalu saat sudah menikah, tanteku dan suaminya itu pindah ke Jepang. Baru beberapa bulan mereka kembali ke Indonesia. Dan selama itu kami tak pernah bertemu lagi.

Beberapa saat ia kembali terdiam menatapku dengan tatapan itu lagi, tatapan lekat dan dalam.

"Tante Mandanya ada, Om?" Tanyaku akhirnya.

Om Rey tersadar. "Manda... masih di kantornya. Silahkan masuk."

Di kantornya? Ternyata tanteku sibuk sekali. Ini sudah pukul 17.00, dan ia masih bekerja.

Kemudian aku sudah berada di ruang tamu rumah itu. Interior rumah ini kembali membuatku takjub. Tanpa sadar aku mengedarkan mataku ke seluruh bagian ruang tamu yang menyatu dengan ruang tengah, dapur, dan juga ruang makan, ala-ala rumah modern masa kini. Rumahnya cukup luas dan sangat nyaman.

"Kamu mau minum apa, Dan?" Tiba-tiba suara Om Rey membuyarkan lamunanku.

"Gak usah, Om. Terimakasih."

Jujur aku merasa tidak enak hanya bersama Om Rey di rumah ini. Aku tidak melihat ada orang lain selain kami.

"Kenapa? Bilang aja, kamu mau teh, kopi, susu?" Tanya Om Rey seperti mencoba membuatku agar tidak perlu sungkan terhadapnya.

"Air putih aja, Om. Makasih." Ujarku akhirnya.

"Ya udah sebentar Om bawain dulu, kamu duduk aja. Anggap aja rumah sendiri." Suara Om Rey menjauh karena ia kini berjalan menuju dapur.

Aku pun duduk di kursi ruang tamu itu. Tak lama Om Rey membawakan segelas air putih, aku pun bangkit dan menerima gelas itu dengan kedua tanganku.

"Di minum ya, Om." Ujarku seraya meneguk air putih itu.

"Iya, silahkan." Om Rey duduk di hadapanku. "Kamu naik apa dari Bandung?" Tanyanya basa-basi.

"Kereta, Om. Tadi dari stasiun pesan ojek online kesini." Jawabku.

"Padahal bilang aja, Om bisa jemput kamu di stasiun."

"Gak apa-apa, Om. Takut ngerepotin, takut Om Rey sedang sibuk atau apa." Ujarku masih merasa segan padanya.

"Om lagi gak sibuk, Kok. Kamu bisa lihat sendiri Om sendirian. Manda kerja lebih lama dari Om. Dia biasanya nyampe rumah sekitar jam delapan atau sembilan, malah lebih sering gak pulang. Jadi Om seneng malah kalau ada yang bisa Om kerjakan."

Tante Manda sering tidak pulang? Namun Om Rey mengatakan seakan itu adalah hal yang biasa.

"Tapi tetep aja, Om. Aku ngerasa gak enak." Ujarku.

Lalu kami berdua terdiam. Suasana menjadi begitu canggung.

"Kamu beneran Danisa yang lima tahun lalu tomboy itu 'kan? Suka karate dan main game bola atau petualangan?"

Wajahku merona merah. Malu sekali jika aku mengingat masa-masa aku masih menjadi bocah SMP. Dulu aku sangat tomboy, lebih menyukai permainan laki-laki daripada perempuan. Baru setelah masuk SMA aku mulai merawat diri.

Aku tertawa kikuk. "Om Rey masih inget aja."

"Iya, soalnya Om pangling banget sama kamu sekarang. Kamu berubah. Kamu cantik sekali sekarang."

Aku tertegun mendengarnya. Rasanya canggung sekali dikatakan cantik oleh pria dewasa seperti dia, terlebih ia suami tanteku sendiri. Namun karena tak enak, aku menyahut. "Terimakasih, Om."

Kami kembali terdiam, canggung.

"Ayo, Om tunjukkan kamar kamu." Ucapnya memecah keheningan seraya bangkit dari sofa.

Aku mengikutinya yang berjalan mendekat ke arah tangga, seraya menarik gagang koperku. Om Rey mendekat dan meraih gagang koper itu.

Tangannya tak sengaja bersentuhan dengan tanganku.

Seketika aku melihat pundaknya naik dan turun, nafasnya menderu, kedua matanya kembali menatapku. Ia melangkah mendekat hingga jaraknya hanya beberapa senti saja dariku. Tangan lainnya mendekat ke wajahku, namun saat akan menyentuh pipiku, ia berhenti.

Segera aku menarik tanganku dan iapun mengalihkan pandangannya.

"Ehm... biar Om aja yang bawa kopernya."

Aku hanya terdiam, mencerna kejadian yang baru saja terjadi.

Sedangkan Om Rey berbalik dan mulai menaiki tangga dengan membawa koperku.

Aku tak langsung mengikutinya dan sesaat menatap punggungnya yang terus menaiki tangga.

'Sikap Om Rey, aneh banget sih?' Pikirku.

Terpopuler

Comments

rista_su

rista_su

ak baca versi cs nya. mulai baca versi novelnya..

2023-12-14

1

Sophia Aya

Sophia Aya

mampir thor,

2023-09-15

1

Musim_Salju

Musim_Salju

Halo kak, mari kita saling dukung, mampir juga di karya aku ya "Penantian Kekasih Halal" Terimakasih 🤗

2023-09-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1: Bertemu Om Rey
2 Bab 2: Makan Malam
3 Bab 3: Menuju Kampus
4 Bab 4: Berbelanja
5 Bab 5: Semakin Dekat
6 Bab 6: Amanda
7 Bab 7: Memeluk Om Rey
8 Bab 8: Benar-benar Dijemput
9 Bab 9: Kejadian Semalam
10 Bab 10: Parfum
11 Bab 11: Vito dan Tantenya
12 Bab 12: Rey dan Gadis Kecil
13 Bab 13: Malam Api Unggun
14 Bab 14: Terjerat Pesona Om Rey
15 Bab 15: Menghindar
16 Bab 16: Sepanik-paniknya
17 Bab 17: Rumah Tangga Hambar
18 Bab 18: Pernyataan Cinta
19 Bab 19: Kembali ke Semula itu Mustahil
20 Bab 20: Curahan Hati
21 Bab 21: Dimabuk Cinta
22 Bab 22: Agar Satu Sama
23 Bab 23: Terlalu Malu
24 Bab 24: Firasat Ibu
25 Bab 25: Maukah Kamu jadi Pacar Om?
26 Bab 26: Dibutakan Cinta
27 Bab 27: Tahap Selanjutnya
28 Bab 28: Gosip Satu Angkatan
29 Bab 29: For The Last Time
30 Bab 30: Pelakor itu Keponakanku
31 Bab 31: Bertemu Keluarga Kusuma
32 Bab 32: Aku Tidak Merebutnya
33 Bab 33: Seminggu Sebelum Menikah
34 Bab 34: Vito dan Rasanya
35 Bab 35: Menemui Calon Suami
36 Bab 36: Nasihat Bunda
37 Bab 37: Rencana
38 Bab 38: Mas Rey
39 Bab 39: Pengalaman Pertama
40 Bab 40: Kamu Lebih Segala-galanya
41 Bab 41: Menghilang
42 Bab 42: Dijebak
43 Bab 43: Tak Habis Pikir
44 Bab 44: Istri Kecil
45 Bab 45: Berkunjung ke Dokter Kandungan
46 Bab 46: Satu Bulan Menikah
47 Bab 47: Suamiku Selingkuh
48 Bab 48: Bingung
49 Bab 49: Rasa yang Aneh
50 Bab 50: Akhirnya Bertemu Tante Manda
51 Bab 51: Aku Memang Pelakor
52 Bab 52: Yang Terbaik
53 Bab 53: Mas Rey Pergi
54 Bab 54: Sangat Rindu
55 Bab 55: Vito itu Temanku
56 Bab 56: Kemana Takdir akan Berpihak?
57 Bab 57: Kabar
58 Bab 58: Tanteku, Maduku
59 Bab 59: Cinta Segi Empat
60 Bab 60: Tak Sanggup
61 Bab 61: Solusi
62 Bab 62: Rencana Mas Rey
63 Bab 63: Terkuak
64 Bab 64: Tertangkap Basah
65 Bab 65: Ditemani Fina dan Vito
66 Bab 66: Membuat Vito Mengerti
67 Bab 67: Menyerah
68 Bab 68: Kejutan
69 Bab 69: Dua Pria Bodoh
70 Bab 70: Bukan Teman Lagi
71 Bab 71: Menjebak Amanda
72 Bab 72: Permainan Selesai
73 Bab 73: Kehidupan yang Berbeda
74 Bab 74: Manda Sudah Sembuh
75 Bab 75: Gender Reveal
76 Bab 76: Kata Terakhir
77 Bab 77: Baby Revi
78 Bab 78: Rasa Canggung
79 Bab 79: Ibu Susu Baby Revi
80 Bab 80: Melahirkan
81 Bab 81: Mama, Papa, Ayah
82 Bab 82: Om Rey Tersayang (end)
83 Ekstra 1: Promosi Novel Baru
84 Ekstra 2: Visual Novel
85 Ekstra 3: Wanita Rahasia Daddy Zach
86 Ekstra 4: Pengorbanan Nayara
87 Ekstra 5: The Bad Boy and His Nanny
88 Ekstra 6: Marry Me, Dev
89 Ekstra 7: My Big Girl
90 Ekstra 8: Single Mom
91 Ekstra 9: Miss Rania, I Love You
92 Ekstra 10: Selingkuh Itu Indah
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1: Bertemu Om Rey
2
Bab 2: Makan Malam
3
Bab 3: Menuju Kampus
4
Bab 4: Berbelanja
5
Bab 5: Semakin Dekat
6
Bab 6: Amanda
7
Bab 7: Memeluk Om Rey
8
Bab 8: Benar-benar Dijemput
9
Bab 9: Kejadian Semalam
10
Bab 10: Parfum
11
Bab 11: Vito dan Tantenya
12
Bab 12: Rey dan Gadis Kecil
13
Bab 13: Malam Api Unggun
14
Bab 14: Terjerat Pesona Om Rey
15
Bab 15: Menghindar
16
Bab 16: Sepanik-paniknya
17
Bab 17: Rumah Tangga Hambar
18
Bab 18: Pernyataan Cinta
19
Bab 19: Kembali ke Semula itu Mustahil
20
Bab 20: Curahan Hati
21
Bab 21: Dimabuk Cinta
22
Bab 22: Agar Satu Sama
23
Bab 23: Terlalu Malu
24
Bab 24: Firasat Ibu
25
Bab 25: Maukah Kamu jadi Pacar Om?
26
Bab 26: Dibutakan Cinta
27
Bab 27: Tahap Selanjutnya
28
Bab 28: Gosip Satu Angkatan
29
Bab 29: For The Last Time
30
Bab 30: Pelakor itu Keponakanku
31
Bab 31: Bertemu Keluarga Kusuma
32
Bab 32: Aku Tidak Merebutnya
33
Bab 33: Seminggu Sebelum Menikah
34
Bab 34: Vito dan Rasanya
35
Bab 35: Menemui Calon Suami
36
Bab 36: Nasihat Bunda
37
Bab 37: Rencana
38
Bab 38: Mas Rey
39
Bab 39: Pengalaman Pertama
40
Bab 40: Kamu Lebih Segala-galanya
41
Bab 41: Menghilang
42
Bab 42: Dijebak
43
Bab 43: Tak Habis Pikir
44
Bab 44: Istri Kecil
45
Bab 45: Berkunjung ke Dokter Kandungan
46
Bab 46: Satu Bulan Menikah
47
Bab 47: Suamiku Selingkuh
48
Bab 48: Bingung
49
Bab 49: Rasa yang Aneh
50
Bab 50: Akhirnya Bertemu Tante Manda
51
Bab 51: Aku Memang Pelakor
52
Bab 52: Yang Terbaik
53
Bab 53: Mas Rey Pergi
54
Bab 54: Sangat Rindu
55
Bab 55: Vito itu Temanku
56
Bab 56: Kemana Takdir akan Berpihak?
57
Bab 57: Kabar
58
Bab 58: Tanteku, Maduku
59
Bab 59: Cinta Segi Empat
60
Bab 60: Tak Sanggup
61
Bab 61: Solusi
62
Bab 62: Rencana Mas Rey
63
Bab 63: Terkuak
64
Bab 64: Tertangkap Basah
65
Bab 65: Ditemani Fina dan Vito
66
Bab 66: Membuat Vito Mengerti
67
Bab 67: Menyerah
68
Bab 68: Kejutan
69
Bab 69: Dua Pria Bodoh
70
Bab 70: Bukan Teman Lagi
71
Bab 71: Menjebak Amanda
72
Bab 72: Permainan Selesai
73
Bab 73: Kehidupan yang Berbeda
74
Bab 74: Manda Sudah Sembuh
75
Bab 75: Gender Reveal
76
Bab 76: Kata Terakhir
77
Bab 77: Baby Revi
78
Bab 78: Rasa Canggung
79
Bab 79: Ibu Susu Baby Revi
80
Bab 80: Melahirkan
81
Bab 81: Mama, Papa, Ayah
82
Bab 82: Om Rey Tersayang (end)
83
Ekstra 1: Promosi Novel Baru
84
Ekstra 2: Visual Novel
85
Ekstra 3: Wanita Rahasia Daddy Zach
86
Ekstra 4: Pengorbanan Nayara
87
Ekstra 5: The Bad Boy and His Nanny
88
Ekstra 6: Marry Me, Dev
89
Ekstra 7: My Big Girl
90
Ekstra 8: Single Mom
91
Ekstra 9: Miss Rania, I Love You
92
Ekstra 10: Selingkuh Itu Indah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!