Bab 15 - Berniat Menjodohkan Hanan Dengan Nadine

Pintu terbuka, Hanan membulatkan matanya ketika tahu sosok yang datang ke kamarnya. "Kenapa kamu yang mengantarkannya?"

Nadine tersenyum lalu menjawab, "Saya yang menawarkan diri untuk mengantarkan sop ayam ini, Tuan."

Hanan menghela napas.

"Tuan, mau saya suapi?" tawar Nadine.

"Tidak perlu. Saya bisa sendiri."

"Bisa saya saja, Tuan. Seperti di drama-drama itu," celetuk Nadine.

"Saya tahu kamu adalah seorang pemeran dan sangat pintar bermain drama tapi saya tidak tertarik dengan keromantisan!" Hanan mengambil tangan Nadine.

"Benarkah, Tuan?"

"Iya. Pergilah!"

"Saya mau menemani Tuan makan," ujar Nadine.

"Jika saya bilang keluar, kamu harus..."

Dengan berat hati, Nadine berdiri dan berkata, "Baiklah, saya akan keluar. Cepat sehat, Tuan."

"Hemm.."

Nadine keluar dari kamar Hanan kemudian menghampiri Anaya di dapur.

"Apa dia sudah memakannya?" tanya Anaya.

"Sudah, Bi. Saya mau pamit pulang," jawab Nadine.

"Cepat sekali," ucap Anaya.

"Saya ada kerjaan lagi jam lima sore," jelas Nadine.

"Lain waktu kamu harus ke sini lagi. Bibi dan Hana butuh teman mengobrol," ucap Anaya.

"Iya, Bi. Aku janji akan ke sini jika punya waktu kosong," kata Nadine.

Tepat 30 menit Nadine berlalu, Hanan keluar dari kamar mendekati sang ibu yang sedang menonton.

"Dia sudah pulang?"

"Siapa?"

"Nadine."

"Sudah."

"Kenapa harus dia mengantarkan sop untukku, Bu?"

"Mau siapapun tetap sop itu masakan Ibu."

"Tapi dia harus masuk ke kamar aku, Bu."

"Ibu minta maaf, tapi dia 'kan hanya sebentar di kamarmu?"

"Iya, Bu."

"Nadine belum memiliki kekasih. Kamu tidak mau dengannya?" tanya Anaya

"Tidak, Bu. Dia bukan kriteria aku," jawab Hanan cepat.

"Dia sangat cantik, baik, pintar dan ....."

"Cukup, Bu. Jangan menceritakan apapun tentang dia, jika aku bilang tak suka tetap tak suka!" potong Hanan.

"Sampai kapan kamu terus sendiri begini. Teman-temanmu sudah menikah dan memiliki pasangan," ujar Anaya.

"Aku belum berniat menjalin hubungan serius dengan seorang gadis, Bu."

"Coba saja dahulu, Nan!"

"Nanti kamu menyesal jika ada pria yang mampu menyayangi Nadine," sahut Hana sembari menggendong bayinya.

"Itu lebih baik, dia pantas mendapatkannya," ujar Hanan mengambil keponakannya dari tangan kakak kandungnya.

"Kamu sedang tidak sehat, biar dia dengan Ibu!" Anaya mengambil alih gendongan cucunya.

"Bu, aku tidak lagi demam," ucap Hanan.

"Ibu tidak mau cucu kesayangan jadi tertular sakit," ujar Anaya.

Hanan memanyunkan bibirnya.

"Makanya buruan nikah!" sindir Hana.

"Hanan tidak boleh menikah dalam waktu dekat!"

Hanan, Hana dan ibunya mengarahkan pandangannya ke asal suara.

"Hanan masih fokus mengurus perusahaan, jadi menikah atau menjalin hubungan dengan wanita nanti-nanti saja," kata Harsya.

"Jadi kapan Hanan boleh menikah?" tanya Anaya.

"Tiga atau empat tahun lagi," jawab Harsya.

"Aku setuju dengan jawaban Ayah," timpal Hanan.

"Jangan keasyikan kerja sampai lupa mencari pasangan hidup," sindir Anaya.

"Jika sudah menemukan wanita yang pas dan cocok, aku akan menikah," ucap Hanan.

"Kalau belum menemukannya? Apa kamu tidak akan menikah?" tanya Hana.

"Menunda menikah untuk mendapatkan seseorang yang tepat lebih baik daripada buru-buru tapi gagal," jawab Hanan.

"Putraku semakin pintar saja!" Harsya memeluk Hanan dan pemuda itu tersenyum bangga.

"Ibu dulu menikah dengan ayahmu terpaksa, tapi sampai sekarang masih langgeng walaupun....."

"Ayah sangat lelah, nanti saja kita lanjut obrolannya. Sayang, ayo ikut aku!" Harsya segera memotong ucapan istrinya dan memberi syarat kode mata kepadanya.

Anaya lalu memberikan cucunya kepada putrinya. Kemudian mengikuti langkah suaminya ke kamar.

Begitu sampai kamar dan menutup pintu. Harsya membalikkan badannya dan bertanya, "Kenapa kamu mengungkit masa lalu kita di depan anak-anak?"

"Aku tak suka kamu menyuruh Hanan menikah tiga atau empat tahun lagi."

"Memangnya kenapa? Lagian Hanan masih berusia dua puluh lima tahun. Masih wajarlah jika beberapa tahun kemudian menikah," kata Harsya.

"Kalau Hanan menemukan wanita yang tepat tahun ini. Izinkan dia segera menikah. Bukankah pernikahan tak boleh ditunda-tunda jika memang mereka saling mencintai," ujar Anaya.

"Aku tak mau, konsentrasi Hanan terpecah karena harus mengurus rumah tangga dan perusahaan."

"Aku yakin Hanan mampu mengurus keduanya tanpa mencampur adukannya!"

Harsya menghela napas.

"Hm, baiklah jika memang kamu ingin Hanan menikah dalam tahun ini apa dia sudah memiliki calonnya?" tanya Harsya menurunkan intonasi nada suaranya.

"Ada," jawab Anaya.

"Siapa gadis itu?" tanya Harsya lagi.

"Hanan belum memiliki calon kekasih tapi aku ada gadis yang cocok dengannya," jawab Anaya.

Harsya mengernyitkan keningnya.

"Aku sangat menyenangi Nadine, jadi berharap jika mereka menikah," kata Hanan.

"Nadine siapa? Brand ambassador perusahaan?"

Anaya mengangguk mengiyakan.

Harsya menghembuskan napas kasar.

"Kamu tidak suka?"

"Dia seorang artis. Pasti seluruh keluarga kita akan masuk media," ujar Harsya.

"Aku ingin Nadine menjadi calon istrinya Hanan!"

"Kamu mau setiap wajah kita selalu muncul di media seperti keluarga artis lainnya. Satu orang yang terkenal, semua jadi ikutan!"

Anaya pun terdiam.

"Aku tak mau Hanan menikah dengan Nadine."

"Ada juga artis yang menjaga privasi keluarganya. Media tak boleh tahu," ujar Anaya.

Kali ini Harsya yang terdiam.

"Jadi, menurut aku tergantung pribadi masing-masing orang," kata Anaya.

"Terserah kamu saja. Sekarang, apa Hanan menyukainya atau tidak?"

"Kita akan paksa!"

"Aku tak ikutan memaksanya!"

"Takut Hanan akan mendiami kamu?"

Harsya mengiyakan.

"Kalau begitu biar ini menjadi urusan aku untuk mendekatkan mereka."

"Kenapa kamu begitu semangat sekali untuk menjodohkan mereka?"

"Nadine selain cantik, dia tak memiliki orang tua lagi. Kasihan melihatnya, dia butuh seorang ibu dan ayah seperti kita."

"Tapi tak mesti menikahkan mereka berdua," ujar Harsya.

"Harus bagaimana lagi?"

"Bisa saja menjadikan dirinya anak angkat."

"Aku mau dia jadi menantu kita."

Harsya menghela napas pasrah.

Terpopuler

Comments

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Drama...

2023-10-22

1

Ibad Moulay

Ibad Moulay

Menjodohkan...

2023-10-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!