Bab 8 Sebelum Beraksi

Saat itu, mendekati tengah malam, ternyata lebih lama dari yang diperkirakan. Kalau seandainya dua tentara bayaran itu tertidur di tempat mereka bersenang-senang, aku akan menunggu mereka dengan sia-sia.

"Mereka sungguh datang ke sini, ya," gumamku pelan ketika aku tiba di depan pintu masuk sebuah bangunan yang di atas pintunya terdapat papan bertuliskan "Hotfly".

Membayangkan secara kasar tentang tempat ini, aku menelan ludah. Bagaimanapun, aku adalah laki-laki normal. Godaan dari wanita menjadi salah satu hal yang berbahaya bagiku, yang telah begitu lama tidak berinteraksi dengan orang lain. Sebelum benar-benar masuk, aku menghirup udara dalam-dalam. Tanganku tetap ragu untuk menarik pegangan pintu meskipun telah mempersiapkan mental.

Ruangan yang dipenuhi oleh aroma wangi yang lembut segera membelai hidungku. Seperti dengan sengaja dibangun untuk bisnis ini, aku melihat ada deretan pintu di sisi kiri dan kanan. Dari dalam, terdengar suara-suara ******* maupun teriakan.

Ah, sial. Pikiranku menjadi liar hanya karena mendengarnya saja.

Bersenang-senang di sini, yah, memang kesenangan yang seperti itu. Aktivitas yang seharusnya hanya dilakukan oleh orang dewasa, dua orang yang berlawanan jenis saling mencampuradukkan suhu tubuh masing-masing. Aku tentu saja pernah menonton hal-hal semacam itu, sebagai pria yang menyedihkan, yang sangat disesalkan bahwa aku sama sekali belum pernah merasakannya secara langsung.

Tapi, aku masih muda, banyak waktu bagiku untuk mendapatkan kesempatan untuk melakukannya. Pertama-tama, aku perlu merasakan terlebih dahulu bibir seorang gadis....

Aku segera menggelengkan kepala dengan cepat ketika pikiranku malah lebih kacau.

"Eh?"

Langkahku terhenti begitu aku menyadari sesuatu. Karena aku sama sekali tidak menduga desain ruangan Hotfly akan seperti ini, aku sekarang tidak memiliki rencana untuk menangani dua tentara bayaran yang masih belum keluar.

Masa iya aku membuka satu per satu pintu untuk menemukan mereka? Itu memang bagus untuk dicoba, mungkin aku bisa melihat pemandangan yang memukau....

Oh ayolah, betapa mudahnya pikiranku terdistorsi!

Desain interior Hotfly sebenarnya tampak sederhana saja. Di ujung ruangan utama, yang terhubung langsung dengan pintu masuk, ada meja administrasi yang mengelola tempat ini. Ada pintu di belakang meja tersebut, mungkin pintu masuk ruangan petugas atau semacamnya. Selain itu, tidak ada apa-apa lagi. Hanya ada fasilitas yang memang sengaja dibuat untuk bisnis pemberi jasa kesenangan semalam, yaitu tempat tertutup yang berjajar di samping ruangan utama.

Pekerja administrasi itu tampak sedang tidur dengan bersandar pada meja. Jadi, kedatanganku menjadi sebuah kunjungan biasa, tanpa mengundang keributan.

Ada sebuah dorongan untuk setidaknya membuka sedikit salah satu pintu, seandainya tidak dikunci, bukankah itu akan sangat bagus? Kapan lagi aku dapat mengintip adegan yang menggairahkan? Sementara itu, mereka ada di samping kiri dan kananku sekarang. Bahkan, mungkin aku bisa mencicipinya.

Aku menelan ludah dengan kasar, menatap pada salah satu pintu yang mengeluarkan suara paling keras dari yang lain.

CKLEK!

Suara itu membuat jantungku hampir lepas. Saat aku menoleh, seorang pria yang wajahnya cukup kukenali tampaknya baru saja keluar dari salah satu ruangan bersama seorang wanita. Dia adalah seorang tentara bayaran yang sempat mengobrol denganku, wajahnya tampak puas.

"Oh! Apa kau bocah yang itu? Apa yang kau lakukan di sini?" Dia berjalan ke arahku. "Jangan bilang kau ingin bersenang-senang juga?"

"I-itu..."

"Yaah, itu bagus untuk melakukannya di usia muda. Gairah muda memang menggelora. Jadi, jangan malu seperti itu," pria itu menepuk pundakku ketika dia berjalan melewatiku menuju ke meja administrasi.

Dia salah paham. Keberadaanku di sini memang takkan dapat disangkal selain bertujuan untuk memanjakan gairah, tapi bukan itu tujuanku!

Sudahlah. Aku tidak tahan untuk berlama-lama berada di sini. Lagipula, aku telah memiliki Full Paladin Armory. Itu bisa membuatku tampak berbeda dari orang biasa. Setelah kuamati, tentara bayaran bukanlah individu yang teratur. Mereka memiliki persenjataan sendiri tergantung dari gaya bertarung mereka.

Seharusnya, mengenakan Full Paladin Armory saja sudah cukup untuk membuatku tampak seperti seorang tentara bayaran. Asalkan, tentu saja, aku tidak bertemu dengan pria yang tadi.

Ngomong-ngomong, aku mencoba untuk mengenakan bagian rompi logam. Kupikir itu akan sangat merepotkan hanya untuk mengenakan maupun melepas satu per satu perlengkapan. Tapi, aku merasa harus mulai terbiasa melakukannya.

Meskipun pada akhirnya aku telah menyia-nyiakan waktu hanya untuk menunggu dua orang yang sedang bersenang-senang, pengalaman berada di Hotfly cukup berkesan, sungguh.

"Mungkin, kapan-kapan aku akan ke tempat seperti itu," gumamku tanpa sadar.

Ini adalah waktu di mana aku bersembunyi di gang gelap untuk mengenakan Full Paladin Armory.

Bagian-bagian dari Full Paladin Armory adalah rompi logam, helm, pelindung lengan dan kaki, sepatu logam, dan perisai. Tidak ada desain khusus, hanya berwarna putih keabu-abuan yang polos untuk semua bagiannya. Mungkin seorang Paladin tidak memiliki senjata tertentu, selain perisai, makanya itu tidak dimasukkan ke dalam daftar Full Paladin Armory.

[Efek Set Perlengkapan Penuh: Debuff Immunity]

Membutuhkan sekitar setengah jam untuk mengenakan Paladin Armory secara utuh. Bagian paling merepotkan adalah saat-saat aku memakai rompi logam, sepertinya harus ada seseorang yang membantu memasangkannya dari belakang. Bagian lengan pun cukup sulit karena idealnya memasangkan perlengkapan menggunakan dua tangan. Itupun, sebenarnya aku baru mengetahui bahwa Sistem memberikan semacam fitur automasi ketika aku mengenakan perlengkapan. Kalau tidak, mungkin aku akan menyerah terlebih dahulu sebelum berhasil mengenakannya.

Beruntung, untuk menggunakan layanan automasi dari Sistem, aku hanya perlu menempatkan masing-masing bagian dari Full Paladin Armory. Kemudian,

[Apakah Anda ingin memasang secara otomatis Full Paladin Armory?]

[Ya] [Tidak]

Aku bersiul. Betapa mengesankan sensasi yang kurasakan, seolah-olah aku memiliki energi yang melimpah. Rasa kantuk pun menghilang sepenuhnya, padahal aku telah sedikit khawatir karena kelopak mataku mulai terasa berat.

Setelah aku menyia-nyiakan waktu hanya untuk melakukan langkah pertama dari rencanaku, aku merasa tidak memiliki jalan untuk kembali.

Tak peduli apa yang akan terjadi, aku harus berhasil mendapatkan bukti-bukti yang menunjukkan bahwa Pedagang Budak adalah seorang kriminal. Kalau aku memiliki kesempatan, aku mungkin bisa mengalahkan lima orang tentara bayaran selagi aku melakukan operasi ini.

Jadi, setelah aku berada di dekat bangunan tempat Pedagang Budak beroperasi, langkahku menjadi terasa berat. Ada keraguan, seperti munculnya bayang-bayang kemungkinan terburuk yang akan terjadi. Tapi kalau dipikir-pikir, aku merasa perlu terbiasa untuk terus melangkah di saat kakiku terasa berat. Itu mengingatkanku pada diriku yang dahulu. Betapa menyedihkannya aku, duduk dalam zona nyaman, hanya bisa merasa iri kepada pencapaian yang telah orang lain capai.

"Baiklah. Apapun yang terjadi, aku akan menghadapinya. Aku tahu, itu hanya ketakutanku saja, bukan kenyataan."

Ada sekitar tujuh orang yang berjaga di sekitar bangunan tersebut. Tentara bayaran, tentu saja.

Begitu mereka melihatku, tatapan mereka segera terpaku, seolah-olah mereka sedang terpesona oleh kehadiranku. Tidak dapat dipungkiri, meski Paladin Armory tidak memiliki desain yang muluk-muluk, itu tetaplah tampak mengesankan dengan logam yang mengkilau ketika terkena cahaya.

Aku telah memantapkan tekad. Caraku berbicara harus terdengar tegas. Baiklah, aku pasti bisa melakukannya.

Tiga tentara bayaran menghampiriku.

"Maaf, bisakah kami melihat wajahmu? Ini demi keamanan," ucap salah satunya.

Seharusnya, itu bukan masalah kalau aku menunjukkan wajahku. Efek dari Paladin Armory ketika dikenakan secara utuh akan hilang sementara, tapi ini hanya sebentar.

"Tak masalah," kataku, sebelum meraih helm yang menutupi kepalaku.

***

Catatan:

Debuff Immunity: Sebuah kemampuan yang diberikan oleh Paladin Armory ketika dikenakan secara utuh. Ini memungkinkan pemilik kemampuan memiliki kekebalan terhadap pengaruh buruk pada mentalitas, seperti halusinasi, efek terpikat, pengaruh mimpi dari succubus, dan lain-lain.

Full Paladin Armory (VIT +30)

2.1. Sacred Armor: Mengurangi kerusakan dari proyektil sebesar 50%.

2.2. Sacred Armguard: Memberikan kemampuan untuk memperkuat lengan dengan cahaya suci.

2.3. Sacred Helmet: Natural Regeneration +150%.

2.4. Sacred Greaves: Tidak goyah.

2.5. Sacred Boots: Tidak goyah.

2.6. Sacred Shield: Menetralkan sihir dan mengurangi dampak benturan sebesar 50%.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!