Bersih - bersih

"Mbak, kami datang" dari kejauhan Tole berteriak ke arah Reya di ikuti teman - temannya yang melambaikan tangannya. Mereka datang membawa peralatan berkebun, ada yang membawa arit, sapu, dan ikrak.

Reya balas melambai ke arah mereka, "Kalian bawa semua ini dari mana?" tanya Reya saat mereka saat sudah sampai di depannya.

"Kami mengambilnya dari rumah Mbak" jawab Tole dengan santainya.

"Kalian sudah izin ke orang tua kalian?" lanjut Reya bertanya. Mereka semua diam dan saling lirik, kemudian mereka mengangguk secara bersamaan.

"Bagus kalau begitu. Oh ya, nama kalian siapa? Kalau namaku Reya" ucap Reya memperkenalkan dirinya.

"Aku Agus" ucap salah satu anak yang paling tinggi di antara anak yang lain sambil mengangkat tangannya.

"kalau aku Indah Mbak" ucap satu - satunya anak perempuan yang ada di sana.

"Aku Doni Mbak, anak paling tampan sedesa" ucap anak yang rambutnya berpotingan cepak dengan bangga. Ucapan Doni di sambut sorakan temannya yang lain dan dia balas dengan senyum cerahnya.

"Ayo Mbak, kita mulai bersih - bersihnya" ajak Tole sambil mengangkat arit di tangannya.

"Kalau begitu kita bagi tugas, Tole kamu cabut rumputnya tapi jangan pakai arit nanti bahaya kalau kena tanganmu. Lalu Indah kamu juga cabut rumput sama Tole, Agus dan Doni sapu daun kering yang berserakan itu. Nanti Mbak yang akan mengurus rumput yang tinggi dan dahan pohon yang patah. Tole, Mbak pinjam arit kamu ya!" jelas Reya ke semuanya.

Anak - anak mengangguk dan mulai mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh Reya, mereka semua dengan semangat membersihkan halaman. Daun - daun kering yang di sapu oleh Agus dan Doni di kumpulkan di satu titik yang nantinya akan Reya bakar, sedangkan untuk rumput yang masih basah Reya tumpuk dulu untuk menunggu kering.

Reya mengalami kesukitan saat menyeret sebingkah potongan batang pohon mangga, "Ada yang bisa bantu Mbak buat angkat kayu ini?" tanya Reya ke arah anak - anak yang sedang melihat daun yang Reya bakar tadi.

"Aku bantu Mbak" ujar Agus yang langsung berlari ke arah Reya. Mereka berdua menyeret batang pohon itu ke arah daun yang terbakar, kemudian Reya mendorongnya masuk ke dalam tumpukan daun yang terbakar.

"Akhirnya selesai juga kita membersihkannya, ayo kita makan dulu. Mbak ada roti di mobil" ucap Reya mengajak mereka ke arah mobil yang terparkir di bawah pohon mangga, semuanya dengan semangat mengikuti Reya.

Setelah membagikan roti, mereka semua duduk di samping mobil dengan alas tikar yang Reya bawa. Mereka menghabiskan waktu sekitar tiga jam untuk membersihkan halaman rumah, setelah selesai makan roti Reya meminta anak - anak untuk pulang dulu.

"Setelah selesai makan roti kalian pulang dulu ya, nanti di cariin ibu kalian. Ini sudah siang, waktunya makan siang. Mbak gak punya sayuran yang bisa di masak untuk kalian" ucap Reya.

"Tapi bagian dalam rumah Mbak yang belum di bersihkan?" tanya Indah dengan perhatian.

"Nanti Mbak bersihkan sendiri, setelah selesai makan nanti kalian datang ke sini lagi ya. Sesuai janji Mbak nanti akan Mbak belikan es krim sama di buatkan kue" jelas Reya.

"oke kalau gitu Mbak" jawab Indah dengan semangat, anak - anak yang lain juga mengangguk ke arah Reya.

Setelah selesai makan roti, semua anak pamit pulang meninggalkan Reya sendirian. Reya kemudian berjalan ke depan pintu rumah dan membuka kunci pintu.

Saat pintu sudah di buka, Reya melihat ruangan yang kosong tanpa ada furnitur. Reya langsung syok dan berjalan ke arah semua ruangan yang ada di rumah, dia mendapati kalau tidak ada furnitur sama sekali di seluruh rumah bahkan satu buah kursi juga tidak ada.

Reya mengelus pangkal hidungnya untuk menekan amarah, "Makelar sialan, dia nipu aku. Katanya sudah ada furnitur, ini malah gak ada satu pun furnitur. Bagaimana aku tidur nanti malam" ucap Reya sambil mengela nafas kesal.

"Udah gak bersihin rumahnya, furniturnya pun gak ada. Makan uang haram dia" lanjut Reya dengan kesal.

Reya menenangkan amarahnya sebentar, setelah sedikit tenang dia mulai memberaihkan debu dan sarang laba - laba yang ada di dalam rumah. Pertama - tama dia membersihkan sarang laba - laba dengan sapu, kemudian mulai menyapu lantai. Setelah selesai menyapu Reya mengepel seluruh lantai, untungnya dia membawa pel - pelan putar yang ada embernya.

Selesai membersihkan semuanya, Reya merebahkan tubuhnya di lantai. Tidak butuh waktu lama untuk membersihkan bagian dalam rumah karena tidak ada furnitur yang mengganggu proses bersih - bersih dan tidak perlu mengelap debu di furnitur atau menjemur kasur, Reya hanya mebutuhkan waktu sekitar 1,5 jam saja.

Reya mengusap perutnya yang dari tadi sudah berbunyi, roti yang dia makan tadi sudah habis di cerna dan sekarang dia mulai lapar. Ingin pergi ke warung tapi dia tidak tau dimana warungnya, dia hanya bisa mengela nafas lelah. Saat sedang meratapi nasibnya, dia mendengar suara Tole dari depan rumah.

"Mbak Reya" teriak Role dari depan rumah, Reya segera bangun dan berjalan ke depan rumah. Saat dia sampai di depan, Reya melihat Tole yang sedang berdiri membawa sebuah kotak makan.

"Ada apa Tole? Sudah selesai makan?" tanya Reya.

"Sudah Mbak, ini ibuku ngasih makanan buat Mbak Reya. Katanya kasian Mbak baru pindah pasti gak punya apa - apa buat di masak" ucap Tole sambil menyerahkan kotak makan ke Reya.

"Makasih Tole, tau aja Mbak lagi lapar" kata Reya sambil mengambil kotak makan yang di sodorkan oleh Tole.

"Ayo masuk dulu, setelah Mbak selesai makan kita beli es krim dan bahan untuk kue" lanjut Reya membersilahkan Tole masuk ke dalam.

Reya kemudian duduk di tengah - tengah ruangan dan mulai memakan makanan yang Tole berikan. Selagi Reya makan, Tole melihat ke sekeliling ruangan.

"Mbak ini gak ada kursi sama sekali?" tanya Tole dengan heran.

"Belum ada Le, nanti kamu bantu Mbak tunjukin toko furnitur ya. Sekalian beli nanti" jawab Reya setelah menelan makanan yanga da di mulutnya.

"Woke Mbak" ucap Tole sambil mengacungkan jempolnya. Tole kemudian duduk di depan Reya menunggu Reya selesai makan.

Setelah selesai Reya dan Tole bersiap untuk pergi belanja kebutuhan, "teman - temanmu belum datang?" tanya Reya saat anak - anak lainnya yang tidak kunjung datang.

Sebelum Tole menjawab pertanyaan Reya, terdengar suara anak - anak yang memanggil nama Reya dan Tole.

"Mbak Reya, Tole. Tunggu kami" teriak semua anak - anak sambil melambaikan tangan dari kejauhan, mereka berteriak karena melihat Reya dan Tole yang akan masuk ke dalam mobil.

"Ayo cepat, nanti kami tinggal lo" teriak Tole menakut - nakuti semuanya, mendengar teriakan Tole semua anak langsung berlari ke arah Reya. Sesampainya di depan Reya, semua anak terengah - engah kehabisan nafas.

"Gak usah lari, gak akan Mbak tinggal kok. Ayo semuanya masuk ke dalam mobil" ucap Reya sambil membuka pintu mobil.

Mereka semua segera masuk ke dalam mobil, Tole duduk di kursi depan. Sedangkan Agus, Doni dan Indah duduk di kursi tengah. Sepanjang perjalanan mereka bercanda ria.

Tiba - tiba saat mobil Reya akan keluar dari gerbang desa, ada seekor anak sapi yang menyebrang jalan. Sontak Reya menghentikan mobilnya dengan cepat, hal itu menyebabkan tubuh semua orang tersentak ke depan.

Terpopuler

Comments

Mamah Kekey

Mamah Kekey

assalam mualaikum mampir kk 🙏

2024-01-11

0

Praba Tini LA

Praba Tini LA

sepertinya seru

2023-08-31

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!