Suami Semakin Kurang Tahu Diri

Saat istrinya sukses menjadi pelacur, suami nya semakin tak sadar diri. Pria ini semakin menggila memainkan judi dan menjadi pejudi berat.

Setiap malam Naufal selalu keluar malam main judi, pria ini juga dikenalkan dengan banyak perempuan. Semakin lama menjalani rumah tangga, membuat Rinda mulai terbawa perasaan capek dengan keadaan.

Malam itu sekitar jam dua malam, mereka bertengkar ketika anak-anak sudah tertidur lelap. Rinda mempertanyakan kemana peran suami atas rumah tangga mereka.

"Kemana peran suami? Mengapa istri saja yang sibuk bekerja? Aku capek kalau begini terus!" ujar Rinda capek dengan keadaan dirinya, harus mengarungi malam-malam dengan gemerlapan dan lampu-lampu kedap kedip setiap malam.

Naufal duduk santai, sambil menghisap rokoknya. Pria ini sedikit tertawa dengan omongan sang istri, baginya sang istri sudah bisa mandiri mencari nafkah.

"Mengapa aku harus menjalankan peranku sebagai suami? Sedangkan diriku mempunyai istri yang mandiri dan tangguh, kamu kan bisa melewati semua badai yang telah terjadi dalam rumah tangga kita," tawa Naufal meledek sang istri.

Mereka bertengkar saat Rinda baru pulang bekerja, masih memakai baju yang super mini untuk menggoda pria lain. Rinda tidak bahagia dengan apa yang dilakukan saat ini dan semua karena keadaan.

Keadaan yang membuatnya menjadi seorang pelacur, bermula saat anak mereka sakit lalu Rinda mengambil jalan pintas, menjadi seorang wanita malam atas suruhan sang suami.

Sebenarnya hatinya sangat berat, untuk melakukan pekerjaan dunia malam tersebut dan selama ini Rinda hanya seorang ibu rumah tangga, berpindah pekerjaan menjadi seorang pelacur.

"Kamu pikir aku bahagia? Aku tidak bahagia dengan jalan pintas yang aku ambil! Semua ini demi kesehatan anakku, agar anak aku bisa sehat dan pulih." Rinda hanya menjalankan perannya, sebagai seorang ibu yang baik untuk anaknya.

"Lalu kamu mengapa menjalani peran ini sampat berlarut-larut? Apakah kamu menikmati dengan pria lain, sampai kamu lupa dengan tugasmu? Sebagai ibu rumah tangga," celetuk Naufal selesai merokok dan baju pria itu berbau alkohol.

Mencium bau yang menyengat dari ruangan lalu Rinda mencoba, untuk mengendus dari mana sumber bau yang menyangat tersebut lalu dirinya berpindah dengan mencium aroma baju suami.

"Apakah kamu minum alkohol?" tanya Rinda dengan bauk menyengat.

"Ya, aku meminum banyak alkohol dan membuatku hampir mabuk." Naufal sudah sedikit tak sadar, capek berdebat dengan Rinda malam itu.

"Besok-besok hentikan semua ini, kembali melanjutkan hidup. Dengan mencari pekerjaan." Rinda menginginkan sang suami supaya mencari pekerjaan.

Naufal menghentakkan kaki dan memukul meja dengan sangat kencang, tidak suka diatur oleh sang istri. Pria ini tidak suka dikekang, oleh sang istri.

"Apa urusan kamu? Jangan mengatur hidupku dan urusin urusan, Kamu! Jangan menjadi istri, menjadi Boomerang bagi suami sendiri," teriak Naufal.

"Boomerang? Aku tidak pernah merugikan dirimu! Bahkan aku yang merasa dirugikan sama kamu, aku bisa mencari uang sendiri sedangkan kamu hanya hama dalam hidupku saat ini," jawab Rinda, suaminya membawa rugi dalam hidupnya.

Kehadiran suami tidak pernah membawa keberuntungan baginya, bahkan saat ini istri merasa capek dengan sikap suami. Sikap suami sudah keterlaluan, sampai membiarkan istri bekerja.

"Waktu kita belum menikah, kamu sudah tahu aku seorang pengganguran! Te-Tetapi kamu masih mau sama aku," ujar Naufal sambil menertawakan, istrinya yang terlalu bodoh bisa termakan gombalannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!