Terpaksa Menjadi Wanita Malam

Terpaksa Menjadi Wanita Malam

Anak Sakit

Diruang tunggu rumah sakit Rinda terlihat gelisah. Saat anaknya Aldi di diagnosa terkena kanker otak stadium satu, Rinda hampir down saat anaknya terkena sakit dan kata Dokter kemungkinan kecil akan sembuh dari sakitnya.

Kini Rinda berusia 32 tahun, badan mungil dan imut-imut. Membuatnya seperti tidak mempunyai anak tiga, terlihat raut kesedihan diwajah seorang ibu saat anak pertamanya sakit.

Lalu Rinda memberitahu kepada suami bahwa anak mereka, terkena kanker otak stadium satu, namun ketika menceritakan semuanya kondisi sedang terpuruk, suaminya bukan malah bersimpati dan menyuruh Rinda untuk berpikir untuk mencari uang untuk anaknya yang sedang sakit.

"Sayang, anak kita sedang saki," ucap Rinda ketika suaminya bernama Naufal mendatangi rumah sakit. Untuk melihat kondisi anaknya yang sedang sakit.

"Anak kita sakit? Aldi, kamu tidak mungkin ... Sakit apa anak kita?" tanya Naufal kepada istrinya yang sudah bersedih, bahkan matanya berkaca-kaca dan suaranya terbata-bata untuk menceritakan semua kepada Naufal.

"Anak kita terkena kanker otak stadium satu dan anak kita sedang butuh biaya besar untuk operasi," ucap Rinda.

Rinda mencurahkan semua kepada suami mengenai masalah biaya. Justru Naufal tidak peduli, sebab dari mana seorang pengangguran bisa mendapatkan uang sedangkan istri masih cantik dan imut-imut. Masih bisa bekerja dan mendapatkan pekerjaan.

"Kamu dong yang memikirkan biaya rumah sakit, kamu tahukan? Bahwa suamimu hanya seorang pengangguran." Naufal bangga menjadi beban untuk Rinda.

Mereka tidak mempunyai banyak uang, sedangkan suami adalah seorang yang tidak berguna dan tak bisa diandalkan selama berumah tangga. Sangat pemalas dan tak ada niat untuk mencari pekerjaan dan selama ini hanya Rinda lah yang bekerja.

"Aku menjaga anak dirumah sakit! Kamu masih sanggup menyuruh aku bekerja, tolong deh kamu pikir dengan otak kamu!" Rinda menjadi emosi, saat suami melontarkan kata-kata bahwa istri bisa bekerja.

"Pokoknya ... Aku tidak mau memikirkan biaya rumah sakit! Biar aku yang menjaga anak dan kamu yang bekerja," 

"Kamu kan kepala keluarga? Seaturnya kamu yang bekerja!" Rinda sudah capek dengan posisinya, bahwa Rinda yang harus menjadi kepala keluarga, pontang panting mencari uang supaya ada uang masuk untuk keluarga mereka.

Naufal tetap tidak peduli dan tak mau tahu dengan kondisi yang terjadi. Rinda menjadi sedih bahwa suaminya sama sekali tak peduli dan hati ibu mana yang tidak sedih melihat anaknya masih berumur 8 tahun harus merasakan sakit.

"Saya bukan kepala keluarga! Kamu yang dinobatkan sebagai kepala keluarga." Naufal lalu pergi begitu saja dari hadapan Rinda untuk melihat anaknya yang sedang sakit di kamar rawat inap.

Uang operasi untuk anaknya berkisar 300 juta dan Rinda tidak mempunyai banyak uang selama ini, hanya ibu rumah tangga yang mempunyai masukan dari usaha catering kecil-kecilan.

"Dari mana aku harus mendapatkan uang? Tiga ratus juta begitu banyak, mana mungkin aku bisa mendapatkan uang sebanyak itu," gumam Rinda dalam hati, ingin menjerit namun berusaha untuk tenang. Namun pikiran sudah berjalan kemana-kemana, bahkan otak terasa pusing untuk memikirkan semua ini.

Mereka bertengkar dengan masalah uang berobat anak. Akhirnya suami menyarankan Rinda untuk menjadi kupu-kupu malam, seperti tetangga rumah sebelah mereka yang bekerja sebagai wanita malam.

Lalu suami berbicara kepada istri, dihadapan anak yang sakit. Pembicaraan tersebut hanya ada mereka berdua, sebab Naufal melihat bahwa tetangga mereka perempuan cantik kini sudah mempunyai segalanya dari mobil, uang banyak, rumah mewah dan kehidupan yang mewah dari hasil bekerja menjadi wanita malam.

"Bagaimana jika kamu istriku, bekerja menjadi wanita malam? Seperti tetangga kita sebelah rumah, lihatlah ... Kini sudah punya uang banyak, mobil, harta dan segalanya sudah di miliki dari hasil bekerja menjadi seperti itu," ucap Naufal berbicara pelan supaya tidak ada yanh mendengar percakapan mereka.

"Kamu ... Bicara apa? Kamu menawarkan istri kamu, menjadi wanita malam," Rinda begitu terkejut, saat seorang suami begitu tega menyuruh Rinda untuk bekerja menjadi wanita malam.

Tak habis pikir dengan pikiran suami, bahwa ada orang yang bisa tega. Menyuruh istri untuk menjadi wanita malam demi mendapatkan uang banyak dan melihat dari kehidupan tetangga di samping rumah.

"Iya jadi wanita malam ... Seperti tetangga kita, kalau kamu bekerja seperti itu, pasti banyak yang memboking. Lihatlah badan kamu masih cantik, semok, bahenol, mungil dan masih cantik. Walau kamu sudah punya anak tiga." Naufal masih berpikir bahwa istri pasti laku, melihat dari bentuk tubuh dan perawakan saja bisa membuat pria tergoda.

"Kamu sudah gila! Coba dong istri kamu sendiri, kamu menyuruh untuk menjadi wanita malam,"

Lalu Naufal memegang kedua tangan Rinda untuk berbicara dari hati. Bahwa pekerjaan tersebut adalah jalan pintas dan menjanjikan bagi ibu tiga anak ini, untuk mendapatkan uang dengan nominal 300 juta tersebut.

"Pekerjaan itu adalah jalan pintas, untuk mendapatkan uang secara instant." Naufal masih memaksa istrinya, untuk mengambil pekerjaan itu. Sebab merasa kasihan dengan anaknya yang sakit, namun Naufal tersadar bahwa dirinya tidak akan sanggup bekerja karena pria ini sangat pemalas.

"Aku tidak mau ... Menyesal saya menikah dengan, kamu." Rinda menyesali pernikahan tersebut. Dengan suami yang membuatnya jenuh karena karakternya yang pemalas.

"Kamu tidak mau? Lihatlah pekerjaan itu gampang banget, kamu tinggal menunggu pria hidung belang dan melayani mereka."

"Kamu tidak merasa cemburu?" tanya Rinda suami tak ada rasa cemburu, jika Rinda bekerja menjadi seperti itu.

"Buat apa cemburu? Demi uang ..." Naufal menjawab dengan enteng.

Uang adalah segalanya dan bagi Naufal tidak ada rasa cemburu. Bahwa keadaan sedang darurat dan ini adalah jalan pintas untuk mendapatkan uang dengan gampang.

Uang adalah segalanya bagi pria ini, Naufal membiarkan saja. Bahwa tak ada rasa cemburu yang penting ada uang masuk untuk keluarga mereka.

"Kamu tega banget, ini istri kamu loh, baru kamu yang merelakan. Seandainya aku jadi wanita malam, apakah kamu sanggup melihat istri kamu, disentuh oleh pria lain? Apakah kamu tidak merasa jijik, menyentuh tubuh istri kamu ini ... Seandainya aku melayani begitu banyak pria," Rinda menangis hatinya sangat sakit dan pikirannya sedang kacau.

"Bagaimana lagi! Semua karena keadaan, aku rela saja. Tubuh istriku dinikmati oleh pria lain, ini semua demi kesembuhan anak kita." Naufal tak memikirkan kondisi Rinda yang sudah down dengan ide suami yang begitu gila.

"Ide kamu sangat gila dan sangat di luar nalar," ucap Rinda mengeluarkan air mata.

"Rinda ayolah ... Kamu harus mau bekerja seperti ini," paksa Naufal terhadap istrinya dan ini adalah kesempatan besar bagi mereka untuk mendapatkan uang.

Terpopuler

Comments

SUKARDI HULU

SUKARDI HULU

Nih sudah mampir Thor, jangan lupa mampir juga y❣️❣️🙏

2023-09-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!